NovelToon NovelToon
Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Selingkuh / Saling selingkuh / Tante
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hany Honey

Niken menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan perempuan yang lebih dewasa, istri orang, dan tetangga dari suaminya. Bukan Niken saja yang melihat adegan panas Reyfan, sang suami bersama Zahra, selingkuhannya. Melainkan ada seseorang lagi yang melihat adegan panas mereka. Hans, suami dari Zahra ternyata menyaksikan semua itu di belakang Niken yang sedang memergoki Reyfan bercinta dengan Zahra di Bengkel milik suaminya.

Hans menangkap tubuh Niken yang lemas karena melihat pergulatan panas Reyfan dan Zahra.
"Jangan menangis, manusia laknat seperti mereka jangan ditangisi!"
"Om Hans?"
"Kita balas perbuatan mereka!"
"Caranya?"
"Kita selingkuh!"

Niken setuju dengan Hans, mereka membuat suatu perjanjian perselingkuhan. Bagaimana kisah Niken dan Hans? Apa mereka terjebak perasaan saat membalas perlakuan pasangan mereka? Apalagi Hans yang sudah lama jatuh hati pada Niken, sejak Hans melihat Niken pertama kalinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Dewa mengurangi kecepatan mobilnya saat dia melihat mobil mamanya berhenti di depan bengkel milik Reyfan. Dewa yang dari luar kota berniat pulang ke rumah untuk melihat keadaan mama dan papanya yang terus memanas, malah dia melihat mobil mamanya di depan bengkel mobil Reyfan. Yang membuat Dewa terkejut, Reyfan keluar dari pintu kemudi, dan Reyfan langsung membuka pintu gerbang dan kembali masuk lagi, lalu memasukkan mobil Zahra ke dalam.

Dewa keluar dari mobilnya lalu berjalan mengendap mencoba mencari tahu kenapa mobil mamanya malam-malam dibawa Reyfan ke bengkelnya.

“Om Rey bawa mobil mama, apa mobil mama ada trouble?” batin Dewa.

Dewa terus mencari tahu, dan ia semakin terkejut melihat mamanya turun dari mobilnya, lalu bergelayut manja pada Reyfan. Sesekali mereka berciuman dengan mesra, hingga mereka masuk ke dalam.

“Mama? Oh jadi yang membuat mama ingin pisah dari papa karena Om Reyfan?” umpat Dewa.

Dewa melihat pintu gerbang yang masih terbuka sedikit. Ia melihat situasi sekitar aman untuk masuk ke dalam atau tidak. Setelah aman situasinya, Dewa menelefon papanya agar segera ke bengkel Reyfan untuk memergoki Mamanya, Dewa juga menghubungi Rio, supaya memberitahukan Niken, supaya mengetahui suaminya ada main dengan mamanya.

Rio ditelefon Dewa, dan meminta dirinya menghubungi Niken untuk segera ke bengkel Reyfan. Rio yakin Dewa sudah tahu hubungan Zahra dan Reyfan. Niken dengan tenang langsung berangkat ke bengkel dia tahu pasti ada hubungannya dengan Zahra dan Reyfan.

**

Dewa tidak mau menunggu lama mereka semua yang belum datang ke lokasi. Dewa masuk lebih dulu, ingin tahu apa yang sedang mamanya lakukan dengan Reyfan di dalam. Reyfan mendengar rintihan mamanya yang sedang bercinta dengan Reyfan. Baru kali ini Dewa merasa sakit hatinya karena orang yang ia banggakan, ia sayangi, cintai, dan ia agungkan menjadi serendah itu.

“Seperti ini ternyata perbuatan mama selama ini,” batin Dewa dengan perasaan teriris melihat mamanya sedang digagahi oleh Reyfan.

Dengan berat hati Dewa mendekati mereka, ingin menghentikan semuanya.

“Ma?” ucap Dewa dengan suara parau dan bergetar.

“Dewa!” pekik Zahra, dan langsung mengambil bajunya yang berserakan di lantai. Pun dengan Reyfan, dia langsung mencari pakaian juga.

