NovelToon NovelToon
DITALAK Karena Mendesah

DITALAK Karena Mendesah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Herliana

Dirga sangat mencintai Maya. Ia tidak ingin bercerai meski Maya menginginkannya. Ia selalu memaklumi Maya yang bertingkah seenaknya sejak Dirga kehilangan pekerjaan dan membuat keluarga mereka terpuruk.
Tapi suara desahan Maya di ponsel saat ia menghubunginya merubah segalanya.
Apa mereka akan tetap bercerai atau -lagi lagi- Dirga memaafkan Maya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Herliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Hubungan Maya dan Putri tidak lagi baik - baik saja. Mereka bermusuhan dan bersikap tidak saling mengenal. Ah, bukan. Mereka seperti sedang memasang wajah perang setiap kali mereka bertemu tanpa sengaja. Di manapun itu.

Semua berawal gara - gara Maya menolak membayar hutangnya pada Putri. Hutang yang tertera pada secarik kertas saat mereka baru pulang dari Bandung.

"Ternyata Kamu ini orang yang nggak tau diri, May!"

"Aku bukan orang seperti itu, Mbak! Kamu kira Aku nggak tau kalau Bos udah mengganti semua pengeluaranmu? Jadi, ngapain Aku harus bayar lagi? Muris amat, sih! "

Bos mereka, Kartika Ayu, memberitahu Maya kalau ia sudah memberi 'uang lelah' pada Putri karena telah berhasil mendapatkan downlinenya, yaitu Maya.

"Kamu juga akan mendapatkan uang lelah sebesar itu kalau Kamu bisa mendapatkan downline baru." itu kata Kartika Ayu. Itu dikatakannya setelah Maya berhasil melipat gandakan uangnya dalam waktu singkat.

Maya tidak tertarik mencari downline. Ia tidak mau repot - repot.

"Itu komisiku, May! Nggak ada hubungannya sama utang Kamu! Lain, dong?!"

Maya mendecih,

"Jadi orang jangan terlalu tamak, Mbak! Komisi yang Kamu dapat itu setara dengan pengeluaranku waktu itu. Bahkan lebih!"

"Itu lain urusannya, May. Jangan disamain, dong! Lagipula, apa dong untungnya buat Aku? Cuma nolongin Kamu ketemu Bos? Cuma lelahnya? Nggak ada uangnya? Aku bukan badan amal, May!!"

Maya menggeleng - geleng dengan bibir menjebik.

"Waaahh! Kamu benar - benar tamak, Mbak!"

"Kamu yang tamak! Kamu rebut pelanggan - pelanggan Aku!" telunjuk Putri tegak lurus ke arah hidung Maya.

Maya membelalakkan matanya seolah merasa surprise. Kedua telapak tangannya bertumpu pada dagunya.

"Waaahh! Apalagi ini? Kamu iri karena orang - orang itu pindah sama Aku? Bukan salahku, Mbak. Kamunya aja yang nggak bisa mempertahankan pelanggan. Pikir sendiri, dong?! Katanya pinter. Katanya sekolahnya sampai S 2. Jangan - jangan ngibul doangan!"

Kepala Putri serasa ingin meledak karena marah. Dengan menghentakkan kaki ia berjalan menuju pintu.

"Mau kemana, Mbak?" langkah Putri terhenti. Ia mengira Maya akan segera meminta maaf. Bagaimanapun ia yang mengenalkannya pada Kartika Ayu. Tanpanya, mana bisa Maya jadi seperti sekarang?

"Pulang!" jawab Putri dengan memutar tubuhnya.

Putri tak menyangka Maya justru duduk membelakanginya. Tampak tidak peduli. Lalu untuk apa Dia bertanya?

"Ooh, tutup lagi ya, pintunya." jawaban Maya yang terkesan santai dan sangat tidak menghargainya.

Putri memutar tubuhnya lagi. Berjalan bergegas melewati pintu dan membantingnya sekaligus dengan kekuatan penuh.

BRAKK!!

Rumah seakan bergetar sesaat.

"Bujugbuneng! Bisa ambruk ini rumah!" teriak Maya. Tapi bibirnya melukiskan senyum kemenangan.

