NovelToon NovelToon
Sepasang

Sepasang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Muslikah

Kisah sederhana tentang dua anak manusia yng ingin saling menemukan kebahagiaan. Nia, gadis sebatang kara yang mentalnya hancur saat kecil karena orang-orang di sekitarnya. Bertemu dengan Bagus, laki-laki sederhana yang bekerja sebagai tukang bangunan. Niat tulus Bagus mampu membuat Nia luluh dan mau menjalin hubungan dengan Bagus hingga akhirnya menikah.



Bagaimana kisah keduanya? Yuk kita baca bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Muslikah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Nia sejak pagi dilanda rasa gugup, cemas dan juga takut. Sejak bangun tidur entah kenapa rasanya dia jadi tidak tenang. Rencananya untuk berkunjung ke rumah Baguslah yang menjadi penyebabnya. Sungguh Nia binggung, apakah keputusannya tepat atau tidak. Tapi kalau mau mundur kok rasanya kejam sekali. Terlebih Bagus terlihat begitu senang saat ia mengatakan ingin berkunjung ke rumah kedua orang tuanya.

Tak mau larut dalam kecemasan, Nia memilih menyibukkan diri saja. Setelah bangun tadi, Nia memilih beres-beres kamar, mencuci serta memasak. Agak siangan Nia memutuskan untuk keluar sejenak. Tujuannya adalah toko oleh-oleh. Dia akan membeli beberapa makanan yang akan dijadikan buah tangan untuk keluarga Bagus.

Pilihannya jatuh pada spiku Surabaya dan beberapa kotak kue almond kering. Nia membeli banyak karena ia tahu kalau Bagus memiliki banyak saudara. Ada dua paper bag besar yang saat ini ada di tangan Nia. Selesai berbelanja oleh-oleh, Nia memilih untuk berhenti sejenak membeli otak-otak dan es teh untuk cemilannya siang ini.

Meski telah menyibukkan diri sejak pagi, nyatanya perasaan Nia belum juga membaik. Rasa cemas itu masih menggelayuti hatinya. Nia semakin cemas.

Sampai kos Nia memilih untuk berkemas. Menyiapkan apa yang perlu di bawa nanti. Beberapa baju, skincare, make up dan keperluan pribadi telah ia masukkan dalam tas ransel miliknya. Tidak terlalu banyak, karena mungkin Nia hanya mengginap satu malam saja.

Selesai berkemas Nia memiliki untuk istirahat sambil nonton TV dan makan camilan yaang baru ia beli. Ia butuh waktu untuk menyiapkan hatinya nanti. Jujur saja ini kali pertama Nia berkunjung ke tempat laki-laki. Ada rasa takut yang sangat jelas terasa. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nanti reaksi keluarga Bagus.

.

.

Tok

Tok

Tok

Terdengar ada orang yang mengetuk pintu kamar Nia. Nia yang tertidur spontan langsung bangun. Ternyata dia tertidur di karpet. Nia bangkit dari tidurnya dan berjalan ke arah pintu, membuka pintu itu.

Laki-laki itu tersenyum manis saat melihat sang pujaan hati membukakan pintu dengan wajah lesunya karena baru bangun tidur. Bagus masuk dan langsung memeluk wanita yang sangat nia rindukan. Bagus memeluk erat Nia dan melabuhkan banyak kecupan di wajah nia hingga lumatan di bibir yang telah menjadi candunya sejak pertama kali ia merasakannya.

"Emmmmmm " suara laknat itu keluar begitu saja karena Bagus begitu beringas saat mencumbunya. Lumatan itu berhenti saat nia memukul dadanya pelan karena kehabisan nafas.

"Mesum amat" Nia melotot karena kehabisan nafas.

Sementara Bagus hanya tersenyum dan mengelap bibir Nia yang menyisakan saliva keduanya. Dan mengecupnya lagi. Tapi singkat saja.

"Mas hilang kendali kalau sama kamu yang, kamu terlalu menggoda untuk mas" Dalihnya pintar sekali.

Nia mencebik alasan Bagus tapi tidak marah.

