Delanta Elman seorang pembisnis yang tidak peduli dengan pernikahan. Baginya kehidupan pernikahan begitu memuakkan dengan masa lalunya yang kelam. Delanta pernah menikah akan tetapi dia memilih menceraikan istrinya di sebabkan istri selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Hal itu membuat Delanta menganggap bahwa wanita tidak berguna dalam hidupnya.
Sebuah peristiwa terjadi dan tidak terduga...
Penasaran, mari kita saksikan 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aloha_Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 - Bermimpi
Like dan comment ya, vote dan bunga🤭
Next
😊😊
"Ya... ya sedikit lagi Bu, ayo Bu," ucap Caca membantu lahiran seorang ibu.
"Week...uweeek," lahirlah seorang bayi tersebut. Caca selesai membantu lahiran ibu tersebut, tidak lama datanglah bidan yang di tunggu.
Al yang melihat lahiran secara langsung terkejut dengan yang dilihatnya. Sebab itu tersebut meminta Al untuk di sampingnya. Bidan pun menyelesaikan tugas setelah Caca. Al langsung terdiam membisu melihat peristiwa yang baru pertama kali di alami nya.
Tidak lama datanglah seorang bapak-bapak bertanya pada Caca. Caca menyuruh langsung masuk ke kamar ibu tersebut. Caca berbicara pada Al.
"Kamu kenapa sayang?" tanya Caca.
"Kita ke daerah ini kan untuk bahagia sayang, dan sarapan pagi terlebih dahulu akan tetapi malah membantu seorang ibu melahirkan," ucap Al terkesima.
"Ini sudah takdir yang di atas sayang, kamu lihatlah daerah ini sangat jauh, kita berdua tersesat mungkin untuk membantu ibu ini sayang, makanya kita mampir dan sarapan disini, tidak tahunya sang ibu lahiran," ucap Caca duduk.
"Iya sih sayang, tadi jenis kelamin nya laki-laki atau perempuan sayang," tanya Al penasaran.
"Laki-laki sayang," ucap Caca.
Saat keduanya asyik bicara, sang bapak meminta keduanya masuk ke kamar mereka karena ada yang ingin dibicarakan oleh istrinya.
Keduanya pun masuk ke kamar tersebut.
"Terima kasih ya kalian berdua sudah membantu lahiran saya," ucap sang ibu tersebut.
"Sama-sama bu," ucap Caca.
"Siapa nama suami mu nona? dan siapa anda?" tanya sang ibu.
"Saya dokter Caca Bu, dan laki-laki calon suami saya, kami sampai ke rumah ibu karena tersesat dan lapar makanya mampir untuk membeli makanan," ucap Caca.
"Oh begitu, terima kasih ya dokter Caca dan kekasihmu juga serta ibu bidan," ucap Ibu tersebut.
"Bagaimana kalau anak kita dinamai dengan nama kekasih dokter Caca?" ucap sang bapak tersebut.
Al terbelalak dengan ucapan mereka, bagaimana bisa dia dijadikan nama anak mereka.
"Namanya siapa dek?" ucap sang bapak.
"Nama saya Al Alster," ucap Al menyebutkan.
"Baiklah, kita namakan anak kita Aster Wijaya," ucap sang Bapak.
"Bagus juga ya," ucap sang Ibu.
Keduanya pun bahagia dengan nama yang unik bagi keduanya. Caca dan Al permisi untuk pulang, dengan bantuan sang bidan menuju tempat parkiran mereka.
Sang bapak mengucapkan terima kasih kepada pasangan tersebut. Hal yang sama dilakukan oleh Caca dan Al yang mana mereka bisa makan setelah kelaparan di hari itu.
Saat diperjalanan sang bidan pun berbicara pada Caca.
"Terima kasih Bu dokter sudah membantu persalinan tadi, saya baru selesai persalinan di RT sebelah jadi memerlukan waktu menuju kesini dan itu sangat lama, akses menuju kesini belum di jangkau oleh pemerintah," ucap bidan tersebut.
"Sudah berapa tahun anda disini?" ucap Caca.
" Saya sudah 5 tahun disini, anak dan suami saya juga disini, jadi kami sudah mengetahui jalan daerah sini paling parah dari yang lainnya," ucap bidan tersebut curhat.
Caca yang mengerti kode Al langsung berbicara pada bidan tersebut.
"Bu bidan, bisakah kita bertukar nomor ponsel, bisa jadi nanti kami membantu menyuarakan hal tersebut, terlebih anda bilang bahwa pihak daerah sini sudah mengajukan proposal ke pusat," ucap Caca.
"Dengan senang hati Dokter Caca," ucap Bu bidan tersebut.