"Ada apa, Neng Putri? Lagi main petasan banting, ya?" tanya bu Ranti yang sedang duduk manis di terasnya bersama kucing kesayangannya, Miko. Miko sampai melompat dari pangkuannya karena terkejut.

Putri masuk ke dalam mobilnya dalam keadaan marah. Sapaan dari Bu Ranti tidak digubrisnya sama sekali.

"Dasar kulit kacang! Bukan! Kacang kulit sialan! Bukaan! Dasar kacang lupa sama kulitnya!" Putri memukul stir mobilnya dengan gemas. Walhasil, ia yang kesakitan sendiri, bukan stir mobilnya.

Dari meringis menahan sakit, Putri mengangkat wajahnya dan berteriak dengan lantang:

"Aku sumpahin Kamu, May! Biar sengsara dunia dan akhirat! Dasar orang nggak tau diri!"

Itu terjadi sudah setahun yang lalu. Kenyataannya Maya makin legit dan melejit meski rumah tangganya dalam proses perceraian.

Saat ini Maya baru pulang dari pengadilan agama.

"Sekarang Kamu yang ngotot bercerai sama Aku." katanya getir seraya menghempaskan tubuhnya di atas sofa.

Dirga tidak ingin ada proses mediasi. Saat proses mediasi tetap dijalankan karena itu prosedurnya, Dirga memilih untuk tidak mengatakan sepatah katapun. Ia juga sama sekali tidak mau melihat ke arah Maya.

Setelah proses mediasi selesai barulah Dirga berucap, itupun pada pengacaranya.

"Ini cuma membuang - buang waktu."

Maya menahan nafasnya melihat sikap Dirga yang benar - benar menjaga jarak dengannya.

******************

"Kenapa Kamu mau jual rumah itu? Toh Maya akan keluar dari sana?"

Dirga mengusap wajahnya sebelum menjawab,

"Terlalu banyak kenanganku bersamanya, Bu. Aku tidak tahan."

Perjalanan cintanya bersama Maya terukir bagaikan sejarah di rumah itu.

"Bagaimana dengan Rania? Dia sangat menyukai kamarnya."

Dirga menghela nafas. Itu memang berat buat mereka, khususnya Rania.

Rumah itu saksi kebahagiaan mereka, tapi juga menjadi saksi keterpurukan mereka.

"Bagaimana kalau jangan dijual? Direnovasi aja?"

"Bu, renovasi itu butuh biaya. Darimana.." Dirga tidak melanjutkan ucapannya. Ia tau apa yang akan dikatakan oleh Juwita.

"Kami ada, Ga. Kami nggak keberatan kalau Kamu pakai dulu." pasti begitu. Dan itu memang benar, kan?

"Kapan Aku bisa menggantinya, Bu? Aku nggak mau membebani Kalian lagi. Sudah cukup." Dirga menatap ibunya dengan perasaan bersalah. Dari dulu sepertinya ia tidak pernah membahagiakan kedua orangtuanya. Terutama setelah menikah. Karena Maya akan langsung memprotesnya.

"Buat apa, sih? Mereka itu udah sangat berkecukupan, Pa! Mereka itu nggak butuh uang Kita."

"Tapi mereka orangtuaku, May? Aku cuma ingin berbakti. Tidak banyak, tapi mereka pasti akan senang."

Maya akan berusaha memberinya pengertian menurut versinya.

"Pa, Mereka itu pasti sudah bahagia melihat Kita bahagia. Mereka itu orangtua yang sangat baik. Aku beruntung punya mertua seperti mereka." rayu Maya.

Dirga menyerah karena Dia memang lemah.

Juwita dan Dedi memang orangtua yang baik. Itu fakta. Mereka tidak mempermasalahkan bila Dirga tidak pernah memberi mereka uang.

"Sayang, memang untuk apa uang yang Kami miliki kalau bukan untuk Kalian? Anak - anak dan cucu - cucu Kami."

"Mungkin Kalian ingin jalan - jalan ke luar negri."

"Ibu nggak mau jalan - jalan ke luar negri. Takut nyasar." Juwita tertawa. Tawanya mengandung wabah menular karena Dirga ikut tertawa.

"Ibu ini. Nyasar aja takut. 'Kan punya mulut. Tinggal nanya?"

