Seorang gadis yang mencari jati dirinya harus bertahan di dalam semua kebohongan yang nenek nya berikan. Hingga pada suatu saat semua pertanyaan yang selalu terngiang di pikiran nya terjawab. Dia mengetahui siapa ayah kandung nya di saat dia sudah berumah tangga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon perintis f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9
Dan benar saja, yang bermain hanya lah pak kasmin dan aira saja. Sementara lisa dia hanya memandang iri kepada aira.
"Kenapa kakek ga pernah mau main sama aku ya?" tanya lisa pada dirinya sendiri.
"Apa benar ucapan semua orang kalau aku memang anak haram? Jadi karna itu kakek tidak mau main dengan ku" dari tadi hati lisa tak berhenti bergumam melihat aira dan kakek nya yang asyik main kejar kejaran tanpa menghiraukan lisa.
Di saat lisa melamun tak sengaja raja melihat lisa sedang menatap ke arah pak kasmin dan aira yang sedang bermaim. Raja baru saja pulang dengan membawa kantong keresek yang berisi makanan.
Dia memang seperti itu, jika dari luar pasti dia akan membawa makanan untuk aira dan lisa. Beruntung nya linda mendapat kan raja yang begitu menyayangi lisa dan benar benar tulus juga menyayngi nya. Sebenarnya ini adalah pernikahan ke 4 linda, danbagi raja itu juga adalah pernikahan kedua nya.
Dari dulu memang banyak yang ingin menikahi nya, namun selalu linda tolak dengan berbagai alasan, dan di pernikahan pertama, kedua dan ketiga nya dia selalu saja mendapat masalah. Entah itu dari suami nya atau bahkan dari sang mertua. Begitu pun dengan raja yang selalu di hianati oleh mantan istri nya.
Sebenar nya raja juga punya anak dari pernikahan pertama nya. Anak pertama nya laki laki dan anak kedua nya perempuan, namun mereka tidak mau tinggal dengan linda. Padahal linda sangat berharap anak tirinya mau tinggal dengan nya. Tapi mereka tetap tidak mau.
"Hey kamu kenapa ga ikut main sama aira dan juga kakek?" tanya raja pada lisa dengan menepuk bagian pundak nya.
Lisa hanya terkekeh dan menggeleng pelan.
"Papah kaya ga tau kakek aja, kakek mana mau lah maen sama aku. Kata temen temen kan aku anak haram yang harus di jauhi pah. Katanya yang haram haram itu ga boleh di deketin, nanti bisa dosa katanya." ada sedikit sakit ketika mendengar pernyataan itu.
Raja sangat kaget mendengar apa yang di ucap kan lisa. Di usia nya yang baru menginjak 10 tahun ternyata dia sudah mulai paham dengan apa yang terjadi. Raja salut dengan lisa.
"Kata siapa kamu anak haram? Kan kamu udah tau kalau sebenar nya ayah kamu udah ga ada kan? Jadi kenapa kamu malah denger omongan mereka yang bilang kalau kamu anak haram" raja mencoba menghibur lisa dan mengelus ngelus sayang rambut lisa yang panjang.
"Tapi kenapa mereka bilang kalau akau anak haram?" mata nya mulai berembun dan mengeluarkan air. Dan yang pada akhir nya jatuh juga.
"Ssshut.... Lisa ga boleh bicara seperti itu. Didunia ini ga ada ko yang nama nya anak haram, semua anak terlahir ke dunia dalam ke adaan suci semua" ucap raja. Rasa nya raja ingin memeluk dan memberikan ke tenangan pada lisa. Namun dia urungkan karna takut lisa akan merasa risih.
Lisa masih duduk terdiam dengan air mata yang mengalir.
Lisa tak mampu berkata lagi, benar apa yang di ucap kan raja kalau semua bayi terlahir dengan keadaan masih suci. Kemudian lisa langsung menyeka air mata nya, dan menatap ke arah papah tirinya itu.
