NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : Pewaris Prometheus yang Ironis

Sekitar 30 menit kemudian, sampailah Renata dan Sylvia di sebuah apartemen standar Amerika, yaitu empat lantai berjejer bersama sekitar 20 apartemen samping kanan-kirinya.

"Kita ngakunya sebagai apa, Tan?* ucap Sylvia canggung, di otaknya mengimajinasi dirinya dan Renata mengenakan jas overcoat dan kacamata hitam, sembari memegang tanpa pengenal polisi palsu. Renata menggeplak bahu Sylvia.

"Mck....kau pikir ini cerita fiksi detektif! Udah nanti aku yang ngomong!" sahut Renata santai. Dia segera memimpin jalan menuju apartemen tersebut. Sejenak Renata bingung, tidak biasanya pengguna Sistem terlihat tinggal di perumahan minimalis seperti ini. Bukankah biasanya pengguna Sistem cukup kaya ya? batinnya.

*tok...tok..*

Renata mengetuk pintu unit apartemen Nathalia Brown. Tak berapa lama, seorang wanita yang seperti paruh baya muncul. Dia tampak bingung melihat Sylvia dan Renata.

"Kalian siapa ya?" tanyanya.

"Maaf, kami ilmuwan dari pengembangan teknologi dan metafisika. Kami ingin sedikit interview anda sebagai....pengguna Sistem? Bolehkah kami menyita waktu anda sebentar saja?" jawab Renata profesional. Dia sama sekali tidak menambah atau mengurangi info yang diberikan. Nathalia tampak berpikir sejenak, sebelum akhirnya mengijinkan mereka masuk.

Mereka berdua dipersilakan duduk di sofa ruang tamu kecilnya, yaitu sebuah sofa tiga dudukan dan satu meja persegi panjang. Nathalia menyuguhkan teh hangat kepada Renata dan Sylvia, sementara dia duduk di tempat duduk sofa satu orang.

"Jadi.... apa yang ingin anda tanyakan? Nona...?" tanya Nathalia membuka obrolan.

"Renata Einfield dan Sylvia Marcia" jawab Renata singkat.

"Sebelum itu, bisakah anda memberitahu mengapa anda hidup biasa saja dan tidak berkecukupan layaknya pengguna Sistem Pewaris lain...?" tanya Renata sambil mengernyitkan dahinya. Nathalia terlihat salah tingkah sebelum menjawab.

"Aku...sebelum mendapat Sistem, mantan suamiku meninggalkan hutang yang banyak. Jadi, karena aku baru mendapat Sistem baru sekitar setahun lalu. Aku belum total melunasi hutang tersebut..." ucapnya pilu. Renata dan Sylvia mengerling satu sama lain. Mereka berpikiran sama. Ada saja pengguna Sistem yang berasal dari kalangan yang terkoneksi dunia bawah.

"T-tapi apa sekarang anda lumayan berkecukupan?" tanya Renata sedikit terbata. Dia tidak terlalu handal menangani lawan bicara yang galau sebenarnya. Nathalia menyadari itu, dia pun mengubah sikapnya menjadi rada cuek.

"Oh yeah, paling tidak aku tak lagi nyopet seperti dulu, walau aku ada bakat..." ucapnya sambil menggoyangkan sebuah dompet ditangannya. Renata terkejut, sejak kapan dompet miliknya berpindah tangan? Namun Nathalia segera meletakkan dompet itu dihadapan Renata.

"Maaf...." ucap Nathalia. Rupanya sejak dia memperlihatkan dompet Renata, Sylvia menatapnya tajam bak silet. Renata menggenggam jemari Sylvia sambil menggelengkan kepala. Dia kembali menghadap Nathalia sambil tersenyum.

"Walau bakatmu unik, namun itu performa yang hebat. Apa anda tak keberatan kami mengambil sedikit sampel darah anda? Anggap saja sebagai biaya melupakan apa yang baru saja anda lakukan...?" sahut Renata sambil alisnya berkedut.

Nathalia tak keberatan. Renata menyuruh Sylvia mengambil sedikit, sekitar 20 ml darah Nathalia. Setelah selesai, mereka melanjutkan obrolan seputar keseharian Nathalia sebagai pengguna Sistem Pewaris Prometheus.

Menurutnya sistem itu seperti menunjang bakatnya, walaupun harus dia akui Misi sistem tersebut sangat beresiko, bukan beresiko tertangkap oleh aparat. Namun lebih kearah beresiko digebuki oleh mafia atau gangster. Karena itulah sebagian tujuan Sistem, membuat empunya takut dengan dunia bawah, namun semakin manusiawi membantu warga yang membutuhkan kekuatannya. Pernah beberapa kali Nathalia merebut kembali orang yang kecopetan, atau dia membantu orang menghajar lintah darat.

Sylvia menjadi tersenyum lebar belajar kehidupan dari Nathalia, yang menurutnya sangat penuh tantangan. Menurutnya itu ganjaran setimpal dari bakat Prometheus yang panjang tangan. Setelah itu mereka berdua pun pamit dengan alasan jujur ingin meneliti sampel darah tersebut. Setelah bertukar kontak sejenak, barulah mereka pergi dari apartemen tersebut.

1
Xiao Lianhua
hai, kak, mau saling dukung ga?
AldoArt85: Oke. Tapi saya msh newbie nulisnya hihi. Cuma bnyk ide aja 😅
Xiao Lianhua: ohh kalo begitu, bisa follback aku kak? mau ngobrol banyak, soalnya karya kaka menarik:)
total 3 replies
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!