Cinta beda usia.
Kisah seorang gadis muda yang sedari kecil sudah diincar oleh lelaki lebih tua terpaut hampir 20tahun. Gadis ini rela memberikan segalanya. Apakah karena ini cinta pertama nya?
Terpisah dan kembali lagi tak membuatnya membenci lelaki itu. Gadis itu hanya berfikir bahwa tak ada badai yang tak usai. Ia masih percaya lelaki itu tulus padanya. Lalu apakah kisah mereka akan happy ending atau justru sebaliknya?
Lanjutin sampai selesai ya🤍✨
Di tunggu dukungan baik dari kalian semua
Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Begitu berat
Jendra tertidur di pangkuan Tyara sembari Tyara menelpon orangtua nya.
"Mah, apa mamah sudah dengar cerita dari mas Anton? Emmm Tyara mau minta izin mamah boleh tidak ya?"
"Mamah sudah dengar, mamah sengaja ngga telpon Tyara karena mamah yakin Tyara bisa menyelesaikan masalah ini. Saat ini masalah Tyara sudah di dengar seluruh keluarga mamah dan papah. Bagaimana nak? Apa yang bisa mamah bantu?" Suara lembut mamah Tyara membuat nya meneteskan air mata. Tyara tak sanggup jujur bila saat ini sedang mengandung.
"Mas Jendra mau menikahi Tyara, hubungan mas Jendra dan wanita itu sudah di selesaikan. Bagaimana menurut mamah?"
"Apapun keputusan Tyara mamah dukung, kalau Jendra dan keluarganya mau datang silahkan. Tapi kalau berat lepaskan saja ya nak, jodoh tidak akan kemana-mana" terdengar kesedihan dari suara mamah Tyara.
Percakapan di telpon itu selesai, Jendra masih tertidur di pangkuan Tyara.
......................
Keesokan harinya Jendra izin menjemput keluarganya untuk datang ke keluarga Tyara yang ada di Semarang. Berpamitan ke Tyara memeluk nya erat mencium kening nya.
Tyara yang masih berada di Jakarta tetap menjalani aktifitasnya, kandungan nya masih amat kecil jadi dia masih bisa menjalani aktifitas tanpa mengalami morning sick.
Kali ini Tyara tidak menaruh kecurigaan ke Jendra dia tidak mengulang lagi kesalahan lalu nya yang tidak memberi kabar.
Satu hari berjalan dengan aman, hari kedua Tyara mulai menanyakan ke Jendra akan berangkat di hari apa bertemu keluarganya karena ia juga harus pulang ke Semarang. Di kirimkan lah pesan ke Jendra "Kok kamu belum kasih kepastian kapan berangkat ke Semarang?"
"Keluarga ku di ancam oleh keluarga Rani dek. Aku bingung harus bagaimana?"
Pesan itu membuat Tyara murka! Merasa seperti di permainkan!! "Jadi kamu akan tetap menikah dengan Rani mas?"
Tidak ada jawaban lagi dari Jendra, hingga berganti hari lagi....
"Bajing*an ya kamu mas! Lalu bagaimana nasibku dan anak ini" Kali ini sudah habis kesabaran Tyara ke Jendra. Tak di sangka jawaban Jendra ini diluar ekspetasi Tyara dia seperti tak mengenal lelaki yang amat di cintainya itu.
"Gugurkan kandungan mu dek, aku akan transfer uang sejumlah yang kamu butuhkan"
Tyara kalang kabut dengan pesan Jendra, dia mulai stress berusaha mengakhiri hidupnya. Untungnya disana ada Ellan yang selalu menemani Tyara.
"Lan aku tidak mungkin melahirkan anak ini sendirian tanpa ayah. Aku malu Lan" menangis terisak-isak.
"Supaya kamu tidak terlalu sedih kita nongkrong saja yuk" . Tyara setuju untuk ikut Ellan nongkrong untuk sejenak menghilangkan kegilaan yang dia alami. Rupanya Tyara hilang kontrol disana dia minum-minum sampai tidak sadarkan diri.
Ellan berkali-kali melarangnya tapi Tyara mengamuk! Jadi Ellan hanya bisa menjaga Tyara di sebelahnya saja.
Ini tidak berlangsung sehari saja, Tyara berani datang sendiri ke bar untuk minum-minum. Bagaimana Ellan tidak khawatir setiap malam harus mencari Tyara di bar untuk menjemputnya.
Geram sudah Ellan karena teman nya di perlakukan seenaknya oleh laki-laki tidak bertanggung jawab. Ellan punya ide untuk mengirimkan pesan ke Jendra "Gara-gara kamu mas Tyara setiap malam mabuk-mabukan. Kamu tidak kasihan dengan Tyara?" Tetap tidak ada jawaban dari Jendra.
Tepat 7 hari sudah Jendra ada di kampung halaman nya, dan tepat juga 7 hari lagi pernikahan Jendra dan Rani berlangsung.
Ting....
Pesan masuk di handphone Tyara
...