"Ini jam berapa kok sudah ada di sini aja sih? "

"Jam setengah lima sayang, tadi di proyek selesai lebih awal karena bahannya habis, jadi mas bisa pulang awal" Bagus membuka baju dan celananya hingga menyisakan celana kolor tanpa baju. Lalu berjalan menuju kamar mandi. Nia ikut kebelakang tapi ia membuatkan Bagus kopi dan menyiapkan camilan untuk laki-lakinya.

"Minum dulu kopinya mas " Ucap Nia pada Bagus yang kini telah berbaring sambil nonton TV di kasur Nia.

"Sini dulu yang" Bagus meminta Nia mendekat. Dan hap....... Bagus membawa Nia dalam pelukannya dan menguncinya agar tidak bisa kabur.

"Sumpah kangen banget yang" Ucap Bagus yang kini menenggelamkan wajahnya di dada empuk Nia. Hangat, ucap Bagus dalm hati.

Nia mengusap kepala Bagus beberapa saat. Tidak ada obrolan, keduanya hanya saling diam menikmati pelukan keduanya.

"Mas......" Ucap Nia lirih.

"Hmmmm" Jawab Bagus.

"Aku gugup banget sejak pagi " Nia tak tahan akhirnya mengungkapkan apa yang kini ia rasakan.

Bagus membuka kedua matanya.

"Apa yang kamu cemaskan yang? Kita cuma ketemu kedua orang tuaku, tenang aja mereka baik kok" Bagus mencoba menenangkan sang kekasih.

"Ya tetap aja mas, ini tu pertama kalinya aku berkunjung ke rumah laki-laki, rasanya hampir meledak perasaanku tahu ngak?"

Bagus bangkit dari posisinya yang nyaman. Duduk dihadapan Nia menggenggam tangan wanita. Dapat Bagus lihat kalau kekasihnya sedang tidak baik-baik saja.

"Tenang oke? Nanti biar mas yang bicara sama bapak dan ibu, oke? "

Nia menatap Bagus dan dapat dia lihat dengan jelas kesungguhan Bagus. Menatap Bagus dengan posisi sedekat ini, dapat Nia rasakan bagaimana tulusnya Bagus padanya. Nia mengangguk dan menghambur kepelukan Bagus. Nia dengan berani duduk di pangkuan sang kekasih.

Cukup lama keduanya saling berpelukan hingga akhirnya Nia menjaga jarak antara keduanya. Dan tersenyum manis pada sang kekasih.

"Kita berangkat habis magrib ya? " Ucap Bagus dan diangguki Nia.

Sambil menunggu waktu maghrib, keduanya memilih untuk merebahkan diri dan saling berpelukan sambil nonton.

"Tadi aku beli spiku mas, nanti buat oleh-oleh keluarga mas" Ucap Nia memberi tahu Bagus.

"Ngapain repot-repot sih yang, kita bisa beli martabak nanti dekat rumah buat oleh-oleh bapak dan ibu"

"Ih jangan dong, nanti kesan pertama mereka jelek lo buat aku" ucap Nia membela diri.

"Mereka tidak akan berpikir kayak gitu yang, kamu mau sama aku aja mereka sudah seneng kok"

"Ih gak gitu konsepnya mas, aku hanya ingin memberikan kesan manis saja saat pertama berjumpa"

"Oke deh terserah kamu, terus mana yang kamu beli? "

"Itu" Nia menunjuk dia paper bag besar ada di samping lemari.

"Ya ampun banyak amat yang? " Pekik Bagus saat melihat ukuran paper bag Nia.

"Katamu saudaramu ada tida dan sudah berkeluarga semu? Pasti banyak dong anggota keluarganya, masak iya aku beli sedikit. Nanti gak cukup" Jelas Nia.

"Yang penting tu bapak ibu aja yang, kalau ngitung keluarga aku jelas banyak yang, orang kita keluarga besar. Bapak aja saudaranya lima, ibu tujuh dan hampir semua rumahnya dekat, aku sendiri empat bersaudara dan semua sudah ada pasangan, kalau nurutin itu bisa jebol yang kantong kita" Ucap Bagus menjelaskan.