“Gak sopan kamu main masuk rumah orang!” bentak Reyfan.

“Yang lebih gak sopan kalian!”

“Mau apa kamu ke sini, Dewa!”

“Jadi ini yang membuat mama minta pisah dari papa?”

“Pakai baju kalian, kalian harus mempertanggungjawabkan perbuatan kalian!”

Niken menatap tenang suaminya. Ia tidak mau menunjukkan kemarahannya di depan suaminya. Saat Dewa dengan penuh amarah memaki-maki Reyfan dan Mamanya, Hans bersama dengan Niken, hanya diam menatap dua manusia munafik itu. Sudah tahu sejak lama kegilaan mereka membuat Niken tenang, dia siap dengan segala yang akan terjadi setelah ini.

“Kenapa Papa dan Tante Niken diam saja?” tanya Dewa dengan wajah merah padam.

“Aku sudah tahu sejak lama, sudah tidak kaget. Ternyata makin menjadi om,” ucap Niken.

“Ya, kita diami mereka, malah makin ngelunjak, gak didiami lebih parah ngelunjaknya. Makanya papa biarkan dan turuti saja apa permintaan mamamu, mungkin minta cerai karena pengin sama Reyfan,” ucap Hans santai.

“Gak usah marah-marah sama mereka, Dewa. Kita sendiri yang capek, percuma mau dimarahi bagaimana tetap saja begitu, biar Tuhan yang menegur dengan cara-Nya,” ucap Niken.

“Kalian berdua hatinya terbuat dari apa sih? Melihat pasangan kalian selingkuh setenang itu?” tanya Dewa.

“Mau bagaimana lagi? Marah dan saling ngotot gak akan menyelesaikan masalah,” ucap Niken.

“Kalian pulang, silakan tinggalkan tempat ini!” perintah Niken. “Kecuali kamu, Mas!”

Niken menahan Reyfan untuk tidak pulang. Dia ingin menyelesaikan masalahnya sekarang juga, tidak ingin berbelit, mumpung semua sudah tahu perbuatan menjijikkan Reyfan.

Semua menatap Niken yang malah mengusir semuanya, dan dia hanya ingin bicara dengan Reyfan. Jarang perempuan yang bisa sesabar itu, tidak marah atau menangis saat melihat suaminya main serong dengan perempuan lain, apalagi sudah tahu sebelumnya.

Juga dengan Hans, yang sikapnya sama tenangnya seperti Niken saat ini. Tenang, tidak banyak bicara, bahkan tidak marah pada Reyfan atau Zahra. Karena dia berpikir, jika marah akan menghabiskan banyak tenaga, apalagi yang dimarahi orang macam Zahra dan Reyfan.

“Kamu tahu aku dengan Zahra sejak kapan, Nik?” tanya Reyfan.

“Sudah lama, kurang lebih tiga bulan. Sejak aku memilih kerja, itu aku sudah tahu semuanya, dan ini rekaman kamu dengan kekasih gelapmu yang katanya lebih enak dariku?” jawab Niken dengan tertawa ringkih, dan menunjukkan video panas mereka.

“Kamu setenang itu tahu aku begini?”

“Lalu aku disuruh apa? Marah-marah pun kalau kamu masih sama melakukan itu dengan dia, gak ada guna, kan?” jawab Niken santai, namun dadanya berdetak kencang, amarahnya sudah diujung tanduk, namun ia tidak mau menumpahkan rasa marahnya, karena itu percuma saja.

“Mau kamu apa, Mas?” tanya Niken.

“Jangan tinggalkan aku,” pinta Reyfan.

“Apa jaminannya, jika aku masih bersamamu?”

“Aku tidak akan mengulanginya lagi, aku minta maaf,” ucap Reyfan.

“Sayangnya aku tidak bisa mas, lebih baik pisah saja, aku tidak yakin kamu akan melepaskan dia begitu saja,” ucap Niken.

“Aku gak mau pisah darimu, Nik!”

