Tanpa disadari Bella, anak kembar di dalam rahimnya ternyata punya ayah yang berbeda.
Satu bayinya berayahkan suaminya. Satu bayinya adalah orang tak dia sangka.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Apakah suami Bella mau menerima anak yang bukan darah dagingnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hana_story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25 bukan anak pungut
Meme menatap Bella. Selama ini Meme hanya tahu Jerry adalah papanya. Papa yang mengusirnya dan bilang jika dia bukan papa Meme lagi. Membuatnya percaya jika dia anak pungut seperti yang dikatakan teman sekolahnya.
Meme melihat Bella. Bella mengangguk membenarkan ucapan Jeffry. “Om Jeff itu papanya Meme.”
Meme memeluk Jeffry. “Papa ...”
Jeffry balas memeluk Meme. Meme, maafkan papa. Bukan maksud papa untuk menelantarkan Meme. Papa baru tahu kalau papa punya anak. Papa akan berusaha menebus waktu yang hilang.
Sedangkan Bella dibuat terkejut. Meme sudah membuka mulutnya dan kata pertamanya adalah papa.
Papa yang membuatnya terdiam. Papa pula lah yang membuatnya berbicara kembali. Sosok yang membencinya sudah terganti dengan sosok ayah kandungnya yang sebenarnya.
Meme sudah bisa bicara lagi.
Jeffry memposting foto bersama Meme. Dia mendapat komentar positif karena jujur dan tidak malu dengan keberadaan Meme. Di agensinya memang sempat terjadi pro dan kontra untuk membagikan perihal status Jeff yang sudah menjadi ayah.
Kontra karena dikuatirkan bisa membuat popularitas Jeff menurun. Pro karena tidak baik jika membohongi publik. Hasil akhir diputuskan untuk mengatakan yang sebenarnya. Beruntung netizen bisa menerimanya.
Jeffry membawa Meme ke studio mini miliknya yang berada di rumahnya. Jeffry bermain keyboard. Meme yang duduk di sebelah Jeffry juga bermain keyboard.
Jeffry memencet tuts do mi la. Meme juga memencet do mi la. Jeff terkejut. Jeff mencoba mengetes Meme dengan memencet banyak tuts. Meme bisa menirunya.
Apa meme memiliki perfect pitch seperti aku?
Meme mulai bosan. Perhatiannya beralih ke drum yang juga berada di studio. Studio mini ini banyak instrumen yang digunakan Jeff untuk menciptakan lagu. Dari gitar akustik, gitar elektrik, ukulele, keyboard, drum dan peralatan lainnya sampai alat musik tradisional.
Seluruh dinding di studio mini dipasang peredam suara agar tidak mengganggu lingkungan sekitar.
Meme duduk di kursi di belakang drum. Dia bisa memukul yang di depannya tetapi kakinya tidak sampai untuk menginjak pedal untuk memukul drum bawah. Jeff memangku Meme. Dia memegangi tangan mungil Meme dan mulai memukul drum bersama. Meme tertawa lepas. Dia senang.
Bela tersenyum melihat mereka dari pintu yang sedikit terbuka. Ibu dua anak itu senang melihat wajah bahagia Meme. Wajah yang mulai meredup saat perpisahan dirinya dengan mantan suaminya.
Melihat Meme yang tidak bersuara. Jeff lalu berbicara ke Bella. “Apa Meme lambat bicara?” Setahu Jeffry Meme banyak bicara sewaktu bertemu pertama kali di rumah Bella.
“Tidak. Dulu Meme sangat cerewet sebelum aku dan mantan suamiku berpisah. Tapi sejak kami diusir ...” Bulir air mata pun jatuh.
Jeffry memeluk Bella yang menangis mengingat masa lalunya yang pahit.
“Tak perlu dilanjutkan lagi.” Menangis lah. Tuang semua kesedihanmu padaku. Secara tidak langsung aku mengambil andil dalam perpisahanmu.
Di sisi lain Jeff merasa bersalah. Tetapi di sisi lain juga Jeff merasa ada harapan untuk bisa bersama Bella karena ada Meme, anak mereka berdua.
...***...
Bella menatap ponselnya. Dia sedang melihat foto Timothee di ponselnya.
Thee sekarang sudah sebesar apa? Meme sudah tumbuh beberapa centi. Thee juga sudah semakin tinggi kan?
Bella tidak bisa menahan kerinduan pada putranya itu. Dia nekat pergi ke rumah Jerry. Dia ingin melihat Timothee. Dia ingin memeluk Timothee.
“Tante, saya ijin untuk pergi sebentar. Saya titip Meme. Saya ingin menemui Thee.” Bella tidak bisa membawa Meme karena Jerry membenci Meme.
“Pergilah.” Victoria mengijinkan. Bella selama beberapa hari ini terlihat sering melamun.
“Meme jangan nakal ya. Mama cuma pergi sebentar,” pesan Bella.
Meme mengangguk.
Bella menuju ke rumah Jerry. Rumah besar yang menjadi tempat tinggalnya dulu. Tetapi dia tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah.
“Maaf, Nyonya. Tuan Jerry tidak memperbolehkan Nyonya untuk masuk ke rumah,” ucap satpam.
“Saya hanya ingin melihat Thee,” mohon Bella.
Bella melihat Thee yang hendak naik ke mobil. “THEE!”
Thee menatap Bella. Mama ... Thee kangen mama. Thee kangen Meme.
"Mama."
"Thee, masuk!" perintah Jerry.
Thee menahan diri untuk tidak menghampiri Bella karena larangan Jerry. Thee takut jika ayahnya akan berbuat yang jahat ke Bella. Thee menurut dan masuk ke dalam mobil.
Di mobil.
Thee melihat ke belakang. Thee melihat Bella yang berlari mengejar mobil yang ditumpangi Thee.
Mama ... Thee mau cepat jadi besar seperti papa. Thee mau tinggal sama Mama dan Meme lagi.
Thee yang masih kecil merasa tidak berdaya. Ia merasa jika ia sudah dewasa, maka bisa mempunyai power yang lebih dan bisa memutuskan sesuatu untuk dirinya.
Bella tidak tahan lagi. Dia pergi ke kantor Jerry. Janda muda itu mencoba berbicara dengan Jerry atau mungkin lebih tepatnya bernegosiasi.
Setelah beberapa perdebatan Bella diijinkan masuk ke kantor Jerry.
“Ijinkan aku bertemu dengan Timothee. Aku tidak berselingkuh, semuanya karena kesalahan pihak rumah sakit,” alasan Bella.
“Tidak akan aku ijinkan.” Jerry menolak dengan tegas.
“Kamu sekarang kumpul kebo dengan Jeff kan?”Jerry juga up to date dengan kabar Jeff dan Meme.
“Aku tidak sudi anakku bertemu mamanya yang tidak bermoral.” Jerry yang sudah membenci Bella semakin jadi membenci Bella.
“Aku tinggal serumah dengan Jeffry karena aku bekerja sebagai ART di sana.”
“ART? Cih ...” Jerry menghina pekerjaan Bella.