"Ih udah terlanjur juga mas, gak papa kali mas, gak tiap hari ini, ya? " Bujuk Nia dengan senyum manisnya sambil membelai rahang kokoh Bagus. Bagus hanya bisa mendesah. Mau bagaimana lagi, toh sudah dibeli juga. Akhirnya dia mengangguk dan Nia semakin erat memeluknya sebagai luapan ekspresi bahagianya.

.

.

Selesai sholat maghrib, Bagus dan Nia kini telah berada di dalam bus untuk menuju Ngawi. Nia yang perasaannya sudah tenang tadi kini kembali di serang rasa cemas. Pikiran buruknya mulai menjajah lagi.

Bagus pun dapat melihat betapa tegangnya sang kekasih. Sebagai bentuk dukungan, Bagus menggenggam erat tangan Nia dan menciumnya beberapa kali. Perasaan Nia menghangat dengan semua treat yang Bagus berikan padanya.

Karena menggunakan bus patas dan lewat toll, perjalan Bagus dan Nia cukup lancar. Pukul sembilan malam kurang, keduanya telah sampai di perempatan besar kota Ngawi. Bagus sengaja turun di tempat itu dan berganti memesan grab car.

Tak lama mobil yang dipesan Bagus datang. Bagus dan Nia segera masuk ke mobil itu dan menuju rumah Bagus. Tak butuh waktu lama untuk sampai di rumah Bagus. Nia mendadak cemas lagi saat mobil semakin dekat dengan rumah sang kekasih. Keringat dingin mulai keluar, bahkan telapak tangan Nia sudah sangat dingin dan penuh keringat.

Bagus tidak tahu karena sedang ngobrol dengan sang sopir grab. Tiba depan rumah Bagus, Nia merasa lemas. Tapi dengan sekuat tenaga ia tepis rasa itu. Ia tak mau mengecewakan Bagus.

Bagus menyadari kegugupan sang kekasih saat menggenggam tangannya.

"Ya ampun yang dingin banget? Tenang dong, sini lihat aku? " Bagus menangkup wajah Nia.

"Tenang ya? Jangan takut, oke? " Ucap Bagus memberi semangat sang kekasih. Nia mengangguk ragu.

Keduanya berjalan menuju pintu dan mengetuknya beberapa kali. Meski baru jam sembilan lebih tapi keadaan rumah Bagus sudah sangat gelap. Maklum yang tinggal. Para orang tua, jadi tidak heran klau jam segini sudah pada terbuai mimpi.

Tak lama terdengar bunyi sakelar lampu yang dinyalakan. Hingga tampak ada cahaya dari rumah Bagus. Dan pintu pintu pun tak lama terbuka. Keluarlah sesosok laki-laki paruh baya menggunakan sarung tanpa baju. Rambutnya berantakan.

"Lah kamu tho gus? " Ucap laki-laki yang rambutnya telah memutih semua itu.

"Baru kemarin kamu pulang kenapa sekarang pulang lagi? Kayak anak perawan saja kamu kerja bolak-balik pulang" Oceh pak Warsidi lalu berjalan masuk ke rumah setelah membukakan pintu. Pak Warsidi tak sadr kalau di belakang Bagus ada sesosok perempuan yang ikut.

"Tumben kamu pulang bawa tentengan? Biasanya kosongan" Ucap pak Warsidi lagi saat Bagus meletakkan paper bag ke atas meja. Pak Warsidi langsung membuka paper bag itu dan membuka satu kotak spiku dan memakannya dengan cara di cuil.

"Main makan saja bapak ini, sapa dulu yang bawa, jangan langsung di makan" Ucap Bagus gemas dengan bapaknya yang masih tidak sadar kalau dia pulang membawa seseorang.

"Nyapa kamu? Kayak sama siapa saja gus" Pak Warsidi masih meneruskan makannya.

"Bukan aku pak tapi calon mantumu" Ucap Bagus akhirnya. Pak Warsidi langsung menghentikan makannya dan melihat sang putra.

"Ya ampun... " Pekiknya saat sadar ada sosok wanita cantik yang berdiri tak jauh dari Bagus.

.

.

1
Maulana ilham
bagus
Adico
salam kenal
Adico
ceritanya menarik.
slm kenao
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!