Keduanya pun saling bertukar nomor ponsel. Tidak lama mereka sampai di tempat parkir mobil mereka.
"Ayo dokter Caca mampir ke rumah kita," ucap Bu bidan.
"Tidak Bu bidan, kami harus pergi dulu sebab waktu sudah mau sore," ucap Caca.
"Baik kalau begitu hati-hati dijalan," ucap Bu Bidan.
Caca melambaikan tangan nya pada Bu Bidan tersebut ketika naik ke dalam mobil. Di dalam mobil Al meminta Caca memberikannya minum, Caca pun membantunya dengan memberikan sedotan yang sudah disiapkan di dalam botol air.
"Terima kasih ya sayang," ucap Al.
Caca menjawab dengan anggukan, giliran dia meminum juga sebab sudah kehausan karena perjalanan jalan kaki lumayan lama.
"Sayang, apakah benar kamu akan membantu proyek pengerjaan jalan itu?" ucap Caca bertanya.
"Kamu lihat tadi sayang, jauh perjalanan kita menuju tempat parkir dan juga alam disini masih asri kan, kalau ada akses jalan makan mobilisasi akan berjalan dengan baik, semuanya akan tumbuh sayang, jadi nanti aku usahakan, aku juga sudah merekam dan memfoto beberapa untuk dibuatkan laporan, kebetulan aku memiliki teman di pemerintahan," ucap Al dengan nada serius.
"Argh calon suamiku memang luar biasa, aku jadi makin cinta," ucap Caca dengan senyuman manisnya.
"Ya Tuhan sayang, jangan senyum begitu, aku meleleh jadinya, argh jadi mau segera nikahi kamu kan," ucap Al dengan nada manja.
" Tapi aku serius sayang, aku makin cinta dan sayang sama kamu, untung kita memiliki waktu hari ini, dan besok kita kembali sibuk bekerja sayang," ucap Caca dengan nada cemberut.
"Iya ya sayang," ucap Al.
Keduanya pun berbicara tanpa henti, hingga Caca tertidur. Tidak lama mereka sampai di rumah Al. Al tidak berani membangunkan Caca yang terlelap dalam tidurnya. Sehingga dia meletakkan Caca di kamar tamu yang sudah di bersihkan oleh pelayan mereka.
Al pergi menutup pintu kamar tersebut perlahan. Al menuju kamarnya untuk segera mandi. Saat dia tengah asyik mandi dan merasakan kenikmatan mandi.
Tiba-tiba suara teriakan datang dari kamar tamu. Al langsung mengambil handuk dan berpakaian, menuju kamar tamu.
Ketika sampai, Caca kembali berteriak. Alena langsung menutup matanya. El langsung mendorong abangnya untuk memakai pakaiannya.
"Kak Caca, kenapa teriak?" tanya Alena.
"Alena kakak bermimpi akan terjadi sesuatu pada Al, dan dia terluka karena menolong kak Caca," ucap Caca menceritakan.
Alena memberikan minuman agar Caca bisa tenang.
"Kita berdoa pada Tuhan ya kak, semoga kita semua selalu dilindungi oleh Nya," ucap Alena memeluk Kak Caca.
"Terima kasih Alena," ucap Caca.
"Kaka Caca sekarang mandi dulu ya, ini pakaian tidur sudah saya siapkan semuanya baru kok, agar pikiran kakak bisa tenang, kami semua berada di ruang tamu ya," ucap Alena.
"Baik, terima kasih Alena atas bantuannya," ucap Caca.
"Iya kak Caca, aku malah senang kak Caca ada disini," ucap Alena tersenyum.
Caca pun memeluk Alena, hal yang sama dilakukan Alena. Setelah itu Alena pergi menuju ruang tamu.
Disana sudah ada papa, Abang Al dan Abang El.
"Abang ih memalukan hanya memakai boxer saja," ucap Alena.
"Iya Abang khawatir, Abang pikir kalian belum pulang," ucap Al.
"Kita semua baru saja sampai, makanya kita semua menuju kamar kak Caca," ucap El.
"Abang Al, kak Caca tadi mimpi buruk, akan tetapi lebih nanti Abang sendiri yang menanyakan nya, Alena pergi ke kamar dulu ya mau mandi," ucap Alena pergi.
Al mengucapkan terimakasih pada Alena. Begitu pun yang lain pergi ke kamar masing-masing untuk membersihkan tubuh mereka dari kuman.
😊 Bersambung 😊
"Jika tidak ada yang menyukaimu, maka buatlah dirimu cemerlang, agar yang memandang mu rendah terdiam dengan sikap mereka," author _ Aloha - Zahra.
🌹 untukmu thor