Dinda Ayudia meida(Dinda),dua bersaudara berasal dari keluarga sederhana,ayahnya seorang PNS dan ibunya seorang ibu rumah tangga tapi cukup untuk mendidik kedua anaknya.
lalu apa yang membuat Dinda tersisihkan?
hai ini cerita pertamaku semoga kalian suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mie Atah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12.AYT
Kau tau arunika terkadang aku cemburu padamu kau hadir walau hanya sesaat tapi kau mampu membuat orang yang memandangmu terkagum kagum,tak sedikit orang yang mengabadikan keindahan mu,baik itu di dalam memori mereka sendiri atau secara candid.
Apakah aku memiliki arunika itu,apakah aku pun akan dikenang oleh orang orang yang melihatku,kau tau arunika seberapa kuat aku mempertahankan senyumku,seberapa kuat aku mempertahankan renyah tawaku,aku juga ingin seperti mu,hadir membawa kebahagiaan walau sekejap.
Aku tidak tau apa yang mereka lakukan disana,apakah mereka tertawa,berpelukan sambil memberikan selamat atas pencapaian abangku,apa mereka memakan makanan yang lezat dan ingat bahwa aku sangat suka makanan.
duduk dipinggir jendela sesudah melaksanakan sholat subuh ternyata sangat menyenangkan apalagi saat sang arunika memperlihatkan ke elokannya.
Kupeluk lututku yang masih terbalut mukena enggan rasanya untuk beranjak dari sini,tapi aku sadar aku harus segera beranjak dan bersiap untuk hari ini moment yang kutunggu yaitu pendaftaran,menyalonkan diri untuk menjadi seorang mahasiswa 🤭
Semua orang mulai sibuk dengan kegiatannya masing masing untung saja aku sudah mandi tadi sebelum subuh kalau tidak pasti bakalan mengantri,ternyata tidak cuma di pondok disini pun sama.
Aku bersiap merapihkan penampilanku sedikit memoleskan lipblam pada bibirku agar tidak terlalu pucat hari ini aku serba pink entah kenapa aku kemarin memilih warna ini,tapi mungkin ini juga menggambarkan rasa kebahagiaan yang membuncah dalam diriku,setelah rapih.
PERFECT
satu kata yang ku ucapkan setelah dirasa aku sudah siap
"Bismillaah" doaku
" widih neng cantik amat mau kemana,mau daftar kuliah apa mau cari jodoh" goda maia pada Dinda
aku hanya tersenyum menanggapi godaan dari mba maia.
" adududuhhhh lesung pipinya itu bikin hati Abang meleh de" dengan gaya lebay nya yang mau pinsan sambil memegang dadanya lagi mba Maia menggodaku
atuh tertawa melihat nya" yaudah Dinda berangkat dulu ya mba" pamitku
" ia semangat din,eh masih inget kan jalannya sama gedungnya sebelah mana" tanya mba Nia memastikan
" insyaallah mba masih inget kalaupun lupa nanti Dinda tanya sama kakak kakak disana" jawab Dinda
" ok deh hati hati ya kalau ada apa apa telpon mba aja ,ada kan nomernya" kata mba Nia
" ada mba,tenang aja Dinda gak bakalan ilang kok" candaku pada mba Nia
Aku mulai melangkah menuruni anak tangga satu persatu, tiba dilantai satu semakin ramai orang berlalu lalang mempersiap kan tenda tenda untuk pendaftaran semua memakai kalung pengenal.
Kususuri setiap jalan yang menampilkan gedung gedung setiap pakultas,semakin tak sabar rasanya dan semakin ta sadar pula langkah ku semakin cepat.
setelah sampai di depan gedung pakultas yang aku tuju,aku langsung menuju tenda pendaftaran melakukan semua yang di arahkan oleh kakak yang bertugas di hari pertama pembukaan.
Selesai dengan pendaftaran selanjutnya akan di umumkan lewat email kapan tes dan pengumuman kelulusan tes.
Pyuuhhh
Kubuang nafas secara kasar deg degan rasanya tapi aku lega setidak nya awal perjalanan lancar tanpa ada kendala sedikitpun.
dirasa semua urusan pendaftaran sudah selesai segera ku langkah kan kaki menuju asrama,aku ingin segera kembali kepondok karena aku hanya diberi izin selama dua hari satu malam.
Setelah sampai dikamar mba Nia aku langsung berpamitan mereka masih ingin menahku tapi aku tidak bisa karena peraturan pondok tak bisa aku langgar begitu saja.
Dan syukur nya mba Nia mengerti itu
Mba Nia memutuskan ingin mengantarku sampai terminal awalnya aku menolak tapi karena mba Nia memaksaku akhirnya aku luluh.
" yaudah deh kalau aku gak ngerepotin mba Nia" akhirnya aku menyerah
" gak kok gak ngerepotin, kamu itu tanggung jawab mba din" jawab Nia
" yaudah yu" ajaknya padaku "gak ada yang ketinggalan kan" tanya mba nia
" udah gak ada mba " jawab Dinda
Kali ini kami menaiki angkutan umum,sampai di terminal Dinda berpamitan kepada mba Nia berpelukan tanda rasa terimakasih Dinda kepada mba Nia.
Dinda menaiki bus yang sesuai dengan tujuan nya yaitu kota A dimana pondoknya berada.
Perjalanan kali ini tidak terlalu lama karena aku sudah pernah melakukan nya walau baru sekali.
Sampai di pemberhentian terminal kota A lanjut dinda menaiki angkot jurusan pondok pesantren YPPTQMH.
Tidak memakan waktu lama pula karena tadi sewaktu dinda naik penumpangnya sudah lumayan ramai jadi tidak menunggu penumpang lagi.
Sampai di pondok sekitar jam 11:30 wib
dinda berlari kecil untuk segera sampai ke kamarnya karena waktu sholat dzuhur sebentar lagi akan habis.
" laporannya nanti deh setelah aku sholat" fikirku
Selesai sholat Dinda langsung menuju rumah ustadzah Ulfa Untuk laporan kalau dia sudah kembali kepondok.
huh maraton ei selamat membaca