NovelToon NovelToon
Ipar Yang Jahat

Ipar Yang Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ismi Sasmi

Aluna seorang gadis manis yang terpaksa harus menerima perjodohan dengan pria pilihan keluarganya.Umurnya yang sudah memasuki 25 tahun dan masih lajang membuat keluarganya menjodohkannya.
Bukan harta bukan rupa yang membuat keluarganya menjodohkannya dengan Firman. Karena nyatanya Firman B aja dari segala sisi.
Menikah dengan pria tak dikenal dan HARUS tinggal seatap dengan ipar yang kelewat bar-bar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ismi Sasmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Hari berganti minggu....

Minggu berganti bulan....

Tak terasa hubunganku dan Billy menjadi akrab.

Meskipun ada kecanggungan diawal. Tapi seiring berjalannya waktu dan intensnya kami bertemu, kami akhirnya menjadi dekat. Dekat sebagai teman.

Aku pun tak menolak niatnya yang ingin berteman. Karena aku pun tak ingin memusuhinya. Masa lalu itu biarlah berlalu.

Seperti siang ini, Billy ngotot ingin mengantarku berbelanja ke toko H. Mansyur. Padahal aku sudah menolak dan ingin naik motor sendiri. Bukan Billy namanya jika tidak memaksa. Akhirnya aku setuju karena malas berdebat.

"Emang kamu gak lagi sibuk ?" tanyaku sambil mengekori langkahnya menuju motor.

"Kan ada anak-anak". Jawabnya enteng sambil memakai helm.

Billy mempunyai toko sepatu dengan 4 orang karyawan. aku pernah sekali kesana ketika disuruhnya mengantarkan donat untuk karyawannya. Tokonya cukup besar dan menjual berbagai jenis sepatu dari anak-anak sampai dewasa. Tokonya sangat ramai pembeli karena barang disana sangat lengkap dengan harga yang lebih murah dari toko lain.

"Kok belum naik juga, Luna ?" tanyanya menyentak lamunanku.

Aku pun segera naik ke boncengan.

"Gak pegangan, Luna ?"

"Udah dibelakang." jawabku.

"Kok pegangan ke belakang. Ke depan dong." kekehnya.

"Ogah !" jawabku sewot.

"Becanda, Luna. Gak usah marah gitu."

"Ihh...buruan !" ucapku gemas.

Billy pun segera melajukan motor membelah jalan raya yang lumayan padat.

Ketika sudah sampai, aku menyuruhnya untuk menunggu di parkiran saja.

"Emang aku tukang ojek". Ucapnya merengut.

"Terus maunya gimana ?"

"Ikut kamu belanja lah." jawabnya.

"Kok ngintilin aku sih ?" ucapku tak setuju.

"Suka-suka aku dong." ucapnya sambil menarik tanganku.

"Lepasin ! Gak usah pegang-pegang." sungutku.

"Iya maaf. Gak sengaja. Kayak kamu gak pernah narik tangan aku aja." sindirnya.

"Kapan aku narik tangan kamu ?" tanyaku dengan kening mengeryit.

"Waktu di perpus dulu." ucapnya dengan senyum menggoda.

"Kok bahas itu sih." ucapku sebal sekaligus malu.

"Jangan lupain juga, kita pernah minum 1 gelas bersama. Bahkan kamu yang habisin sampai tak tersisa."ucapnya terbahak.

Wajahku merona malu.

Ternyata dia masih ingat kejadian memalukan itu.

"Kok diam aja ? Malu ya !" ledeknya.

Aku mengacuhkannya karena terlanjur malu. Dengan tergesa-gesa aku memasuki toko H. Mansyur. Dan disambut dengan ramah. Aku pun menyebutkan barang yang ingin ku beli.

"Wah belanja sama siapa nih, Mbak Luna ? Pacarnya ya." goda Pak Haji.

"Bukan, Pak Haji". Jawabku cepat.

"Terus siapa ?" tanya Pak Haji penasaran.

"Buk-"

"Calon suaminya, Pak Haji ". Ucap Billy memotong ucapanku.

Aku yang mendengarnya hanya bisa melotot pada Billy. Bisa-bisanya dia mengaku calon suamiku.

Pak Haji yang mendengar itu pun sontak tersenyum simpul.

"Semoga segera menuju pelaminan". Ucap Pak Haji.

"Aamiin ya Allah. Makasih doanya Pak Haji." ucap Billy sumringah.

"Nanti jangan lupa undangannya, Mas". Pinta Pak Haji.

"Tentu Pak Haji." ucap Billy meyakinkan.

Setelah membayar belanjaan, Billy berinisiatif untuk membawakannya. Ku biarkan saja, toh bebanku jadi berkurang.

Ketika sampai parkiran, tanganku sudah gatal. Langsung ku cubit pinggangnya tanpa ampun.

Dia yang mendapat serangan tak terduga dari ku pun hanya bisa meringis.

"Kok dicubit sih, Luna ? Sakit tau." omelnya.

"Lagian itu mulut kok lemes banget. Jadi pengen dilakban". Semburku.

"Apa sih ?" tanyaku bingung.

Wah nih orang amnesia rupanya.

"Tadi ngapain coba ngaku jadi calon suami aku ?"

