NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 : Di Rumah Klien

Rumah Merissa berukuran standar sekitar 12 x 12 meter dan bertingkat dua. Wanita itu tadinya mempersilakan Servo masuk, namun pria itu lebih suka segera melakukan investigasi keadaan rumah tersebut.

Dia segera menyusuri pekarangan rumah itu, namun dia tak menemukan apa-apa mencurigakan di area luar rumah. Rumah tersebut juga tak ada CCTV di area pekarangannya. Namun Servo melihat satu CCTV di tiang listrik jalanan tepat di depan rumah tersebut.

Tak terlalu terpaku pada benda itu, dia cukup mengingatnya. Pria itu lalu masuk ke dalam rumah. Merissa telah menunggunya di ruang makan kecil miliknya.

"Dimana biasanya anda mendengar kresek, lalu dimana anda mendengar suara langkah berat tersebut, Nona?" tanya Servo lugas. Merissa segera berdiri. Dia menunjuk plafon atas dapurnya sebagai tempat dimana dia mendengar seperti hewan pengerat. Lalu untuk langkah berat, dia menunjuk lantai dua.

"Di lantai dua aku hanya menyimpan barang-barang tak terpakai" ucap Merissa ketika dia mengajak pria itu ke atas. Servo menerawang lantai dua rumah yang memang hanyalah perkakas dan meja dan lemari kecil tak terpakai. Saat itu tiba-tiba telapak tangan kanannya berpendar. Servo terkejut, namun tampaknya pendaran ini tak dapat dilihat Merissa.

"Bisakah anda meninggalkan saya disini sebentar, saya berjanji takkan menyentuh barang-barang itu" ucap Servo mendapat ide. Merissa lalu tanpa ragu mengatakan akan menunggunya di ruang tamu, Servo mengangguk sopan.

Tangan kanannya masih berpendar biru. Servo menarik nafas dalam-dalam dan menghembus pelan menenangkan diri. Dia lalu mencoba melambaikan tangan kanannya sekali mengarah pada perkakas tersebut. Matanya membulat seketika, karena pendaran ditangannya itu seperti memberi bantuan ke penglihatannya.

Kini pria itu dapat melihat jejak aneh, seperti jejak sepatu namun tak bergerigi. Ibarat melihat manusia atau makhluk apapun itu memakai kaus kaki sebelum berjalan.

Berulang kali Servo melakukan lambaian tangan berpendar tersebut. Tak hanya jejak kaki aneh, sekarang dia juga melihat jejak sesuatu seperti diseret, tampak dinding dan lantai ruangan. Pria itu bingung bukan kepalang. Apa yang terjadi dengan rumah ini? batinnya.

Pria itu lalu sedikit bergegas ke lantai bawah, dilihatnya Merissa sedang sibuk dengan tablet PCnya. Servo kembali memeriksa dengan lambaian tangannya ke area dapur. Jejak kaki aneh itu tak dia temukan di lantai manapun di ruangan lantai satu. Namun jejak sesuatu terseret masih dia lihat di langit-langit dapur. Servo bahkan memeriksa keadaan langit sebelum dan sesudah dia lambaikan. Ternyata tanpa lambaian tangannya, jejak itu bersih tak berbekas, seolah tidak ada apa-apa pernah melewati area itu.

Servo berjalan menuju ruang tamu sambil berpikir keras. Mungkinkah pendaran tangannya ini berfungsi sama seperti night vision atau heat detektor? Sebelum sampai ruang tamu, dia mencoba melambai ke arah Merissa.

"What the frack...?!" cebiknya, matanya membulat sempurna. Merissa terkejut dengan gumaman Servo.

"Ada apa ya? Apa anda menemukan sesuatu?!" tanya Merissa memasang raut wajah terkejut. Servo melangkah pelan, lalu duduk perlahan di sofa seberang Merissa. Dia bingung bagaimana cara mengungkapkan hal ini pada kliennya, dari pandangan Servo jelas sekali sesuatu berdiri tepat di belakang wanita itu, namun dia tak dapat menilai makhluk apa itu. Merissa masih menatap pria itu bingung.

"Nona Merissa... Apakah anda pernah berkonsultasi dengan Orang Pintar...?!" tanya Servo hati-hati sambil melihat gelagat wanita di depannya.

1
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!