"Ihh... Panas Mas!"
"Sebentar lagi juga dingin, nikmatin aja."
Adelia mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya karena kecerobohan seseorang, bukannya mendapatkan ganti rugi Adelia malah mendapatkan calon suami.
"Kamu enggak perlu khawatir, aku akan bertanggungjawab. Bapakku Penghulu kamu tenang saja."
Maksudnya apa, memangnya kenapa kalau bapaknya pria ini seorang penghulu? kan Adelia hanya butuh ganti rugi bukan calon suami.
"Kenapa, ada yang aneh ya sama saya? Kenapa ngeliatin terus?"
"Kenapa, emangnya gak boleh dilihat gitu?"
"Ck, kalau kamu ngeliatin kayak gitu 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨, 𝙠𝙪𝙢𝙖𝙝𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙗𝙤𝙜𝙤𝙝, 𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙣𝙪 𝙧𝙚𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙝𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CABE Bab 18
Bunda Cia dan Ayah Alkan hanya terdiam setelah mendengar cerita Adelia, perempuan muda itu menceritakan apa yang dialaminya hingga mengharuskan dia pergi bersama Azkha dengan membawa koper yang berisikan barang-barang pribadi miliknya.
"Tapi menurut Bunda ya, kalau memang kalian punya niat baik dalam waktu dekat ini mau bagaimanapun kita harus datang ke rumah orang tua angkat Adelia. Mereka masih keluarga Adelia walaupun mungkin enggak, ya Bunda tahu apa yang kamu rasain sayang. Tapi mau bagaimanapun tetap saja kita harus menghormati mereka yang sudah terlebih dahulu bersama Adelia." Pada akhirnya Bunda Cia angkat bicara.
Sebisa mungkin dia bersikap bijaksana, ingin menjalin hubungan dengan keluarga angkat Adelia walaupun mereka nantinya masabodo dengan pernikahan yang akan dijalani oleh Adelia dan Azkha.
Mendengar cerita Azkha dan Adelia mengenai orang tua perempuan muda itu rasanya memang miris, Bunda Cia tidak habis pikir kalau memang mereka tidak mengharapkan lagi keberadaan Adelia seharusnya kembalikan saja ke panti asuhan dimana mereka mengambil Adelia tanpa paksaan siapapun dulu.
Kedua mata Bunda Cia menatap lekat pada calon menantunya yang terlihat tegar dengan takdir yang sedang dijalaninya. Tidak pernah tahu siapa orang tua kandungnya, keluarga kandungnya, dan kini keluarga angkatnya malah memperlakukannya begitu buruk.
"Tapi aku dan Adelia bisa menikah kan Yah? Maksudnya Ayah tahu sendiri status Adelia, dia enggak tahu dimana keluarga kandungnya. Pihak orang tua angkat dan panti juga enggak tahu darimana Adelia berasal, artinya informasi mengenai Adelia enggak bisa Aku dapatkan. Apa wali nikah Adelia bisa di wakilkan?" Azkha langsung to the point, dia tidak ingin berbasa-basi dengan Ayahnya.
Usianya sudah sangat matang tidak perlu berputar-putar kemana-mana, dia ingin pada intinya langsung agar semua persiapan pernikahannya dengan Adelia bisa segera diselesaikan.
Alkan sendiri terlihat menopang dagunya dengan kedua tangan, bertumpu di meja makan dengan mata terus saja menatap pada putra sulungnya tersebut.
"Bisa, pihak dari KUA yang akan memilih siapa yang menjadi wali nikah Adelia. Kamu juga enggak tau siapa nama ayah kandung kamu kan Nak?" Alkan berbicara dengan nada lembut, atensinya tertuju pada Adelia yang hanya bisa tersenyum miris seraya menganggukkan kepalanya pelan.
"Baiklah kalau begitu, Ayah yang akan mengatur semuanya. Untuk sekarang kita cuma perlu datang ke rumah orang tua angkat Adelia, benar kata Bunda kamu mau bagaimanapun mereka tetap keluarga yang Adelia miliki sekarang. Kita juga butuh berkas-berkas penting untuk mengajukan pernikahan ke KUA, kita akan memintanya pada mereka nanti." Ayah Alkan sudah memberikan jawaban dan solusi, dia juga menyetujui ucapan Bunda Cia mengenai keluarga Angkat calon menantunya itu.
