NovelToon NovelToon
Saudara Tiri

Saudara Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: ATAKOTA_

menceritakan seorang anak bernama Alfin dirinya selalu di benci bahkan menjadi bahan olok-olokan keluarganya karena dirinya tidak terlalu pintar akhirnya dirinya berjuang mengungkapkan potensinya hingga dirinya menjadi seorang pengusaha kaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ATAKOTA_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ruang rindu berbalut pilu

"Bu maafkan Alfin Bu, Alfin menyesal telah kabur dari rumah," ucap Alfin seraya melantur tak jelas gemeletuk kedinginan di bawah keheningan malam.

Kak Doni yang masih belum tidur, terus mengipasi tubuh Alfin dengan sepotong kardus lusuh yang ada di tangannya. demi menghalangi gigitan nyamuk, yang terus memberikan rasa sakit menusuk kulit. mereka berbaring, menyamping menghadapkan wajah satu sama lain. dengan tangan kiri yang saling mendekap hebat jari-jemari kecilnya, seraya membagi rasa pilu melalui genggaman tangan. Tapi Apalah daya, sorot mata Doni semakin sendu tak bisa melihat raut wajah Alfin yang kian kabur, bagaikan redup seperti halnya cahaya rembulan malam itu. yang larut dalam keheningan.

"Haah! tubuhmu makin panas aja Fin. kenapa ya? tak kunjung hilang, sakit dalam tubuhmu ini," keluh Doni merasakan panasnya genggaman Alfin.

"Ibu, ayah, maafkan Alfin yang selalu saja mengecewakanmu," rintihan Alfin mengigau tak jelas karena tingginya panas malam itu.

"Maafkan kakak Fin, hingga membuatmu semenderita ini," gumam Doni seraya mengecek dahi Alfin yang di basahi oleh keringat dingin.

Adiknya Alfin, terlihat semakin gemeletuk kedinginan. terdengar dari suara nafasnya yang gemetar keluar melalui mulutnya, dikarenakan pakainya yang basah kuyup oleh hujan sore itu. atau mungkin, karena tekanan batinnya yang kian tertekan dengan masalah yang selalu datang bertubi-tubi.

Kak Doni, yang tak tega melihat saudaranya Alfin semenderita itu. dengan Suhu tubuhnya, yang kian semakin tinggi. terpaksa melepaskan pakainya, yang juga basah. demi mengompres dahi saudaranya, Alfin yang panas ditubuhnya semakin tinggi.

"Tidur yang nyenyak Fin, teruslah bermimpi hingga kau bisa menggapai setiap angan-angan mu yang tinggi itu. doa kakak akan selalu menyertaimu," bisik Doni seraya mengipasi tubuh Alfin demi menghalangi tubuh adiknya, itu dari gigitan nyamuk.

Tanpa kak Doni sadari punggungnya, kian di penuhi oleh gigitan nyamuk yang sangat perih menusuk kulitnya. dikarenakan pakainya, yang Baru saja dilepaskan. guna mengompres dahi saudaranya Alfin yang semakin tinggi oleh rasa panas. sesekali kakaknya, Doni. terlihat menggaruk-garuk punggungnya, yang terasa perih saking banyaknya kerumunan nyamuk yang menusuk tubuhnya.

Alfin yang berlinang kan air mata dalam tidurnya, menyadari bahwa dirinya terbawa pada suatu tempat yang misterius itu. yang hanya, di penuhi oleh kegelapan dari segala sisi tempat itu. hingga menampakkan setitik cahaya putih, yang tampak di penghujung jalan. ada suatu layar yang sangat besar memperlihatkan suatu rekaman indah seorang bayi yang baru saja lahir di rumah sakit. Dengan sekuat tenaga, Alfin berlari untuk menggapai layar itu yang tiba-tiba terpecah menjadi beberapa kepingan memori yang bertebaran di mana-mana.

"Lihat ma, anak bujang kita telaah lahir dengan sehat. dan mempunyai pipi yang tembam mirip, seperti papa," senyum bahagia azkara mengendong putranya yang baru saja lahir.

