" Bagaskara seorang CEO muda yang berusia 25 tahun yang terpaksa menikahi anak seorang pelayan di rumahnya.
karena kesalahan yang ia perbuatkan sendiri saat itu dirinya pulang kerumah dengan keadaan mabuk berat di sertai dengan efek obat perangsan yang di berikan oleh temanya saat di klub malam itu. " viola dan bagas bagun kesiangan dengan tak sadarkan diri saat viola terbangun dengan keadan tampa sehelai benang sedikit pun dan melihat ke sisi sampingnya Tuan mudahnya yang masi tertidur pulas saat itu la viola teringat akan kejadian semalam yang membuat dirinya kehilangan mahkota yang ia jagakan sejak duluh.
saat di meja makan Bagas turun dari anak tangga menujuh meja makan untuk sarapan pagi di saat itulah Bagas mendengar suara tangisannya viola di dapur. " kenapa kamu menangis viola ujar Bagas majikan mudanya itu " viola mendongak ke atas dan melihat wajah majikannya yang tampan itu " euaaaa,,,, euaaa,, tampa menjawab pertanyaan majikanya viola semakin menjadi jadi tangisannya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundanya marcell aqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
solusi untuk masalah dan bukti CCTV
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Tak lama kemudian terdengar suara pintu yang di ketuk dari luar berbunyi dan menandakan jika orang kepercayaan nya kini telah tiba degan membawa sebuah bukti rekaman CCTV yang ada di klub malam itu dan juga rekaman CCTV di hotel yang kini sedang mereka tempati saat ini.
kemudian Marcell memutarkan rekaman CCTV itu di layar laptop milik orang kepercayaan nya itu. tak lama kemudian rekaman itu berputar dari waktu kejadian hingga saat ini di mana meraka di jebak di sebuah Hotel dan di kira jika mereka sedang berzinah padahal semaunya itu adalah ulah nya Naura yang sengaja melakukan tindakan di luar batas. beberapa menit kemudian putaran rekaman CCTV itu.
Menunjukkan tiga orang yang tak asing lagi ia di mana mereka adalah Naura dan kedua anak buahnya itu joko dan gali. atas perintah Nanya la kedua anak buah nya itu membawa Della dan juga Marcell ke Hotel ini.
prang.....
Karena kaget Della dan juga kini mamanya itu melihat Marcell yang sedari tadi suda murka dan tak sengaja ia membaktikan vas bunga yang ada di mana kamar hotel itu.
" Naura........" pekiknya Marcell dengan rahang yang mengeras serta terdengar suara gerutu gigi yang hampir terdengar oleh Della dan juga mamanya kini.
Kini kedua Bodyguard yang di suruh kan mamanya itu untuk menahan Marcell kini mereka melepas kan pegangan di pundak Marcell.
Lalu buk Astrid berjalan dan mendekati Marcell dengan waja penyesalan karena telah menuduh yang bukan - bukan terhadap pemuda yang di hadapannya itu.
" em nak Marcell maaf kan Tante ya karena tante tadi telah menampar kan kamu dan tidak mendengarkan penjelasan dari mu nak " permintaan maaf dari mama nya Della kepada Marcell.
" sekarang tante tahu kan jika aku dan anakmu itu tidak melakukan apa-apa kami di jebak apakah tante sudah puas sekarang " Tegas Marcell yang sedari tadi menahan emosi nya itu kepada mamanya Della dan bersikap dengan arungan.
seketika Della di buat ciut atas suara gertakan Marcell kepada mamanya itu dan selama ini ia kenal lama dengan Marcell dan baru kali ini ia melihat murka nya Marcell yang belum pernah ia lihat selama ini.
" i,,,,, ya tante paham tante minta maaf untuk itu yang telah maen tuduhan aja sama nak Marcell. " jantung Astrid pun masi berdebar sangat keras dengan mata yang mulai ber embun itu.
dan tanpa kata-kata Marcell kini meninggalkan kamar itu dengan amarah nya yang telah ia pendamkan baru saja dua langka kini tangan nya di cekat oleh Della yang menghentikan langka kaki kekasihnya itu dan membuat Marcell berhenti seketika.
" sayang aku harap kamu tidak marah sama mamaku Lihat la mama kini ia merasa menyesal atas apa yang telah ia laku kan tadi" ucap Della yang berharap kekasihnya itu agar tidak menyimpan kan rasa dendam terhadap mamanya itu.
