Besar tanpa rasa takut, sering ditindas dan di bully dari kecil membuat lelaki ini kebal oleh hinaan serta ejekan.
Awalnya dia selalu diam, tapi karena diamnya malah ditertawakan, dianggap sebagai bentuk ketakutan, dan justru makin membuat orang lain senang mempermainkannya. Kini dia berubah menjadi apa yang orang label kan pada dirinya.. Menjadi penjahat yang sesungguhnya!
Tapi.. Hati kecilnya selalu ingin sambat akan ketidak adilan yang selama ini dia rasakan. Dia lelah berpura-pura kuat.. Dia juga manusia biasa.. Yang ingin Sambat!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Berada di waktu dan tempat yang salah 2
"Bagus!! Akhirnya kamu keluar juga!!"
Max, lelaki dengan tato hampir di seluruh sisi badannya itu menjambak rambut Shinee.
"Tolong jangan sakiti aku dan mommy!! Mommy sudah baik pada uncle!! Kenapa uncle seperti ini?!"
Tawa itu menggelegar. Max menampar keras pipi Shinee.
"Kamu bocah tau apa??? Ibumu yang ja_lang itu memutuskan meninggalkan ku!! Dan itu semua karena kamu, breng_sek!!!" Sebuah pukulan melayang pada pipi Shinee. Bocah itu jatuh tersungkur.
"Aku tidak melakukan apapun... Uncle jahat! Pantas mommy meninggalkan uncle!!" Shinee ditengah ketakutan dia masih bisa menyuarakan apa yang dia rasa.
"Jahat kamu bilang?? Yang jahat itu ibumu yang ja_lang itu!! Dia mengambil semua fasilitas yang sudah dia berikan, dia bilang dia ingin fokus pada pendidikanmu!! Ingin fokus membesarkan mu!! Hahahaha.. Apa tidak terdengar seperti taubat yang terlambat???" Max terus bersuara dengan lantang.
"Jangan gila kamu Max!! Anakku tidak tahu apa-apa!! Kamu menyakitinya!!" Reyna, wanita yang merupakan mommy dari Shinee tertatih-tatih menyusul Max meski fisiknya sudah babak belur.
"IYA AKU GILA!! DAN AKU GILA KARENA KAMU JA_LANG!!!"
Doooorrr
"Aaarrgh!"
"Mommy!! Noooo!! Moommy!!!"
Alka ikut merasakan atmosfer kengerian ini. Di luar sana tidak ada seorangpun yang bisa diandalkan untuk menolongnya. Dan di sini, dia terperangkap berdiam diri mendengar pembantaian satu keluarga ini. Apa dia harus tetap bersembunyi atau keluar dari sana dan ikut menjadi bulan-bulanan kekejaman orang yang tidak dia kenal.
Bersamaan dengan bunyi tembakan tadi, Reyna tergeletak dengan genangan darah berasal dari dadanya. Max menggila karena tidak ingin berpisah dari perempuan yang dia puja itu. Reyna masih bernafas tapi nyawanya sudah diujung tanduk. Dia hanya bisa mengedipkan mata, nafasnya terdengar satu dua, dia berada dalam kondisi paling kritis sekarang ini.
Shinee berteriak dan terus meminta pertolongan tapi tawa Max pecah mengejek kemalangan dan ketidakberdayaan Shinee atas tindakan semena-mena yang dia lakukan.
"Apa kamu juga ingin menyusul ibumu?? Aku akan dengan senang hati mengabulkan keinginan mu!!" Max sudah menodongkan senjata ke arah Shinee.
Sebelum tembakan kembali terdengar, Alka keluar dari bawah kolong tempat tidur lalu menendang Max dari belakang. Max terhuyung ke depan tapi bisa menjaga keseimbangannya dan langsung menatap garang ke arah Alka.
"Siapa kamu?? MAU IKUT MATI BERSAMA MEREKA HAH??? SIALAN!!!" Max maju cepat mencekik Alka.
Dalam keadaan seperti itu, mengandalkan kekuatan pasti akan kalah. Dia harus berpikir cepat agar bisa membalikkan keadaan.
Shinee mengambil tangan Max yang mencekik Alka, menggigit lengan itu keras.
"APA KAMU JUGA TIDAK SABAR UNTUK DIBUNUH MATA EMPAT???" teriak Max mendorong Shinee hingga terjatuh membentur tembok. Kacamatanya jatuh entah kemana.
Dengan cepat Alka meraup udara untuk memenuhi paru-parunya yang tadi sempat kempis akibat suplainya berkurang oleh cekikan yang dilakukan Max.
"Alka cepat lari.. Aku mohon cepat pergi dari sini. Selamatkan dirimu, maaf... Aku membawamu dalam masalah..." Shinee ingin menangis tapi berusaha dia tahan agar cairan bening itu tidak keluar dari matanya.
"Cukup drama kalian!! Aku muak!! Aku akan membunuh kalian semua!! Pergi saja kalian semua ke neraka!!!"
Ketika Max ingin menghantam Alka dengan senjata api yang tadi dia pegang, suara tembakan dari lantai bawah masuk ke dalam pendengaran Max. Max tahu dia sudah di kepung sekarang, tak ingin dia tertangkap dan mendekam di penjara.. Dia menarik cepat lengan Alka. Membawa bocah itu sebagai sandera agar dirinya bisa lolos dari jerat hukum.
