CINTA SANG CEO

" Re , jangan terlalu baik sama aku !" tiba - tiba Brian berkata sambil terpejam , Renata menoleh menatap Brian penuh tanya ,

" aku takut baper dan jatuh hati , sedangkan ada hati yang sedang ku jaga yang sedang ku perjuangkan dan dia sedang menunggu ku " ucap Brian pelan , namun matanya tetap terpejam nampak bulir air menetes di sudut matanya .

Renata hanya diam tanpa membalas ucapan Brian , sedikit dia sudah tau mengapa Brian berbicara seperti itu . Mungkin ini tentang Tania pikir Renata sambil meletakkan kain kompres di dahi Brian .

" Aku takut jatuh cinta denganmu Re , kamu terlalu sempurna untuk tidak membuat ku jatuh cinta . Dan aku harus sekuat tenaga untuk meredam perasaan ku , " lanjut Brian mulai membuka matanya lalu menatap Renata yang tersenyum padanya .

" Papa bilang pernikahan ini hanya setahun kak , setelah itu kita bisa urus perceraian kita . Percayalah menjadi saudara itu lebih baik bagi kita daripada sebuah hubungan pernikahan yang bisa berantem dan jadi musuh !" sahut Renata sambil tersenyum .

" Tidurlah kak , sudah malam , semoga besok badan kakak lebih baik . Oh iya tadi Tania ke kantor nyari kakak jangan lupa kasih kabar , Dia pasti sangat khawatir dengan kakak !" lanjut Renata lalu dia berdiri mematikan lampu ruangan menjadi lampu tidur dan keluar pintu kamar Brian dengan pelan.

Deg!!!!!

" kenapa jantungku terasa sakit ketika Renata bilang begitu , tapi ada hati yang sedang ku perjuangkan dan ku jaga !" keluh Brian berusaha untuk tidur .

Brian terus berganti posisi tidur mencari posisi nyaman , hatinya terasa gundah seperti ada yang mengganjal beban berat di ruang hatinya .

" ada apa ini , re apakah kamu sedang sakit ? " batin Brian sambil menyentuh dadanya .

flasback

" Kamu jangan berkecil hati jangan jadikan kekurangan mu untuk kamu rendah diri little !" hibur Brian kepada gadis kecil yang menangis sesegukan di ujung taman rumah sakit .

Kala itu dia menemani sang Mama yang sedang dirawat di rumah sakit dimana sang papa masih di luar negeri .

" Kamu gak tau rasanya gak bisa liat !" ucap gadis itu sendu air mata masih saja berlinangan dari mata indahnya , siapa sangka dibalik mata indah yang bening itu ternyata gak mampu melihat indahnya dunia .

" Aku akan jadi mata untukmu little , percayalah aku akan menceritakan indahnya dunia tapi kamu janji harus jadi teman hidupku !" ucap Brian , sungguh di usianya yang masih kecil dia sudah merasa tertarik dengan gadis mungil itu .

" Coba kamu liat ke atas , disana ada bintang yang akan selalu melihatmu , menemanimu setiap malam sepimu walau mungkin aku sedang gak di dekatmu tapi lewat mereka aku menemanimu !" ucap Brian lagi .

" Mana bisa aku melihat bintang !" keluh gadis itu ketus , terlihat menggemaskan di mata Brian melihat gadis itu mengerucutkan bibirnya yang mungil.

" Tapi mereka melihat mu walau kamu gak melihat mereka !" ucap Brian sambil menggenggam tangan gadis kecil itu.

#########

" Re aku merindukanmu !" gumam Brian sambil berdiri di balkon menatap langit yang kebetulan cerah terlihat bintang yang menghiasi langit gelap .

" Ry aku merindukan mu ......

maaf beberapa kata ada yang di edit juga namanya. jika ada typo dalam penulisan mohon di maaf kan karena masih tahap belajar menulis . next akan lebih baik lagi.

saran dan kritik silahkan di tulis di komen yaaa ,