bercerita tentang seorang ibu rumah tangga bernama Rini yang sudah hidup bersama dengan suami nya bernama Edi selama 20 tahun lamanya. Rini menikah dengan Edi bukan berdasarkan cinta. Rini menikah dengan Edi karena Edi adalah suami pilihan orang tua nya. kisah ini menceritakan konflik di masa lampau dan juga menceritakan Lika liku kehidupan rumah tangga nya yang sedang dijalani saat ini. dari cerita ini kita belajar bahwa pilihan orang tua pun belum tentu baik dan walaupun tidak begitu buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidia Grace Giawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 lanjut
Berbincang-bincang Agus melirik jam dinding, terlihat tidak sabar.
"Sayang, jam sudah agak larut nih. Gimana kalau kita istirahat dulu? Aku sudah nggak sabar buat tidur di samping kamu." Bisik Agus di telinga Lia
Lia tersenyum "Iya, aku juga capek setelah hari yang panjang ini. Lagian, kita besok harus bangun pagi untuk perjalanan ke kota."
"Benar. Dan aku nggak sabar banget untuk memulai malam pertama kita sebagai pasangan suami istri." Bisik Agus lagi
"Aku juga, mas. Tapi kita harus bersabar sedikit. Aku masih pengen ngobrol sama mbak Rini dan kedua adikku." Jawab Lia
"Oke, mas akan bersabar" jawab Edi pasrah
Agus dan Lia melanjutkan obrolan mereka dengan penuh keceriaan, sementara Agus sesekali melirik jam, tak sabar menunggu saat-saat mereka bisa beristirahat bersama.
Rini yang memperhatikan gerak-gerik Agus pun langsung paham dan sigap menyudahi obralan mereka malam itu dan menyuruh Lia dan Agus untuk segera istirahat.
"Sudah larut, sebaiknya kita istirahat" ucap Rini
Kemudian mereka berpencar, masuk ke kamar masing-masing.
...****************...
Keesokan harinya...
Semua keluarga telah berkumpul di ruang makan untuk menyantap makanan yang telah dihidangkan.
"Wahhh enak sekali masakan ini, ini siapa yang masak ya...?" tanya Agus antusias.
"Masakan kita dong..." celetuk Nur terkekeh
"Kita atau mbak Rini aja? Haha!" tanya Lia yang tau kalau Nur dan Linda sebenarnya tidak pandai masak. Paling kalau bantuin masak potong-potong sayur doang.
"Kita bantuin potong sayur, maksudnya." jawab Linda terkekeh
Rini tersenyum mendengar celotehan ketiga adik iparnya. " sudah-sudah, nanti lagi ngobrol nya, gak baik loh makan sambil ngomong"
"hehe siap mbakku!!!" ucap Lia
...Setelah mereka selesai makan, Linda dan Nur membantu Rini untuk membersihkan meja makan dan mencuci piring yang Kotor....
...Sedangkan Lia dan Agus di persilahkan untuk duduk di ruang tamu terlebih dahulu. Di ruang tamu sudah ada 1 koper, 1 tas ransel, dan satu tas selempang milik Lia dan Agus....
...Agus memerhatikan Lia yang sedang bermain-main dengan Rania. Agus bisa melihat raut wajah yang sedih di wajah Lia. Walaupun iya tertawa saat bermain dengan Rania, namun ekspresi tubuh Lia tidak bisa bohong, sangat terlihat jika ia begitu sedih....
Kemudian Agus berjalan mendekati Lia "sayang" ucap Agus sambil menyentuh bahu Lia dengan tatapan mata Agus yang terlihat sangat serius
"Iya mas ada apa, kok menatap ku begitu amat" tanya Lia dengan wajah heran
"Sayang, maafin mas ya." ucap Agus yang membuat Lia kembali terheran-heran.
"Minta maaf untuk apa suamiku tersayang?" tanya Lia.
"Maaf, karena udah rebut kamu dari keluarga mu. Maaf karena mas, kamu harus jauh dari saudara dan juga keponakan mu" ucap Agus dengan mata berkaca-kaca
Lia yang mendengar ucapan Agus sontak saja tertawa terbahak-bahak.
"ih,, kok malah ngetawain mas sih dek?" tanya Agus memasang wajah cemberutnya
"Haha lagian mas aneh" jawab Lia masih dengan terbahak-bahak
"Tidak perlu minta maaf gus. Ini adalah perjalanan hidup semua wanita, dimana setiap wanita yang sudah menikah akan pergi dengan suaminya, ikut keluarga baru nya." jawab Rini yang tiba-tiba muncul dari arah dapur.
"eh mbak Rini, maaf mbak saya hanya terbawa suasana melihat Lia yang kelihatan sedih" ucap Agus pada Rini.
"Wajar jika Lia sedih. Ya sudah lah, kita jangan sedih-sedih. Mbak titip Lia pada mu, tolong sayangi dan cintai dia dengan tulus. Jadi lah suami yang baik dan bertanggung jawab atas istri mu Lia." Kata Rini dengan serius kepada Agus.
"Saya berjanji mbak. Saya akan bahagia kan istri saya" jawab Agus dengan yakin.
...Lia terharu mendengar percakapan kedua orang yang sangat ia kenal itu. Lia tak dapat menahan diri untuk tidak menangis, alhasil air mata nya terjun bebas di pipi nya. Karena malu ia langsung menyeka air matanya dengan tangannya....
