NovelToon NovelToon
HEL

HEL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Mafia / Sistem / Hari Kiamat
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Game online yang hampir aku tamatkan, kini menjadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Sungai Jiwa

Penjara.

Setelah menaklukkan Dungeon, semua budak yang aku berikan waktu beristirahat sambil menjalankan beberapa tugas kecil. Beberapa orang pergi ke kantin dan gudang untuk mengambil makanan, sedangkan yang lainnya mempersiapkan persenjataan.

Sedangkan aku sendiri mencoba menggunakan kemampuan baru yang aku dapatkan setelah merubah ras. Skill pertama yang aku coba adalah [Soul Departure], kemampuan ini memungkinkan aku melepaskan jiwa dari tubuh fisik.

Kemampuan yang sudah sangat aku pahami jadi tidak ada pengujian lebih mendetail.

Kemudian skill selanjutnya adalah [Soul Diminio], aku sangat penasaran melakukan uji coba kemampuan yang bisa merasuki makhluk lain ini. Pertama-tama aku mencobanya untuk merasuki benda mati yaitu kain pel.

Tidak ada hal istimewa setelah merasuki kain pel selain bisa terbang dan diteriaki karena dianggap sebagai hantu oleh para budak. Ya, meskipun secara teknis aku memang hantu gentayangan.

Selanjutnya aku mencoba menggunakan [Soul Diminio] pada seorang budak. Dari semua hal yang aku coba menggunakan skill ini, merasuki makhluk hidup lain adalah yang paling menguras energi sihir.

Setelah merasuki Jo Wira, aku melakukan beberapa pengujian. Misalnya mencoba memukul temannya yang sedang kebingungan melihat ke arahku.

“Bro kau tidak apa-apa?.” tanya Samsul Kuri yang merasa ada keanehan pada Jo Wira.

Namun tiba-tiba pertanyaan itu aku balas dengan sebuah tinju keras di wajahnya. Samsul yang tidak mengira akan mendapatkan pukulan tidak sempat menghindar, alhasil dia terjatuh karena pukulan diwajahnya.

“Sialan, apa maksudnya ini.” Samsul memegangi hidungnya yang berdarah, merasa kesal karena tiba-tiba dipukul.

Meskipun dia sangat marah tapi Kuri bahkan masih menahan diri untuk tidak langsung melakukan serangan baik. Dia cukup penyabar dibandingkan budak lainnya.

Karena tidak ingin menyebabkan pertemanan kedu budak menjadi buruk, aku pun mengakui jika saat ini tubuh Jo Wira sedang aku kendalikan.

“Tapi apa memang harus tiba-tiba memukulku seperti itu?.”

“Itu adalah cara paling efesien yang aku pikirkan.”

Kuri rusak mengatakan apapun, seakan dia mengetahui apa yang sedang aku uji coba. Setelah puas melakukan praktek, aku melepaskan jiwaku dari tubuh Jo Wira.

“Ugh, kepalaku tiba-tiba pusing.”

Jo Wira goyah karena pengaruh dari efek samping kerasukan. Pemuda itu tidak sadar apa yang baru saja terjadi, dia bertanya kenapa hidung Kuri berdarah. Namun kuri hanya mengabaikan pertanyaan Jo Wira, dan memilih untuk segera menyelesaikan tugas yang aku berikan.

“Saat seorang budak kerasukan, hukum dari kontrak kutukan tidak berpengetahuan padanya. Ini adalah informasi yang sangat berharga.”

Setelah puas melakukan pengujian terhadap dya Skill baru, kini saatnya mencoba menggunakan tubuh baruku. Aku kembali ke area pusat penjara di mana sebelumnya terdapat sebuah Dungeon.

Peti mati itu tergeletak begitu saja di tengah ruangan, tidak ada seorangpun yang menjaganya karena mereka sedang menghabiskan waktu istirahat dengan bersenang.

Aku masuk kedalam peti mati lalu jiwaku merasuki tubuh utamaku.

“Baiklah, sekarang apa yang pertama kali harus aku uji?.”

