Dara Svaroski adalah seorang wanita yang terbunuh dalam sebuah konspirasi kecelakan yang di dalangi sang suami dan ibu tiri nya.
Dara terbangun dan mendapati dirinya kembali di kehidupan sepuluh tahun silam.
Apakah ini adalah kesempatan kedua bagi Dara untuk memperbaiki takdir kejam dari kehidupan sebelumnya ?
"Banyak musuh yang harus aku singkirkan, demi menyelamatkan nyawa orang yang paling aku sayangi.." -Dara-
Akankah Dara berhasil membalas dendam terhadap para penjahat yang berkedok orang terkasih ?
Lalu , bagaimana jika dalam perjalanan balas dendam itu Dara bertemu seorang pria yang mencintainya penuh kelembutan ? akan kah pria itu mampu menghentikan tekadnya ?
Mari simak kisah Dara dan perjalanan asmaranya dalam mengubah takdir~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweet_mochi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25 PRIA YANG PENUH KEJUTAN
Di sepanjang koridor kampus, Dara menjadi pusat perhatian teman teman nya. Mereka menatap dengan berbagai pandangan, ada yang masih mencibir namun lebih banyak yang merasa simpati atas keberuntungan Dara karena berhasil mempermalukan musuh bebuyutannya.
Ditambah lagi hoki memiliki kekasih spek pangeran dari negeri dongeng.
Sesampainya di parkiran, William dan Dara sudah masuk ke dalam mobil begitu juga dengan Cyeril.
Di dalam mobil, William memasang wajah teduh yang membuat jantung Dara berdebar kencang.
"Dari tadi kamu hanya diam, Dara." kata William sambil menatap Dara yang sama sama duduk di bangku depan.
Sedangkan Cyara, dia duduk di bangku belakang.
"Apa yang bisa aku katakan selain, maaf dan terima kasih. Tuan William ?" kata Dara pelan sembari membenarkan sabuk pengaman.
kenapa oksigen disekitar ku tiba tiba berkurang, sesak sekali~
"Aku melakukan hal yang seharusnya aku lakukan, jangan meminta maaf tapi berterima kasihlah dengan benar." William yang duduk dibalik kemudi tersenyum tampan.
"Ucapan terima kasih saja tidak cukup kan, tuan ?" Dara menatap sayu dengan senyum getir nya.
Terlalu banyak merepotkan sampai aku mati pun tidak akan bisa membalasnya~
"Memang tidak cukup, tapi kamu bisa~ " William mendekatkan wajahnya ke arah Dara.
"A.. Akan kupikirkan~" seketika Dara memalingkan muka lantaran jarak yang Begitu dekat membuat dadanya sesak.
"Hhmm benar~ , pikirkan lah dengan baik. Aku akan menunggu." William mengerlingkan matanya lalu kembali ke posisi semula.
Aroma tubuh William benar benar mengusik pikiran ku~
Mobil yang dikemudikan langsung oleh William melaju dalam kecepatan sedang meninggal kan kampus RY.
Dara menjadi gugup dan tidak banyak bicara, hanya Cyeril yang sesekali bercanda namun tidak mampu mencairkan suasana canggung di dalam mobil.
"Candaan yang garing~ tidak lucu !"
Sesekali William melirik lewat pantulan kaca spion, dan itu sukses membuat Cyeril terdiam.
Apakah sorot mata itu berkata, seolah olah aku adalah nyamuk yang mengganggu ? Aarrhhh menyeramkan sekali !!!
Cyeril merasa semakin tak enak hati hingga memutuskan untuk tidak menggangu pasangan kekasih yang duduk di kursi depan.
"Eghem~ tuan William, bisa turunkan aku di halte depan ? Aku lupa jika harus pergi ke suatu tempat." ucap Cyara sopan.
"Sure~" jawab William singkat.
"Tuuh kan, dia memang tidak ingin aku menjadi nyamuk. Haish~ " batin Cyara menangis.
"Kenapa tidak sekalian kita antar saja Cyeril ? Lebih cepat sampai kalau naik mobil kan ?" ucap Dara menoleh ke sahabatnya.
"Ah tidak perlu, Dara. Ini urusan pribadi ku jadi aku tidak ingin merepotkan kalian. " ucap Cyeril yakin.
Bisa mati aku kalau menerima tawaran Dara, huhuhuu~ Cyeril menyadari tatapan dingin tanpa ekspresi tuan William seakan mengusir secara halus.
Setelah menurunkan Cyeril di halte yang dimaksud, kini William kembali memacu pedal gas dan menuju ke suatu tempat.
"Ini bukan jalan pulang ?" tanya Dara setelah beberapa waktu perjalanan.
"No, aku ada kejutan lain untukmu." kata William .
Dara tidak bisa menebak apa yang direncanakan William, Pria yang penuh kejutan~.
Setelah memakan empat puluh lima menit perjalanan, mobil tiba disebuah lokasi yang terletak di luar kota.
"Kita sampai, Dara~" ucap William usai mematikan mesin mobilnya.
Tidak ada jawaban dari wanita yang sejak tadi duduk diam di sebelahnya. William menoleh lalu terkekeh pelan, "Tertidur rupanya ~"
Dengan sikap gentleman William tidak mau membangunkan Dara dan memilih untuk menunggu sampai wanita pujaan hatinya terbangun sendiri.
Menggemaskan sekali~