Shinee yang melihat tindakan Max dengan kekuatan yang ada mencoba mendekati Max, menahan kaki lelaki besar itu dengan tangannya tapi tendangan keras langsung dihadiahkan Max pada kepala Shinee membuat bocah itu tak sadarkan diri.
"Aku berdoa kamu bisa menyusul ibumu yang ja_lang itu ke neraka!!" Max menyempatkan diri mendoakan Shinee sebelum meninggalkan kamar tempatnya mengeksekusi Reyna tadi.
"Doa pecundang seperti mu tidak akan dikabulkan Tuhan!" Alka menyikut keras ulu hati Max.
Badan Alka yang tinggi jika dibandingkan anak seusianya memudahkan dirinya memberi perlawanan pada Max. Andai saja Max tidak menggunakan senjata api, Alka dengan ilmu bela diri yang dimiliki pasti bisa mengimbangi jika mereka melakukan adu otot satu lawan satu.
"BRENGSEK!!!"
Max mendorong Alka dan dengan brutal memukuli Alka, wajah dan perut menjadi sasaran serangan Max pada bocah itu. Tak ingin diam menerima keadaan, Alka yang sudah jatuh tersungkur menggunakan kakinya untuk menendang bagian inti tubuh Max. Max mengerang kesakitan.
Belum ingin menyudahi duelnya dengan bocah yang memberinya perlawanan, Max harus memikirkan cara kabur dari rumah itu. Dia sadar posisinya sudah tersudut sekarang. Tapi alih-alih membiarkan Alka dengan tubuh yang sudah lemas oleh banyaknya luka yang dia ciptakan, Max masih mengeluarkan serbuk putih dari balik ikat pinggangnya. Senyum iblis Max muncul saat dia menarik paksa rambut Alka dan membuat mulut bocah itu terbuka.
"Harusnya ini untuk si brengsek bocah kacamata itu, tapi aku hadiahkan gratis untukmu! Nikmati lah surga dunia ini. Bukankah aku baik?? Aku tidak mengenal mu tapi mau berbagi benda surga ini dengan mu!! BUKA MULUTMU SIALAN!!"
Alka yang masih dengan kesadarannya menolak saat mulutnya dipaksa terbuka. Dia tahu benda apa yang akan dimasukkan ke dalam mulutnya, dia menggunakan kepalanya untuk menghantam rahang Max dengan keras. Raungan Max terdengar saat dirasa rahangnya hampir patah oleh perlawanan tak terduga yang dilakukan Alka.
"BOCAH SIALAN!!!" Max kembali berdiri.
Alka tidak tahu lagi berapa lama tubuhnya bisa menahan serangan membabi buta lelaki dewasa itu. Tanpa dia sadari serbuk putih bernama sabu-sabu itu tadi berhasil masuk ke dalam mulutnya. Langsung hilang oleh salivanya. Membuat rasa pahit dan efek pusing yang teramat sangat pada kepalanya.
'Aku kenapa...'
Pandangan mata Alka mengabur. Tapi dia masih bisa melihat Max dikepung pasukan polisi di sana, dua buah timah panas bahkan berhasil disematkan pada kedua kaki Max.
'Tuhan.. Apa aku akan mati hari ini?'
Alka tumbang. Dia tak sadarkan diri.
_______________
"Mati mati mati!! Kita pasti akan dihabisi bos Dani karena nggak becus menjalankan tugas darinya. Sialan!!" Bikay, seorang anak buah Dani yang sekarang mengetahui nasib Alka, orang yang harusnya dia jaga selama Dani kembali ke Indonesia.
"Dia masih hidup kok bos." Suara tamparan langsung menggema saat anak buah Bikay seperti meremehkan apa yang terjadi pada diri Alka.
"Bersyukurlah kamu kalo anak itu masih hidup! Karena kalo dia sampai meninggal, aku pastikan kita semua akan berbagi liang lahat dengan anak itu. Asal kalian tahu, anak yang harusnya kita jaga itu kritis sekarang!! Kritis itu hampir mati kamu tahu??" Bentak Bikay kesal setengah mati.
Saat Dani kembali, bukan hanya hukuman fisik yang akan mereka terima tapi mereka terancam kehilangan pemasukan dan kenyamanan yang selama ini diberikan oleh Dani tentunya.
"Rasanya aku ingin pindah ke Pluto saja sekarang ini. Bumi lagi nggak baik sama aku!" Bikay ngeri membayangkan hukuman yang akan dia terima saat Dani datang nanti.
kesel ia deg degan iya tegang nya juga ada rasanya nano nano
atau malah pasukan ayahnya yang nembak Johan dulu
sedari kecil sudah dipaksa kuat dan dewasa lebih awal..
bahkan utk jalan hidup saja harus mengikuti keinginan org lain..
giliran memiliki pilihan, malah ditentang..😞
smoga aja kelak kamu bisa mendapatkan kebahagiaanmu itu ya Al
kenapa author harus ngenalin alka sama starla
padahal Lita tetangga sebelah jomblo akut
yaampun jangan lah ketemu Johan, kok aku takut.. takut trauma mu kumat Al.. kamu gk tau aja Johan penyuka sesama.
ngeriii😖😖😖
eh bener gak sih tulisan nya gini 😅😅
pokoknya itu plan cukup alka dan author yang tau yang baca cukup ikutan nyimak aja
tapi tangan yg satu ini terlalu hangat, gitu kan alka.
begitu membekas, jika terlepas seolah2 sudah kehilangan arah
kamu lebih rendah dari binatang woy Jo