NovelToon NovelToon
Tuan Muda Iblis Yang Memanjakanku

Tuan Muda Iblis Yang Memanjakanku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / perjodohan
Popularitas:27.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: 1PM

Awalnya ingin berpacaran bebas dan menemukan pria yang sempurna.
Tanpa diduga, dia terpaksa memiliki hubungan dengan tuan muda yang kaya.
Meskipun tuan muda itu kaya dan tampan, masalahnya dia cacat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 1PM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

Jasmine yang di minta untuk pergi ke kamar Suaminya di malam yang dingin merasa begitu gugup, apalagi mengingat ciuman panasnya di lapangan, sungguh Jasmine tidak siap untuk bertemu Stevano lagi. Tapi semua itu berbeda dengan hatinya yang ada sedikit rasa senang karena masih saja merasakan bagaimana rasa bibir suaminya yang begitu manis.

"Jasmine ada apa denganmu, kenapa kau justru memikirkan ciuman itu, harusnya kau takut bertemu dengannya bagaimana jika sifat mengerikannya datang lagi, kau harus memikirkan nyawamu, bukan memikirkan tentang ciuman itu," katanya dalam hati sambil memukul pelan kepalanya sendiri.

Para pelayan saling pandang dan saling senggol sambil menunjuk Nyonya Muda yang berjalan di depannya. Hingga salah satu di antara mereka akhirnya bertanya dengan ragu-ragu, "Nyonya apa Anda baik-baik saja?"

"Menurut yang kalian lihat? Untuk apa kalian tanyakan itu juga sudah tahu pasti jawabannya, jelas saja aku tidak baik-baik saja, apalagi untuk menemui orang yang bahkan kalian sendiri ketakutan," kesal Jasmine mendengar pertanyaan yang pelayan tadi ajukan.

"Maaf Nyonya, bukan begitu maksud saya, hanya saja tadi saya..,"

"Sudahlah tidak usa di bahas, cepat kalian tunjukkan jalannya!" Jasmine dengan cepat memotong ucapan pelayan itu karena mendengar kelanjutannya pasti akan membuatnya semakin kesal.

Jasmine meremas jari-jari tangannya saat dia semakin berjalan jauh dari kamarnya mengikuti para pelayan tadi yang menunjukkan arah dimana kamar suaminya berada.

"Tenanglah Jasmine kau tidak perlu segugup ini, Kau hanya kesana melepaskan dan mengganti pakaiannya, tunggu bagaimana kalau itu hanya alasan saja, bagaimana kalau dia ternyata..." Ucap Jasmine dalam hati tidak sanggup membayangkan akan apa yang akan dikatakan selanjutnya.

Setelah cukup lama berperang dengan batinnya sendiri, akhirnya mereka sampai di ruangan lantai pertama. Ruangan yang begitu besar dan luas itulah yang Jasmine lihat pertama kali. Setelah berada di depan pintu kamar suaminya, Jasmine melihat kesekeliling jika ruangan itu memang tampaknya memang kamar suaminya sendiri.

Salah satu pelayan kemudian mengetuk pintu itu, membuat Jasmine langsung mengubah arah pandangnya ke pintu yang kini tengah diketuk

Tok

Tok

Tok 

"Permisi Tuan, kami sudah membawa istri Anda kemari. Bolehkah Nyonya Muda masuk sekarang?" tanya pelayan itu dengan suara keras dan sedikit bergetar menahan rasa takut yang dia coba sembunyikan.

Hening, tidak ada sahutan apapun dari dalam kamar. Udara yang dingin malam itu, terasa menusuk sampai tulang Jasmine. Pelayan yang melihat Nyonya Mudanya kedinginan akhirnya membuka pintu perlahan, hingga pintu yang tadinya tertutup rapat kini telah terbuka lebar.

Hingga tak lama pintu terbuka terdengar suara teriakan yang begitu menggelegar yang bisa Jasmine tahu itu siapa orangnya, Jasmine mengenali suara itu, karena suara itulah yang belakangan ini Jasmine selalu dengar.

"Tidak, jangan tinggalkan Kakak, Liora!! Tidak, Aku bukan pembunuh!! Tidak, Pergi!! Aku bilang pergi!!!" terdengar suara itu semakin kencang hingga terdengar sampai ke luar.

"Akh," Teriak Stevano memegang kepalanya merasakan sakit yang luar biasa, dia langsung terbangun dari tidurnya, dan mencoba berdiri dengan berpegang pada sisi meja, tapi tiba-tiba "Brakk", Stevano menabrak kursi yang ada di depan meja yang menjadi pegangannya yang berada tepat di samping ranjang. 

"Akh,"

Prang

Dia mencoba berdiri dan tanpa sengaja dia menyenggol gelas yang ada di atas meja. Merasa dirinya yang tidak berguna dan rasa bersalah yang tiba-tiba muncul, Stevano mengamuk dan menghancurkan segala isi kamarnya tanpa terkecuali. Begitulah Stevano yang kambuh jika mengingat tentang kecelakaan yang menyebabkan adiknya meninggal saat bersamanya hingga rasa bersalah itu terus menghantui hidupnya. Stevano menemukan pisau di atas meja, kemudian menatap lama pisau itu. Dan tanpa berpikir lama dia menggoreskan pisau itu pada tangannya.

