NovelToon NovelToon
Suamiku Tidak Mencintaiku

Suamiku Tidak Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Risma begitu syok ketika mengetahui bahwa suaminya yang bernama Radit yang selama beberapa tahun tinggal terpisah darinya karena dia dipindah kerjakan di luar kota ternyata telah menikah lagi di belakangnya. Hati Risma pun bertambah hancur ketika mengetahui bahwa selama sebelas tahun menikah dengan Radit dan mempunyai dua orang anak ternyata Radit tidak pernah mencintainya. Radit tidak bahagia hidup dengannya dan memilih untuk menikahi mantan kekasihnya di masa lalu. Lalu apakah Risma akan sanggup menghadapi pengkhianantan sang suami , dan apakah Risma bisa bertahan hidup bersama Radit setelah diduakan dan dia sadar bahwa cintanya yang begitu besar hanya bertepuk sebelah tangan...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Bukan menatu idaman

Risma dan Radit menikah karena dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Terutama ayah Risma dan Abah Radit, mereka adalah sahabat lama. Jadi mereka sepakat menjodohkan anak- anaknya. Sementara itu bu Ratna kurang setuju dengan perjodohan anaknya itu. Menurutnya Radit masih bisa mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik dari pada Risma.

Radit pria yang ganteng, pintar, berpendidikan tinggi serta anak yang begitu sayang pada keluarganya, menurut bu Rima sangat lah bisa Radit mendapat perempuan yang statusnya setara dengannya yang sama - sama berpendidikan tinggi serta cantik. Masa iya laki- laki lulusan S2 menikah dengan perempuan yang hanya lulus SMA.

Namun apa daya, pak Salim sudah memilihkan jodoh untuk Radit, jadi mau tidak mau, suka tidak suka bu Ratna pun akhirnya menerima perjodohan anaknya itu walapun dengan setengah hati.

Apa lagi menurut bu Ratna semua anggota keluarganya berpendidikan tinggi. Pak Salim adalah pensiunan pegawai negri. Bu Rima juga dulu kuliah dan dia pernah mengajar di sebuah smp swasta dan sekarang sudah pensiun. Adik perempuan Radit yang bernama Anggi pun lulusan S1, dan pernah juga bekerja di kantoran. Walapun setelah menikah dengan Aryo dan punya anak dia hanya menjadi ibu rumah tangga yang mengurus kedua anaknya. Adik bungsu Radit yang bernama Akbar pun sekarang sedang kuliah semester empat di perguruan tinggi terfavorit di kotanya. Dan Radit lah yang membiayai kuliah adiknya itu, karena uang pensiun dari pak Salim digunakan untuk kebutuhan sehari- hari, tidak cukup untuk biaya kuliah.

Dan Risma tidak tahu akan hal itu karena Radit tidak pernah bercerita apapun pada istrinya itu. Dia hanya diberi uang tujuh juta rupiah setiap bulannya oleh Radit untuk keperluan rumah tangga dan biaya sekolah Rafa dan Sabila.Dan dia pun tidak tahu berapa gaji Radit. Tapi Radit tidak pelit, walapun setiap bulan dia mentransfer ke rekening Risma sebanyak tujuh juta, tapi jika Risma ada keperluan mendadak dan meminta uang lagi pada Radit, Radit pasti akan memberinya.

"Risma, kok Radit lama sih belum pulang juga, Umi sudah satu jam lho menunggu di sini..." ucap bu Ratna sambil duduk di ruang tengah.

Sementara Risma sejak tadi menyetrika baju. Iya bu Ratna yang sejak tadi mengoceh membuat Risma harus mengerjakan semua pekerjaan rumah hingga rumah menjadi rapi.

"Mungkin bengkelnya rame kali Mi, trus tadi anak- anak juga minta mampir ke minimarket beli jajan..." sahut Risma sambil fokus menyetrika baju.

"Ya sudah , Umi pulang saja. Nanti kalau Radit pulang bilangin sama dia Umi tadi ke sini. Dan bilang ke Radit untuk pergi ke rumah Umi. Umi ada perlu sama dia..." ucap bu Ratna.

"Ada perlu apa Mi...? Bukannya tadi malam mas Radit juga dari rumah Umi...?Kenapa sekarang mas Radit harus ke rumah Umi lagi...?" tanya Risma menghentikan aktifitasnya.

"Memangnya kenapa kalau Radit datang ke rumah Umi lagi...? Nggak boleh...? Radit itu kan anaknya Umi, mau dia ke rumah Umi setiap hari juga nggak papa kan...?" tanya Umi kesal.

