"Zivanna aku menikahimu karena ingin balas dendam kepada ibu mu. Bukan karena aku mencintaimu," Devan mencengkeram kuat dagu gadis itu, lalu dihempaskan kelantai kamar dengan kasar.
"Aa--aa--apa! Bukanya selama ini kakak mencintai ku?" tanya Zizi tergagap di sertai air matanya.
"Cih, cinta kata mu! Aku tidak pernah mencintaimu. Selama ini aku melakukannya agar bisa menjalankan misi balas dendam ku. Apa kamu sudah mengerti sekarang,"
Namun, ketika dia hamil mampukah Zizi mempertahankan anaknya? Sementara dia harus berjuang untuk hidupnya sendiri. Sedangkan Devan sudah mengancamnya. Apabila dia hamil, maka anak itu akan lelaki itu lenyap kan. Kira-kira Zizi akan tetap tinggal di rumah mewah Devan atau mengugurkan kandungan nya? Atau dia memilih pergi bersama bayi dan penyakit yang di deritanya?
Penasaran sama ceritanya? Yuk langsung ke bab selanjutnya.🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dokter Obygn.
🌷🌷🌷🌷🌷
.
.
Sudah hampir tiga minggu setelah kejadian malam itu. Devan belum pernah melihat muka istrinya lagi. Jam setengah enam pagi gadis itu sudah berangkat kuliah seperti hari biasanya. Setelah pulang kuliah dia lanjutkan bekerja paruh waktu di kafe milik sahabatnya yaitu Kevin, hingga sampai jam sembilan malam.
Tidak di sangka memang, secara kebetulan Maureen dan Zizi bekerja di kafe milik sahabat mereka. Cowok paling tampan di kampus tempat mereka menimba ilmu. Ternyata pemuda itu sudah memiliki usaha kafe sangat terkenal di kalangan anak muda seusia mereka.
Walaupun tau jika Kevin menyukainya. Tidak membuat Zizi berpaling pada cinta yang baru. Di khianati setelah menikah ternyata meninggalkan luka mendalam pada gadis itu.
Tau jika Devan sering menuggu dia pulang. Zizi rela duduk di pos penjagaan agar tidak bertemu dengan sang suami. Bukanya Zizi takut untuk bertemu, hanya saja dia ingin Devan sadar atas perbuatannya.
Padahal sebelum membawa Zizi ke rumah nya. Devan sangat jarang pulang kesana dia lebih banyak menghabiskan waktu di perusahaan dan apartemen. Namun, semenjak membawa istrinya ke rumah mewah tapi bagaikan neraka buat Zizi. Devan selalu pulang ke sana dengan alasan Fiona kekasihnya ada di rumah itu.
Seperti malam ini. Zizi masih setia duduk di pos penjagaan yang ada di rumah itu setelah bertanya apakah Devan ada di rumah atau tidak.
"Nona, sekarang sudah jam dua belas malam. Masuklah, Tuan Devan pasti sudah tidur." ucap penjaga yang biasa Zizi pangil paman.
"Eg, iya. Kalau begitu saya masuk dulu ya, paman. Terimakasih sudah membantu saya lagi." pamit gadis itu berjalan masuk dengan tubuh yang lelah. Tidak bekerja dia butuh uang banyak untuk biayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari, karena hanya tempat tinggal saja dia yang tidak bayar. Bukanya tidak bayar tapi dia membayarnya dengan bekerja di rumah suaminya sendiri.
Malam itu Devan memang memberikan dia kartu black kard. Tapi Zizi tidak mengambil uang nya sepeser pun, dan hanya dia letakan di atas nakas samping tempat tidurnya.
Ceklek....
Zizi membuka pintunya dengan pelan sama seperti langkah kakinya. Setelah meletakkan tas selempang yang dia bawa gadis itu pun langsung mengambil handuk untuk membersihkan dirinya.
Lima belas menit kemudian barulah dia keluar dengan mengenakan handuk sebatas paha dan handuk kecil satunya lagi membukus rambut yang basah. Namun, saat Zizi sedang mengambil pakaian di dalam lemari dia sangat terkejut karena tiba-tiba Devan memeluknya dari belakang.
"Gadis pintar! Jadi kamu sengaja diam di pos penjagaan agar tidak bertemu dengan ku," ucap Devan penuh penekanan. Selama ini dia tidak tau jika Zizi sengaja menunggu di pos untuk menghindari nya.
"Apa yang Anda inginkan? Saya ingin istrirahat jadi jangan basa-basi lagi." Zizi melepaskan paksa tangan Devan yang melingkar pada pingang nya.
"Aku ingin tubuh, mu." kata Devan langsung mengendong tubuh Zizi ala bridal style menuju kearah ranjang. Setelah membaringkan gadis itu Devan langsung menarik handuk yang masih melekat pada tubuh Zizi dan melepaskan pakaiannya sendiri.
Zizi yang tau Devan akan berbuat apa hanya diam bagaikan patung. Dia tidak menolak dan juga tidak menerima. Jadilah Devan bekerja sendiri untuk menuntaskan hasrat nya yang tidak kunjung puas meskipun Jimi sudah membawa beberapa orang perempuan.
