" Aku menyukai nya maka dia harus jadi milikku" ucap Raisya pada teman-teman nya menatap pria tampan yang sedang meeting di ruang VIP restoran itu .
" Bebz Kakak tampan itu tidak akan mau dengan anak SMA seperti kita ?" ucap Agnes mengelus punggung Raisya seolah iba .
" Kalian yakin dia akan menolakku?" tanya Raisya mengibas rambut panjang sambil berkaca membuat teman-teman nya melongo .
Yuk baca perjuangan Raisya meluluhkan hati pria tampan pujaan hatinya dan bagaimana perasaan Vicenzo yang berwatak keras dan dingin tiba-tiba dicintai secara ugal-ugalan oleh gadis cantik yang entah datang dari mana .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Baby
" Itu kak Bara" ucap Raisya menatap Zo masih berusaha mengambil ponselnya dalam saku celana Zo walaupun pria itu bersikeras menolak .
" Siapa?" tanya Zo sekali lagi .
" Direktur keuangan perusahaan Papa " jawab Raisya cemberut saat Zo tidak mau mengembalikan ponselnya.
" Kalau cuma direktur kenapa dia panggil kamu Sayang segala " ucap Zo dengan sewot .
" Ya apa salah nya , Kan emang banyak orang yang Sayang Aku. Kakak aja yang marah-marah terus " ucap Raisya yang memang sedari kecil sudah terbiasa dipanggil Sayang oleh orang-orang terdekatnya.
" Ohhhh, jadi karena dipanggil Sayang kamu merasa dia menyayangi kamu begitu . Enggak hati-hati jangan salah pengertian" ucap Zo menasehati gadis labil yang tidak punya pikiran dewasa itu .
" Salah pengertian gimana ? Emang kak Bara itu Sayang Aku udah dari kecil Aku main sama dia " jelas Raisya .
" Berapa umurnya?" tanya Zo mencurigai .
" 34 , tapi masih terlihat kayak orang 26 tahunan . Dia sangat awet wajahnya karena tidak pemarah " ucap Raisya dengan jujur membayangkan sosok Bara yang hangat dan penyayang.
" Kamu benar-benar Ya , om-om pun kamu panggil Kakak " seketika Zo menjadi kesal mendengar Raisya yang memuji pria tadi .
" Ehhhh, belum nikah dia tau " ucap Raisya yang membuat Zo melotot.
" Jadi kamu disayang sama pria dewasa yang belum menikah ?" tanya Zo menatap Raisya dengan menjurus .
" Ya apa salahnya, Dunia ini terlalu kejam jadi butuh yang,,,," belum selesai Raisya bicara Zo sudah menarik tangan nya agar berjalan lagi .
" Pokoknya kamu nggak boleh dekat sama dia lagi " ucap Zo yang berjalan cepat menggenggam tangan Raisya.
" Loh kenapa?" heran Raisya yang berjalan mengikuti Zo rada berlari .
" Kalau masih mau dekat dengan Saya , jangan dekat dengan pria lain " ucap Zo yang membuat Raisya mengangkat alisnya.
" Pokoknya kamu nggak boleh lagi dekat dengan pria lain " ucap Zo mengulang ucapan nya sampai 2 kali .
" Anda siapa melarang-larang Saya . Kita kan nggak punya hubungan" ucapan formal Raisya berhenti berjalan .
Zo menatap Raisya dengan dalam sampai Raisya merasa sesak nafas ditatap sedetail itu oleh Zo .
" Mulai hari ini Kamu adalah milik Saya" ucap Zo lalu kembali membawa Raisya berjalan .
" Kita pacaran Kak? " ucap Raisya melotot sambil terus berjalan mengikuti Zo.
"Iya dan Saya tidak mau membagi milik Saya dengan orang lain apapun alasannya" ucap Zo membawa Raisya masuk kedalam ruang kerjanya.
" Ihhhh, Aku belum terima Kakak Ya . Kok udah keluar aja aturannya" ucap Raisya berdiri memangku tangan nya menatap Zo yang duduk di kursi kerja menyalakan laptop nya .
" Mana nembaknya nggak ada romantis lagi , nggak mau jadi pacar kakak " ucap Raisya berdiri membelakangi Zo.
Zo meraih pinggang Raisya sampai gadis itu jatuh terduduk di atas pangkuan.
" Astaga " batin Raisya yang tiba-tiba deg degan duduk di atas pangkuan Zo apalagi tangan pria itu masih melingkar di perutnya.
" Ketika Saya sudah menyatakan hak milik , Kamu terima atau enggak . Kamu tetaplah milik Saya" ucap Zo dengan suara beratnya.
" Enak aja , sebelum jalur kuning melengkung jomblo tetap bebas menikung " kata Raisya dengan spontan.