"Alhamdulillah pa, semoga nantinya putra kita ini bisa menjadi anak yang berguna di masa depan kelak," Balas perempuan itu seraya menimang-nimang putranya dalam gendongan. terdengar buah hatinya mengeak sejadi-jadinya. "Cuap-cuap, anak nama jangan nangis dong," ucap ucap perempuan itu dengan aura keibuan yang sangat kuat, terukir jelas dari raut wajahnya yang lemas sangat bahagia menyusui putranya itu yang baru saja lahir.

Di depan matanya, Alfin menyaksikan dengan sangat jelas raut wajah bahagia keluarga itu dalam rekaman layar. yang tiba-tiba terpecah lagi menjadi beberapa, kepingan memori yang semakin kecil bertebaran kemana-mana. Bagaikan indahnya kelap-kelip bintang di langit, menghiasi setiap sudut kegelapan. berputar-putar mengelilingi tubuhnya Alfin.

Alfin yang Baru saja, menyaksikan rekaman itu. sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia saksikan. "Haah, apa maksudnya ini? kenapa ayah ada di situ? Haah, dan kenapa aku meneteskan air mata?," rintihan Alfin menangis tersedu-sedu berlutut seraya menutupi kedua daun telinganya, yang bergema oleh suara tangisan bayi yang mengeak sejadi-jadinya, dalam rekaman itu. hingga sangat, memekakkan telinganya.

Seketika suara tangisan bayi itu berhenti menggema, hingga digantikan dengan suara perempuan waktu itu. yang terdengar sangat lembut, dengan suara keibuannya yang sangat kuat berkata" nak, kau sekarang sudah menjadi seorang pria yang bijak sana. dengan usiamu yang masih belia ini. kau telah bisa mengambil keputusan yang tepat, saat memilih jalan mu sendiri," ucap suara perempuan misterius itu bergema di dalam kegelapan.

"Nak? Apa maksudmu, memanggil ku seperti itu? siapakah engkau sebenarnya? mengapa Engkau selalu saja menghampiriku, tanpa adanya alasan yang jelas. serta apa maksudnya video itu," tanya Alfin seraya berlari sekuat tenaga, kesana-kemari mencari asal suara itu yang entah kenapa asal bunyinya.

Dengan tebaran ribuan memori yang berputar-putar mengelilinginya, Alfin mengulurkan tangannya. untuk menggapai salah satu pecahan memori itu, yang tampak bagikan kepingan kaca yang pecah. terlihat lagi, memutarkan rekaman video Sosok perempuan bersayap putih memeluk tubuhnya dari belakang, disaat dirinya pernah dimarahi dan dianiaya oleh ibu ayahnya maupun orang-orang di sekitarnya. di setiap dirinya, yang teraniaya. selalu saja Sosok perempuan bersayap itu memeluk tubuhnya, dari belakang seperti sedang membagi kesedihan tanpa sepengetahuan dirinya. " Haah.. ini apalagi maksudnya, siapkah perempuan itu? apakah dia ini sosok hantu atau malaikat yang sengaja diutus untuk mencabut nyawaku?" tanya Alfin merasa kebingungan dengan semua yang baru saja ia saksikan.

"Harusnya, kau sudah mengetahui maksud dari semua ini Fin. di usiamu yang sekarang, sudah bertambah atau tahun. diriku, tak lagi bisa menjagamu seperti dulu lagi. jaga saudaramu sebaik mungkin, berbaktilah kepada orang tua. jangan pernah lagi, salah dalam mengambil keputusan! doaku akan selalu menyertaimu," ucap suara perempuan itu yang terdengar samar-samar semakin jauh meninggalkannya. Seketika itu juga langsung membangunkan Alfin dari tidurnya.

"Mamaaa..,"

teriak Alfin, dengan sekuat tenaga. terlihat dirinya sangat histeris, dengan genangan air mata yang tampak membasahi pipi.

