Perjalanan kisah cinta seorang gadis cantik bernama Alexandra Pranoto dan seorang laki-laki yang baru ia kenal bernama Devan Mahendra.
Berawal dari sebuah perjodohan, akankah kisa cerita mereka berakhir bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Pertama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Alexa sedari tadi terus mengomel pada Devan karena
tidak membangunkan nya pagi-pagi, Sehingga dia
terlambat bertemu dengan Dokter Spog yang akan
menanganinya.
"Apa kau tau, untuk membuat janji dengan nya saja
sudah cukup sulit, Antriannya akan panjang sekali, Aku
bosan jika harus menunggu lama" oceh Alexa sambil
berjalan cepat.
"Maapkan aku sayang, aku tidak tau.Tapi bisakah kau
tidak berjalan begitu cepat, aku takut kau terjatuh"
pinta Devan,
Namun Alexa tidak menghiraukannya, ia terus berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Dan saat tiba di depan ruangan Dokter benar saja antriannya sudah panjang.
"Atas nama Alexa apakah sudah mendapat giliran?" tanya alexa pada perawat yang ada disana.
"Sudah nona, sudah 2 pasien. Setelah ini nona bisa masuk, tapi Dokter akan melakukan visit untuk anak yang baru lahir terlebih dahulu" jawab sang perawat.
Mendengar jawaban sang perawat, Alexa langsung memicingkan matanya ke Devan, dan langsung duduk di kursi yang berada di depan ruang dokter.
Devan terus membujuk sang istri yang sedari tadi yang tidak mau berbicara dengan nya.
Suara pintu yang terbuka mengalihkan pandangan Devan yang tadi tertuju pada Alexa seketika memandang pintu itu. Ia sungguh penasaran dokter seperti apa yang membuat Alexa mau menunggu lama.
"Carol" ujar Devan saat seorang dokter ke ruang dari ruangan tersebut.
Carol yang mendengar panggilan tersebut seketika menoleh ke arah suara itu.
"Ka Devan, sedang apa kau disini" tanya Carol
"Mengantar istriku" Ujar devan yang menghampiri Carol, Alexa pun seketika mengikuti suaminya.
"Perkenalkan ini Alexa, dan Alexa ini sepupuku Carol" ucap Devan
Alexa dan Carol saling berjabat tangan.
"Maafkan aku, karena tidak bisa menghadiri pernikahan kalian. Saat itu ada pasien ku yang kritis" ujar carol.
"Tidak apa-apa, aku sudah tau dari ibu mu" jawab Devan
"Kalian mau periksa ke dokter siapa?" tanya Carol
"Pada anda dokter" sela Alexa.
"Yaa ampun , jadi kalian pasien ku" tanya Carol
"Benarkah ? Aku jug baru tau" jawab Devan
"Kau ini, apa yang kau ketahui" ujar alexa kesal, Devan yang mendengarnya langsung membisu.
"Aku harus melakukan visit terlebih dahulu, jika kau tidak mau lama menunggu, datanglah nanti sore setelah aku selesai praktek. Aku akan meluangkan waktu untuk memeriksamu" ujar Carol yang seketika membuat wajah Alexa sumringah.
"Benarkah ? Apa tidak apa-apa ?" tanya Alexa
"Tentu, Paman dan Bibi akan memarahi ku jika tau aku membuat Menantu nya menunggu lama. Catatlah nomor ku, jika ada apa-apa kau bisa menghubungi ku juga" terang carol.
Setelah memberikan nomor telpon nya kepada Alexa, Carol pun meninggalkan Devan dan Alexa. Alexa pun sudah membuat janji untuk bertemu nanti sore saja.
"Kenapa kau tidak bilang jika Dokter Carol itu sepupu mu, jika tau aku tidak perlu susah susah sampai mmebuat janji lama" gerutu Alexa
"Kau tidak bilang, tapi sebentar apa kau mengatakan pada mami akan berkunjung ke dokter carol di rumah sakit ini?" tanya Devan
"Tidak, mami sempat mau mengenalkan ku pada seorang dokter. Katanya dokter itu belum lama pindah kesini. Tapi aku menolaknya, jangan-jangan dokter itu" belum alexa menyelesaikan ucapannya , Devan sudah memotong perkataanya.
"Iya itu Carol, orang tua Carol merupakan saudara dari mami ku." jawab Devan.
"Wah begitu rupanya, tapi kenapa dokter Carol sepertinya sungkan sekali terhadap keluarga mu" tanya alexa
"Dulu, ketika ayahnya sakit Carol sempat tidak bisa melanjutkan kuliahnya karena biaya berobat sang ayah yang cukup mahal, dan usaha sang ayahnya yang sudah merosot. Karena Carol anak yang rajin sayang rasanya jika dia harus berhenti begitu saja, maka dari itu mami dan papi lah yang membiayai kuliah Carol sampai dia lulus" jelas Devan
"Kalau begitu, bisa kah kau meminta Carol untuk menjadi dokter kandungan ku. Aku dengar dia dokter kandungan yang hebat" pinta Alexa
"Tanpa kau minta sudah pasti akan ku lakukan, mami ku saja sudah mau mengenalkan nya pada mu" jawab Devan kesal.
Alexa seketika mencium pipi sang suami, karena ia tau jika dia sudah membuat Devan kesal.
"Maafkan aku karena sedari tadi mengomeli mu" ujar Alexa.
Sungguh Devan tidak pernah bisa marah pada Alexa lama-lama. Mendapat perlakuan seperti itu saja , dia sudah luluh.
"Tidak apa-apa, sekarang ayo kita makan" ajak Devan.
