anda hamil nona.
apa? apa maksud semua ini dokter? bagaimana ceritanya aku hamil? aku tidak pernah melakukan hal laknat itu pada siapapun. bahkan aku tidak pernah disentuh oleh laki-laki manapun.
bagaikan petir menyambar di siang bolong, dunia Angel seakan runtuh mendengar pernyataan dokter itu. Bagaimana caranya seorang gadis perawan mengandung? bayi apakah yang dikandung olehnya? apakah dia mengandung anak jin? oh,, tidak. Itu tidak mungkin. dia bukan wanita yang suka keluyuran. Bukan pula wanita nakal.
"ini gak mungkin, ini gak mungkin, aku gak mungkin hamil, aku gak mungkin hamil dokter " pecahlah sudah suara tangis gadis malang itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nyanyian menyayat hati
Sarah keluar dari mansion, dia ingin menghadiri pesta ulang tahun salah satu rekan kerjanya. Dia memakai dress davia warna biru laut, rambutnya dibiarkan terurai dengan ujung yang bergelombang. Gadis itu sangat anggun. Riko yang baru keluar dari mobilnya mematung melihat indahnya pemandangan di depannya. Sarah bagaikan bidadari di matanya.
Cantik
Satu kata yang keluar dari mulut pria itu. Bibirnya tersenyum, pandangan matanya tak lepas dari wanita cantik itu.
"Riko" Sarah mengernyitkan keningnya, dia heran kenapa pria itu bisa ada disana. Dia menghampiri Riko yang masih menatapnya kagum.
"Hai!" Sapa Sarah
"Eh, hai, kamu sangat cantik!" Riko sedikit salah tingkah.
"Benarkah? " Ucap Sarah, pipinya merona.
"Iya, kamu sangat cantik!" Riko memperjelas pujiannya.
"Oh, terima kasih! Kamu juga tampan!" Sarah menggigit bibir bawahnya, dia grogi.
"Makasih, ayo aku sengaja menjemputmu" Riko mengulurkan tangannya.
Sarah diam, dia masih bingung.
"Ayo, kita berangkat bareng. Bukankah kamu mau ke pesta ulang tahun Rindu? "
Sarah mengangguk dan menerima uluran tangan pria itu. Riko membukakan pintu mobil dan mempersilakan gadis itu masuk. Sarah masih penasaran, tapi enggan bertanya. Dia hanya diam dan sesekali melihat pria di sampingnya.
"Kenapa? Apa aku sangat tampan? " Rupanya Riko juga memperhatikan gadis itu.
"Hehehe, aku masih penasaran aja, kamu kok tau aku mau ke pesta ulang tahun Rindu?" Akhirnya keluar juga pertanyaan itu.
"Rindu yang kasih tau. Tadinya aku malas kesana, tapi Rindu bilang kamu juga diundang" Riko tetap fokus pada jalan.
"Oh, gitu ya. Tapi, kamu kenapa malas kesana? " Sarah menghadap ke samping, memperhatikan pria itu.
"Biasa. Pesta muda mudi,'kan selalu membawa pasangan! Lha aku? " dia menoleh sebentar ke samping.
"Iya juga ya, aku gak kepikiran kesana" Sarah terkekeh geli. Dia membayangkan dirinya yang duduk sendirian. Pasti dirinya akan jadi bahan gunjingan.
"Jangan mengkhayal yang gak penting. Kita datang sebagai pasangan, jadi semua aman." Juan tersenyum manis.
"Hahaha, kamu seperti cenayang! kamu tau isi pikiranku" Sarah tertawa lepas.
"Aku hanya menebak" Riko ikut tertawa.
"Kamu gak malu berpasangan denganku?" Tanya Sarah serius.
"Malu? untuk apa harus malu? aku jomblo, kamu juga jomblo. Jika yang aku gandeng pacar orang lain, atau istri orang lain, itu baru bikin malu." Riko juga menanggapinya serius.
"Kamu gak punya pacar? " Sarah masih ragu, dia takut ada yang tersakiti.
"Jomblo berarti masih sendiri kan? Tapi, sepertinya malam ini status jombloku akan berubah."
"Maksudnya? Apa ada pasanganmu disana? " Sarah merasa kecewa.
"Ada. Dia sedang di sampingku sekarang" Riko menepikan mobilnya. Dia meraih tangan gadis itu. Sarah bingung namun tidak menolak.
"Sarah, aku bukan pria harmonis, aku juga tidak tau cara romantis. Tapi, aku bicara jujur, tulus dan pasti." Dia menatap manik gadis itu.
"Aku mencintaimu Sarah, aku jatuh cinta padamu saat pertama kali kita bertemu. Tapi, aku bingung cara mengatakannya. Maukah kamu menerima cintaku? " Riko harap-harap cemas.
"Mana mungkin kamu jatuh cinta padaku! kita sangat berbeda...kau punya segalanya, sedangkan aku tidak." Dia mengatakan hal yang bertentangan dengan hatinya.
"Manusia lahir tidak membawa apa-apa, mati pun tidak membawa apa-apa. Selama kita saling mencintai, salahnya dimana? Aku menerima kamu apa adanya, kamu menerima aku apa adanya, itu sudah cukup. Dalam sebuah hubungan, yang kita butuhkan bukan harta. Tapi, kejujuran, keikhlasan dan kesetiaan." Riko benar, untuk apa memiliki segalanya, jika didalamnya tidak ada kejujuran. Harta tanpa ketulusan adalah petaka.
Sarah terharu mendengar penuturan pria itu. Hatinya semakin yakin. Cintanya berlabuh di tempat yang benar.
