Kenapa Harus Aku

"sekarang wonsoo dan glamor sedang bersiap-siap untuk berangkat ke bandara.

" glamor udah belum? dari tadi kok nggak Siap-siap sih?. " kesal wonsoo yang lelah menunggu glamor.

" bentar dulu pak, sabar napa sih. " teriak glamor dari dalam walk in closet.

" dasar gadis gila, cepetan, nanti kita ketinggalan pesawat. " ucap wonsoo semakin kesal sama istri nya itu.

" is bapak, ngomel mulu, udah kek cewek sedang PMS. " ucap glamor langsung melenggang keluar dengan gayanya yang sok di depan wonsoo.

" kamu ya,, semakin berani dengan saya. " geram wonsoo pada glamor yang terus berjalan tanpa mempedulikan nya yang sekarang sedang sangat kesal.

" bi kami berangkat ya. " pamit glamor pada bibi Ha-na sambil membungkukkan tubuhnya, sedang kan wonsoo langsung pergi naik ke mobil tanpa menunggu glamor yang sibuk berpamitan.

" bapak kok ngg berpamitan sih sama para pelayan. " ucap glamor setelah duduk di samping suaminya itu.

" buat apa saya berpamitan sama mereka, emang mereka keluarga saya? bukan kan!!. " jawab wonsoo yang mampu membuat glamor kesal sampai mencubit lengan wonsoo, wonsoo yang di cubit reflek mengerang kesakitan.

" auchhh kamu apaan sih, kok cubit cubit saya. " marah wonsoo sambil menggosok-gosok lengannya yang di cubit tadi.

" ya habis nya bapak jadi orang terlalu sombong, meskipun mereka bukan keluarga bapak tapi setidaknya bapak menghargai mereka yang sudah bekerja pada bapak. " ucap glamor sambil Memanyunkan bibirnya.

" cih... apaan, apanya yang harus di hargai, mereka itu cuma para pelayan yang saya bayar. " ucap wonsoo kembali dengan dingin.

" dasar sombong. " kesal glamor pada wonsoo, meskipun glamor dari dulu hidup di lingkungan orang kaya, namun kekayaannya itu tidak membuat nya melihat orang lain dengan rendah, terbukti dari dia mau berteman dengan karin yang miskin.

" setelah kejadian tadi glamor dan wonsoo tidak bicara sama sekali, sampai sekarang saat mereka sudah di pesawat mereka tetap tidak ada yang mau bicara, namun glamor si paling banyak bicara sudah sangat merasa jenuh, karena sudah 3 jam mereka di pesawat tapi tidak ada dari mereka yang berbicara.

" huff dasar raja es. " gerutu glamor kesal sama wonsoo yang sekarang lebih memilih tidur dari pada berbicara dengan nya.

" wonsoo yang sebenarnya belum tertidur itu sedikit menyunggingkan bibirnya saat mendengar gerutuan glamor yang kesal dengan nya.

" entah honeymoon apa yang akan mereka jalani nanti nya, apakah honeymoon yang penuh dengan kehangatan Ataukah honeymoon yang penuh dengan sikap dingin, itu semua nya tergantung pada glamor nanti nya, apakah dia bisa mengubah si raja es menjadi lebih hangat atau sebaliknya malah membuat nya semakin dingin.

" setelah menempuh perjalanan selama enam jam lebih mereka pun tiba di Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, glamor turun dari pesawat dan mengirup nafas dalam-dalam, sebenarnya dia bukanlah orang yang suka bepergian, tapi entah kenapa kali ini dia malah sangat senang setelah sampai di negara putih gajah itu.

" yok pak, kita pergi makan, saya lapar. " ucap glamor sambil menarik tangan wonsoo agar segera mengikuti nya.

" dasar, tadi bukannya kamu sudah makan di pesawat, lapar apanya. " ejek wonsoo yang tangan nya terus di tarik oleh glamor.

" pak, tolong bilang sama supir bapak kalau aku mau makan makanan yang terkenal di thailand. " suruh glamor pada wonsoo.

" suruh saja sendiri, emang kamu nggak punya mulut? " ucap wonsoo pada glamor yang sekarang sedang mengumpat nya dengan kesal.

" kak, tolong antarkan kami ke tempat makan yang terkenal di thailand ya. " ucap glamor dalam bahasa Inggris.