"Loh...emang salah ?" ucapnya dengan wajah tanpa dosa.

"Menurutmu ?" tanyaku geram.

"Salahnya dimana ? Kamu sendiri, aku sendiri. Gak papa dong. Gak ada yang larang." ucapnya enteng.

"Gak papa gundulmu." sungutku.

Billy yang melihat wajah cemberutku pun tertawa senang.

"Kalau dia yang baik-baik harus di aminin Luna. siapa tahu jadi kenyataan."

Aku memilih tak menanggapi ocehannya dan segera memakai helm. Di jalan tak hentinya dia mengoceh dan aku pun masih setia membisu.

Tiba-tiba Billy menghentikan motor mendadak. Aku yang kaget pun terlontar ke depan dan tak sengaja memeluknya.

"Apa sih ngerem mendadak ?" tanyaku kesal sambil melepaskan tanganku yang sudah kurang ajar melingkar di pinggangnya.

Tapi dia menahan pergerakan tanganku dengan tangan kirinya.

Jarak begitu dekat. Hingga deru nafasnya pun menerpa hangat. Aku pun memandangnya lekat. Mata seakan terkunci bahkan untuk sekedar berkedip.

"Kenapa natapnya gitu banget ?" tanyanya.

"Gak papa." ucapku gugup sambil memalingkan wajah.

Aku merutuki kebodohanku yang tak berhenti menatapnya. Billy pun hanya tersenyum geli dan kembali melajukan motornya.

"Luna, kamu haus gak ? Tuh di depan ada es kelapa muda. Mampir dulu yuk ! Aku haus banget" ucapnya sembari menghentikan motornya tepat di samping gerobak es kelapa muda.

"Aku mau pulang !" bisikku lirih.

"Sebentar aja kok, Luna. Aku haus banget." ucapnya sambil mengusap lehernya.

Aku pun menurut karena kasihan. Cuaca panas seperti ini enaknya memang minum es kelapa muda.

Kami pun duduk di kursi yang tersedia. Sembari menunggu pesanan, Dia memainkan ponselnya.

"Waahh..si Janda Gatel rupanya lagi reuni sama mantan." ucap seseorang tepat di belakangku.

Aku pun segera berbalik untuk melihat mulut orang yang tidak punya rem ini.

Sindi ternyata datang bersama temannya. Dia memandangku dengan sorot penuh kebencian.

Sementara Billy tak terganggu sama sekali dengan kehadirannya. Bahkan melirik pun dia enggan.

Merasa diabaikan, Sindi pun berjalan mendekati Billy. Sorot matanya memuja penuh damba.

"Billy, kok kamu mau deket-deket sama janda gatel ini sih ?"

"Siapa yang kamu sebut janda gatel ?" tanya Billy tanpa melepaskan pandangan dari ponsel di tangannya.

"Si Luna lah. Siapa lagi. Masa aku, aku kan masih Perawan ?" ucapnya penuh penekanan di akhir kalimat.

Billy pun memasukkan ponsel ke sakunya dan memandang Sindi tajam.

"Kenapa kamu bisa nyebut Luna janda gatel ? Emang dia pernah ganggu suami orang ?" selidik Billy.

Sindi pun gelagapan.

"Yahh mungkin aja. Kan kamu tau sendiri kalau janda itu di cap orang sebagai perempuan gak baik. Suaminya aja ninggalin dia karena perempuan gak bener. Makanya kamu jangan mau deket-deket sama dia kalau gak mau kena masalah." ucapnya mengompori.

"Sayangnya aku gak percaya sama omongan orang munafik, seperti kamu." ucap Billy tersenyum sinis.

Dia pun menarik tanganku untuk segera menjauh setelah membayar es kelapa yang belum sempat di minum. Segera aku naik ke boncengan karena tak ingin berlama-lama melihat Sindi. Sindi yang melihat kepergian kami hanya menghentakkan kaki kesal.

"Gini amat sih jadi janda. Jadi omongan orang Mulu. Padahal gak pernah gangguin orang. Gak pernah berbuat yang aneh-aneh juga". Keluhku di atas motor.

"Makanya cepetan nikah, Luna. Biar ada yang lindungi dan bela kamu kalau ada yang jagain." sahut Billy.

"Dikira gampang kali nyuruh nikah. Kayak nyuruh beli permen aja." jawabku.

"Namanya juga nyuruh, pasti gampang. Kan cuma nyuruh." kekehnya.

"Calon aja gak ada. Mau nikah sama siapa ? Sama kucing ? Lagian siapa juga yang mau sama janda kayak aku." ucapku putus asa.

"Aku mau ko, Luna." ucap Billy meyakinkan.

1
kalea rizuky
q ksih bunga lagi nih biar nulisnya rajin
kalea rizuky
lanjut donk thor bagus lo ceritamu
kalea rizuky
gimana nasib mantan laknat thor
kalea rizuky
firman ttep. goblok biar aja dia jd duda karatan
kalea rizuky
up yg banyak thor q ksih bunga
Lala lala
pernah baca alur yg sama
Fan Compás Chivi Ans
Suka sama gaya penulisnya.
Yajaira Gaona
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
Kakashi Hatake
Keren thor, semoga bisa lanjut sampai ke akhir cerita!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!