"Maaf pah lisa jadi anak yang cengeng dan juga banyak mengeluh, lisa janji ga akan banyak ngeluh lagi"
Entah kenapa lisa merasa dirinya terlihat lemah di mata siapa pun ketika dia terlihat menangis. Dia ingin terlihat menjadi perempuan yang kuat, danbukan perempuan yang lemah.
"Iya papah maafin, tapi lisa harus janji sama papah kalau lisa ga bakalan memikir kan apa pun tentang apa yang di ucap kan orang lain" raja mengankat jari kelingking nya dan di terima dengan menaut kan jari kelingking lisa oleh lisa.
"Ya udah kalau papah mau masuk, masuk aja dulu. Mamah udah nungguin papah dari tadi heheh" lisa hanya cengengesan.
"Ya udah kalau gitu papah masuk dulu ya, mau bantuin mamah kamu beres beres buat besok." ucap raja dan berdiri hendak pergi.
"Oh iya lisa lupa, besok kan lisa juga mau ikut tinggal di rumah mamah." lisa menepuk jidat nya dan berlali tanpa menghiraukan raja. Raja hanya menggeleng kan kepala nya sambil terkekeh melihat tingkah anak nya yang satu ini.
"Lisa... Lisa" sambil menghela napas raja masuk ke dalam dan menemui linda di kamar nya yang tengah packing untuk besok.
"Udah beres semu nya mah?" tanya raja pada linda.
"Udah bentar lagi juga beres, tinggal masukin semua barang barang punya lisa aja" jawab linda.
"Oh,.. Emang nya lisa mau di ajak tinggal sama kita?" Tanya raja kembali.
"Iya dong, lisa pasti mau. Jadi besok kita berangkat pagi aja ya pah" seakan lupa dengan janji nya pada lisa, yang mengatakan besok lisa boleh berpamitan pada kedua sahabatnya. Linda dengan gamblang mengajak sang suami agar berangkat pagi.
"Ya bagus lah kalau dia sudah mau." raja mendudukan diri di kasur yang ada di kamar nya.
"Oh iya, ini papah bawa makanan buat anak anak" ucap raja kembali. Dan memberikan barang bawaan nya yang tadi ia bawa.
"Wah makasih papah, papah memang selalu mengerti anak nya deh . Kalau begitu aku siapin dulu buat anak anak ya pah" belum sempat linda pergi ke dalur, raja kembali memanggil nya.
"Mah... " panggil raja.
"Iya, kenapa pah?" tanya balik linda.
"Papah cuma mau tanya sama kamu, kenapa sih sikap bapak ke lisa kaya gitu?" tanya raja yang penasaran, dari dulu raja memang penasaran dengan sikap pak kasmin yang selalu cuek dengan lisa.
Mendengar pertanyaan itu, linda bingung menjawab pertanyaan dari sang suami. Sebab dia sendiri tidak tau alasan nya apa?.
"Sebenar nya aku juga gak tau pah, aku juga bingung dengan sikap bapak yang seperti itu. Aku selalu ngerasa sakit melihat bapak selalu pilih kasih sama lisa. Padahal aira dan lisa lahir dari rahim yang sama, tapi kasih sayang bapak ke cucu nya juga beda." ucap linda yang sedih. Terkadang linda ingin sekali memberontak pada bapak nya, namun ada satu hal yang membuat dia urung untuk berontak.
"Kamu yang sabar ya, mungkin bapak masih belum bisa terima dengan ke adaan kalau dia sudah punya cucu dari kamu." ucap raja yang berusaha menenangkan linda.
Sebenarnya raja masih sangat penasaran dengan tingkah mertua nya itu. Tapi ya sudah lah, raja tidak mau ambil pusing apa pun juga. Yang penting dia sudah di beri izin menikahi linda saja dia sudah senang.
"Ya sudah pah, kalau gitu aku mau ke dapur dulu ya" raja hanya mengangguk memberikan jawaban pada linda
