Hai ketemu lagi sama karya terbaru mommy, yang suka bisa lanjut baca ya, kalau memang tidak suka dan lainnya kasih komentar ya, jangan di rate terima kasih.
Pernikahan akbar anak keluarga terkaya dan terpandang namun nyatanya tidak menjanjikan akan berjalan lancar. Tepat di hari H Galih di tinggalkan oleh calon istrinya.
"Tidak ada, kak," ucap Gina adik dan juga sahabat calon istrinya setelah mencari ke ruangan make up.
"Bagaimana ini, Lih! Acara satu jam lagi!" Bingung dan panik Mulan sebagai orang tua.
"Cepat cari sekali lagi! Jika memang tidak ada terpaksa kita batalkan!" perintah Galang sang Papa pada asisten dan anak buahnya disana.
Setelah 30 menit tidak ada hasil, Galih yang sudah sangat kacau saat ini. Melihat seorang gadis yang masuk dari pintu samping bertepatan dengan matanya mengarah padanya.
"Tidak akan ku biarkan dia menghancurkan dan mempermalukan keluargaku! Dia akan menjadi istriku!" tekad Galih yang menuju ke arah wanita itu.
"Maukah kamu menikah dengan ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Mas Dirga," ucap Rosa.
"Hai Sel, bolehkan aku gabung disini?" Tanya Dirga.
Sely dan Rosa yang masih terkejut jika mantan dari sahabatnya ada diantara mereka saat ini. Apalagi Rosa yang entah mau bersikap bagaimana.
Dirga yang sudah duduk saat ini berhadapan dengan Rosa atau disamping Topan.
"Pelayan," panggil Dirga.
Tidak lama satu pelayan datang ke meja mereka.
"Pesan menu A 1 dan menu C 1, minumnya es lemon tea 2," ucap Dirga.
Setelah pelayan itu mencatat dan memesan makanan untuk mejanya. Kembali pergi ke dalam yang akan di buatkan oleh koki mereka.
"Masih samakan pesananmu, Ros?" Menyakinkan Dirga.
"Untuk apa bertanya jika sudah di pesan," ucap Sely yang sebenarnya tidak suka sikap Dirga yang satu ini. Suka sekali mengatur Rosa.
"Ya tidak apa," jawab Rosa.
"Mana suamimu Ros? Apakah kamu di tinggalkan sendirian di mall?" tanya Dirga yang mencari ke kanan dan ke kiri.
"Huf, Dokter Dirga yang terhormat, sebaiknya jangan lagi ikut campur urusan Rosa ataupun rumah tangganya, karena suami Rosa adalah bos besar kami. Jangan pernah mengatakan jika Bos kami itu lalai pada istrinya. Tidak sama sekali," kesal Sely yang malah berani adu bacot dengan Dirga.
"Aku hanya bertanya pada Rosa bukan padamu, Sel. Toh Rosa sendiri tidak marah, benar bukan Ros?" tanya Dirga.
Untung saja di selamatkan oleh pelayan yang datang membawa pesanan mereka, jadi semuanya tampak diam dan tidak lagi bersuara.
Setelah kepergian pelayan itu, Dirga yang akan memberikan sambel pada Rosa namun di tahannya.
"Tidak, Mas. Terima kasih," tolak Rosa.
"Bukannya kamu suka sambel, Ros. Kenapa tidak lagi?" bingung Dirga.
"Aku tidak ingin saja, Mas." jawab Rosa.
"Makan saja dulu, selagi hangat supaya enak di makan," ucap Sely.
Topan yang di sana sebagai penonton yang bingung sendiri, mau bantu jawab tidak mengerti. Jika diam seolah dia tidak ada gunanya sebagai lelaki.
"Ros kamu mau kemana lagi? Aku antar ya," tanya Dirga.
"Aku dan Rosa ada acara penting Dokter Dirga. Dan sebaiknya anda jangan dekati Rosa lagi, karena memang sudah tidak pantas. Dia wanita bersuami," ketus Sely.
"Aku tidak bertanya padamu, Sel. Jangan urusi urusanku!" terpancing emosi Dirga.
"Sudahlah, kalian jangan bertengkar. Malu, ini di tempat umum!" lerai Rosa.
"Dia yang mulai Ros," keluh Sely.
"Bukannya kamu yang mancing!" elak Dirga.
"STOP!" bentak Rosa yang setelah itu keluar meninggalkan semuanya.
"Ros!" teriak semuanya tapi di abaikan oleh Rosa.
Rosa berjalan pergi yang sudah tidak ada mereka disana, apa lagi yang mengikutinya. Bersembunyi di area permainan anak anak, dan melihat canda tawa serta kebahagiaan uang terlepas dari wajah mereka yang masih kecil.
Lucunya, berasa ingin cepat memilikinya. Batin Rosa.
Tidak lama dering telp terdengar dari Hp nya. Melihat mananya lebih dulu sebelum mengangkat.
"Hallo, Gina. Kenapa?" sapa Rosa yang ternyata adik iparnya yang telp.
"Kakak dimana?" tanya Gina.
"Aku di mall, kenapa?" tanya lagi Rosa.
