Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 penyesalan Bara
Pov Bara
Enam bulan sudah Naina keluar dari rumah ini setelah di usir oleh mami bersama anak-anaku dan kuceraikan seketika itu juga demi menyenangkan hati mami
sebenarnya hatiku sangat berat untuk menceraikannya wanita yang sangat kucintai,wanita yang begitu penyabar dan taat beribadah sehingga Anak-anakku juga sangat taat beribadah
anak-anakku sebenarnya anak yang penurut dan tidak banyak menuntut
Naina sangat pintar dalam mendidik anak-anak kami hanya saja mami sangat tidak menyukai Naina
saya dan Naina menikah setelah enam bulan berpacaran,dia gadis yang cantik walaupun tanpa riasan diwajahnya
mami tidak pernah merestui hubunganku dengan Naina, Mami mengatakan bahwa kami tidak selevel dan Naina hanya menginginkan hartaku saja
Saya tau Wanitaku seperti apa walaupun kami pacaran dengan waktu yang singkat namun saya tau bagaimana dia
namun bagaimana Pun Saya meyakinkan mami tapi Mami tetap tidak mau menerima Naina
Mami sangat ingin menjodohkanku dengan anak rekan bisnisnya tapi saya tetap memilih Naina gadis cantik yang sudah mencuri hatiku
Mami waktu itu sangat marah besar dihari pernikahanku mama memilih keluar negeri bersama Papa alasannya urusan bisnis
Awalnya saya mengira mami memberhentikan semua pembantu agar Naiana bisa berbakti padaku dan keluargaku sampai Naina Hamil
namun saya salah mami memperlakukan istriku seperti pembantu gratis setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendirian tak sekalipun dia mengeluh
mengurus anak dan rumah tangga tanpa mengenal lelah sampai akhirnya saya pun nyaman setiap hari istri yang mengurusku dengan tangannya sendiri tanpa bantuan orang lain
saat Naina melahirkan anak ke empat ku mami sengaja membuat ku harus pergi keluar kota Sampai tiga hari agar saya tidak bisa datang untuk melihat istri dan anakku
dan mulai hari itu Naina mulai berubah tidak pernah lagi naina bermanja-manja padaku, Naina akan masuk kekamar jika saya sudah terlelap dan bangun sebelum saya bangun
Naina terkesan mengabaikanku tapi dia masih mau mengurus semua kebutuhanku dan keluargaku
Naina tak ingin lagi melayaniku diranjang jika tidak kupaksa, Nainaku benar-benar sudah berubah
Naina dan anak-anakku tidak pernah lagi mau makan bersama kami dimeja makan semenjak mami menghina dan membentak anakku
mereka berlima makan dimeja makan pembantu dengan menu berbeda karena mami tidak ingin istri dan anak-anakku tidak ingin memakan apa yang kami makan alasan mami mereka tidak cocok karena leher mereka leher kampungan padahal anak-anakku masih mengalir darahnya
saya tidak habis fikir dengan pikiran mami
sebenarnya saya tidak tega tapi saya tidak ingin membela mereka didepan mami karena mami akan semakin kejam pada mereka
pernah adikku Narendra dan papa membela Naina dan akhirnya Naina yang dihukum dijatah makan sekali sehari sedangkan naina waktu itu baru selesai melahirkan
saya tidak bisa berbuat apa-apa mami selalu mengancamku jika saya dekat dengan Naina dan Anak-anakku
saya berani menceraikan Naina agar mami melepaskan mereka, walaupun kutau Naina pasti membenciku
Setiap hari mami menghinanya namun tidak pernah dipedulikannya, bukannya saya tidak tau jika setiap malam Naina menangis dalam sujud nya
tapi saya berjanji suatu saat nanti saya akan menjemput Naina dan Anak-anakku setelah eyang menyerahkan semua tanggung jawab perusahaan sepenuhnya padqku semoga saja Naina mau menerimaku kembali
saya melakukan ini semua demi kebaikannya saya sungguh tidak tahan Naina diperlakukan tidak seperti memantu oleh mama tapi seperti pembantu
Naina pandai memasak, setiap masakannya terasa nikmat
semenjak hari itu selera makanku berkurang,masakan bik surti tak seenak masakan Naina
Hari pertama Naina meninggalkan rumah kami sempat bertemu kembali di warung bakso mang Soleh saat itu entah kenapa saya sangat ingin makan bakso
saat sampai di warung bakso mang Soleh,Naina dan Anak-anakku baru saja keluar dari warung bakso itu
ingin rasanya saya berlari dan memeluknya tapi saat melihat ku dia mual dan muntah mungkin dia makan sambal terlalu banyak hingga asam lambungnya Kambuh
kasihan sekali Naina dan Anak-anakku yang terlihat kebingungan dan khawatir melihat mama nya seperti itu