Dengan waja yang memelas dan berharap kekasihnya itu meredakan Amarahnya dan bisa di ajak ngobrol secara baik-baik agar masalah ini cepat terselesaikan dan tidak ada orang lain yang terlibat kan.
" Wah sayang kamu sangat luar biasa Tapi itu semua sudah terlambat Naura telah menjebak kita dan kamu ingin aku menyelesaikan masalah ini dengan baik. Tapi maaf sayang menurut ku lebih baik kamu dan mamamu pulang biar aku aja yang menyelesaikan masalah ini" pinta Nya degan waja yang datar Tampa menoleh ke arah Della.
Kemudian ia pergi dari kamar hotel itu dan kini hanya la Della dan mamanya serta anak buah mamanya itu.
" Mari sayang kita pulang dan menceritakan yang sebenarnya kepada papa mu serta Mas mu itu"
Tak lama kemudian kini mereka sudah berada di rumah meraka dan menceritakan secara detail kepada papa serta Mas Bagas.
Sementara kini Viola yang sedari tadi membuatkan minuman teh untuk mama, papa mertua dan juga Mas Bagas
" ini ma, pa, Mas tehnya silahkan di minum" Tawarnya dengan baik dan di iringi dengan senyuman yang tulus.
" Jadi ini semua ulah sekretaris nya Marcell yang membuat kalian berada di hotel semalaman itu. dan kemana ponsel mu kenapa tidak aktif di saat papa dan mama mu serta Mas mu itu menelpon mu dan mencari kamu ke mana-mana."
Sementara kini di seberang sana Marcell dan anak buahnya sudah berada di sebuah apartemen miliknya Naura ia yakin pasti gadis itu sedang ketawa bahagia karena usahanya dari semalam itu berjalan sukses.
Terdengar suara ketukan pintu yang sangat keras sekali di balik sana dan membuat sang ke pemiliknya merasa marah karena pintu apartemen nya itu di ketuk dengan sangat keras.
" Ia siapa sii,,, ganggu aja " ucapnya Naura sambil memutar kan Handel pintu itu
Al hasil ia di bikin melongok di buatnya saat ia tahu jika yang mengetuk pintu apartemen nya itu adalah anak buah Nya Marcell
" Ada apa kalian malam - malam ke apartemen ku ha dan mengetuk pintu ku kuat- kuat kalian pikir aku punya salah apa sama kalian. " ucapnya Naura dengan surah yang meninggi dan membuat tetangga di sebelah nya keluar mengintip apa yang sedang terjadi di sana.
" lebih baik anda berkerja sama la kepada kami dari pada anda akan kami paksa untuk mengantarkan anda ke tempat Bos kami " ucapnya tegas, lugas dan membuat Naura Menciut ia pasti tau maksud dan tujuan Marcell.
" heyyyy lepas kan tangan saya jangan kurang ajar ya kalian , kalian bisa saya laporkan ke polisi nanti jika kalian berani ber macam-macam sama saya" ucapnya dengan sisa - sisa suara yang kini mencetak di lehernya itu.
ia lupa dengan video yang telah ia rekam kan saat malam itu belum ia sebarkan bahkan video tersebut masi tersimpan di dalam ponselnya itu.
Sementara anak buah yang satunya lagi kini berdiri di belakang Naura dan membekap mulut gadis itu dengan erat sehingga gadis itu tidak lagi memberontak.
Tak lama sebuah mobil Hitam itu kini berhenti di depan mereka dan membukakan pintu samping untuk mempercepatkan waktu meraka dan akhirnya kini Naura di bawa ke sebuah gubuk yang tak di rawat lagi .
ia di sana la Naura kini berada di bawah pengawasan anak buahnya Marcell dengan ke adaan kaki dan tangan di ikat di belakang serta mulut yang di pakai lakban hitam.
Beberapa saat kini Naura mulai sadar dan membukakan matanya secara perlahan dan melihat sekelilingnya.
" aku di mana kenapa aku bisa berada di sini" dengan memegang kan kepalanya yang kini masi terasa pusing sekali" sayup-sayup ia mendengar sebuah langkah kaki yang menuju ke arah sini.
Tak lama pintu itu pun terbuka dan memperlihatkan Marcell la yang kini berdiri di depan gadis itu.
"
.
