MEET YOU AGAIN

"Dad...bagaimana bisa daddy mengatakan semua itu pada Gen? daddy menggali kuburan daddy sendiri... Gen akan mencari tahu tentang semua ini..dan kita benar benar akan mati jika Gen tahu kebenarannya", kata Frederik was was.

"Tidak..jika kita menghabisi gadis tengik itu lebih dulu..kerahkan semua anak buahmu untuk membunuhnya..kemarin misi kita gagal menghabisinya...waktu kita pendek.. seharusnya ini sudah benar benar selesai 12 tahun yang lalu", kata Spencer dengan emosi.

"Come on Dad...bisa saja Val meminta bantuan pada Gen dan keluarganya.. daddy justru memperumitnya..apa daddy lupa kalau kemarin malam Gen yang membantunya?", kata Frederik kesal dan pergi dari rumah sakit.

Lalu Frederik menelepon anak buahnya dan mengerahkannya untuk mencari Val.

Otak Frederik benar benar penuh. Itu membuatnya stress dimana Felice masih terbaring dirumah sakit dan sekarang masalah Val akan mengacaukan semuanya.

"Cepat cari dia..bunuh dia apapun yang terjadi..lakukan dengan tenang agar tak ada yang curiga.. dan setelah itu bakar mayatnya seperti kedua orang tuanya dulu", kata Frederik.

Dulu, ide membakar mayat itu memang berasal dari Frederik karena dia ingin tak ada celah dan sisa dari kejahatan mereka.

Dan Frederik tentu saja sangat menyesal karena dulu tak menyaksikan langsung kematian Val.

Begitu mudahnya dia dan Spencer percaya pada anak buahnya yang mengatakan bahwa Val telah mati.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

"Val...apartemenmu sudah tak aman.. mereka sudah bergerak", kata Augusto.

"Hmm..aku tahu ini akan terjadi..aku akan menghadapinya..aku suka pertarungan ini", kata Val.

"Kau tak akan bisa menghadapinya sendirian Val..mereka terlalu banyak", kata Augusto.

"Uncle lupa kalau aku memiliki Gen?", ujar Val tersenyum.

Val menyiapkan beberapa pistol dan menaruhnya di tas, pinggang dan sabuk pahanya.

"Kau harus selalu membawa pistol itu Val..mereka bisa muncul dimana saja", kata Augusto.

"Hmm..tenanglah..hari ini kita akan ke perusahaan Gen bukan?", tanya Val.

"Uncle saja yang kesana..kau disini dulu..uncle akan mengatakan bahwa kau sedang perjalanan tugas ke luar negeri", kata Augusto.

"Untuk Apa?aku siap menghadapi ini, uncle", protes Val.

"Val..kau sudah mengacaukan semuanya dan sekarang nyawamu taruhannya..kau memutuskan terlalu cepat dan sekarang tak sesuai rencana kita", kata Augusto tegas.

"Sejak awal, aku sudah tahu bahwa nyawaku taruhannya...", jawab Val.

"Tapi uncle tak mau itu terjadi.. uncle mau kau tetap hidup..kau adalah harta Gavin yang dititipkan pada Uncle..mengertilah Val..Gavin dan Vina tak mengharapkan hal ini", kata Augusto bersikeras.

"Huuuffttt..aku tak suka jika uncle terlalu mellow seperti itu", kata Val tertawa pelan.

"Ini tak lucu Val.. bisakah kau bersikap normal seperti sebelumnya?", ucap Augusto.

"Aku tak bisa... maaf mengecewakan uncle", jawab Val enteng dan memakan kue yang ada di meja didepan televisi.

Val menaruh kembali semua pistolnya di meja dan duduk di sofa.

"Baiklah..aku akan menurut pada uncle kali ini..", kata Val santai dan menyalakan televisinya.

Dan Augusto pun keluar dari rumahnya kemudian pergi menuju perusahaan Gen.

Sesampainya disana, Augusto langsung menuju ke ruangan Gen.

Gen langsung berdiri dari kursinya ketika Augusto masuk ke ruangan kantornya.

"Tuan Augusto..dimana Val?aku tak menemukannya di apartemen", kata Gen.

"Val? dia sedang ke luar negeri..apa dia tak mengatakannya padamu?", ucap Augusto.

"Keluar negeri?", tanya Gen.

"Ya.. ini sudah jadwalnya kembali ke Jepang.. tapi dia hanya beberapa hari disana..", jawab Augusto.

"Baiklah.. kita meeting dulu sekarang..ada yang ingin kubicarakan nanti", kata Gen.

"Baiklah", jawab Augusto tersenyum.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