Kak Doni yang tertidur pulas di sebelahnya, sangat dikagetkan dengan teriakan Alfin. yang berteriak dengan nada suara tinggi memanggil sebutan mama. "Haah! kenapa kamu Fin?" tanya Doni seraya mendapati tubuhnya, dalam dekapan Alfin. yang tampak menangis tersedu-sedu, memeluk erat tubuhnya dengan dengan dekapan yang sangat kuat. hingga tubuhnya, juga ikut gemetaran saking cemasnya Alfin, seperti seorang yang baru saja kehilangan sesuatu yang paling berharga di dalam hidupnya.

...****************...

"Bagaimana ini bos? apakah perlu kita dobrak saja pintu rumah itu sekarang juga, guna untuk mendapatkan informasi," ucap anggota preman suruhan ayahnya.

"Tunggu dulu! meskipun dengan viral nya video itu, kita belum bisa mengambil keputusan. mengingat, dari video itu belum ada pergerakan yang jelas. maupun tentang latar belakang peria itu membanting mereka berdua. untuk sekarang, kita tahan dulu pengerebekan nya, demi mengantisipasi ketakutan warga maupun kecurigaan dari pihak kepolisian," ucap bos kelompok tersebut yang tampak memakai kacamata hitam seraya menaekan kembali kaca mobil Jeep nya.

"Baik bos, tapi apakah tidak apa-apa kita meninggalkan TKP saat ini bos," ucap anggota kelompoknya, sembari memutar arah mobilnya ke sisi lain jalan.

"Untuk Sekarang, kita berpatroli terlebih dahulu, mencari jejak keberadaan mereka berdua. dan jangan lupa, tinggalkan satu tim untuk memantau terus pergerakan yang sekiranya mencurigakan di rumah itu,". Ucap ketua kelompok tersebut dengan wajah kesalnya, geram tidak mendapatkan informasi yang berguna pada penyelidikan mereka.

...****************...

Berbagai poster mulai disebarkan oleh pihak kepolisian, di berbagai sudut kota. untuk mencari keberadaan mereka berdua yang kini hilang entah kemana perginya dari kota itu. sebagian dari mereka juga banyak menelusuri gang-gang sempit, guna melacak keberadaan mereka berdua. di karenakan pada masa itu sedang marak-maraknya, sindikat kasus orang hilang maupun penculikan anak di bawah umur. Bahkan komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan memasukkan nama Alfin dan Doni sebagai 2 dari 28 kasus atau 12,02 persen melibatkan 28 korban anak-anak di bawah di umur, dari sebagian provinsi besar di Indonesia. sebagai korban tindak penculikan anak maupun orang hilang.

Masyarakat yang sebelumnya, mengabaikan mereka. kini mulai merasa sangat bersalah setelah, mengetahui bahwa mereka berdua merupakan 2 orang remaja asal Padang yang beberapa hari yang lalu kabur dari rumahnya. hingga beberapa media banyak menyoroti berita tentang hilangnya, mereka berdua serta mengaitkannya dengan video viral itu.

...****************...

"Ngak sekolah kamu Gus," tanya ayah kepada putra bungsunya Agus.

"Ngak berani yah, liat tuh diluar sana udah banyak wartawan yang ingin meliput kita, saat Agus mau pergi ke sekolah tadi. malu Agus yah," ucap Agus mengenakan headphone seraya melanjutkan permainan game online di PC nya.

"Haah! Yang bener aja kamu Gus?" geram ayah melihat putra bungsunya yang masih saja sibuk bermain game.

"Ayah, sini dong yah," panik istrinya seraya memanggil-manggil suaminya dengan nada suara tinggi.

Mendengarkan teriakan itu, yang berasal dari suara istrinya di dalam kamar. sontak membuat ayah berlari sekuat tenaga memastikan hal apa yang membuat istrinya histeris berteriak.

"Ada apa sih Bu," ucap ayah sembari berlari mendekati istrinya yang terdengar sangat histeris.

"Ini, lihat ini yah," histeris ibu sangat panik.

"I-ya ada apa sih bu," ucap sang suami mendekati istrinya, seraya melihat HP di genggaman istrinya.

