NovelToon NovelToon
Sang Penakluk Bos Brengsek

Sang Penakluk Bos Brengsek

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:492.8k
Nilai: 5
Nama Author: lintang berseri

Bagaimana jadinya seorang pria tangguh penakluk wanita diabaikan oleh seorang gadis cleaning service yang jago bikin kopi?

Rainer Nalendra putra adalah CEO tampan yang banyak digilai para wanita, Taka ada yang bisa menolak pesonanya, hingga ia bertemu seorang gadis manis yang polos dan ceria yang berprofesi sebagai seorang celaning service di kantornya yaitu Anna Azalea Rumi.

Diawali dengan insiden yang membuat Anna tak menyadari betapa ia memiliki CEO sempurna tanpa celah, malah menyebabkan Anna merasa ilfeel dibuatnya.

Dan Rainer tak terima dengan Ketidak pekaan Anna terhadap pesonanya, Anna tak menampakkan binar ketertarikan Padanya

"Bagaimana mungkin gadis biasa seperti dia tak tertarik sama sekali padaku, apa dia buta? lihat saja nanti, kau tak akan bisa berpaling dariku Anna"

Bagaimanakah perjuangan seorang Rainer menaklukan hati Anna sang gadis yang tak peka dengan pesonanya


Kawal terus perjalanan cinta berliku mereka ya...

Jangan lupa tinggalin jejak, bantu like, komen dan masukin ke favorit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang berseri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Kejahilan Damar

Setelah melewati beberapa jam duduk di kelas, akhirnya Anna berhasil menyelesaikan perkuliahan hari ini, jika hari hari sebelumnya ia akan langsung pulang ke kosannya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang kelelahan karena bekerja dan kuliah, berbeda dengan hari ini.

Di luar sana, tepatnya di cafetaria kampus ini, telah menunggu pekerjaan yang lainnya, jika tadi Anna diminta untuk menemani Damar berbelanja, apakah sekarang ia akan diminta untuk membereskan rumahnya atau memasak? bukankah pekerjaannya di kantor pun berhubungan dengan service kebersihan dan suruh menyuruh? ah.. beginilah nasib kacung, hanya bisa disuruh suruh.

Tapi jika dia disuruh mengerjakan tugas kebersihan di rumah sang atasan, dan pada jam seperti ini pula, apakah tidak aneh? Anna memang cleaning service tapi dia bukan pembantu rumah tangga bukan?.

Oh ya ampun, tugas Pak Damar benar benar aneh, jika benar tugasnya untuk membereskan rumah nya dia benar benar tega sekali pada Anna, apa dia tidak tau Anna sudah melakukan pekerjaannya dari pagi buta hingga malam begini, tubuhnya benar benar perlu istirahat.

"An, sekarang berarti kamu masih harus kerja lagi?," tanya Irma khawatir.

Mereka mengobrol sambil berjalan menuju keluar gedung perkuliahan menuju tempat yang akan mereka tuju, Anna akan menghampiri Damar di cafetaria, dan Irma akan langsung pulang saja menuju parkiran dimana motor yang biasa dia gunakan terparkir di sana.

"Ya gimana lagi Ir, atasan yang minta tolong aku ngga enak nolaknya," jawab Anna sambil terus melangkahkan kakinya menuju Cafetaria.

"Ya udah kamu hati hati ya, inget harus tetep waspada, jaga diri kamu, bukan kita berprasangka buruk sama orang lain, tapi menjadi suatu keharusan kita bisa menjaga diri kan," nasehat Irma panjang lebar, ia begitu menghawatirkan sahabatnya ini.

"Iya Irma sayang, makasih ya udah khawatir sama aku," ucap Anna benar benar terharu dengan perhatian yang Irma berikan.

"Ya udah aku balik duluan ya, sampai jumpa besok," sambil melambaikan tangannya lalu ia bergegas memasuki parkiran untuk mengambil motornya.

Setelah berpisah dengan Irma, kemudian Anna bergegas menuju Cafetaria Dimana sang atasan pak Damar sedang menunggunya.