Ada empat skill baru yang semuanya terlihat menarik untuk diuji coba. Tapi pertama-tama aku ingin melihat bagaimana tubuh kayu busuk ini bergerak.

Menggunakan akar berwarna hitam pekat aku merayap keluar dari peti mati. Awalnya aku sangat kebingungan karena terdapat lebih dari 10 akar yang harus aku gerakkan untuk memudahkan balik kayu busuk ini.

Tapi setelah melakukan beberapa penyesuaian akhirnya aku bisa melakukan tarian tentakel gurita dengan sempurna menggunakan tubuh ini.

Prang! Aku yang sedang menari riang gembira tiba-tiba dikejutkan oleh suara gelas pecah. Rupanya suara itu berasal dari botol wine yang dijatuhkan oleh Asih. Wanita Assassin itu terdiam menatapku dengan wajah pucat dan tubuhnya bergetar hebat.

“Hey, apa yang kau lakukan! Kenapa kau membuang-buang makanan seperti itu!.” aku berniat menegur asih yang memecahkan sebotol wine.

Bruk! Tapi yang terjadi dua justru terjatuh dengan tubuh kaku. Itu membuatku sangat panik.

“Eh, apa yang terjadi. Apa aku tanpa sengaja membunuhnya?.”

Aku khawatir jika skill yang diberikan oleh Dewa kematian tiba-tiba aktif tanpa aku sadari. Tapi syukurlah saat melihat keadaan Asih, dia hanya pingsan karena terlalu shock.

Aku pikir dia hanya terkejut karena melihat penampakan dari Rotten Root, meskipun aku merasa penampilan ini tidak semengerikan itu hingga bisa membuat orang dewasa pingsan.

“Lalu di mana yang lainnya. Ini sudah hampir waktunya pelatihan di mulai.”

Aku kembali fokus pada uji coba skill. Sementara itu para budak saat ini sedang meringkuk ketakutan karena merasakan aura mengerikan dari area pusat penjara.

***

Semua orang merasa seolah sedang diawasi oleh Dewa kematian. Ditengah keadaan mencekam itu terdengar suara rintihan dan tangisan, suara-suara itu berasal dari jiwa para tahanan yang telah mati.

Jiwa-jiwa para tahanan itu seakan tersedot oleh sesuatu yang asalnya dari area tengah. Keadaan ini memperkuat dugaan jika memang ada sesuatu yang terjadi. Karena rasa penasaran yang sangat besar, semua orang mencoba menguatkan diri untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Lorong menuju area tengah terlihat seperti aliran sungai, dimana jiwa-jiwa itu hanyut bagaikan aliran air. Begitu sampai di area tengah, mereka melihat semua jiwa berputar membentuk sebuah pusaran mengelilingi batang pohon berwarna hitam dengan tentakel aneh.

Saat melihat Asih yang tidak sadarkan diri, mereka beranggapan jika wanita itu telah terbunuh.

“Sekarang apa yang harus kita lakukan?.” tanya Jhony Inoe.

“Apa lagi yang harus dipikirkan tentu kita akan melawan makhluk itu.” Samdo bersiap untuk mengeluarkan pedangnya.

“Hey, tunggu apa kau bodoh ingin melawan monster mengerikan seperti itu!.” Fatpork mencoba menahan Samdo.

“Tapi menangnya kemana gadis mumi itu? Apa mungkin dia sudah dimakan oleh monster itu?.” perkataan Jo Wira membuat semua orang diam seribu bahasa.

Jika monster kayu hitam itu bahkan bisa menghabisi Adelia, bahkan Samdo pun akan dengan senang hati mengurungkan niatnya untuk bertarung. Karena sang Traitor itu bukanlah orang bodoh yang tidak tahu batas kemampuannya sendiri.

Pada akhirnya mereka hanya diam menyaksikan kayu hitam itu menghisap seluruh arwah semua orang yang mati di dalam penjara, membuat aura hitam pekat mengelilingi monster tersebut.