"Oh masih di mall, dimananya Kak? Aku baru sampe di parkiran," ucap Gina.
"Permainan anak anak, Gin. Lantai 5, aku berada di area jumping ya," ucap Rosa.
"Oke, tunggu disana Kak," pinta Gina.
Tidak lama Gina akhirnya sampai pada Rosa yang tampak tertawa seorang diri melihat anak anak yang sedang bermain disana.
"Kak," tegur Gina.
"Hai, kamu udah sampe aja. Kok cepet banget," ucap Rosa.
"Gina gitu," bangganya Gina yang kemudian tertawa keduanya.
"Kamu mau ada yang di beli disini, Gin. Mau kakak antar?" tawarnya.
"Ga Kak, mau temenin kakak aja." jujur Gina yang sebenarnya di paksa oleh Galih.
"Jujur aja kalau di paksa sama kakakku itu, aku sudah menduganya. Aku bisa jaga diri kok, tadi juga Mas Dirga nyamperin aku, Gin," ucap Rosa.
"Hah! Kok bisa? Sepertinya dia kecintaan banget sama kakak ya, ga bisa mengikhlaskan apa yang terjadi." oceh Gina.
"Memang wajar Gin, tapi ada benarnya juga sih. Sudahlah jangan di pikirkan terus nanti bisa pusing," ucap Rosa.
"Kita keluar yuk, cari sesuatu kak," ajak Gina.
"Hem," berfikir Rosa tapi tangannya sudah di tarik Gina kuar dari sana.
"Kita sebaiknya pergi dari sini saja Gin," pinta Rosa.
"Takut di samperin sama Dokter bucin lagi Kak?"Tanya Gina.
"Sudah tahu jawabannya ngapain tanya, Gin," menggelengkan kepalanya saja Rosa. Adiknya ini suka sekali jahil memang. Tapi dia sangat baik pada Rosa.
"Kita kerumah saja kalau gitu, Mama dan Papa pasti senang jika tahu kakak sedang keluar kota, kakak menginap di rumah ya," ajak Gina.
"Hem, baiklah," akhirnya Rosa menyetujui hal itu.
"Kakak bawa mobil?" Tanya Gina.
"Iya, tuh disana," tunjuk Rosa.
"Oke, kalau gitu kita pawai saja Kak. Kebetulan aku juga bawa sendiri," ucap Gina.
Lalu keduanya masuk ke dalam mobil masing masing dan saat itu ternyata Dirga sudah berada disana, melihat Rosa dan berusaha mengejarnya. Namun tidak sampai dan akhirnya memilih masuk ke dalam mobilnya sendiri.
Shit! Aku tidak akan melepaskanmu, Ros. Jika tidak denganku maka jangan harap kamu bisa dengan yang lain. Aku tidak terima, kamu seharusnya menjadi milikku. Maka tidak akan aki izinkan kamu dengan yang lainnya! Paham! Kesal batin Dirga.
Setelah itu Rosa dan Gina sudah sampai di rumah keluarganya, dan memarkirkan mobil mereka ke dalam garasi. Baru keduanya masuk ke dalam di saat jam makan malam.
"Hallo, Ma, Pa," sapa keduanya.
"Hallo Sayang, kalian baru sampai. Ayo langsung makan dulu, baru kita bercerita." pinta Mulan.
Akhirnya keduanya menurut dan duduk berempat di meja makan yang sudah tersaji disana. Makan dengan sunyi dan tenang, hingga semuanya selesai. Baru saat itu mereka berpindah tempat ke ruang keluarga.
"Ros, Galih berapa lama keluar kota?" Tanya Mulan.
"Tiga hari, Ma," jawab Rosa.
"Kalau begitu tinggal disini dulu," pinta Galang.
"Benar kata Papa, Ros. Dari pada sendirian pasti sepi disana," ucap Mulan.
"Setuju, Mam. Kan lumayan aku ada teman ngobrolnya disini, mau ya kak," ucap Gina.
"Baiklah," jawab Rosa.
"Sif kamu bagaimana?" Tanya Galang.
"Pagi, Pa. Selama tiga hari kedepan. Baru malam selanjutnya," jawab Rosa.
"Kalau kamu coba kamu pikirkan kedepannya. Bagaimana jika lepas kerja kamu usaha saja sendiri. Papa atau Galih pasti akan mendukungmu, seperti apotek contohnya, kasihan kamu kerja kadang malam sampai pagi," ucap Galang.
"Aku masih menyukai pekerjaanku, Pa. Tapi aku pasti akan pikirkan yang tadi disarankan Papa," ucap Rosa.
"Papa hanya khawatir pada masa depanmu disana, Ros. Apalagi ada mantanmu yang mungkin belum bisa merelakan sepenuhnya. Kekuasaannya lumayan tinggi bukan," jelas Galang.
Cenang ya Papa, bahkan besok saja aku sudah berada di sisinya kembali walau sebagai suster pendamping. Batin Rosa.
...****************...
Terima kasih atas kesetiaan kalian pada karya mommy ini.
Like dan komentarnya di tunggu ya.
komen ya
temukan kebahagian mu...