NovelToon NovelToon
Ketos Itu Suamiku

Ketos Itu Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / ketos / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3M
Nilai: 4.7
Nama Author: lee_yuta

Sekuel Touch Me, Hubby

🍁🍁

Perjodohan karena hutang budi, membuat Sherinda Agastya, gadis cantik dan sedikit ceroboh itu terpaksa menerima pernikahan yang tidak dia inginkan sama sekali. Parahnya lagi orang yang dijodohkan dengannya merupakan kakak kelasnya sendiri.

Lantas, bagaimana kehidupan mereka setelah menikah? Sedangkan Arghani Natakara Bagaskara yang merupakan ketua Osis di sekolahnya tersebut sudah memiliki kekasih.

Bagaimana lanjutan kisah mereka? Baca yuk!
Fb : Lee Yuta
IG : lee_yuta9

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dikerjain Mertua

Bab. 16

Rinda bingung mau menjawab seperti apa. Karena jujur saja, ia sendiri belum siap jika hidup terpisah dengan kedua orang tuanya. Terlebih lagi dengan sang ibu. Di mana selama ini interaksi di antara mereka yang lebih intens dan Rinda selalu membuat ibunya pusing.

Melihat gadis yang biasanya banyak bicara, Ghani pun berjalan mendekat ke arah para orang tua sembari menarik tangan Rinda agar gadis itu tidak diam membeku di depan background yang mereka buat untuk pengambilan gambar tadi.

"Untuk sementara, kita putuskan tinggal di rumah Ma-Ibu terlebih dulu, Ma."

Bukan Rinda yang bersuara,melainkan Ghani yang mengambil keputusan secara sepihak. Membuat Rinda yang sedari tadi menunduk untuk mengusir genangan air yang menumpuk di sudut matanya, pun sontak mengangkat wajahnya demi bisa melihat ke arah pria yang jauh lebih tinggi darinya tersebut secara jelas.

"Apa gue sedang bermimpi?" celetuk Rinda yang langsung mendapat remasan di tangannya dari Ghani.

Seketika itu juga Rinda baru tersadar kalau suaminya itu tengah menggandeng tangannya tanpa seijin darinya dulu.

"Eh, ngapain lo megang-megang tangan gue?" pekik Rinda, seakan-akan lupa dengan rasa sedihnya barusan. "Awas loh, ntar naksir gue beneran. Terus dikemanain itu ce—"

Lagi dan lagi Ghani membungkam mulut Rinda di depan para keluarganya. Lalu pria muda itu menatap ke arah mamanya.

"Boleh kan, Ma? Ghani sama Rinda nginep di rumah Ibu sama Ayah? Palingan tiga harian. Biar Rinda beradaptasi dulu sama Ghani," ucap Ghani yang semakin membuat Rinda bingung.

Tidak hanya Rinda saja, tetapi juga kedua orang tuanya Ghani. Mereka tidak menyangka kalau putranya itu sudah benar-benar bisa menerima perjodohan ini. Bahkan sampai memikirkan perasaan Rinda. Pikir mereka.

"Alhamdulillah, Sayang ... anaknya Mama beneran udah naksir sama kamu," sahut mama Ayumna penuh binar bahagia.

Sementara Rinda yang mulutnya masih dibekap oleh Ghani pun menggeleng tidak setuju dengan perkataan mertuanya tersebut.

'Itu salah besar, Ma! Dia sudah punya cewek di sekolah!'

Ingin rasanya Rinda meneriakkan kalimat tersebut kepada mama mertuanya. Namun sayangnya ia tidak cukup berani mengatakannya. Sebab, kenyamanan dirinya di sekolah yang menjadi taruhannya.

"Bagaimana, Bu? Apa saya boleh tinggal sama Ibu dan Ayah selama tiga hari ke depan?" kini Ghani menatap ke arah mertuanya. Meminta ijin untuk tinggal bersama mereka lebih dulu. Sekalian ingin tahu, kebiasaan gadis ini. Agar dirinya nanti tidak terlalu kaget kalau sudah tinggal di rumah keluarga Bagaskara. Apa lagi kalau mamanya berulah.

Ayah Aga melihat ke arah sahabatnya terlebih dulu sebelum menjawab. Bukan tanpa alasan. Anak sahabat yang sekarang menjadi menantunya tersebut terbiasa hidup mewah. Sedangkan rumahnya hanya berlantai dua saja. Tidak sebesar rumah besannya.

Namun, ketika melihat anggukan dan kedipan samar dari papa Langit, ayah Aga pun mengangguk setuju.

"Rumah kami selalu terbuka untukmu, Nak. Terserah kamu mau tinggal berapa hari pun, kami malah senang. Terimakasih sudah mau mengerti Rinda. Ayah tidak salah sudah menjodohkan kalian," ujar ayah Aga begitu bangga mendapat menantu yang sangat pengertian seperti Ghani.

Rinda mendelik, dia memberontak dan dengan tenaga penuh ia menarik tangan Ghani yang berada di depan mulutnya.

