YOU & ME IN NOVEMBER

...Maka pembelajaran pun berlangsung dan akhirnya beberapa jam kemudian waktunya pulang sekolah....

...Di saat Livia berjalan pulang melewati gang kecil dan sempit itu, Daris mengklakson kembali gadis itu yang tengah berjalan....

...Bedanya, kali ini Daris setelah mengklakson dan mau melewati dirinya maka akan mengangkat kepalanya sebentar sambil melihat gadis itu yang tengah berjalan....

...Mungkin Daris bermaksud menyapanya dengan gaya laki-laki pada umumnya dan Livia juga memberi senyum kepadanya sambil menunduk sebentar. Lalu Daris melewati dirinya dengan motornya dan melaju kencang kembali....

...Setelah di sapa oleh Daris, hati Livia terasa senang dan bahagia....

“YEAY! AKU DI SAPA DARIS! HIHI, SENANG BANGET RASANYA!” ucap gadis itu sambil melompat kegirangan.

...Bahkan kedua tangan Livia mengepal dan di lengket ke pipi disertai dengan senyum lebar Livia karena terlalu senang. Gadis itu berjalan dengan senyuman yang indah sampai pulang rumah....

...Bahkan gadis itu menjadi lebih ramah untuk hari ini....

“Mama sayang, aku uda pulang ni. Mama pasti kangen aku kan? hihi,” ujar gadis itu sambil memeluk dengan hangat.

“Eh ... si gadis mama ada angin apa nih sampai bilang kangen? tanya Mama dengan heran sekaligus senang melihat anaknya yang ceria.

“Em ... engga kok,” ujar Livia dengan pelan agar tidak ketahuan apa yang sedang terjadi pada dirinya.

“Hm ... ya udah deh, pigi mandi sana. Uda bau asem kok meluk-meluk mama yang wangi kayak mawar,” ucap Mama yang disertai dengan tawaan.

...Lalu Livia pun menurut dengan perkataan Mama sambil wajah pura-pura cemberut lalu berjalan sambil kegirangan. Bahkan saat sedang mandi pun terdengar oleh Mama suara Livia yang tengah konser di kamar mandi....

...Kemudian gadis itu beranjak ke dapur untuk makan siang dan sudah menyiapkan nasi beserta lauk di piringnya. Tapi ketika ia tengah makan dan mengunyah sambil menikmati rasa lauknya, gadis itu baru sadar akan sesuatu....

...Bahkan mata gadis itu tiba-tiba terbuka lebar dan berhenti mengunyah karena baru menyadari kejadian di sekolah tadi....

“Tunggu ...” pikir Livia.

...Gadis itu menyadari bahwa emosinya yang stabil atau tidak itu rata-rata bergantung pada perilakunya lelaki itu....

...Karena hari ini Daris menyapanya untuk pertama kali di jalan, Livia menjadi sangat senang karena orang yang dingin dan cuek itu berinisiatif untuk berinteraksi dengannya....

“Jadi ... aku ini sudah suka sama si gunung es kah?” pikir Livia.

...Ia juga terkejut dengan pertanyaan sendiri. Hatinya menjadi tidak yakin akan jawaban dari pertanyaan sendiri bahkan isi hatinya tidak bisa menjelaskan perasaan apa yang gadis itu miliki sekarang....

“Gawat ... apa aku selama ini sudah naksir dia ya? Tapi kapan?” pikir Livia.

...Tapi bukan topik ini yang perlu di bahas oleh Livia. Melainkan kata Farhan tadi yang mengatakan bahwa pembahasan tadi bukan menuju pada Livia Erlina tapi Livia yang lain....

...Nama yang pasaran itu adalah hal yang sudah sangat wajar dan sebenarnya gadis itu tidak mempermasalahkannya....

...Tetapi kali ini, Livia baru mengerti maksud dari Farhan yang sebelumnya pernah menanyakan apakah Daris suka dengan Livia atau tidak....

...Artinya maksud sudah jelas dari pembicaraan laki-laki mengenai Livia yang satu lagi....

