Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah sebuah ungkapan yang tepat untuk seorang Gadis cantik bernama Safira Navia, Beasiswa yang tiba tiba di cabut oleh pihak kampus setelah kepergian Ibunya membuat Safira langsung melemas seketika.
Pekerjaannya yang hanya sebagai pelayan Cafe pun tidak mencukupi biaya kuliah nya, mundur dari bangku perkuliahan nya pun tidak mungkin karena hanya tinggal sedikit menuju gelar Sarjana nya.
yuk ikuti ceritanya, bagaimana Safira menjalani semua kehidupannya, selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Sikap yang aneh
Safira masih menutup matanya sedangkan Al sudah bersiap untuk ke kampus, pagi ini ada seminar yang harus di isi olehnya.
"Sepertinya kamu masih lelah, tidurlah dan jangan kemana kemana hari ini, urusan ijin kampus akan Saya selesaikan. "
ucap Al yang duduk di sisi ranjangnya untuk berpamitan pada Safira.
Tidak ada jawaban dari Safira karena dia benar benar pulas tertidur, bahkan kecupan di bibir dan bahunya pun tidak terasa oleh Safira.
Al langsung keluar dari kamar dan menuju lantai satu, Al hanya sarapan roti dan susu pagi ini karena Safira masih tidur dan Al juga sedang malas memasak.
"Safira benar benar mengisi semua Apartment dengan belanjaannya, pantas kemarin tagihannya lumayan banyak dan kulkas begitu penuh bahkan lemari di dapur penuh. "
gumam Al saat menyimpan piring dan gelas kotor nya di tempat cuci piring.
Al langsung meninggalkan Apartment menuju kampusnya karena pagi ini ada kelas di kelas Safira, Al sangat fresh pagi ini bahkan hatinya pun begitu segar dan bahagia.
Di kampus Safira saat ini.....
Maya hanya bisa menghela nafasnya karena Safira kembali tidak masuk kelas, dia juga mendapat info kalau Safira ijin tidak masuk hari ini.
"Safira jadi sering bolos semenjak Ibunya meninggal, apa dia sangat tertekan menghadapi semua?? "
gumam Maya sambil terdiam menunggu kedatangan Dosen mata kuliah pagi ini.
Al tiba di kampus dan menuju ruangannya untuk mengambil buku juga menyimpan barangnya, Al terus saja memikirkan Safira bahkan dia menginginkan Safira kembali.
"Safira..... Saya bangga mendapatkan kamu, walaupun harus dengan jeratan dahulu tapi kamu akhirnya Saya dapatkan. "
gumam Al yang tersenyum membayangkan kejadian semalam.
Di kampusnya yang saat ini di jadikannya mengajar, Al terkenal dengan Dosen dingin dan sangat ketat sekali pada mahasiswa nya, Al tidak segan segan memberikan pengulangan pelajaran pada mahasiswa yang memang kurang dari standart nilai yang di tentukannya.
.
.
Sore menjelang.......
Safira akhirnya membuka matanya tepat pukul empat sore, Safira benar benar tidur nyenyak sekali tanpa beban tapi yang dia rasakan saat ini memang sangat nyenyak tapi tubuhnya semuanya sakit.
"Semalam aku sudah melakukannya, aku sudah tidak terhormat lagi. "
gumam Safira sambil beranjak menuju kamar mandi dengan langkah yang begitu pelan.
Safira memilih merendam tubuhnya dengan air hangat dan memakai wewangian yang membuat tubuhnya nyaman sekali.
Selesai dengan urusan kamar mandinya, Safira langsung menuju dapur karena perutnya sangat lapar saat ini, walaupun jalannya sedikit susah tapi Safira memaksakan untuk berjalan.
Safira membuat makanan instan saja sore ini karena dia sedang malas membuat makanan apapun, hanya roti panggang yang di isi dengan daging asap yang sudah matang dan segelas susu menjadi asupan makanan Safira sore ini.
Safira makan dengan fikiran yang berkelana entah kemana, dia memang akan mendapatkan masa depan pendidikannya yang cerah tapi masa depan kehidupannya sangat suram, kehormatannya sudah tidak ada dan Safira berdoa mendapatkan yang terbaik nantinya.