Semuanya paham jika semuanya telah terlambat. Setelah menyerap seluruh jiwa tidak ada lagi yang bisa menghentikan monster itu. Tarian aneh yang monster itu lakukan seakan menjadi pertanda bagi dunia ini yang akan segera berakhir.

{Eh?}

Monster itu menemukan mereka, saat merasakan tatapan mengerikan itu membuat beberapa yang tidak bisa menahannya hingga berakhir kehilangan kesadaran.

{Apa kalian sudah selesai beristirahat?}

Monster kayu hitam itu berbicara dengan suara yang terdengar seperti seorang perempuan dengan nada yang riang seakan dalam suasana hati yang gembira.

{Humu... Humu, kalian sudah memahami situasinya rupanya. Bagus sekali, aku tidak salah mengambil kalian sebagai budak}

Mendengar perkataan itu membuat semua orang sadar jika kayu hitam tersebut merupakan Adelia, gadis yang telah memperbudak mereka selama ini. Meskipun sudah tahu jika monster itu tidak akan bermaksud menyerang, tetapi rasa takut membuat mereka tidak mampu berjalan lebih dekat dari posisi mereka saat ini.

Adelia mengabaikan para budaknya yang hanya menatapnya dengan tubuh bergetar seperti kumpulan anak ayam yang kehujanan. Dia melanjutkan uji coba skill dan berniat menguasai semua kekuatan yang dia miliki sebelum tutorial dimulai.

{Tidak ada yang sia-sia}

Adelia merasa senang setelah mendapatkan jiwa dalam jumlah besar sekaligus.

Setelah menggunakan kemampuan jiwa di seluruh penjara dengan kemampuan [Soul Devour], Adelia menyisakan 50 jiwa sedangkan sisanya yang berjumlah 20.000 jiwa dia serap untuk pertumbuhan Rotten Root.

Dari penyerapan jiwa itu Rotten Root masuk dalam fase vegetatif yang menandakan akan terjadinya perubahan besar. Adelia yang tahu akan menjadi seperti ini, berharap jika evolusi selanjutnya akan membuat tubuh fisiknya menjadi lebih baik.

Dalam fase vegetatif Rotten Root akan fokus pada pertumbuhan, karenanya Adelia berniat menyimpan tubuh fisiknya di dalam peti mati sampe fase vegetatif selesai.

Untuk sekarang dan seterusnya Adelia akan menggunakan tubuh palsu yang dibuat menggunakan sisa jiwa dan dirubah dengan kemampuan dari Dungeon Core.

1
Adrian Syifa
lanjutkan thor semangat
Adrian Syifa
halo thor
gw kangen
Fiorentina' EVRENZAN
◡̈⋆🄷🄴🅈(*´∇`)ノ thor
Fiorentina' EVRENZAN: /Sweat//Sweat/
Orpmy: luar biasa /Facepalm/
total 4 replies
Fiorentina' EVRENZAN
semangat kk
Adrian Syifa
hai thor

sebuah pupuk, aku suka novel genre gini
Fiorentina' EVRENZAN
Hai kak
Adrian Syifa
selalu menunggu karyamu thor
Orpmy
bang tadi saya sudah konfirmasi masuk group, tapi kok nggak ada grupnya?
Fiorentina' EVRENZAN: ya kah
total 1 replies
Fiorentina' EVRENZAN
wow penamaan yang keren /Grin//Grin//Grin/
Fiorentina' EVRENZAN
nama yang aneh sekali
Fiorentina' EVRENZAN
(ノ◕ヮ◕)ノ* heh kamu 👉👤
Adrian Syifa
ketar ketir dia
Adrian Syifa
tinggalkan komen
Fiorentina' EVRENZAN
nice to be the best way
Fiorentina' EVRENZAN
first Communion
Adrian Syifa
bukan yang pertama baca tapi pertama komen

keluarlah tubuh sejati
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Adrian Syifa
sebenernya bentuk peri itu kek apa ya banyak banget ilustrasinya

btw nia pake karakter cwo di dalam game ternyata
Fiorentina' EVRENZAN
wow
Adrian Syifa
petualangan baru dimulai
Excellent_098™
halooo thoorrrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!