"Iya kalau di sini. Lah, kalau di sana? Mana Ibu ngerti bahasanya?" Juwita tertawa lagi.

"Udah ya, Bu. Barangkali Ibu dan Bapak ingin umroh lagi. Atau naik haji lagi."

Juwita menghela nafas. Di usapnya bahu Dirga.

"Bagaimana kalau Kamu yang umroh?" Dirga terperanjat. Itu sama sekali tidak pernah terpikir olehnya. Bahkan saat Ia memiliki banyak uang.

"Aku?"

"Ya." Juwita mengangguk.

"Berangkatlah setelah Kamu bercerai. Mohon ampun di sana. Banyak - banyak berdoa."

"Tapi, Bu.."

"Ibu ikhlas, Nak. Bagaimana kalau Kamu pergi dengan Safira?"

Mata Dirga langsung tergenang oleh airmatanya yang langsung menerobos keluar. Rasanya ia memang butuh itu untuk keadaannya sekarang ini.

Dirga langsung memeluk Juwita.

"Makasih, Bu. Makasih. Suatu saat akan Dirga ganti, Bu."

"Aamiin. Mudah - mudahan Allah mengijabah niatmu, Nak."

Dirga mengucap syukur dengan hati yang terasa lapang. Ini dirasakannya setelah tahun - tahun panjang yang penuh dengan masalah.

'Aku memang harus meminta ampun untuk segalanya.' bibirnya mengukir senyum.

*****************

1
Ma Em
Thor tolong selamatkan Nara biarkan dia sembuh dari penyakitnya dan bisa lepas dari si benalu Gery biarkan Gery menikah dgn Maya dan segera jadi gembel setelah cerai dari Naya semoga pak Handoko segera tau kelicikan menantunya
Ma Em
Buat Pelajaran untuk Gery Thor dan semoga Nara menggugat cerai Gery biarkan Gery dan Maya bersatu
Ma Em
Semoga Dirga dan Nara bisa segera bertemu kembali dan untuk Nara cepat lepaskan Gery agar Nara bisa segera bersatu dgn Dirga dan biarkan si Gery dgn Maya agar Gery bisa merasakan hidup susah setelah pisah dgn Nara.
Ma Em
Sudahlaj Nara tinggalkan Gery lelaki yg tidak tau diri sdh hidup numpang
Agus Tina
pisah aja sama gery.
Dian Herliana: makasih, Kakak. love you 😍
total 1 replies
Agus Tina
bagus ceritanya
Agus Tina
Mampir, kayaknya bagus ceritanya ... lqbjut thor
Ma Em
Aku mendo,akan sekali kalau Dirga berjodoh dgn Nara biarkan si Gery dipecat jadi menantu , hidup cuma numpang sama mertua saja belagu biarkan Maya merasakan bagaimana hidupnya setelah bersama Gery
Ma Em
Dirga cepatlah ceraikan Maya dan mungkin Dirga bisa bertemu lagi dgn Nara dan berjodoh
Ma Em
Semoga Dirga mendapatkan pengganti Maya perempuan yg baik dan sayang sama keluarganya terutama anak anaknya.
Ma Em
Gery menikahlah kamu dgn Maya tapi nanti hidup mu pasti jadi pengangguran karena kala ketahuan mertuamu kamu pasti dipecat jadi menantu, Gery hidup kamu saja numpang sama mertua tapi belagu.
Ma Em
sudahlah Dirga lebih baik kamu ceraikan saja Maya pasti kamu akan mendapatkan istri pengganti Maya wanita yg baik sedangkan si Maya skrg dia lagi sama Gery yg ternyata si Gery itu menjadi CEO itu perusahaan mertuanya nanti kalau ketahuan sama istri dan mertuanya juga pasti ditendang dan Gery jadi gembel biar Maya tau rasa wanita yg tdk pernah bersyukur punya suami baik bertanggung jawab malah disia siakan
Dian Herliana: makasih Kakak supportnya
total 1 replies
Gladys
Perasaan campur aduk. 🤯
Lucielxv
terpukau dengan plot yang rumit namun teratur.
Dian Herliana: makasih, Kak/Smile/
total 1 replies
Pandaherooes
Seperti bacaan impianku! 💭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!