...Ternyata perempuan yang di sukai Daris bukanlah gadis itu melainkan orang lain yang memiliki nama yang sama dengannya. Livia terkejut dan wajahnya kembali datar seperti awal dirinya....

“Oh ... ternyata selama ini orang yang disukai Daris bukan aku ya? Wajar sih karena nampak dari perlakuannya yang tidak memberikan harapan apa-apa,” ucap Livia dalam hati.

...Sebenarnya dalam hati Livia sedikit sedih ketika ia baru mengerti maksud sesungguhnya dari pembahasan para lelaki itu kemarin....

“Nah kan, benar kan yang ku bilang? Jangan banyak harap sama orang kayak begitu. Nanti jatuh ke permainan perasaan yang dibuat-buat sama diri sendiri,” ucap Livia dalam hati.

...Gairah dalam menelan makanan tiba-tiba rasanya hilang begitu saja. Matanya hanya melihat ke bawah dari tadi dan melamun saja....

...Nasi yang masih berada di piringnya tidak dihabiskan oleh gadis itu dan ia juga sempat berpikir untuk membuangnya saja. Karena membuang makanan itu adalah mubazir, maka gadis itu meletakkan nasinya di lemari saja dulu untuk dimakan beberapa saat lagi jika gadis itu mau....

...Tapi meski hanya makan 4 sendok nasi, gadis itu rasanya seperti sudah kenyang sekali lalu beranjak ke kamar. Ia pun berbaring di kasur sebentar sambil melihat ponselnya....

...Tapi karena malas untuk membalas chat Rido, gadis itu akhirnya membuka aplikasi Tik Tok saja untuk sekadar hiburan dan melepaskan rasa lelahnya setelah pulang sekolah....

...Awalnya isi dari Tik Tok berisi hal yang lucu dan membuat gadis itu terhibur dan tersenyum. Tapi, sampai di suatu video berisi suatu pasangan yang memperlihatkan adegan romantisnya, senyum di bibir gadis itu langsung pudar....

...Meski begitu, ia masih menggulir video lain untuk di lihat yang mana tahu berisi hiburan lainnya....

...Tetapi tetap saja gadis itu menemukan video galau....

Kutipan tersebut bertuliskan, “Kamu melihat dia tertawa bersamamu. Kamu senang. Tapi tidak dengan hatinya.”

...Livia menjadi teringat kembali momen-momen bersama Daris dari yang saling kesal tetapi saling perhatian, dari yang diam-diam saja menjadi ada interaksi bahkan sudah bisa bercanda tawa bersama-sama dan sudah bisa mulai menyapa duluan....

...Livia sekarang baru tahu sumber kesalahan dirinya....

“Haha ... ternyata aku yang mempermainkan perasaanku sendiri. Haha, sungguh gadis bodoh,” ucap Livia dalam hati.

...Lalu gadis itu mematikan ponselnya dan rebahan di kasur agar tertidur tidak lama kemudian. Biasanya setelah memejam mata, maka gadis itu akan tertidur dengan sendirinya tanpa beban pikiran....

...Tetapi hari ini, saat gadis itu sudah memejamkan mata untuk beberapa saat, pikiran gadis itu masih melayang entah kemana yang mengingat tentang rasa sakit hatinya....

“Ternyata benar, selama ini Daris hanya tertawa waktu aku bercanda. Tetapi gayanya yang tertawa dengan tatapan lurus itu ... maksudnya bukan untukku,” ucap Livia dalam hati.

“Jadi selama ini momen kita ... hanya aku yang jatuh perasaan rupanya,” pikirnya lagi.

...Meski sedih dan menyakitkan, gadis itu tetap terbawa oleh kantuk dan akhirnya ia tertidur karena tubuhnya yang terlalu lelah....

...Biasanya setelah bangun tidur maka tubuhnya akan segar kembali jika istirahat yang cukup. Tapi mungkin karena hari ini perasaan Livia sedang sedih saat mau beranjak tidur, gadis itu bangun setelah setengah jam tertidur....

...Badannya masih capek dan pegal. Matanya masih bengkak karena baru bangun dan gadis itu mencoba untuk tidur kembali tetap tidak bisa karena pikirannya masih dihantui oleh perasaan....