DURI DALAM PERNIKAHAN

Setelah Renita mendapat kan perawatan dari dokter Andre dan dokter Ridwan baru lah mereka merasa tenang, dan dari situlah mereka tau bahwa kekasih Zaidan yang sesungguhnya memang Kania dan Tania hanya menyamar menjadi Kania atas perintah Kania sendiri, karna saat itu Kania melakukan pengobatan karna penyakit yang di deritanya tanpa mereka berdua tau ternyata Zaidan dan Renita juga dekat masa itu, tapi hubungan itu di ketahui oleh Kania hingga dia marah dan kecewa ternya mereka bertiga menyukai pria yang sama.

Kecelakaan mobil yang di alami Renita dan Tania bermula saat Zaidan menelpon bahwa di akan singgah ke kota Bali dengan semangat Tania mengajak Renita, ternyata Kania juga mengetahui hal itu hingga dia lebih dulu sampai di bandara, Kania membuat Story di IG nya dan di lihat oleh ke dua gadis itu, sayangnya saat itu Zaidan ada miting penting hingga mereka berpisah di resto dekat bandara, baru lah percecok kan itu terjadi sampai terjadinya kejar-kejaran di jalan raya hingga mobil ke duanya mengalami kecelakaan.

FLASBACK

Dringg.... Suara getar ponsel membuat sorang gadis manis bersemu merah karna salting, dia melihat nama yang tertera di ponsel miliknya.

Zaidan🥰: "Hallo Hany! Aku udah di perjalanan menuju kota Bali, tunggu aku di bandara ok"

Tania: "Serius! Kalok gitu aku segera meluncur! see you Darling" setelah mendapat kan kabar itu Tania bergegas menuju meja tempat dia makan bersama Renita.

Sedang kan Renita mendapat kan Chat dari Niko sahabat Zaidan, bahwa Zaidan ada di Bali dan mereka berencana akan melakukan Turing bareng besok lusa.

"Ren, udah siap kan? Ucap Tania pada Renita"

"Udah! Kenapa? Jawabnya" sambil memasuk kan ponsel di dalam tasnya.

"Temeni ke bandara! Jemput ayang ucap Tania" membuat Renita mengerut kan kening heran.

"Ya uda ayok" setelah itu mereka benar-benar pergi mengunakan mobil menuju bandara.

Tanpa mereka tau ternyata Kania mendengar pembicaraan Tania dan Zaidan tadi saat di toilet.

"Sialan Tania dia sudah menerima uang dari aku malah mau merebut Zaidan, gak akan aku biarkan, Renita juga kenapa dia juga ikut-ikutan menyukai Zaidan, untung aku belum memberi tau mereka bahwa aku udah pulang ke Bali, jadinya aku bisa lebih dulu menemui Zaidan di bandara, gumam Kania lalu dia segera pergi menuju bandara"

Tak lama menunggu akhirnya Kania sampai di bandara dan dia langsung menuju ke kursi tunggu, sesekali dia akan melihat ke arah yang berlawanan takut Tania dan Renita sudah sampai, walau pun dia sudah memotong rem mobil Tania agar mereka kecelakaan.

Setengah jam menunggu akhirnya Zaidan pun sampai mereka berpelukan lalu pergi menuju rumah makan terdekat.

Sedang kan ke dua gadis yang saat ini sedang berada di jalan bukan karna macet hanya saja mereka memelan kan laju mobil karna ada kecelakan Tania belum menyadari soal rem mobil miliknya, hingga saat mereka sudah dekat bandara Renita yang sedang asik berselancar di sosmed di buat kaget dengan postingan yang di unggah Kania, Tania juga gak kalah kaget hingga dia menghubungi Kania hingga mereka cekcok saat itu, dan Tania melihat Kania keluar dari resto bersama Zaidan mereka berpelukan lalu berpisah, dengan segera Tania mengikuti mobil Kania hingga mereka kejar-kejaran dengan sumpah serapah mengunakan Handset dan.