"Berhenti Tuan!! Jangan menyiksa diri Anda!! Semua tidak akan berubah !!  Ucap Jason tegas menahan tangan Tuan Mudanya yang hendak menggoreskan lagi pisau itu di pergelangan tangannya.

"Kenapa kau menghalangiku? Cepat lepaskan aku!" bentak Stevano sambil terus memberontak melepaskan diri dari jason.

"Tuan, sadarlah! Anda tidak boleh terus seperti ini! Berhenti menyalahkan diri Anda sendiri!" Ucap Jason menenangkan dan setelah lengah Jason pun merebut pisau yang sedari tadi Stevano pegang.

Merasa kondisi Stevano yang mengamuk tak terkendali, Jason mengambil obat penenang yang ada pada laci nakas masih dengan memegang kedua tangan Stevano, Jason takut jika Stevano akan kembali mengambil pisaunya dan menyakiti lagi dirinya sendiri. Setelah mendapatkannya dia mengambil suntikan lalu segera memberikannya  kepada Stevano. Hingga tak menunggu lama, akhirnya Stevano tenang, kakinya melemah dan dia pun tertidur, dengan cepat jason menahan tubuh Stevano, kemudian dia memapah dan membaringkannya di atas ranjang.

"Maafkan saya Tuan," setelah mengatakan itu Jason mengikat kedua tangan Stevano di sisi ranjan." Saya melakukan ini demi kebaikan Tuan, saya tidak ingin Tuan melukai diri Tuan sendiri," tambahnya.

Suara detak jantung Jasmine yang berdetak kencang bisa terdengar jelas, wajah Jasmine tiba-tiba saja berubah pucat. Bahkan Jasmine hampir saja menangis ketika mendengar teriakan Suaminya yang menggelegar. Bagaimana mungkin dia menikahi orang yang bahkan bisa kambuh sewaktu-waktu dan bahkan mengamuk membanting semua barang dan yang lebih parahnya dia bahkan menggoreskan pisau pada pergelangan tangannya sendiri. Apakah Jasmine bisa menerima semua ini dengan ikhlas?" 

"Sepertinya kondisi Tuan Muda sedang tidak baik-baik saja Nyonya, jika nanti ketika di dalam Anda menemukan Tuan Muda yang terikat, tolong jangan pernah Anda melepaskan ikatanya. Anda harus mengingat hal itu,  Mari Nyonya silahkan masuk!"

Jason di dalam yang baru saja mendengar suara Bibi Lu, langsung bergegas keluar, dia juga mengatakan hal yang seperti yang Bibi Lu katakan, yaitu melarangnya untuk membuka ikatan pada tangan suaminya.

Begitu akan memasuki kamar suaminya, Bunga tiba-tiba menarik tangan Jasmine.

"Nyonya" panggil Bunga.

"Ada apa? Baru saja Jasmine berhasil mengalahkan rasa takutnya, tapi begitu Bunga menarik tangannya, rasa takut itu kembali menghantuinya.

Bunga tersenyum dan mendekati Jasmine kemudian menyentuh dan merapikan rambut Nyonya Mudanya   sambil berkata "Tidak apa-apa," jawabnya.

Bunga, kau tidak boleh menahan Nyonya berlama-lama, apa kau ingin Tuan Muda menghukummu?" kata seorang pelayan yang tadi ikut bersamanya.

"Ah iya Bi, maaf ini sudah selesai.

Sentuhan Bunga pada rambut Jasmine akhirnya terlepas.

"Mari, Nyonya silahkan masuk!!" Tangan Bibi Lu terulur ke depan mempersilahkan Jasmine untuk segera masuk ke dalam kamar.

"Kalau begitu, kami pamit dulu, Nyonya.

Bibi Lu menunduk hormat, setelah memastikan Jasmine benar-benar masuk ke dalam kamar, Bibi Lu kemudian menutup pintu, dan mereka meninggalkan Jasmine di sana sendirian.

1
Tuthy Dzaky Syarif
wow makin tegang
Tuthy Dzaky Syarif
mampir baca trus
Adam Malik
Luar biasa
Anonymous
keren
chue
kakkkk cerita liora ana nggaaa
Ragil Tia
haruse Jasmin Ki bilang sama suami.
Hamidah Hamidah
trus sebenarnya bunga itu siapa
Maria Mahdalena Manalu
Luar biasa
Dewi Dewiii
Jason cocok sama bunga
Dewi Dewiii
penasaran sama adiknya Stevano
Helen Nirawan
cape liat jasmine , kesel abis
Ryan Jacob
semangat Thor
Helen Nirawan
mang jasmine gk tau diri kesel ,dr awal lu merasa dipaksa kan ,sampe mo kabur , skr lu br merasa lu istri gt krn bela in pelayan yg di hajar ,bela vano di dpn org byk ,lu jd istri ,klo gk ada org ,lu org asing gt, sekolah bkn ny pinter , kyk.gini model ny org sekolah , tobat
Helen Nirawan
kan gk cacat ,dah sembuh kyk ny
Helen Nirawan
ini ai jasmine ribet ,sok pinter
Helen Nirawan
kan dah oon penakut ,sok pinter , liat laki lu takut ,tp malah bikin gara2 , ampun tobat gw
Helen Nirawan
dah penakut ,pake acara mo kabur ,di goreng br tau rasa ,iisshh
Helen Nirawan
yg engga2 aj ,apain kabur ,mang ngaruh gt ,payah
Tarmi Widodo
mampus kau max
Tarmi Widodo
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!