NovelToon NovelToon
Jodoh Sempurna

Jodoh Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yuk_Rini

Novel bertema Percintaan Manis

Rina Arumi Yasmin berstatus mahasiswa semester akhir telah menyabet sabuk hitam dalam seni bela diri. Berjumpa dengan laki-laki misterius yang ternyata menurut Rina adalah malaikat pelindungnya. Akankah ia berjodoh dengan malaikat pelindungnya?

Semoga reader senang dan termotivasi setelah membaca novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuk_Rini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Tambah Dekat Tambah Sayang

“Nduk ayo dhaharane di seleh meja, Nak Yuda, Nak Rendi lan Bapak di ajak lenggah meja maem” Titah Mak Dayang

(Nak, ayo makanannya di letakkan di meja, Nak Yuda, Nak Rendi dan Bapak di ajak duduk di meja makan)

“Nggih Mak”

(Iya Mak)

Setelah acara menegangkan bagi Yuda sebab harus menyampaikan perasaannya dan takut ada penolakan namun berakhir dengan bahagia berikutnya acara yang lebih mendekatkan hubungan kekeluargaan yakni makan bersama.

“Bapak-bapak ingkang kula hurmati sumonggo pinarak meja dhaharan, sedaya sampun cumepak” Rina mempersilahkan dengan lagak MC acara nikahan.

(Bapak-bapak yang saya hormati silahkan duduk di meja makan, semua sudah siap)

“Mak, masak apa nduk?” Tanya bapak yang duduk dengan tenang menghadap dua laki-laki ngobrol sedikit mengintrogasi

(Mak, masak apa nak?)

Rina menjelaskan “Wonten wader pak, tirose mak angsal saking pak Cuplis jolo ing brantas. Wonten sambel, sayur senikir, sayur asem, tahu, tempe”

(Ada wader pak, kata mak dari Pak Cuplis pakai jala di brantas. Ada sambel, sayur senikir, sayur asem, tahu tempe)

“Hemmm segeeer…….monggo Nak Yuda Nak Rendi masakan sederhana, Insyaa Allah nikmat sebab di maem kanthi syukur” Pak Joko kemudian berdiri dari tempat duduknya

(silahkan Nak Yuda Nak Rendi masakan sederhana, Insyaa Allah nikmat sebab di makan dengan rasa syukur)

“Nggih bapak, monggo sampun kroncongan mriki” Yuda ikut berdiri dan menunjukkan perutnya yang lapar

(Iya bapak, sudah lapar ini)

“Hahahaha..mesakne calon mantu bapak, monggo…monggo…!”

(Kasihan calon mantu bapak)

Rendi, Yuda, bapak serta Rina berjalan menuju meja makan

“Ngapunten nggih nak Yuda nak Rendi, namung wader lawuhe.” Kata Mak Dayang yang menuang air putih pada masing-masing gelas

(Mohon maaf ya nak Yuda nak Rendi, hanya wader lauknya)

“Sekeco bu, bapak nembe dhawuh Insyaa Allah nikmat sebab di maem kanthi syukur.” Yuda menjawab

(Enak bu, bapak baru bilang akan nikmat sebab dimakan penuh rasa syukur)

Mak pun membalas “Alhamdulillah, salah setunggale syukur nggih saget kumpul bareng ten meja maem ngeten niki, nggih toh?”

(Alhamdulillah, salah satu syukur yakni bisa berkumpul bersama di meja makan seperti ini)

“Leres bu, hehehehehe…”

(Betul)

Yuda duduk bersebelahan dengan Rendi di hadapannya ada ibu dan Rina, di ujung ada Bapak.

Mereka makan dengan hati bahagia.

.

Mak Bapak, mantun niki Rina nyuwun ijin mlampah-mlampah kaliyan Kanda Yuda lan Mas Rendi”

(Mak Bapak, setelah ini Rina minta ijin jalan jalan dengan Kanda Yuda dan Mas Rendi)

“Arep nang ndi nduk?”

(Mau kemana nak?)

“Kencan mak, hihihihi…guyon mawon, namung keliling kersane Kanda Yuda lan Mas Rendi tepang kota J”

(Kencan mak, bercanda saja. Hanya keliling supaya Kanda dan Mas Rendi kenal kota J)

“Ampun nglampahi sing dilarang Gusti nduk!”

(Jangan melakukan yang di larang Tuhan nak)

“hehehe nggih Mak, niki nggih wonten mas pengawal. Sinten sing wantun macem-macem.”

Alis Rina naik turun dengan mata menuju Rendi

(ini ada mas pengawal, siapa yang berani macam macam)

“Eh mas Rendi ngapunten sakderenge menawa mak lancang” Mak menyela

(Mas Rendi maaf sebelumnya kalau mak lancang)

“Nggih wonten nopo ibu?” Jawab Rendi

(Iya ada apa ibu?)