" Jadi kamu ingin Saya nikahi sekarang?" tanya Zo to the points, membuat Raisya kaget .
" Eng,,, enggak . Aku kan , masih , sekolah Kak " ucap Raisya sampai gelagapan.
Raisya sampai takut saat akan diseriusin oleh Zo , padahal tadi dia hanya iseng-iseng.
Raisya cepat-cepat turun dari pangkuan Zo saat seseorang mengetuk pintu ruangan Zo .
" Masuk " ucap Zo tanpa membiarkan Raisya turun dari pangkuan nya .
" Ini Tuan" ucap Bodyguard Zo menyerahkan kotak kecil pada Zo lalu dia keluar .
Zo membuka kotak kecil itu dan langsung memakaikan cincin di jari manis Raisya.
" Tapi Kak,,,"
" Kamu adalah milik Saya " ucap Zo saat memakaikan cincin itu dijari manis Raisya , Zo menyatakan Raisya adalah miliknya saat memakaikan cincin itu bukan Pacar .
" Jadi kita pacaran Kak?" tanya Raisya memandangi cincin berlian di jari manisnya itu .
" Sampai kamu selesai sekolah " ucap Zo memeluk Raisya dan menyandarkan dagu di bahu Raisya .
Zo memutar Raisya agar menghadap nya , lalu menatap Raisya dengan begitu intens sampai perlahan gadis itu menunduk malu .
" Kak A,,,," Zo langsung mencium bibir Raisya begitu gadis itu akan bicara .
" Mmmkh," Raisya memukul dada Zo sambil menangis dan sekuat tenaga menghindari ciuman Zo .
Plakkk
Raisya menampar wajah Zo dengan air mata yang berderai penuh kekecewaan dan rasa sakit , merasa dilecehkan oleh Zo .
" Mengapa marah?, bukanlah itu hal biasa yang dilakukan sepasang kekasih "tanya Zo lagi memegang tangan Raisya yang akan kembali menamparnya.
" Kakak udah ambil ciuman pertama Aku , kakak jahat ." teriak Raisya yang membuat Zo semakin terpacu untuk mencium lebih dalam lagi .
" Akksss " rintih Zo mengakhiri ciuman nya lalu mengusap bibirnya yang berdarah setelah di gigit oleh Raisya .
" Ini juga adalah ciuman pertama Saya Baby " ucap Zo mengusap bibir Raisya dan menghapus air matanya.
" Ya tapi kenapa harus sekarang Kak, bukankah kita bisa melakukan nya setelah menikah " ucap Raisya menatap Zo dengan tatapan sendu .
" Kita hanya berciuman , bukan melakukan hubungan intim. Itu hanya cara menunjukkan kasih sayang " ucap Zo menjelaskan pada gadis labil yang sepertinya memang tidak mengerti apa-apa tentang hubungan dewasa.
" Enggak , orang pacaran itu cara menunjukkan kasih sayang dengan banyak cara seperti jalan-jalan, makan berang ataupun membelikan barang-barang bukan ciuman kayak tadi " ucap Raisya, Nalurinya masih mengatakan tindakan Zo lancang .
" Itu adalah kewajiban sebagai pasangan kalau untuk makan , jalan dan membelikan barang bukan menunjukkan kasih Sayang . Paham Kamu " ucap Zo secara dewasa , mungkin selama ini Zo memang tidak pernah pacaran tapi bukan berarti dia tidak mengerti cara menjalani hubungan.
" Mmmh, maaf ya Kak " ucap Raisya mengelus pipi Zo yang habis di tampar nya , tadi Raisya sempat berpikir Zo akan melecehkan nya karena itu dia tampar tadi .
" Kamu wanita pertama yang berani menampar Saya telah Mommy " senyum simpul Zo menyentuh pipinya yang di tampar Raisya walaupun tidak berbekas .
" Maaf Kak " ucap Raisya menyesal memeluk leher Zo .
" it's okay, Sekarang kecup pipi Saya sebagai obat " ucap Zo .
" Emang kalau udah pacaran boleh ya kak kecup sama cium pipi?" tanya Raisya dengan polos .
" Wajib " jawab Zo singkat mengecup pipi Raisya , Zo tidak punya pilihan lain selain mengajari pacar kecil nya cara berpacaran orang dewasa karena Zo sendiri adalah pria matang tidak mungkin dia berpacaran seperti ABG pubertas.
" Masa sih " kata Raisya kurang percaya karena selama ini setahu nya orang pacaran hanya untuk jalan dan bersenang-senang saja bukan seperti yang Zo bilang .
" Iya memang seperti itu Baby pacaran orang dewasa bukan cinta monyet seperti yang kamu lakukan selama ini " ucap Zo semakin mengajari pacar kecil nya hal-hal lain , agar tidak terlalu polos .
Next .
Wahhh ini parah Om Zo ini !