jika ada yang bilang jika ibu tiri lebih kejam daripada ibukota, maka pernyataan itu tidaklah selalu tepat!.
tak sedikit dizaman sekarang ibu tiri lebih sayang pada anak smabungnya dibandingkan dengan ibu kandungnya sendiri. salah satu contohnya adalah ellena, gadis belia yang seharusnya masih mendapatkan kasih sayang dan bermanja dengan orang tuanya. namun takdir membawanya untuk menjadikannya ibu sambung yang baik hati
berawal dari pengasuh dengan gajih yang besar membuat ellena tergiur sampai menjadikannya ibu tiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
alat mendapat uang
ellena sedang berada dikota untuk bertemu dengan seseorang, sejak resign dari pekerjaannya sebagai pengasuh clayton. ellena memutuskan untuk menenangkan diri di desa bersama neneknya
"gimana kabarmu?" tanya seorang pria paruh baya pada ellena yang duduk disebuah restoran menunnggu kedatangannya." papa kangen sama kamu nak"
pria yang mengaku papa ellena adalah pak prima, ya benar adanya jika orang tersbut adalah ayah kandung dari ellena. namun sangat jarang untuk bertemu apalagi tinggal bersama sejak orang tuanya berpisah
"kamu tau dimana saya tinggal" ucap ellena dengan ketus. baginya hanya basa-basi saja entah apalagi alasan pak prima ingin bertemu dengannya. biasanya pasti karena butuh sesuatu.
terakhir kali minta bertemu karena ingin meminta saham milik ellena agar dialihkan atas nama papanya untuk memperkuat posisinya sebagai CEO perusahaan milik kakeknya, yang diperebutkan oleh ayah dan juga om dari ellena
"ellena, kenapa kamu begitu sama papa, apa sudah tak ada lagi rasa sayangmu pada papa nak?" pak prima sebenarnya biasa saja, hanya saja memang ada tujuan khusus ingin bertemu dengan ellena jadi tak mungkin jika membuat ellena marah atau curiga dengan niatnya
"sudahlah pa, apa maumu?" ellena menghela nafasnya, bersiap untuk menerima permintaan tyang tak masuk akal atau masalah uang lagi. hanya itu yang ada dipikiran pak prima bagi ellena
"em, karena kamu sudah membuka pembicaraan, papa rasa tak perlu berlama-lama" pak prima mengeluarkan sebuah kartu yang dapat dipastikan didalamnya bukan uang yang sedikit jika dilihat dari jenis kartunya
"saya masih punya uang, tak perlu repot pada hidup saya dan nenek" ellena tak mau neneknya yang sudah menenangkan diri menjauh dari anak-anak dan harta karena tak mau melihat kedua anaknya saling berebut warisan yang padahal sudah dibagi secara adil
"ini untuk uang sakumu saja, minggu depan pulanglah ke rumah papa. mama dan papa ingin kita semua berkumpul berempat dalam satu atap" pak prima merayu ellena
tentu saja tak begitu saja ellena tergoda ataupun berniat untuk tinggal dengan papa dan mama tirinya " ngga perlu pa, kalian sudah cukup bahagia tanpa aku bukan?"
pak prima mulai memikirkan lagi bagaimana caranya untuk bisa membuat ellena tinggal lagi bersamanya, karena ada hal yang harus ellena lakukan untuknya " baiklah kalau kamu tak mau tinggal di rumah papa, tapi papa minta padamu. papa sedang ada kerja sama dengan keluarga santoso dan anaknya sudah cukup umur untuk menikah, setelah meilhat fotomu, nak angga ingin sekali bertemu denganmu"
ellena tersenyum sinis " jadi ini maunya? mau jual saya?" ellena beridiri tanpa banyak kata dan akan meninggalkan papanya karena sudah muak dengan segala cara yang papanya lakukan untuk mengeksploitasinya
"hm, kenapa tak nikahkan saja dengan anak perempuanmu yang lain, pasti anak om santoso lebih tertarik dengannya" ellena melangkahkan kakinya
"tunggu!" pak prima menghampiri ellena dan memberikan kartu yang ellena tinggalkan di meja " peganglah, jika butuh sesuatu dan hubungi papa jika kamu berubah pikiran, papa sudah kirimkan foto angga. dia kaya, baik dan juga berpendidikan harusnya kamu bersyukur dia mau menerimamu" pak prima memeluk ellena, mengecup keningnya dan pergi
ellena masih terdiam dan tak menyangka bahwa kehadirannya hanyalah sebuah alat bagi orang tuanya. ellena mematahkan kartu yang papanya berikan lalu meneteskan air mata namun langsung ditepis
"pa, kenapa kak ellen menangis" clayton dan melvin sedang jalan-jalan ke mall sekalian menjemput putri yang sedang fitting baju, tak disangka melihat pemandangan yang membuat melvin tersenyum sinis
"sok suci, ternyata munafik" ucap melvin yang menyangka jika ellena berhenti bekerja menjadi pengasuh clayton dan kini menjadi simpanan om-om kaya.
"pa, kenapa aku ngga boleh ketemu kak ellen?" clyaton ingin menghampiri ellena tapi dicegah oleh melvin
"sudah jangan berisik, kalau papa bilang ngga boleh berarti jangan lakukan atau papa kirim kamu ke sekolah asrama" ancam melvin
sebenarnya clayton masih tak rela jika ada pengasuh lain yang menggantikan ellena namun melvin menagancamnya akan membawanya ke asrama biar sulit untuk keluar dan bebas. clayton hanya bisa diam karena takut. apalagi calon mama tirinya juga galak seperti papa dan juga omanya