Saat memasuki Cafetaria, terlihat sang HRD berada di sudut cafe ini sedang membuka laptopnya sambil mengenakan Handsfree di telinganya, mungkin untuk membunuh rasa jenuh yang bisa menghinggapinya kapan saja jadi dia menyibukkan diri dengan pekerjaannya dan menikmati lagu yang ia sukai, dan ditemani secangkir kopi, mungkin saja.

Sejenak Anna memandang sang atasan menawannya itu dan bergumam dalam hati.

"Bapak ko baik banget sama aku, gimana kalo aku Baper pa? apa bapak gitu juga sama perempuan lain? mungkin saja kan?," ucapnya begitu bergejolak dalam hati.

"Ya ampun An, sadar kamu An, dia itu bukan seseorang yang pantas kamu inginkan, jangan Baper," dalam hati terus saja Anna memantrai dirinya dengan kalimat itu.

Setelah selesai diskusi dengan hatinya sendiri, perlahan Anna mendekati Pak Damar.

"Pak, maaf nungguin lama," ucap Anna merasa bahwa dirinya lancang, padahal dia tak menyuruh Damar menunggunya, tapi tetap saja ada rasa tak enak dihatinya.

"Gak apa An santai aja, kan aku yang mau nungguin kamu, bukan kamu yang nyuruh," jawab Pak Damar benar sekali, Anna tak menyuruhnya menunggu, dia yang bersikukuh menunggunya.

"Hehe iya pa, saya duduk disini ya pa," kemudian Anna duduk tepat dihadapan Damar.

"Bentar ya, aku beresin ini dulu, kamu mau pesan minum dulu An? Tapi jangan persen makan ya, nanti aja," ucap pak Damar aneh sekali.

"Engga pa, kita langsung aja biar cepet, takut kemalaman juga saya," ucap Anna menegaskan, sebenarnya ini sudah kemalaman juga, biasanya jam segini Anna sedang menyantap makan malamnya setelah itu pergi tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya.

"Ya udah ayo, kalo kerjaan sekarang ngga lama lama ko An, tenang aja aku jamin," ucap pak Damar meyakinkan.

Anna hanya menampakkan cengiran nya yang sedikit hambar, dan berharap memang benar dia bisa pulang lebih cepat.

Setelah sampai di parkiran dan menuju ke tempat dimana mobil Damar di parkir, buru buru Anna menuju pintu penumpang, ia hawatir Damar akan membukakan pintu lagi untuknya, dia ngga mau Baper lagi dengan perlakuan Damar padanya.

Melihat tingkah Anna, seketika tawa geli dari mulutnya hampir tak tertahankan.

"Ngga akan aku bukain lagi An kalo kamu nggak mau, takut bener," ucap Damar sambil tersenyum geli, tawanya tertahan tapi senyumnya tetap menghiasi wajah menawannya.

"Hehe iya pa maaf,"Anna jadi tidak enak Damar menyadari niatnya.

Mereka pun masuk ke dalam mobil dan segera damar melajukan mobilnya ke jalanan menuju kediamannya.

Selama di dalam mobil, tak ada percakapan apapun, mereka hanya ditemani alunan lagu yang diputar dari radio dalam mobil untuk membunuh kesunyian.

Mereka hanya fokus dengan keasyikan masing masing, Damar fokus menyetir sambil sekali kali melihat Anna yang sedang asyik melihat pemandangan diluar sana yang menyuguhkan keindahan kota pada malam hari, terlihat lampu lampu yang menghiasai, jika dari kejauhan seperti hamparan bintang di langit tapi ini berada di bawah sangat cantik, seulas senyum tercipta dari wajah polos dan ayu itu dan menular pada Damar yang sekali kali menatapnya kagum.

"Benar benar cantik," gumamnya dalam hati.

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, mereka tiba di tempat Damar tinggal.