"Aaaakkkh!" Desah pria itu semakin cepat memulai permainannya agar bibit lelenya kembali keluar. Sedangkan Zizi hanya bisa meneteskan air mata di sela rasa gairah yang sengaja dia tahan. Sampai beberapa menit kemudian terdengar jika Devan sudah mengerang panjang begitu sampai pada pelepasannya.
"Aaaakkkh! Kenapa rasanya nikmat sekali saat melakukannya bersama, mu?" ucap Devan tidak sadar sudah memuji istrinya sendiri. Sedangkan Zizi sendiri tidak peduli apapun yang Devan ucapkan.
Lalu setelah nya dia tumbang di atas tubuh Zizi yang bergetar menahan tangis. Menangisi nasip buruknya setelah di nikahi malah di jadikan alat balas dendam.
Devan yang baru menyadari hal itu pun segera menarik tabung lelenya keluar. Namun, dia di buat kaget melihat milik Zizi mengeluarkan darah segar.
"Apa kamu sedang datang bulan?" tanya Devan mengelap milikinya yang terkena darah Zizi sembari memakai celana Boxster yang dia pakai tadi. Gadis itu tidak menjawab tapi dia langsung bangun lalu kembali lagi masuk ke kamar mandi dan mengurung dirinya di sana sambil menahan rasa sakit pada perutnya yang tiba-tiba keram setelah Devan memberi hentakan sebelum dia menyemburkan bibit lelenya.
"Aauh! Kenapa perutku sakit sekali? Apa karena aku sedang datang bulan. Tapi... Tanggal dapat ku sudah lewat! Eh, tungu-tungu! Terakhir kali aku datang bulan bukanya sebelum aku menikah. Ya Tuhan kenapa bisa aku baru menyadarinya. Ba--ba--bagaimana jika aku ha--hamil?" Zizi semakin menangis setelah sadar jika dia sudah telat datang bulan.
Bukanya dia tidak mau hamil di usia muda. Tapi ancaman dari Devan lah yang membuatnya takut. Meskipun itu belum pasti karena dia selalu mengkonsumsi obat penunda kehamilan yang Devan bilang waktu di hotel adalah vitamin untuk rahim nya.
"Tapi tidak mungkin aku hamil. Jika aku hamil kenapa aku bisa mengeluarkan darah. Lagian katanya orang hamil itu akan muntah-muntah dan lainya. Aku kan tidak ada mengalami gejala seperti itu." Gadis itu berusaha menampik pikiran buruknya dan segera saja membersihkan tubuhnya.
Begitu Zizi keluar dari kamar mandi. Devan ternyata sudah tidak ada lagi di kamarnya. Namun, gadis itu tidak ambil pusing dia memakai pakaian yang tadi sempat dia pegang lalu memakainya dan langsung saja istrirahat di bawah selimut tebal karena dia sangat lelah hati maupun pikiran jadi dalam waktu lima menit gadis itu sudah tidur dengan nyenyak.
Pagi pun tiba.
Di meja makan Devan yang tau jika istrinya itu belum berangkat menyuruh Bibi Marta memangilnya dan mengajak sarapan bersama. Tentu saja dengan senang hati Bibi Marta menjalankan tugas itu.
Berbeda dengan Fiona, dia mengepalkanan sendok makan yang ada di tangannya. Igin protes dia tidak memiliki hak untuk itu. Dia berada di sana hanya menjadi pacar settingan Devan yang di bayar lebih besar dari hasil dia menjadi model.
Tidak lama setelah pergi memanggil Nona muda nya. Bibi Marta sudah kembali lagi dan mengatakan jika Zizi baru saja pergi lewat pintu belakang.
"Sudahlah, Dev. Biarkan dia mencari makanan di luar sana. Kamu sudah melakukan hal yang benar." selak Fiona ikut bicara. Sehingga membuat lelaki itu kembali lagi melanjutkan makannya. Meskipun dalam pikirannya hanya ada pertanyaan apakah Zizi sudah tidak mencintai dirinya lagi. Sehingga gadis itu selalu menantang dan menghindar darinya.
Rumah sakit CT medical.
Disinilah Zizi berada. Setelah bangun tidur tadi pagi dia melihat tidak mengeluarkan darah lagi. Dia memutuskan untuk periksa ke dokter langsung agar tidak menduga-duga hal yang tidak pasti. Namun, setelah mendengar keluhan nya . Dia malah di suruh menemui dokter Obygn langsung.
"Nona Zivanna Lois!" pangil perawat perempuan menyuruh Zizi masuk ke ruangan dokter karena gilirannya sudah tiba.
Mendengar namanya sudah di panggil Zizi pun berdiri dengan penuh ketakutan di dalam hatinya. Dokter Obygn semua orang tau jika itu adalah dokter kandungan. Lalu mengapa dia harus menemui dokter kandungan. Gadis itu bertanya-tanya di dalam hatinya.
.
.
.
.
.
...Hallo semuanya 🤗 semoga dimanapun kalian berada selalu dalam keadaan baik-baik saja dan sehat. Terimakasih buat kalian semua yang sudah selalu setia menunggu cerita receh Mak.😘😘 Dan jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya ya 🤗...
Like.
Vote.
Favorit.
Komen yang tidak membuat Mak author down untuk melanjutkan ceritanya.
Dan hadiah nya, agar Mak juga semangat buat nulisnya. jangan sepi kayak kuburan.😭😭🤧