NovelToon NovelToon
Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Roman-Angst Mafia / Penyesalan Suami
Popularitas:13.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

"Bagaimana rasanya saat menemukan istrinya yang selama ini ia sia-siakan ternyata menjadi seorang pelayan di rumah sahabatnya?"


Nabilla meletakkan secangkir kopi pada tamu majikannya dan saat melihat tanda lahir di punggung tangan Nabila, Amran terkesima dan menatap tajam mata wanita yang sudah ia campakkan tiga tahun ini.

Nabilla gadis yang berusia 20 tahun dengan kesehariannya mengenakan pakaian syar'i lengkap dengan cadarnya.

Ia harus menerima kenyataan pahit setelah tiga bulan bertahan di rumah suaminya, ia harus pergi dari kediaman suaminya karena karena perselingkuhan sang suami. Lagi pula pernikahan mereka hanya sebuah terpaksaan sebagai syarat untuk mendapatkan kedudukan dan harta sang kakek.

"Ikuti kisah cinta mereka yang berakhir dengan tragis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Kebingungan Wira

Wira harus menunda liburan dengan keluarganya karena kedatangan tamu istimewa dari luar negri yang memintanya untuk dijamu makan malam di kediamannya.

Apa lagi tamu itu ingin merasakan masakan kuliner Indonesia yang sudah mendunia. Hanya sialnya tamu itu adalah seorang investor besar yang akan bekerjasama dengan perusahaannya yang akan mengembangkan proyek di Indonesia berasal dari Rusia.

Investor yang berkebangsaan Rusia itu banyak sekali maunya, membuat Wira begitu kesal tapi mau tidak mau ia harus menerimanya. Wira yang sudah menyewa penerjemah untuk mendampingi mereka saat makan malam di kediamannya agar mewanti-wanti penerjemah itu untuk menjemput tamunya itu di hotel.

"Mami. Tolong bilang pada Nabilla untuk memasak makanan yang sudah aku buat daftar menunya karena kita akan kedatangan investor dari Rusia!" titah Wira membuat sang ibu langsung tanggap dengan wajah berbinar.

"Mengapa harus di rumah ini, padahal banyak restoran mewah yang bisa kita pesan Wira?" tanya nyonya Irene.

"Itu kemauan Tuan Khalid karena dia datang bersama keluarganya untuk sekalian berlibur di Indonesia," imbuh Wira.

"Baiklah. Kalau begitu kita menyewa saja chef sayang," tutur nyonya Irene.

"Tidak perlu mami! Aku lebih senang di masak oleh Nabilla. Lakukan sesuai keinginanku mami!" pinta Wira yang tidak ingin berdebat dengan ibunya usai makan malam.

"Baiklah. Nabilla. Persiapkan bahan masakan yang akan kamu masak untuk makan malam besok!" titah nyonya Irene.

"Baik nyonya," ucap Nabilla.

Nabilla membawa catatan menu yang di tulis oleh Wira ke paviliunnya. Ada lima jenis masakan yang akan ia olah nanti di bantu oleh ibu Tatik. Karena makan malam itu jatuh pada malam Minggu, keesokan paginya, Nabilla bersiap-siap untuk berangkat ke pasar tradisional.

Saat ia baru keluar dari paviliunnya, Wira sudah berada di depan paviliun itu sengaja menunggunya. Nabilla tersentak melihat sosok tampan yang sempat membuatnya jaga jarak beberapa hari ini.

"Apakah kamu mau belanja?"

"Iya Tuan."

"Kemana?"

"Ke pasar modern."

"Jangan ke sana! Kita ke supermarket besar saja. Di sana lebih higienis dan nyaman untuk belanja dan orang tidak perlu menatap matamu yang sangat indah itu," ucap Wira seperti kekasihnya Nabilla terdengar posesif.

Mendengar ucapan Wira membuat tubuh Nabilla meremang. Ia meremas dompet lusuh yang dibawahnya hingga terlihat sekali tonjolan buku-buku jarinya memutih menandakan Nabilla tidak ingin berdua saja dengan Wira.

"Apakah kamu takut jalan berdua denganku?" tanya Wira.

Nabilla mengangguk pelan.