"Anak kita ini yah, Doni baru saja masuk daftar korban hilang dari berita komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan," ucap istrinya menangis histeris.

Ayahnya, azkara. melihat daftar orang hilang ini, yang mana kedua nama putranya Alfin dan Doni terdaftar dalam list orang hilang pada tahun ini. "Ya itu kan, sudah kita laporkan ke pada pihak kepolisian Bu. mungkin saja sebentar lagi mereka juga ketemu. mana kita juga sudah menyewa, orang-orang yang kompeten untuk mencari keberadaan mereka berdua," ucap sang ayah menjelaskan hal itu kepada istrinya, seraya menatap raut wajah istrinya yang sangat histeris.

"I-ya, ibu juga tahu itu. tapi? Kini masalahnya sekarang. sedang marak-maraknya, kasus penculikan anak di bawah umur yah. ibu ngak mau, putra kita Doni kenapa-napa di luar sana," tangis ibu seraya memeluk foto putranya Doni diatas meja tidur, yang tampak jelas pada gambar itu momen putranya saat mendapatkan juara satu di sekolah.

1
Protocetus
Mampir ya ke novelku Bola Kok dalam Saku
ATAKOTA_: ok kak😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Ceritanya bagus, ngeri jg. Bs jd pembelajaran utk kita klo di luaran sana ada org2x kejam dan keji yg begitu tega terhadap anak2x. Anak2x butuh perlindungan dr org2x dewasa. Kita hrs selalu berdoa dan memohon perlindungan ALLAH.
Ita Xiaomi: Sama2x kk.
ATAKOTA_: terimakasih untuk dukungannya ya 😊
total 2 replies
Ita Xiaomi
Cepat bantu anak-anak tersebut jgn sampai jatuh korban. Gunakan semua peralatan lengkap dan canggih utk penyelamatan. Jgn sampai terlambat. Kasihan anak2x. Keji sekali mereka. Baru ini aku baca org yg begitu keji dan kejam terhadap anak2x. Ngeri.
Aulia Rahmatul Hasanah
Ya Allah lindungi alfin dan doni🥺🥺
Ita Xiaomi
Pak polisi penjahatnya malah lepas. Ndak punya helikopter ya pak utk ngejar? Aku jd mengharap ada hero lain yg bs nangkap tuh Rian. Kasihan anak2x yg jd korban.
Ita Xiaomi
Ndak kuat bacanya. Moga Doni dan Alfin selamat. Kasihan mereka dah banyak menderita. Segera lah mereka berdua bahagia.
piyo lika pelicia
wah cerita yang bagus
NoComent🇮🇩🇮🇩
/Facepalm/salah ternyata Kat Ibu.. ralat , komenku yg di atas. kalau nama boleh pake kapital
NoComent🇮🇩🇮🇩
setelah tanda koma harusnya huruf kecil tapi kalo pake titik pake kapital.
ATAKOTA_: terimakasih banyak atas sarannya 🙏 maklum pemula 😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Sedihnya. Moga hingga dewasa mereka berdua tetap bersama. Mereka sukses, sehat dan bahagia.
Ita Xiaomi
Jahat sekali.
Alhamdulillah di tempat tinggal ku org2x nya ndak spt ini.
Ita Xiaomi
Ditunggu kelanjutannya kk. Semangat berkarya. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama kk.
Insyaa ALLAH.
ATAKOTA_: terimakasih banyak mohon terus dukungannya ya😊
total 2 replies
Ita Xiaomi
Sedihnya. Aku klo dah baca tentang anak2x yg teraniaya ndak kuat rasanya😭😭😭
Ita Xiaomi
Lah si emak sibuk mengutuk. Gmn hidup anak jd berkah klo disumpahi melulu.
Ryohei Sasagawa
Gak kuat nahan tawa
ATAKOTA_: terimakasih atas dukungannya 😊
total 1 replies
Kaede Fuyou
Pulang kerja langsung baca cerita, seru banget!
ATAKOTA_: terimakasih atas dukungannya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!