Bagi Kenzio Danierka Velert yang seumur hidupnya hanya diisi dengan belajar dan belajar, cinta itu tak nyata adanya. Ia tidak pernah percaya dengan adanya cinta, terlebih melihat bukti nyata yaitu keluarganya yang tak lagi utuh.
Dan saat ayahnya menikah kembali, hadirlah Zafanya Reskantara sebagai adik tirinya yang membuat Kenzio berubah. Zafanya dengan segala kegilaannya membuat Kenzio berhasil menyicipi seberapa panas cinta yang sahabat-sahabat gilanya sebutkan.
Dan saat itu terjadi, dirinyalah yang lebih tergila-gila dengan adik tirinya itu.
•••
"Kak, mau ciuman?"
-Zafanya Reskantara
"Mumpung Ayah Bunda lagi nggak dirumah, lo mau coba lebih jauh?"
-Kenzio Danierka Valert
...
"Hmphh, Kak, pelan-pelan, nanti Ayah Bunda denger." Zafanya membekap mulutnya rapat-rapat.
"Sshh..." erang Kenzio tak peduli.
•••
Warning⚠️
Bocil jangan mendekat🙂↕️🙂↕️
Dosa tanggung sendiri ya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Polaroid Usang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 11 Kecelakaan Kecil
•••
Kenzio baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Ia sejak tadi menunggu telponan Zafanya, cewek itu bilang akan menelponnya saat kuliahnya berakhir, meminta Kenzio untuk menjemputnya. Akan tetapi hingga kini pukul enam lewat Zafanya masih belum juga memberinya kabar.
Ingin sekali ia menelpon Zafanya, akan tetapi gengsinya terlalu tinggi, terlebih saat kejadian siang tadi. Kenzio masih kesal dengan dirinya sendiri saat mengingat kejadian beberapa jam lalu itu.
Cowok itu sejak tadi menghidup-matikan handphone-nya, lalu terkekeh melihat lock screen dan wallpaper handphone-nya.
"Gemesin banget heran," gumamnya tersenyum.
Setelah setengah jam lebih Kenzio menunggu, sebuah pesan masuk kedalam handphone nya. Akan tetapi bukan dari Zafanya, melainkan dari Jayden yang mengatakan bahwa Zafanya mengalami kecelakaan kecil di parkiran fakultas. Segera Kenzio menelpon Jayden, sangat mengkhawatirkan Zafanya.
Beberapa saat menunggu Jayden mengangkat telepon, akhirnya cowok itu mengangkat teleponnya juga.
"Dia dimana sekarang?! Keadaannya parah?!" Tanya Kenzio, ia bergegas mencari kunci mobil yang hilang entah kemana disituasi genting ini.
"Didepan rumah lo, nggak parah." Jawaban Jayden diseberang sana membuat Jenzio menghentikan aktivitas mencarinya sejenak.
"Lo didepan?" Ulang Kenzio, lelaki itu segera melangkah keluar kamar dan menuruni tangga dengan cepat. Ia mematikan ponselnya dan berlari menuju pintu rumah, dan saat terbuka muncul Zafanya tepat didepan pintu, Heskal dan Jayden dibelakangnya. Dan juga ... Aidan yang baru saja keluar dari mobil.
Kenzio mengernyit kesal melihat mereka, tak ingin peduli dengan tiga lelaki itu, Kenzio menatap Shanzaa. Tangan kanannya diperban, lutut kanannya juga, bahkan ia bisa melihat goresan goresan halus disekitar perban itu.
"Kecelakaan gimana? Di tabrak?" Tanya Kenzio.
"Iya," cicit Zafanya pelan.
"Mana pelakunya?" Tanya Kenzio, ia mendekat dan memegang lengan Zafanya supaya cewek itu tak kesusahan berdiri.
"Tanggung jawab, nggak?!" tanya Kenzio lagi dengan tajam.
Zafanya meringis, ia menoleh pelan ke belakang, menatap Aidan yang menaiki tangga teras untuk menghampiri mereka.
"Gue, Ken." Aidan pun meringis melihat ekspresi Kenzio, ia tak berani maju, hanya berdiri bersebelahan dengan Jayden dan Heskal. Kenzio jika marah menyeramkan sekali.
"Sorry, nggak sengaja." sambung Aidan.
"Ck, Bangsat!" Kenzio berjalan emosi mendekati Aidan, ingin menojok pria itu saking kesalnya. Akan tetapi ditahan oleh Heskal dan Jayden dengan sigap.
"Jangan emosi dulu!" Kata Jayden mendorong Kenzio menjauhi Aidan.
"Nggak sengaja, Kak," kata Zafanya menarik lengan Kenzio, "Salah gue juga, karena gue nggak liat-liat sekitar."
"Gue juga salah, Za, sorry banget." Kata Aidan benar-benar merasa bersalah, dia beralih menatap Kenzio, "Sorry, Bro, gue salah." Katanya mendekat pada Kenzio, menyatakan bahwa tak apa Kenzio menonjoknya untuk meluapkan emosi.
Kenzio berdecak kesal. Dengan cepat ia mengangkat Zafanya ke dalam gendongannya, ala bridal style. Membuat Zafanya sontak mengalungkan tangannya pada leher Kenzio, matanya membulat terkejut, tak menyangka sedikitpun bahwa Kenzio akan bertindak seperti ini.
Kenzio lalu melangkah memasuki rumah itu dan mengabaikan ketiga orang yang menatapnya tak menyangka itu.
"Itu beneran Kenzio?" Tanya Aidan benar-benar tak menyangka, "Dia udah luluh? Udah pacaran mereka? Kok gue nggak tau?!" Celotehnya sembari menatap rumah besar itu kagum.
"Kayaknya emang mulai luluh," Kata Jayden masih terpana.
"Tapi udah nggak boleh, njir." Kata Heskal.
Aidan sontak menatap cowok itu, "Why?" Tak tahu menahu perihal pernikahan Ayah Kenzio dan Bunda Zafanya. Kenzio benar-benar hanya memberi tahu Jayden dan Heskal saja.
"Rahasia." Kata Heskal sembari melempar tatapan dengan Jayden yang geleng-geleng kepala.
•••
Lupa update kemaren njirr
bab yang bener yg ini, beda dikit doang sih
aslii gue buka noveltoon bener2 cuma buat baca novel ini doang asliiii disela kesibukan ini masih gue sempet2in buka apk yg udah lama bgt ga pernah gue bukaaaa
SERIUS NIII AKHIRNYAAA?