"Apa kamu kira aku menyukaimu? bukankah ibuku mengatakan dia tidak ingin memiliki menantu mantan pembantu? jadi tenang saja. Bagiku Keluargaku segalanya, apa lagi permintaan seorang ibu yang harus dipatuhi anaknya, bukan? belum tentu juga wajahmu cantik," sindir Wira mengingkari perasaan sebenarnya hanya untuk bisa bersama dengan Nabilla.

"Tapi,...-"

"Ini perintah Nabilla. Dan aku jamin tidak akan melecehkanmu, apakah kamu mengerti?" Intonasi suara Wira sedikit keras membuat Nabilla nampak pasrah.

"Ba...baik Tuan."

"Ayo ikut denganku!" Wira berjalan duluan menuju mobilnya yang sudah terparkir di halaman samping. Ia sengaja menggunakan pintu samping itu agar kepergiannya bersama Nabilla tidak terlihat oleh ibunya.

Nabilla masuk ke dalam mobil itu dan duduk di jok belakang membuat Wira sangat marah. Ia membuka pintu mobil itu." Keluar! duduk di depan denganku! Aku bukan sopirmu. dan aku di sini majikan mu," tegas Wira membuat Nabilla turun dan pindah ke jok depan duduk bersama dengan Wira.

Keduanya berangkat ke swalayan itu bersama. Setibanya di swalayan itu, Wira memegang kendali untuk mendorong troli dan Nabilla memilih daging sapi, ayam, ikan, kerang, kepiting dan udang yang akan di masaknya hari ini.

Nabilla pindah ke bagian sayur dan bumbunya yang dibutuhkan sebagai pelengkap masakan. Ia juga memilih buah segar. Usai belanja mereka sudah antri di depan kasir siap untuk membayarnya. Saat menyebutkan total belanjaannya oleh kasir, membuat Nabilla sangat syok karena uang yang diberikan nyonya Irene tidak sesuai dengan kebutuhan belanjaannya. Wira mengeluarkan kartunya untuk diberikan kepada kasir dengan menekan nomor pin.

"Tuan."

"Sudahlah. Aku tahu, pasti ibuku selalu memberi uang kepadamu kurang bukan?"

Nabilla mengangguk gugup.

"Lantas dari mana kamu dapat uang dengan jumlah belanja yang diberikan ibuku?" tanya Wira penuh penekanan pada kalimatnya seakan meminta penjelasan tegas dari Nabilla.

"Gaji aku sendiri tuan," jawab Nabilla.

"Apa...? jadi, selama ini kami makan dari uangmu yang menjadi hakmu?" tanya Wira begitu syok.

Lagi-lagi Nabilla hanya mengangguk.

"Berapa uang yang selama ini kamu keluarkan untuk bahan belanjaan?" tanya Wira.

"Tidak perlu di permasalahkan tuan. Lagi pula aku tidak begitu butuh uang itu karena aku sudah tinggal dan makan gratis di rumah tuan," ucap Nabilla membuat Wira hampir menangis karena ketabahan wanita ini menerima semua perlakuan buruk dari keluarganya kecuali putranya Arsen yang sangat mencintai Nabilla seperti ibu kandung putranya itu.

Semenjak kedatangan Nabilla di rumahnya, Nabilla menjadi tempat bermanja Arsen. Gadis itu bukan hanya mengajarkan ngaji pada putranya.

Nabilla juga membantu Arsen belajar hingga membuat nilai Arsen bagus semua walaupun putranya sudah berusia enam tahun kini dan sudah masuk sekolah dasar.

"Sebutkan berapa nomor rekeningmu!" Aku akan transfer uang padamu. Aku tidak mau makan dengan uang hasil keringatmu, itu sangat memalukan," ucap Wira.

"Tidak perlu tuan. Aku juga tidak punya rekening dan aku tidak berniat membuka rekening. Tolong mengertilah keadaanku," ucap Nabilla .

"Baik. Tunggu sebentar!" ucap Wira lalu menuju ATM untuk mengambil uang cas untuk menggantikan uang Nabilla.

"Ambil uang ini dan jangan menolak. Aku tidak mau makan bara api dari hasil keringat orang lain," imbuh Wira membuat Nabilla mengerti.

"Tapi ini kebanyakan Tuan," ucap Nabilla.