“Taksih jomblo toh?” pertanyaan mak di tanggapi dengan tertawanya Rina dan Yuda

(Masih sendirian toh)

Rina menjawab “Mak kog nggih tepang istilah jomblo”

(Mak kog tahu istilah jomblo)

“Lha kuwi Tuti tonggo mburi omah, anake budhe Hartini. Sambat terus, Mak Dayang kulo jomblo, padosne lanangan” ngunu jare. Bekne mas Rendi purun?”

(Tuti tetangga belakang rumah, mengeluh Mak Dayang aku jomblo carikan laki laki)

“Hahahaha…mak dados Mak Comblang sanes Mak Dayang!”

Rendi menjawab “monggo ibu menawi kenalan kemawon, ceceg nopo mboten mangke mawon. Niati tambah sederekan”

(silahkan ibu untuk berkenalan, cocok atau tidak urusan nanti saja. Niatkan tambah saudara)

“Cah bagus, iso iki dadi mantune budhe Hartini”

(Anak baik, bisa jadi mantunya Budhe Hartini)

Rendi mringis dalam hati “Waduh tamatlah aku, mau nolak tidak sampai hati. Di iya kan…apalah jadinya, bismillah saja lah!” kemudian melirik Yuda di mana Yuda senyum senyum

Rina nyeletuk "Nggih di cobi riyen mak”

“Yo ojo di coba toh Tuti, bocah kuwi polos taksih perawan”

(jangan di coba, anak itu masih polos perawan)

“Astagfirullah mak…sanes niku maksude, dicobi maksude di usahane riyen! Mak ngajak guyon!”

(bukan itu maksudnya, dicoba diusahakan dulu)

.

Seusai makan Yuda membantu Rina merapikan meja makan. “Dinda Rani miliknya Kanda Yuda, di sini suasananya tenang ya!” sambil mengelap meja makan.

Rendi dan Bapak di teras menikmati kepulan asap rokok.

“Iya karena aku anak satu-satunya, tidak ada yang lain.” Sambil mencuci piring di bak cucian.

Mendekati Rina dari belakang dan berbisik “Kamar sebelah mana?”

“Eh..untuk apa tanya kamar?” Rina berbalik dan kaget melihat wajah Yuda sangat dekat dengannya bahkan hampir bersentuhan.

“Kakanda jangan macam-macam ya, kita belum resmi!”

“gimana gak macam-macam kanda kebelet!”

“Ih kanda kog gitu!”

“Iya kanda kebelet buang air, di mana kamar mandi?”

“Astagfirullah kanda…ayo Rina antar, kamar mandi ada di belakang rumah!”

“Kamu aja isi otak nya traveling!” kemudian Yuda kembali mendekatkan wajahnya namun kali ini di telinga Rina “sudah kebelet ngamar ya?”

Seketika karena sangat dekat posisi mereka, jurus semut kembali menggigit pinggang laki-laki dihadapannya, “Auuhhhhh…KDRT, ampunnnn…”

“Rasain. Sudah ayo, nanti ngompol susah bersihkannya” Ledek Rina

Kamar mandi di desa zaman dulu di letakkan di belakang rumah, terpisah dengan rumah utama.

“Ngopo nduk?” (Ada apa nak) tanya mak sedang mengambil jemuran baju

“Niki Mak, Kanda Yuda kebelet ten kamar mandi”

“Walah nggih, monggo”

Saat Yuda berjalan ke arah kamar mandi ada suara perempuan dari arah belakang “Mak..Mak Dayang..Mak Dayang” Suara itu semakin mendekat

Rina mencari sumber suara, ia berjalan ke belakang bangunan kamar mandi.

“Kanda pipis aja dulu!” ucap Rina meninggalkan Yuda

Saat Yuda melangkah ke pintu kamar mandi, gadis itu menyeletuk “Ets…siapa itu? Sepertinya asing. Eh ada mbak Rani. Baru pulang mbak? Ingat saya nggak?”

“Kamu Tuti bukan?” Rina balik tanya

“Seratus buat mbak Rani cantik..”

Kembali Tuti berkata "mbak itu tadi siapa? Kalau bapak Joko pasti bukan. Pak Joko tubuhnya kurus dan tidak segagah itu. Aku belum kelihatan wajahnya"

Rani yang memanas mendengar pujian untuk Yuda kemudian menjawab “Calonku”

“Wah mbak Rani mau nikah?”

“Insyaa Allah”

Yuda yang berada di bilik kamar mandi mendengar percakapan di luar kemudian tersenyum senang.

Hajat telah usai Yuda kembali keluar.

“Ganteng nya…makhluk Tuhan paling seksi, aku mau satu yang seperti Mas ini!” Tuti mendekati Yuda kemudian menunjuk dada Yuda

“Eh..eh..ora oleh ngunu Tuti!” Rina terburu-buru mendekati Tuti dan melepas tangan Tuti

(Tidak boleh begitu)

“Kenapa?”

