NovelToon NovelToon
My Teacher My Husband

My Teacher My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Beda Usia
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kaikia

Azzalea menyukai gurunya, Pak Dimas. Namun, pria itu menolaknya, bagaimana bisa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaikia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 25

Pria itu membuka tutup botol air mineral untuk Azzalea lalu memberikannya.

“Kamu pandai bernyanyi” puji Pak Dimas.

Ia merasa malu mendengar pujian seperti itu dari seorang ahlinya.

“ Terimakasih atas pujiannya, Pak Dimas, tapi gak sepandai Pak Dimas” ucapnya menerima sebotol air mineral itu.

Ia meneguknya. “Kenapa Pak Dimas gak ikut nyanyi tadi? Padahal saya mau dengar langsung suara idola saya”

“Kamu udah dengar dari link yang saya kasih?”

Ia mengangguk antusias. “Tentu. Saya sudah mendengar semuanya. Saya suka banget, Pak”

Ia sedikit mendekat. “Saya juga masuk ke grup fans, Pak Dimas. Tapi, kenapa gak ada wajah Pak Dimas satu pun?”

“Itu privasi bagi saya”

Azzalea mengangguk. Memiliki banyak penggemar mungkin sesuatu yang membanggakan, namun bukan berarti seluruh hidup kita semua orang harus tahu.

“Dari awal terjun ke dunia perekaman, saya memang tidak tertarik untuk menunjukkan diri. Tidak banyak yang tahu wajah saya selain para senior”

“Saya menjadi bangga telah mengenal Pak Dimas dari kehidupan nyata. Saya satu langkah lebih cepat dari para fans Pak Dimas” ungkapnya bangga.

“Tapi kalau seandainya Pak Dimass juga menunjukkan rupa Pak Dimas.. Beuh.. Pasti pengikut Pak Dimas membeludak. Saya tidak bisa membayangkannya. Kasian nanti yang jadi pasangan Pak Dimas, kalo saya yang jadi, mungkin mati cemburu” celetuknya yang begitu spontan.

Ia penasaran dengan respon sang guru, tetapi pria itu hanya diam menatapnya. Terkadang ia bingung dengan tatapan yang diberikan sang guru, ditambah Pak Dimas juga tidak banyak bicara. Banyak perilaku yang dia lakukan dapat disalah artikan.

Pak Dimas bangkit. “Sudah malam. Biar saya antar”

***

Tidak ada tumpangan, tidak juga sepeda. Malam dengan langit yang indah, rembulan yang bersinar. Jalanan sudah sepi. Jam menunjukkan pukul 3 dini hari. Dua manusia dengan tinggi badan yang cukup berbeda berjalan ringan melewati jalanan dengan lampu-lampu jalan yang indah.

Angin berhembus ringan namun tetap terasa dingin menerpa kulit. Azzalea memeluk tubuhnya sendiri, berusaha menghangatkan tubuhnya yang sudah dibalut oleh jaket berbahan jeans milik sang guru. Rambutnya sesekali tertepa angin malam yang lewat.

Azzalea tidak ingin waktu berlalu begitu saja, ia juga sudah berusaha memperlambat langkahnya. Pak Dimas juga mengikuti ritme langkahnya karena kaki pria itu lebih jenjang darinya dan langkahnya lebih besar.

Tak ada percakapan diantara keduanya. Azzalea nyaman dengan suasana seperti itu. Karena sudah saling mengenal begitu lama, bagi keduanya tidak berbicara tak mengapa.

Mereka akhirnya sampai di depan pagar rumah Nenek Azzalea.

“Sudah sampai” ucap Pak Dimas.

Mereka berdiri berhadapan. Saling menatap. Memang sedikit ada rasa canggung diantara keduanya setelah Azzalea menyanyikan satu lagu itu. Perasaan sang gadis begitu terlihat. Ia sedikit merasa menyesal memilih lagu yang sedang ia suka beberapa minggu terakhir ini.

“Jam berapa Pak Dimas berangkat?”

“Sekitar jam 6”

“Bukankah itu pagi sekali?”

“Ada kerjaan yang menunggu kami”

Azzalea menundukkan kepalanya. Menatap sepatu sneakers putih yang ia kenakan.

“Masuklah. Angin malam tidak baik untuk tubuh kamu”

“Saya belum rela untuk berpisah dengan Pak Dimas..” ungkapnya pelan dan masih bisa didengar oleh sang guru.

“Kita akan bertemu saat musim sekolah tiba”

“Itu lama...”

“Nikmati liburan kamu disini, berikan waktu terbaik bersama nenek kamu”

Azzalea mengangguk dan tetap menunduk.

“Dan bicarakan dengan baik perihal perjodohan itu”

Ia menegakkan kepala. Menatap kedua bola mata Pak Dimas. Ia mencoba menebak maksud dari ucapan sang guru.

Pak Dimas tiba-tiba mengelus pucuk kepalanya. “Saya tidak ingin kamu menikah dengan seseorang yang tidak mencintai kamu”

***

Azzalea menatap langit-langit kamarnya. Ia tenggelam jauh dalam pikirannya. Jantungnya masih berdetak cepat akibat elusan dikepalanya tadi. Perasaannya masih tetap sama kepada pria itu. Ia memiliki niat untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. Tapi, bayangan masa lalu seketika muncul.

***

1
Kia Kai
/Coffee//Cake/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!