"Kamu yakin? Aku tidak mau menjalin hubungan yang akan membuatku terluka" Ucap Sarah.
"Yakin. Aku mencintaimu bukan karena kamu cantik, bukan karena kamu memiliki banyak harta. Aku mencintaimu karena hatiku memilihmu. Kecantikan akan memudar sesuai usia, harta bisa habis sekejap mata. Tapi, hati akan tetap ada sampai ajal menjemput"
"Aku mau!"
"Mau apa? " Riko menggoda gadis itu.
"Aku mau menjadi kekasihmu. Aku menerima cintamu!"
Riko sangat senang mendengar jawaban Sarah. Cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.
***
Angel dan Delon akhirnya sampai juga di rumah Rindu, setelah drama pilih memilih baju yang tak berujung. Seharian Delon pusing tujuh keliling, karena istrinya yang selalu mengeluh. Semua gaun yang dia coba, tidak ada yang cocok menurutnya. Perut buncitnya selalu menjadi alasan untuk menolak semua baju-bajunya. Akhirnya pilihannya jatuh pada dress Rania warna hitam. Delon menggandeng tangan istrinya masuk, dia mengikuti langkah kaki istrinya yang sedikit lambat.
Rindu yang melihat kedatangan Angel sangat senang, yang diikuti oleh Sarah di belakangnya. Mereka datang dengan pasangan masing-masing.
"Happy birthday" Ucap Angel, mereka cipika cipiki.
"Makasih, gue gak nyangka ibu miliarder ini hadir di acara ultah gue " Ucap Rindu
"Apaan sih lu" Angel menyenggol punggung tangan Rindu.
"Happy birthday Rin" Sarah melakukan hal yang sama dengan Angel.
"Lu juga datang ternyata. Aku pikir kalian gak datang " Sarah memeluk Angel.
"Hampir aja sih" Ujar Delon
Sarah menautkan alisnya.
"Cantik banget lu " Angel meneliti penampilan Sarah. Dia mengalihkan perhatian gadis itu.
"Ntar dulu, kalian datang bersama? " Angel memperhatikan keduanya.
"Iya dong, kami, 'kan udah jadian!" Sahut Riko mengumbar hubungan mereka.
"Hah, beneran? kalian udah jadian? kapan? " Angel setengah teriak.
"Ssttt, malu tau Njel " Bisik Sarah menutup mulut Angel dengan tangannya. Wajahnya merona.
"Kakak ipar pasti gak percaya, 'kan? jadiannya sih barusan, pas kita berangkat ke sini." Riko dengan bangganya bercerita.
"Cepat juga kamu Ko. Jangan terlalu lama pacaran, langsung nikah aja!" Sahut Delon.
"Selamat ya, semoga langgeng sampai hari h" Doa Angel.
Acara penyambutan dimulai, Rindu mengucapkan terimakasih atas kehadiran para tamu undangannya. Dia sangat bahagia karena mereka tidak mengecewakannya. Acara berlanjut dari tiup lilin, potong kue, hingga acara dansa. Semua orang menggandeng pasangan mereka masing-masing.
Meskipun Angel dalam keadaan hamil, tapi tidak mempengaruhi dirinya melakukan gerakan dansa seperti yang lainnya. Dansa selesai, semua kembali ke tempat duduk masing-masing. Waktunya menyumbangkan lagu bagi mereka yang berminat.
Petikan gitar terdengar, suaranya mengarahkan pandangan semua orang ke panggung. Seorang pria duduk dengan kaki bersila, dia memangku sebuah gitar dan memainkannya dengan merdu.
Suaranya mengalun indah menyanyikan lagu perpisahan.
"Karamnya cinta ini, tenggelam ku di dalam duka yang terdalam.
Hampa hati terasa, kau tinggalkanku meski ku tak rela.
Salahkah diriku hingga saat ini?
Ku masih mengharap kau tuk kembali
Mungkin suatu saat nanti
Kau temukan bahagia meski tak bersamaku
Bila nanti kau tak kembali
Kenang 'lah aku sepanjang hidupmu"
Kira-kira seperti itulah lirik lagunya.
Angel menangis sesenggukan, meski pria itu memakai topeng, tapi dia yakin, pria itu adalah Juan mantan kekasih hatinya. Delon menggenggam tangan istrinya erat untuk menguatkannya. Angel meredam isak tangisnya, mengatur nafas, lalu bernyanyi. Sebagai jawaban dari ungkapan perasaan mereka. Dia menyanyikan lagu; maafkan aku kasih.
Semua menatap ke arahnya, saat lantunan lagu terucap dari mulutnya.
"Maafkan diriku ini sayang
Bukannya menghianati cinta yang telah engkau beri
Ku berubah telah membuatmu kecewa
Karena aku terpaksa, mungkin kita tak ditakdirkan bersama
Biarkanlah diriku pergi membawa lukaku ini
Sungguh tiada niat di hati biarkan dirimu tersakiti
Usahlah dirimu menunggu akan diriku oh sayangku
Simpanlah semua rindumu
Karna aku tak pantas untukmu
Biarlah kita terpisah, tak mungkin jua ku kembali
Terlalu dalam sakit yang kurasakan
Kehinaan membuat aku tak kuat
Seandainya aku tau berakhir begini
Diriku bagimu sebatas mimpi
Deraian air mata mengusik jiwa ini
Ku harap sayang kau tabah menjalani."
Semua menangis melihat Angel yang bernyanyi dengan suara merdu diselingi isakan. Air matanya membasahi pipinya, rasa yang terpendam teruraikan lewat lagu yang dia nyanyikan.
semangat
semangat berkarya akak thor,... 💪💪💪
semangat... 💪💪💪
lanjut terus.