“Bukankah kamu bilang aku sudah tidak menarik lagi? Aku gendut, kendor, gak kencang seperti dia. Untuk apa kamu mempertahan sesuatu yang katamu sudah tidak berguna dan menarik lagi?”

“Aku sudah mendaftarkan perceraian kita mas!”

“Kau yakin mau pisah?”

“Yakin, kenapa tidak? Apa yang harus aku pertahankan dengan keadaan rumah tangga yang seperti ini?” ucap Niken.

“Kamu yang ingin pisah, silakan urus semuanya, dan kamu gak akan mendapatkan apa pun, silakan keluar dari rumahku, kalau kamu mau pisah!”

“Apa kamu gak ingat, ada sebagian hartaku di rumah dan di bengkel ini?”

“Itu konsekuensinya, karena kamu yang minta pisah!”

“Sayangnya aku bukan wanita yang gila harta. Aku tidak takut jika keluar rumah tidak bawa apa-apa! Selamat tinggal!”

Biar saja, daripada pergi membawa sebagian yang berhubungan dengan Reyfan, Niken lebih memilih pergi tidak membawa apa-apa. Tidak peduli harta gono-gini, yang penting ia sudah bebas dari orang yang menyiksa batinnya.

**

Niken memutuskan langsung pergi dari rumahnya. Tidak berpikir panjang lagi, karena dia tidak ingin sakit terlalu lama bersama Reyfan

Cinta, memang masih sangat mencintai Reyfan, tapi untuk apa jika cinta tanpa kejujuran, jika cinta tapi selalu tersakiti? Niken lebih memilih pergi tanpa membawa apa-apa dari rumah suaminya. Daripada harus tetap bersama karena cinta, tapi cintanya cinta yang menyakitkan.

Niken tinggal di rumah kecil yang ia beli dengan hasil uang dari cafe yang selama ini ia sembunyikan dari suami, keluarganya, dan keluarga suaminya. Ia tidak mau investasi masa depannya itu ketahuan oleh orang, apalagi Niken tidak memiliki anak, tentu saja jika berurusan dengan suami soal harta gono-gini akan susah, karena gak memiliki anak.

1
Soraya
semoga samawa ya pernikahannya
Soraya
lama lama Zahra kena penyakit HIV bru tau rasa
Soraya
cinta dewa layu sebelum berkembang
Soraya
sabar ya Dewa niken bukan jodohmu
Soraya
kok orang tuanya Reyfan ngatain niken sampah katanya menantu kesayangan Ibu nya
Soraya
bersaing anak sama bpknya
Soraya
mampir thor
mrsdohkyungsoo
selingkuh memang Salah tapi Karena ini dunia novel sy dukung.,,lanjutkan niken hahahha
mrsdohkyungsoo
astaganaga Pak ustadz/Facepalm/
mrsdohkyungsoo
suka karakter seperti niken
Riana Utami
elu laki² dzalim, bangkrut tau rasa luu 👊👊
Riana Utami
yaa iyalah mau nikah, emang nya kamu zina teroossss😜😜
Riana Utami
ingat dosa juga Lo, kemarin² kmn aja 👊👊
Wien Wien
OOO aku uyut Ra oo
Naluri Fitia
bner2 hyper tuh si Zahra namanya si cakep tapi kelakuan kaya jalang bner ngga puas dgn satu batang 😱😱
Naluri Fitia
klau gini ya sama saja gilanya harusnya tunjukin dgn rubah penampilan dan bisa cari cuan sendiri setelah itu buang deh suami sampah baru tuh gaet si hans,,,
Naluri Fitia
heran deh udah di ksih yg sempurna geratakan cari yg lain aduh Mlah cari yg di bawah nya lagi🤦🤦🤦
echa purin
👍🏻
Mazree Gati
baca judulnya aja ogah apa lagi baca
Hany Honey: ah masa? baca aja kak, dijamin ketagihan deh.
total 1 replies
Ninik Srikatmini
yg bener Thor smlm 7X...aq kok ga' percaya Thor heee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!