Di kota ini Damar tinggal sendiri di apartemen yang cukup mewah, keluarganya berada di ibu kota dan kadang kadang dia akan pulang ke rumahnya untuk sekedar menengok keluarganya, atau mereka yang berkunjung kemari untuk melihat keadaan Damar.

"Udah sampai An, mau dibukain engga Pintunya," ucap Damar menggoda Anna sambil menampakkan senyum jahilnya.

Seketika wajah putih bersih itu mengeluarkan semburat kemerahan sambil menatap kaget pada Damar.

"Eh.. engga pa, saya bisa sendiri," ucap Anna gelagapan, buru buru ia keluar dari mobil Damar.

Tawa Damar benar benar tak bisa ditahan lagi melihat tingkah malu malu dari Anna.

"Dia benar benar manis ya tuhan," linglung sudah Damar oleh kepolosan Anna.

Setelah berhasil menenangkan dirinya karena tingkah Anna, Damar kemudian keluar dan langsung membuka bagasi, kemudian ia panggil satpam apartemen tempat Damar tinggal itu untuk membantu membawakan belanjaannya.

"Pa, tolong angkatin ke apartemen saya ya," pinta damar pada Pak satpam.

"Siap den," jawab pak satpam.

Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju lantai 10 dimana apartemennya berada, tiba tiba kejahilan Damar muncul lagi, dia menarik tangan Anna kembali untuk mensejajarkan langkahnya.

Sontak Anna melotot dan memandang tangannya yang digenggam oleh Damar.

"Aduh pa, jangan kaya gini, ga enak dilihat orang lain," ucap Anna begitu panik, Anna benar benar takut jika Damar sudah punya pacar dan akan berakhir salah paham padanya.

Damar tak peduli dengan kepanikan Anna, dia terus menggenggam tangan Anna menuju lift yang akan dia naikin menuju ke lantai tempat apartemennya berada.

Damar benar benar menikmati tingkah Anna yang malu malu itu, sangat menggemaskan.

Makasih ya yang masih setia menunggu kelanjutan kisah Anna

Salam sayangku untuk kalian yang mampir kesini

Happy reading 😊😊

1
Diny Julianti (Dy)
masa ana ngga dksh makan😁
emak diwi
jalan jodoh auothor Memeng keren,pantes aja si ana smpe pingsan 🥰🥰
Asyatun 1
keren banget thoor
M Nick Maoruoyi Dikarga
Lumayan
M Nick Maoruoyi Dikarga
Kecewa
Zaichik Rania
gadis dekil 🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
Sumayah Nur Hasanah
aku malah jadi ikut nyanyi thor😂😂😂
Kam Satun
Luar biasa
Kardi Kardi
rrrrrrrrrrrrr
Kardi Kardi: alhamdulillahhh buka juga, di kira sudah tutuppp/Proud/
total 1 replies
Kardi Kardi
aminnnnnn
Kardi Kardi
sama-sama senang. lalalaaaaa
Kardi Kardi
hahahaaaa. batman questionsss
Kardi Kardi
yeyyyy. have a nice dayyyyy
Titin Nur
semangat🙏🙏🙏😍😍😍
Kardi Kardi
sing sabarrrrr. sing sabarrrr misterrrrr
Kardi Kardi: yupppp. ngisink sabarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
shalatlah suamikuuuu
Kardi Kardi: allahu akbarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
hehehee. di ajarin tidak benar seperti apa yaaa. ouch mungkin bermain kotor karena tidak pakai sabun. heheheee
Kardi Kardi: sabun. sabun. sabunnn. licinnnn
total 1 replies
Kardi Kardi
cemon new weddinggggg
Kardi Kardi: wake upppppp
total 1 replies
Kardi Kardi
bikin yang beginiannn. heheeeeee
lintang berseri: 🤣🤣🤣 jiah
Kardi Kardi: ouch blood moon. blood moonnnn. auochhh
total 2 replies
Kardi Kardi
wow wow yeachhhh. ayo mang darman belah DUYENNNNN
Kardi Kardi: auch. ohhhhhhh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!