Kyara harus menerima ujian pahit dalam hidupnya ketika dihadapkan dengan kenyataan harus menerima tawaran menjadi istri dari Bos tempat ia bekerja demi permintaan pria tua yang sangat ia sayangi. Membuat Kyara harus berada di posisi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Bagaimana nasib pernikahan yang Kyara jalani tanpa ada satu orang pun yang tahu jika dirinya sudah menikah bahkan tidak dianggap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanya sebatas status
Kyara menatap pantulan tubuhnya di cermin. Pakaian tipis dengan warna merah menyala itu sudah berhasil melekat sempurna di tubuhnya. Menatap geli pada tubuhnya sendiri yang sudah seperti wanita penggoda.
"Apa aku harus benar-benar memakainya? Pakaian ini sungguh tidak pantas disebut sebagai pakaian. Bahkan tidak ada sama sekali yang bisa ditutupinya." Kyara berdecak sebal dengan pakaian yang sedang dipakainya.
Merasa hawa dingin kamar mandi menusuk ke dalam pori-pori kulitnya, Kyara pun memutuskan segera keluar dari dalam kamar mandi. Berjalan mengendap-ngendap bagaikan pencuri menuju ranjang. Takut-takut jika suaminya itu sudah masuk ke dalam kamar.
Pandangannya menjangkau setiap sudut ruangan. Kyara menghela nafas lega. Suaminya itu ternyata belum pulang. Kyara mulai menyusun rencana untuk kabur dari niat suaminya yang ingin meminta haknya malam ini.
"Apa aku pura-pura tidur saja supaya bapak Gerry membatalkan niatnya. Agh, ya. Sepertinya itu lebih baik." gumam Kyara segera membenamkan tubuhnya ke dalam selimut.
Kyara nampak tidak tenang mencari posisi yang nyaman untuknya tidur. Sudah dua jam berlalu. Dan Kyara belum berhasil untuk memejamkan matanya barang sejenak. Selimut tebal membungkus tubuhnya seperti tidak berarti menghilangkan rasa dingin ditubuhnya. Agh pakaian ini. Pakaian yang sama sekali tidak bisa memberi kehangatan pada tubuhnya. Kyara tak hentinya merutuki pakaian yang sedari tadi dipakainya.
Jika bukan karena titah suaminya. Rasanya Kyara enggan sekali untuk memakainya. Kyara kembali merenungi kehidupannya yang jauh dari kata tenang dan bahagia. Tetapi Kyara tidak melupakan kebahagian yang akhir-akhir ini hadir di hidupnya. Dengan adanya Kakek Surya yang memberi warna baru dan kasih sayang di hidupnya.
Suara decitan pintu yang terbuka membuat jantung Kyara berdetak dengan cepat. Tubuhnya terasa panas dingin menyambut datangnya sang suami yang kini sudah berjalan ke arah ranjang.
"Buka selimutmu! Aku tahu kau belum tidur." perintah Gerry dengan nada dinginnya. Seringaian licik nampak jelas tercetak di sudut bibirnya.
"Ba-bapak sudah pulang?" cicit Kyara yang sudah mengeluarkan kepalanya dari selimut.
Bukannya menjawab, Gerry lebih memilih untuk menyentak kasar selimut yang membungkus tubuh istri tak diharapkannya itu. Untuk seperkian detik, Gerry nampak terpaku dengan pemandangan di depannya. Tubuh Kyara yang putih bersih nampak semakin bersinar dengan gaun malam yang kini digunakannya. Bahkan bagian-bagian tertentu di tubuh Kyara nampak menonjol yang menimbulkan kesan sexy membuat Gerry menelan salivanya susah payah.
Gerry segera menepis pikirannya yang sudah penasaran bagaimana bentuk bagian yang terbungkus di dalam sana. Tidak, dia tidak boleh terpikat dengan tubuh datar gadis di depannya ini. Tubuh Ketty—kekasihnya bahkan menyaingi jauh bentuk tubuh Kyara yang tidak ada apa-apanya itu. Pikir Gerry mengubah fakta yang dilihatnya.
Perlahan tapi pasti, Gerry mulai menaiki ranjang dengan tatapan tak lepas dari Kyara. Kyara yang melihat Gerry sudah semakin mendekat sontak meringsut mundur. Apalagi melihat tatapan mata Gerry yang sudah diliputi gairah membuat Kyara bergidik ngeri.
"Ba-bapak mau apa?" pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut Kyara ditambah gerakan Kyara menjauh darinya seolah tanda penolakan membuat Gerry mengetatkan rahangnya.
"Apa kau lupa jika malam ini kau harus melayaniku, huh? Dan sekarang beraninya kau menolakku?!" pekik Gerry. Mencengkram kuat rahang Kyara yang membuat Kyara meringis. "Kau tidak ada apa-apanya di dalam hidupku walau kau sudah menjadi istriku. Bagiku kau tak lebih hanya pemuas nafsuku di atas ranjang." lanjut Gerry yang membuat air mata yang semula Kyara tahan akhirnya jatuh juga.
***
*Happy reading!:)
Jangan lupa like, komen, vote dan rate bintang 5 supaya author makin semangat nulisnya. Dukungan teman-teman sangat berarti untuk kinerja jari author dalam menulis😉
bab ini kata Calvin wajah Cilla mirip dengan Bianca
Eeeeee...ini masalah Citra juga lamban dalam mengatasi kecurigaan Rania. Bahkan sudah ada peristiwa berani pegang atau mau betulin dasi juga masih lamban mengatasi Citra. Tapi bukan William kalau tidak heboh dulu wkwkwk
Ato bumil...hajar tuh pelakor tanpa ampun