"Kebiasaan pasti, piring sama gelas kotor hanya bekas dia bukannya di cuci ini malah di simpan begitu saja. "
gerutu Safira saat menuju dapur dan melihat bekas makan Al.
Safira langsung mencucinya bersama dengan alat makan bekasnya, selesai dengan urusan perutnya Safira memilih menuju balkon dengan cangkir berisi air minum di tangannya.
Langit sore ini cerah membuat Safira damai menatapnya, Apartment yang saat ini Safira tempati begitu tinggi dan sangat terjaga keamanan juga privacy nya membuat Safira nyaman sekali.
"Aku harus sadar diri, di jadikan simpanan hanya untuk jeratan nafsunya dan bukan untuk di jadikan istrinya, semangat Safira hanya satu koma lima tahun lagi kamu lulus kuliah dan kamu harus lepas dari jeratan Dosen itu. "
gumam Safira dalam hatinya dengan tatapan kosong melihat ke arah langit sore hari ini.
Saat asik dengan lamunannya sebuah tangan kekar memeluknya dari belakang dan membuat Safira mematung karena di perlakukan seintim ini.
"Angin nya kencang dan gak baik buat tubuh lelah kamu Safira. "
bisik Al di telinga Safira dengan kecupan kecupannya membuat Safira seketika meremang.
Al melepaskan pelukannya dan membawa Safira masuk kembali, Al meminta Safira duduk di sofa karena dia akan memberikan sesuatu untuknya.
"Ini tugas kampus hari ini, Saya sudah memintanya pada dosen kamu hari ini yang mengisi kelas, kalau dari kelas saya gak ada tugas. "
ucap Al saat Safira duduk di hadapannya.
"Terimakasih Pak Al. "
jawab Safira yang menerima lembaran tugasnya.
"Mulai saat ini kalau kita berdua, panggil saya Mas jangan Pak karena saya geli mendengarnya. "
pinta Al dengan nada ketusnya dan langsung beranjak dari duduknya membuat Safira melongo.
"Bukan hanya mesum, dia sangat pemaksa dan aneh sekali. "
gumam Safira sambil membuka lembaran tugasnya.
Safira menyimpan tugasnya di meja belajarnya karena dia sedang tidak berkonsentrasi kalau mengerjakan nya saat ini.
Safira mendengar suara gemercik air dan dia tahu apa yang harus di lakukannya, Safira menuju ruangan pakaian untuk menyiapkan pakaian Al.
"Pakaian santai saja lah, terserah mau di pakai atau tidak. "
gumam Safira setelah memilih pakaian dan membawanya menuju area ranjang.
Beberapa menit kemudian Al keluar dari kamar mandi dan langsung memakai pakaian yang di siapkan oleh Safira.
Al menyimpan handuknya di keranjang cucian dan langsung ikut bergabung naik ke atas ranjang menyusul Safira yang lebih dulu di atas ranjang.
"Fira..... kamu tidur gak?? "
tanya Al sambil memeluk Safira yang tertidur membelakanginya.
"Ada apa?? "
jawab Safira yang malah bertanya bukan menjawab.
"Kebiasaan kamu selalu menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lagi. "
protes Al dengan tangan yang mulai berselancar di tubuh Safira.
"Mau makan memesan makan malam atau kamu memasak?? "
tanya Al saat selesai dengan semua aksi di tubuh Safira.
"Boleh pesan memangnya?? "
tanya Safira balik dan membuat Al berdecak.
Al tidak menjawab dia langsung membawa handphone nya dan memberikan perintah pada asistennya untuk mengantarkan paket makan malam kumplit untuk dua orang dan minta di antar ke Apartemen nya.
Safira masih sangat canggung saat berdua seperti ini dengan Al, dia belum bisa membiasakan diri tapi tidak dengan Al yang begitu menikmati sekali berdua di atas ranjang dengan tangan yang begitu aktif memainkan apapun yang ada di tubuh Safira.
"Besok mau ke kampus kan?? "
tanya Al dan Safira menganggukkan kepalanya membuat Al menggerang.
"Jawab Babby bukan hanya mengangguk. "
bisik Al sambil mencium pipi Safira.
"Iya Mas, aku mau ke kampus besok dan mata kuliah pertama juga kamu. "
jawab Safira yang langsung beranjak melepaskan pelukan Al dari tubuhnya.
.
.
Bersambung