"Ekhemmmm ada yang diam-diam nangis nih" ucap Nur memecah keheningan
"Aduh mbak Lia, Kalau nangis ya nangis aja mbak jangan malu-malu" sambung Linda meledek Lia
"Sudahlah, mbak nya jangan di godain terus kasian tau!!" Gus, apakah kalian akan berangkat sekarang?" tanya Rini.
"Iya mbak, biar gak kemalaman di jalan." jawab Agus.
"Baiklah kalau begitu. Dek Lia apakah semua barang mu sudah masuk ke dalam tas dan koper?"
"Semua sudah siap mbak" jawab Lia.
"Mbak Lia " kata Nur dengan suara bergetar khas orang lagi nangis. "Mbak serius mau ninggalin kita disini huuu mbak Nur gak bisa jauh dari mbak huuu" ucap Nur seperti anak kecil yang tak mau ditinggal ke pasar sama emaknya.
"Nanti mbak akan sering main kesini jengukin kalian" jawab Lia sambil menyembunyikan kesedihannya.
"Mbak Lia aku gak punya teman cerita lagi nih jadinya" ucap Linda yang juga ikut menangis
"Nur, Linda. Jangan sedih ya, mas janji akan sering akan sering datang kesini dengan Lia" ucap Agus
"Dengar kan kata mas Agus, jadi kalian jangan sedih begitu. Kasian tuh mbak Lia nya jadi ikutan nangis, ntar bedaknya luntur sampai di kota " ucap Rini yang berusaha menenangkan hati Linda dan Nur.
"Mbak Rini, ini ada handphone buat mbak" ucap Lia yang berjalan mendekati Rini sambil menyodorkan sebuah handphone baru kepada Rini
"Loh dek, kan mbak tidak minta di beliin hp" ucap Rini yang menolak karena segan pada Lia dan Agus.
"Mbak hp ini aku beli supaya saat aku sudah di kota, aku bisa menelepon mbak untuk menanyakan keadaan kalian di rumah. Dan mbak juga bisa pake hp ini untuk menelepon mas Edi." jawab Lia
"Terimalah hp mbak, Lia membelinya dengan tulus untuk mbak." ucap Agus.
"Baiklah, terimakasih banyak untuk mu Agus dan Lia. mbak tidak punya apa-apa yang bisa mbak berikan untuk kalian" ucap Rini yang akhirnya meneteskan air mata.
...suasana rumah pun manjadi haru, semua nya menangis kecuali Rania yang hanya diam karena tak mengerti dengan apa yang sedang terjadi....
"Mbak maafkan segala kesalahanku saat aku masih gadis, aku sungguh menyesal telah banyak menyakiti hati mbak. Doakan lah aku mbak, semoga aku bisa menjadi istri yang baik dan supaya aku bisa diterima dengan baik oleh seluruh anggota keluarga mas Agus" ucap Lia yang menangis sesenggukan mengingat perbuatan yang dulu tidak baik pada Rini.
"Mbak sudah memaafkan dan melupakan semuanya. semoga kamu selalu bahagia" ucap Rini yang kemudian memeluk erat tubuh Lia.
...Mereka berpelukan bergantian, setelah nya Linda memeluk Rini untuk mengucapkan kata perpisahan, setelah itu Nur pun memeluk Lia untuk mengucapkan kata-kata perpisahan untuk Lia ...
...Sedangkan Agus, salim pada Rini sebagai tanda ia menghargai Rini sebagai yang tertua di rumah itu....
"Mas Agus tolong jaga mbak Lia, kami sangat sayang padanya. Jangan pernah menyakiti hatinya." ucap Linda
"Iya mas, kami percayakan mbak Lia pada mas" sambung Nur.
"Saya berjanji akan selalu mencintai kakak kalian. Jangan khawatir aku sangat cinta dan sayang padanya, aku tak akan menyakiti" ucap Agus sambil menggenggam tangan istrinya itu.
"Baiklah mas, kami percaya padamu!!" jawab Linda.
"Baiklah mbak, Linda dan Nur, kami pamit sekarang karena waktu sudah mulai siang " ucap Agus yang meminta izin
...Agus dan Lia berjalan menuju pintu, membawa koper dan tas untuk memasukkan nya kedalam bagasi mobil....
...Sebelum masuk kedalam mobil, Lia memeluk erat Rania dan memberikan sebuah amplop berisi uang, amplop nya cukup tebal....
"Sayang, Tante sama om pergi dulu ya. Ini jajan buat kamu dari om dan Tante" ucap Lia sambil mengelus rambut Rania.
"Terimakasih Tante, Tante nanti cepat pulang ya." ucap Rania
"Iya sayang. Jangan nakal sama ibu ya. Jaga ibu dan juga Tante Lia dan Linda." ucap Lia yang kemudiannya berdiri dan masuk kedalam mobil.
...Setelah masuk kedalam mobil, Lia dan Agus melambaikan tangan dan kemudian di balas oleh Rini, dan ketiga ipar....
...Mobil Agus dan Lia sudah melaju berlalu semakin jauh meninggalkan rumah itu, semakin jauh dan berlalu meninggalkan desa tempat Lia tumbuh menjadi seorang wanita yang cantik....
...Kini tinggal lah Rini, Linda, Nur, dan Rania di rumah itu.. Terasa hampa karena anggota keluarga berkurang satu didalam rumah itu....