" kak? " tanya wonsoo sambil mengernyit kan keningnya dan sedikit melirik ke arah asisten nya yang sekarang sedang menahan tawa.

" ya yang di sebut kakak oleh glamor tadi adalah asisten yang membantunya di perusahaan saat dia sibuk menjadi dosen, memang asisten nya itu lebih muda dua tahun darinya tapi mendengar istri nya memanggil lelaki lain dengan sebutan kak itu sedikit membuat nya geram, bahkan saat dia mendengar istri nya memanggil hyuk min dengan sebutan oppa juga membuat nya sedikit kesal.

" heum terus Harus panggil apa donk?. " tanya glamor dengan muka polos nya.

" terserah. " jawab wonsoo dengan menatap tajam ke arah choi eunseop asisten yang sudah hampir sepuluh tahun menemani nya itu.

" tatapan tuan muda sungguh membuat bulu kuduk ku merinding. " gumam eunseop dalam hati.

" bapak ini sangat suka bertengkar dengan aku, apa tidak cukup tadi kita perang Dingin selama tujuh jam. " kesal glamor menatap tajam ke arah wonsoo.

" kamu berani menatap saya dengan tatapan seperti itu?. " tanya wonsoo yang kembali naik darah dengan sikap istri nya itu.

" au ah terserah bapak aja, malas banget berdebat dengan orang arrogant seperti bapak. " ucap glamor sambil sibuk mengechat temannya yang sekarang sudah sangat kepo akan kehidupan nya.

" hahahaha.... " tawa glamor sendiri sambil terus berbalas pesan dengan temannya itu.

" dasar gila. " gumam wonsoo yang sekarang sedang sibuk melihat beberapa laporan yang di kirim ke email nya.

drttt... drttt.....

" halo kek.... "

" tentu saja aku sangat bahagia kek. " ucap glamor sambil tersenyum manis ke arah lelaki tua yang sekarang sedang melakukan panggilan video dengan nya.

" wonsoo mana? " tanya kakek di seberang sana, sedang kan wonsoo yang tahu kalau istri nya sedang berbicara dengan sang kakek langsung berpura-pura tidur, jujur dia sangat malas berbicara dengan kakeknya yang nanti hanya akan terus mendesaknya untuk segera menggantikan posisi nya di perusahaan.

" wonsoo sedikit memberi kode ke arah glamor agar glamor mengatakan kalau dia tidur, namun sayang, istri nya itu terlalu bodoh untuk tahu kode darinya.

" bapak ngapain? mata bapak kelilipan?. " tanya glamor yang tida mengerti dengan kode yang di berikan oleh wonsoo.

" nih kakek mau bicara. " ucap glamor sambil memberikan hp nya pada wonsoo, dengan terpaksa wonsoo menerima hp tersebut.

" dasar bodoh. " batin wonsoo merasa dongkol dengan sifat istri nya itu.

" kenapa kek?. " tanya wonsoo dengan sikap nya seperti biasa yaitu dingin dan tidak bersahabat.

" dasar cucu nakal, bisakah kamu berpura-pura bahagia sedikit saat bicara dengan kakekmu ini. " kesal tuan besar kim dengan sikap cucunya itu.

tidak bisa kek, sudahlah, kalau tidak ada yang ingin dibahas lagi, aku matikan ya, kami mau makan dulu. " ucap wonsoo yang seperti biasa langsung mematikan panggilan nya tanpa ingin tahu apa jawaban dari kakek nya dulu.

," benar-benar cucu sialan. " umpat tuan besar kim di seberang sana.

" bapak apaan sih? kok di matiin, padahal banyak yang mau aku cerita kan pada kakek. " ucap glamor langsung merebut hpnya yang sedang di pegang oleh wonsoo.

" mau cerita, apa mau mengadu? . " ujar wonsoo yang langsung membuat glamor nyengir tanpa rasa bersalah.

" mau mengadu pun apa salahnya, salah cucunya sendiri yang terlalu dingin dengan gua. " ucap glamor namun dengan bahasa Indonesia, dikira suaminya nggak bisa bahasa Indonesia apa.

" wonsoo sedikit tersenyum saat mendengar perkataan glamor, namun dia tidak menanggapi nya dan berpura-pura tidak tahu apa yang di bicarakan oleh istri nya tadi.