“Ini sudah menjadi milikku, kamu tidak boleh dekat-dekat” jawab Rani sedikit meninggi nadanya

Yuda hampir menyembur kan tawanya mendengar pengakuan Rina

“Aku bukan mau ambil mas ini, aku mau yang seperti ini mbak. Carikan aku ya!” jawab Tuti

“Tujuanmu ke sini tadi untuk apa?”

“Ow iya lupa, ini ada titipan dari Budhe Harti untuk Mak Dayang, oleh-oleh krupuk Puli”

“Ya sudah kamu ke sana temui Mak. Eh kamu mau satu yang seperti dia?” taktik Rina mengusir secara halus Tuti

“Mau, ada mbak?”

“Habis kasih krupuk ke Mak, kamu jalan ke teras. Ada satu yang seperti ini sedang duduk sama bapak”

“Asyikkk bismillah jodoh yang menjemputku. Aku sholawati dulu ya mbak, bentar!”

Rina berdiam diri sambil berdiri dan memejamkan mata. Kemudian mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

“Mas boleh salaman dulu, kenalan bentar” Rina masih tetap mengawasi gerak Tuti

“Maaf, saya Yuda” menangkupkan dua tangannya di dada

“Nama saya Tuti mas Yuda, lengkapnya Mersi Tuti Noversita Harefa”

“Hah…?” namamu kayak mobil” celetuk Rani

“Iya mbak Rani, bapakku yang kasih nama katanya biar nanti punya mersi kan nama itu doa. Tiap hari di sebut jadi doa.” jawab Tuti

“Lha tapi kog dipanggil Tuti?” Rina kembali mempertanyakan

Tuti menjelaskan “Ya itu nama kecil mbak di rumah saja, di luar teman-teman mengenal nama saya Mersi”

“Keren oi namanya, orangnya juga cantik” puji Rina kemudian

“Wah..iya kah mbak, saya jadi yakin dapat jodoh kayak mas Yuda. Bismillah menjemput Jodoh”

Ia berjalan masuk ke dalam rumah dan menemui Mak Dayang.

“Mak Dayang, assalamualaikum Tuti datang”

“Waalaikumsalam, ono opo Tuti?”

“Hehehe..niki Mak, titipan ibu krupuk puli kangge mak Dayang”

“Alhamduillah, maturnuwun ya Tut.”

“Nggih Mak, sami-sami. Mak, bapak kaliyan sinten?”

(bapak dengan siapa)

“Oh iku tamune mbak Rina.”

“Jaler mak?”

(Laki-laki)

“Iya Tut”

“Asmane sinten Mak?”

(Namanya siapa)

“Mas Rendi”

“Wih sae mak..bismillah Tuti badhe ngajak kenalan mak, mugi jodoh nggih mak!”

"Mas Rendi.... Tuti is coming"

1
Liez
kok lama blm ada terusan nya
yuk_Rini: siapppp, mohon maaf kegiatan gebyar P5 menyiapkan drama u siswa, acara wisuda dan pembagian rapor sungguh menyita waktu dn pikiran.
sy pnya profesi lain, hehehehe. mohon maaf skli mengecewakan reader nih
total 1 replies
yuk_Rini
terimakasih banyak Like nya
yuk_Rini
sy suka like nya
yuk_Rini
terimakasih like nya, barakallah
Rahayu Putri pratiwi
cerita nya memikat hati ku tor.. aku syukaaa.....
🥰🥰🥰
yuk_Rini: terimakasih amunisi semangatnya
total 1 replies
Wah Yudi
semangat thor
Wah Yudi
di tunggu updatenya
yuk_Rini: ok, sudah up. jngan bosan ya
total 1 replies
Wah Yudi
aku menikmati jalan ceritanya
yuk_Rini: terimakasih jangan bosan tunggu up, semangat
total 1 replies
yuk_Rini
terimakasih mau menunggu
Wah Yudi
dtunggu updatenya
yuk_Rini: siapppppp
total 1 replies
Wah Yudi
thor asli Jawa mn?
yuk_Rini: jatim
total 1 replies
Wah Yudi
karya baru ringan u dibaca
yuk_Rini
tetap semangat
yuk_Rini
ciahhh ada yang mulai kesemsem dg perhatian.. Rina siap terbang!
yuk_Rini
besti somplak dan kompak, yang saling ya?

apakah readers pnya besti juga? outhor ingatkan yg saling ya
yuk_Rini
hayo lho siapa kah itu yg bersuara?
malaikat kah?

yg jelas malaikat yg bs dilihat dg mata, hnya saja bulannya blm dbantu matahari shingga wajahnya tampak samar
yuk_Rini
karya novel ke dua, yang pertama gagal jalan. semoga ada wktu u meneruskan.

smoga d novel ke dua bisa tuntas.
semangatttttt!

readers yg baik, semoga sukaaa😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!