"Jika kamu ikhlas menambahkan uangmu pada belanjaan berarti aku juga iklas memberikan uang itu padamu," ucap Wira.

"Alhamdulillah. Terimakasih Tuan. Semoga berkah rejekinya," ujar Nabilla.

"Hmm!"

Beberapa jam kemudian Nabilla sudah mengolah masakannya dan sebentar lagi akan ia sajikan dengan beberapa kue dan puding menjadi pelengkap untuk makan malam itu.

Tidak lama kemudian tamu yang ditunggu oleh Wira dan keluarganya tiba pukul tujuh malam. Wira dan ibunya serta asistennya Rudi menyambut tamu istimewa itu.

Asistennya Rudi terlihat gelisah saat mengetahui penerjemah mereka tidak bisa datang karena sedang mengalami diare akut. Rudi membisikkan kendala itu pada Wira yang terlihat panik.

"Bagaimana ini Rudi? orang ini hanya mengusai bahasa Inggris sedikit," keluh Wira.

"Ajaklah mereka ke ruang makan dulu Tuan!" saran Rudi.

Nadin yang memperhatikan kegelisahan Wira langsung mendekati abangnya itu.

"Ada apa bang?" tanya Nadin

"Gawat Nadin. Tamu kita tidak begitu mengusai bahasa Inggris dan penerjemah yang disewa Abang tidak bisa datang karena mendadak diarea," ucap Wira dengan wajah pias.

Nadine tersenyum menanggapi kegusaran abangnya." Abang tidak usah kuatir akan hal itu karena ada seseorang yang bisa menolong kesulitan Abang ," tutur Nadin membuat dahi Wira mengerut.

"Emang siapa yang bisa menolongku dalam keadaan seperti ini dan tidak mungkin kita mencari orang lagi lain karena tamunya sudah di sini," sungut Wira makin kesal dengan candaan adiknya.

"Mbak Nabilla bisa membantu Abang," ucap Nadin membuat Wira tercengang.

"Apa..? Nabilla...? tahu apa gadis itu dengan bahasa Rusia yang mungkin sekolahnya saja hanya sampai tingkat SMP ," ucap Wira meragukan perkataan Nadin.

"Mau bertarung denganku, Abang?" Nadin memainkan alisnya dengan senyum penuh arti pada Abangnya.

1
rach
Luar biasa
sriyatun smp1baki
author secerdas tokoh dlm cerita tersebut
lanjutkan berkarya thor
sriyatun smp1baki
Gusti Allah....cantikkk banget
pintar.... paripurna
sriyatun smp1baki
MasyaAllah....mau nangis bacanya thor....
sriyatun smp1baki
kapan punya presiden begitu..
shiti
Luar biasa
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih sudah di ijinin Baca Marathon mbak Author, otw yg ono
👍❤❤❤❤
Rosdiana Diana: Alhamdulillah. terimakasih Bunda cantik. semoga berkah dan menghibur... aaamiin
total 1 replies
sriyatun smp1baki
semoga anak author secerdas ortunya...menurun seperti cucu nenek Nabila
sriyatun smp1baki
Alhamdulillah Ghaida selamat dan cucu Nabila yg lain juga selamat
berkat kecerdikan mereka semoga penjahatnya teringkus
sriyatun smp1baki
Ghaida ayo bangun...kau manusia yg kuat...ya Allah lindungilah mereka
Bundanya Pandu Pharamadina
menegangkan
sriyatun smp1baki
ayo Ghaida lanjutkan aksimu
sriyatun smp1baki
semoga Allah menyelamatkan mereka
Santy
Sama-sama fbi ayakan kn mantan jd taw kode2 untuk menutupin jati dri
Walaupun tanpa musyawarah dlu
Syari Ramly
masya Allah cantik banget
Pujianto Ajha
Luar biasa
sriyatun smp1baki
wihhh. seruuu
aku barru bayangkan nonton film cat women.....
sriyatun smp1baki
pembenci dan penjahat itu tidak pernah habis....
habisnya bersama datangnya kiamat
Bundanya Pandu Pharamadina
kompak dan sangat terencana, ini otak pemain dlm Novel atau otak mbak / kakak Authornya yg cerdas .
sriyatun smp1baki
luar biasa kamu thor.....pintar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!