"Haaahh ...!" akhirnya Rinda bisa terbebas. "Keberatan!" teriak gadis itu segera menjauhkan diri dari Ghani. Bahaya juga berada di dekat-dekat pria itu. Dikit-dikit langsung main tarik, peluk, dan yang terakhir sangat suka sekali membungkam mulutnya secara tiba-tiba.

"Ya sudah, kalau begitu Mama dan Papa pamit sekalian, deh. Biar kalian bisa leluasa menikmati waktu Berdua di rumah Ibu. Tapi ingat ya, tiga hari lagi harus pulang ke rumah Mama. Mama sudah nggak sabar pingin habisin waktu sama menantu Mama," ucap mama Ayumna menatap ke arah putranya penuh maksud.

Lalu mengedipkan matanya ke arah bu Mela. Dia dengan sengaja memotong kalimat yang ingin Rinda lontarkan. Sebelum putranya berubah pikiran, lebih baik mama Ayumna mengambil keputusan terlebih dulu.

Rinda yang sangat kesal karena seolah tidak di anggap keberadaannya, pun melayangkan protes.

"Mama ... Rinda pingin bicara sama Mama," rengek Rinda menatap memohon ke arah mertuanya tersebut.

"Apa, Sayang? Sebentar lagi Papa Langit ada pertemuan. Jadi Mama harus mempersiapkan keperluannya dulu." dengan sengaja mama Ayumna memberi alasan agar Rinda tidak melayangkan protes kepada dirinya. Karena jika semakin lama berbicara sama Rinda, yang ada mama Ayumna tidak bisa berpura-pura lebih lama lagi. Menantunya itu terlalu polos dan lucu.

"Mama nggak merasa ada yang ketinggalan?" tanya Rinda. Mendapat tatapan bingung dari mama mertuanya.

"Ini Papa Langit sudah mau Mama bawa, Sayang. Nggak ada yang ketinggalan, tuh!" sahut mama Ayumna membuat papa Langit menahan napas dengan tingkah absurd sang istri yang mulai keluar.

"Bukan Papa, Ma. Tapi anaknya Mama!" ucap Rinda dengan raut wajah yang sangat kesal.

"Loh, dia udah bukan anaknya Mama dari dua jam yang lalu, Sayang," balas mama Ayumna yang begitu ambigu.

"Hah?" Rinda tampak bingung dengan jawaban mama mertuanya.

Sementara Nara dan bu Mela menahan tawa. Sepertinya Rinda mendapat lawan seimbang kali ini.

"Ini kan anaknya Mama satu-satunya itu loh! Masa Mama udah lupa, sih?" tunjuk Rinda kepada Ghani yang tanpa dia sadari sekarang sudah berdiri di dekatnya lagi.

"Bukan." jawab mama Ayumna singkat.

Lagi dan lagi membuat Rinda menatap bingung ke arah mertuanya. Lalu ia menoleh serta mendongak ke arah Ghani yang ada di sampingnya.

"Kak, lo udah nggak di anggap anak sama mereka," ucap Rinda langsung kepada Ghani tanpa berpikir ulang. Menatap ketua osis di sekolahnya tersebut dengan tatapan kasihan.

Mama Ayumna tidak bisa menahan tawanya. Wanita itu tertawa, dan diikuti oleh yang lain. Sedangkan Ghani menatap geram ke arah gadis yang menjadi istrinya tersebut. Bisa-bisanya mau dikerjain sama mamanya.

"Dia emang udah bukan anak Mama, Sayang," ucap mama Ayumna lagi.

"Tuh, kan Kak. Lo bener-bener udah dibuang sama mereka," celetuk Rinda yang langsung mendapat sentilan di keningnya dari Ghani.

"Tapi dia suami kamu sekarang," lanjut mama Ayumna.

Rinda yang baru tersadar dikerjain oleh mama mertuanya pun langsung menutup wajahnya. Malu yang teramat sangat.

"Mamaaa ....!"

Gelak tawa pun mengiringi rengekan Rinda yang merasa sangat malu. Sedangkan Ghani hanya menggeleng kepala melihat tingkah dua wanita berbeda generasi tersebut.

1
cleo ngy
Luar biasa
Fikria Nur Assyfa
Kecewa
Fikria Nur Assyfa
Buruk
Nadiatul Liennitasari
Luar biasa
Arwet Bach
Wah...wah...untung byk nih ya...
Arwet Bach
Cie...cie...ada yg mulai sayang nih
Arwet Bach
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Arwet Bach
Nah lho...mikir kan skrg,pusing...pusing deh 😁
gempi
lalu
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Desak Jegeg
Luar biasa
Siti Nina
oke
Beauty JK
😍
My atee
Luar biasa
Nadia
274 jt klo aku tak beliin kebon sawit 🤭🤭🤭😁😁🤣
Kurnia Wati
bucin dahh pak ketos
Fahmi Fahmi
mulai buciin
Moh Yasin
woww seru
Kurnia Wati
eits dah Rinda gesrek jg...seru thor
Anis Mega Fatkhu R
sumpah ni cerita seru bangettt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!