wajah anak-anakku terlihat membenciku,wajar saja mereka membenciku karena sudah mengusirnya dari rumah Saya tidak menyalakan mereka karena saya yang salah dan pantas untuk dibenci
saya masuk kedalam warung mang Soleh untuk membeli Air mineral untuk Naina namun putra keduaku sudah masuk dan mengambil botol air mineral
dan dibawanya keluar untuk mamanya tak lama dia pun kembali masuk membawa uang lima ribu rupiah dan menyerahkannya pada mang soleh
"nak tunggu"panggilku saya ingin memberikannya sedikit uang namun putra kedua ku itu tak menghiraukanku dan berlalu begitu saja saat saya keluar mereka sudah pergi entah kemana saya tidak tau
semenjak hari itu saya selalu meluangkan waktu untuk datang kewarung bakso mang Soleh karena berharap Naina dan Anak-anakku juga datang seperti tempo hari namun mereka tidak pernah lagi datang atau mungkin mereka datang saat saya tidak datang
mami terus mendesak ku untuk segera mengurus surat perceraian ku dengan Naina namun tak pernah kulakukan karena saya tidak ingin benar-benar bercerai dengan Naina
tapi tanpa sepengetahuanku mami mengurus semuanya sehingga membuatku pasrah
saya selalu menyibukkan diri dengan pekerjaan bahkan saya selalu lembur agar bisa menghindari mami sebagai bentuk protesku namun mami tidak perduli sama sekali denganku
mami mendesakku untuk segera menikah lagi dengan anak teman bisnisnya
"Kamu harus ceraikan istri kampungan kamu itu secepatnya "ucap mami
"tapi mi bagaimana dengan anak-anakku "
"tidak usah khawatirkan mereka biarlah wanita kampungan iti yang mengurus mereka kamu cukup memberikan mereka kompensasi saya yakin wanita kampungan itu tidak akan menolak" Jawab mami
"tapi mereka itu darah dagingku mi, cucu-cucu mami juga"
"ya saya tau tapi mereka itu anak laki-laki dan darahnya bercampur dengan darah wanita miskin itu
mereka pasti akan memakai banyak uang apalagi setelah menikah pasti mereka akan memilih wanita yang selevel dengan ibu mereka yang kampungan "jawab mami lagi
"kenapa sih harus bara mi kenapa bukan Narendra !?" tanyaku pada mami karena penasaran
"Narendra sudah punya calon dan calon Narendra anak seorang pengusaha yang sukses jadi Gadis itu selevel dengan kita tidak seperti pilihanmu memilih wanita kampungan "ucap mami melukai parasaanku
"terserah mami,apa yang mami inginkan lakukan saja"
"bagus nulai sekarang kamu cukup bekerja yang tenang biarkan mami yang mengurus semuanya "ucap mami
"Ya Allah kemana istri dan anak-anakku berada "ucapku dalam hati
saya pun meninggalkan mami diriang tengah yang sibuk dengan ponselnya entah siapa yang ditelponnya
"Apa sebaiknya saya datang kerumah orang tua Naina siapa tai naina pulang kesana " monologku
malam ini saya meyakinkan diri besok pagi saya akan berangkat kekampung halaman istriku dan semoga mami tidak tau apa yang kulakukan
ke esokan Harinya,saya sudah bersiap untuk kekantor untuk menyelesaikan pekerjaan agar mami tidak curiga saya akan kekampung Naina saat jam istirahat nanti
"Bara,hari ini mami dan papi akan berangkat ke Singapura karena ada rekan bisnis papimu yang ingin bekerja sama kembali dengan kita"ucap mami saat kami sedang sarapan pantas saja pagi-pagi begini sudah rapi
Alhamdulillah, kalau mami dan papi akan keluar negeri berarti saya tidak usah khawatir
"iya mi, kalian hati-hati ya "ucapku dan segera menyelesaikan sarapanku
"kalau begitu saya berangkat dulu ya, kalian hati-hati dijalan "pamitku pada kedua orang tuaku itu
"iya, kemungkinan kami disana sekitar seminggu "ucap mami dan saya hanya mengangguk
saya pun berangkat kekantor seperti biasa, sesampainya dikantor saya segera menyelesaikan pekerjaanku dibantu asisten pribadiku dan sekretarisku saya merasa sangat beruntung mereka berdua selalu bisa diandalkan, mereka adalah sahabat ku
"Dam,hari ini saya akan kekampung Naina saya ingin mencari tau kebenarannya "ucapku pada Damar
"mau saya temani bos!?"tanya damar
"tidak usah Dam kamu urus saja perusahaan sama Leo"jawabku
"baiklah bos,kamu hati-hati ya" ucap damar lagi
...****************...
maaf baru up soalnya lagi kurang sehat
mata lagi sakit 🙏🏻🙏🏻
jangan lupa jempolnya ya 👍😊🥰🥰
maaf jika masih banyak kekurangan dalam penulisannya dan typo bertebaran🙏🏻🙏🏻
jangan lupa mampir juga di karyaku yang lainnya
Suamiku Pelit Bin Medit
Mas Duda I Love you Full
😍🥰🥰🥰😊😊😊