Mereka mau tidak mau harus datang ke kediaman Hermanto untuk meminta izin pada keluarga angkat Adelia, bahwasanya Azkha ingin meminang putri angkat mereka.
"Kalau itu memang yang terbaik Aku sama Adelia menyerahkan semuanya sama Ayah, apa lusa Ayah sibuk? Kalau enggak apa bisa kita datang ke rumah orang tua angkat Adelia untuk membicarakan rencana baik ini?" Azkha sepertinya tidak mau membuang waktu, dia sat set dengan cepat.
Walaupun dia sudah pernah mendapatkan sambutan buruk dari Hermanto saat mengantarkan Adelia pulang tadi, tapi demi Nyai Adel Abang Azkha akan kembali kesana.
"Bisa, lebih cepat lebih baik. Gimana menurut kamu Nak?" Perhatian Ayah Alkan kembali tertuju pada Adelia.
Perempuan muda yang sejak tadi terdiam dan terlihat pasrah itu menganggukkan kepalanya, dia menatap calon Ayah mertuanya dengan tatapan yakin.
"Aku gimana baiknya saja, Om. Kalau menurut Om dan Mas Azkha lebih cepat lebih baik walaupun kita belum mengenal cukup lama, aku siap lahir batin untuk menikah dengan Mas Azkha." Ucap Adelia dengan segala keyakinan di dalam dirinya, toh menurutnya tidak ada yang harus dipertimbangkan.
Orang tua Azkha menerimanya dengan baik, walaupun dia belum bertemu dengan adik-adik iparnya tapi dia yakin semuanya akan baik-baik saja.
Untuk apa banyak berpikir, apalagi menunda niat baik laki-laki bertubuh besar ini. Di dunia ini tidak ada orang lain yang Adelia memiliki, kedatangan Azkha dan keluarganya benar-benar menjadi anugerah untuknya. Dirinya akhirnya memiliki sesuatu yang bisa dipamerkan pada orang lain terlebih keluarga angkatnya, 𝘕𝘪𝘩 𝘨𝘶𝘦 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯!
Ya mungkin intinya seperti itu kalau saja Adelia bisa mengungkapkannya dengan letupan kebahagiaan di hadapan Hermanto juga Herlina.
"Oke, berarti besok Bunda mulai masak-masak ya buat acara lamaran kalian. Bunda mau ngabarin Ais sama Harumi dulu, mereka belum tahu kan kalau Abang udah dapat calon istrinya pasti pada ngomong 𝙃𝙖𝙝 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙪𝙨, 𝘽𝙪𝙣𝙙𝙖 𝙚𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙗𝙤𝙝𝙤𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙣!"
Bunda Cia bangkit dengan penuh semangat, dia bahkan menangkup kedua pipinya seraya berbicara dengan gaya centil cenderung antusias saat memparodikan anak mantu dan si bungsu saat menanggapi ucapannya nanti.
Adelia sendiri hanya tersenyum tipis dibuatnya, ternyata Calon Ibu mertuanya seasik ini. Sepertinya nanti dia tidak akan terlalu canggung setelah menikah dengan Azkha, semoga saja iparnya juga bisa diajak karokean dirumah lumayan menghemat gaji kan daripada harus karokean di tempat mahal.
"𝘿𝙞𝙖 𝙖𝙟𝙖𝙠 𝙜𝙤𝙨𝙞𝙥 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙚𝙣𝙖𝙠 𝙠𝙖𝙮𝙖𝙠𝙣𝙮𝙖," 𝘽𝙖𝙩𝙞𝙣 𝘼𝙙𝙚𝙡𝙞𝙖 𝙢𝙪𝙡𝙖𝙞 𝙢𝙚𝙧𝙚𝙣𝙘𝙖𝙣𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙩𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙙𝙞𝙖 𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙃𝙚𝙧𝙡𝙞𝙣𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝘼𝙢𝙚𝙡𝙞𝙖.
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪🏃🏃🏃
trs jd artis deh....
wahhh... Ais bakalan jd Mama Artis donk..
🤭🤭🤣🤣🤣🏃🏃🏃🏃🏃
hati hati loh...tidur jadi gk nyenyak..hidup jadi GK tentram nnti klu dengki 😁