BRAAAAKKKK

Tabrak kan tak bisa di hindar kan ke dua mobil berguling hingga berakhir tragis. Kania selamat namun mengalami ke butaan, Tania meninggal saat menuju rumah sakit hingga mata Tania di donorkan pada Kania, sedangkan Renita selamat walau dia mengalami koma hampir 4 bulan lamanya, saat bangun Renita malah mengalami Trauma hingga dia harus mendapatkan penangan dari para ahli pisikolog.

Flasback off.

******

Setelah mendengar kn penjelasan dari dokter Andre, kini mereka harus lebih berhati-hati lagi sepertinya gosip yang di sebar di perusahan Wijaya hal yang di sengaja.

"Lebih baik untuk saat ini Renita jangan dulu berinteraksi dengan hal-hal yang memicu tarumanya, termasuk dengan tuan muda Zaidan, ucap dokter Andre" hal itu membuat Zaidan emosi hampir saja dia memukul Andre jika tidak di hentikan oleh Ardi.

"Yang di bilang nak Andre benar nak Zaidan biasanya jika Renita kambuh dia akan berdiam diri tak ingin bertemu dengan siapa pun bahkan dia bisa lupa pada kejadian 1 minggu bahkan satu bulan yang lalu, sahut Mama Salma" membuat Zaidan meradang.

"Hais!! baru juga mau pendekatan sudah di uji duluan, gumam Zaidan dalam hati"

Kini Zaidan baru tau bahwa memang Kania lah sang pacar namun Tania lah yang dia lamar hingga kecelakaan hari itu, sebenarnya Zaidan sempat merasa bingung sebab Kania tidak mengunakan cicin darinya, tapi dia masih berfikir positif, sedang kan dia dan Renita memang dekat sebab Niko selalu mengajak Renita jika mereka melakukan turing.

"Pantesan saat Renita melamar kerja jadi sekertaris aku, aku sempat bingung kok dia beda sedari awal kerja kami sering berdebat malah kadang-kadang kami sampai saling menghindar, hingga ke datangan Zeta baru lah kami mulai akrab lagi, ucap Zaidan" saat mengenang kilas balik awal pertemuannya dengan Renita setelah 1 tahun lost kontak.

"Ada dua kemungkinan ucap dokter Andre" membuat mereka penasaran.

"Yang pertama Renita memang mengingat anda tapi dia engan untuk berinteraksi"

"Yang kedua Renita menyukai anda sedari awal tapi karna otaknya terpantri pada kilasan masa lalu sebelum kecelakaan terjadi, bisa jadi sebelum kecelakaan itu terjadi anda terhubung dengan objek Trauma dari Renita, sehingga dia memaksa otaknya untuk menjauh dan membenci anda, ucap Dokter Andre menjelaskan"

"Mungkin karna foto ini gak sih dok? Tanya Zeta pada dokter Andre"

Foto yang di maksud Zeta adalah foto Zaidan berpeluk kan dengan Kania saat keluar dari resto.

"Bisa jadi, bisa juga engak hanya Renita sendiri lah yang bisa menjelaskan kenapa dia sangat ingin menghindar bahkan enggan berurusan dengan tuan muda Zaidan"

Saat mereka masih berbincang tentang trauma Renita, ponsel Andi Wijaya berdering.

"Hallo...!"

"Tuan besar maaf ada tamu seorang wanita ingin menemui tuan muda Zaidan, ucap resepsionis"

"Baik! Antar ke ruang tunggu nanti Zaidan akan menemuinya, jawab tuan Andi" lalu mematikn sambungan telfon.

"Ada yang ingin menemui mu! Dia sedang di arah kan ke ruang tunggu, ucap tuan Andi pada anak sulungnya"

"Siapa yah? Tanya Zaidan pada sang Ayah"

Namun ternyata Andi hanya mengangkat bahu sebagai jawaban.

Dalam ke bingungan Zaidan keluar menuju ruang tunggu, entah mengapa hatinya merasa tak tenang kali ini.

Siapa ya kira-kira yang ingin bertemu dengan Zaidan🤔🤔🤔🤔🤔??

Jangan-jangan??

Yuk kepoin kelanjutannya.