"Tapi Mi, mas Radit kan baru pulang tadi malam, dia pulang cuma sebulan sekali, itu pun cuma dua hari, besok sudah harus balik ke kota B. Saya sebagai istrinya dan juga anak- anak juga ingin berkumpul sama mas Radit Mi..." sahut Risma.

"Eh Risma, memangnya siapa yang melarang kalian berkumpul sama Radit...? Umi kan lagi ada perlu sama Radit. Umi sudah jauh- jauh datang ke sini menemui Radit tapi Raditnya nggak ada di rumah, ya sudah Radit nya saja yang suruh datang ke rumah Umi...." ucap bu Ratna.

"Dengar ya Risma, Radit itu anak laki- laki, anak laki- laki itu milik orang tuanya. Jadi sampai kapanpun Radit bertanggung jawab terhadap orang tuanya. Jadi kamu jangan menghalang- halangi hubungan Radit dengan kedua orang tuanya. Mengerti kamu...?" sambung bu Ratna.

"Risma nggak menghalang- halangi bu, Risma hanya....

"Ah sudah lah ibu mau pulang...." ucap bu Ratna lalu membuka aplikasi di ponselnya untuk memesan taksi on line.

Tak lama kemudian taksi on line pesanan bu Ratna pun datang.

"Jangan lupa, bilangin Radit untuk datang ke rumah..." ucap bu Ratna sebelum meninggalkan rumah Risma.

"Iya Umi.... Umi hati- hati ya..." Risma mencium punggung tangan bu Ratna.

Satu jam kemudian Radit dan anak- anak pun pulang.

"Assalamualaikum..." ucap Rafa dan Sabila masuk ke dalam rumah menenteng kantong belanjan berisi jajanan.

"Waalaikumsalam..." jawab Risma yang sedang sibuk dengan ponselnya.

Setelah kepulangan sang mertua, Risma menjadi bete dengan apa yang telah diucapkan oleh mertuanya itu. Dia pun tidak menyelesaikan menyetrika bajunya. Risma memang begitu jika mengerjakan pekerjaan rumah tapi dia merasa capek dia tidak akan melanjutkannya. Dia lebih memilih untuk istirahat dan main ponsel.

"Banyak banget jajannya..." ucap Risma sambil melirik ke arah kantong belanjaan yang dipegang oleh Sabila.

"Iya bu, lihat nih adek beli jajanan banyak..." Sabila mengeluarkan makanan ringan dan minuman dari dalam kantong.

"Ya ampun, kan ibu sudah bilang jangan beli ciki dulu. Kok beli ciki juga. Udah gitu bungkusan gede lagi..." Risma mulai kesal.

"Tahu tuh adek sudah mas bilangin tapi ngeyel. Sama ayah juga dibolehin..." sahut Rafa.

"Biarin, kan nanti makannya nggak langsung dihabiskan, disimpan buat besok lagi..." ucap Sabila.

"Huuh, nanti kalau amandelnya bengkak palingan mewek...." Rafa mengacak Rambut sang adik.

"Ihhhh.... Mas Rafa nakal...." Sabila kesal.

"Ada apa ribut- ribut....?" tanya Radit menghampiri istri dan anaknya.

"Mas, kok mas Radit malah beliin Sabila jajanan ciki yang bungkusan besar- besar kayak gitu sih, nanti kalau amandelnya bengkak lagi gimana...?" tanya Risma.

"Tadi udah dibilangin makannya jangan banyak- banyak. Buat besok lagi..." jawab Radit. Risma pun hanya menghela nafas panjang.

"Kok kalian lama banget sih tadi...?" tanya Risma.

"Kan tadi kita makan baso dulu..." sahut Sabila.

"Makan baso...? Di mana...?" tanya Risma.

"Di sana bu, baso yang lagi Viral itu, rame banget, antri makanya lama deh..." jawab Rafa.

"Kok ibu nggak dibeliin baso...?" tanya Risma.

"Tau tuh ayah nggak pesenin buat ibu...." jawab Rafa.

"Iya maaf, ayah nggak kepikiran beliin baso buat ibu..." jawab Radit.

"Kalian memang kebiasaan, kalau pergi makan- makan nggak pernah inget sama ibu. Padahal kalau ibu pergi selalu inget kalian, ibu selalu beliin makanan untuk kalian..." sahut Risma lalu bangun dari sofa dan masuk ke dalam kamar.

Radit, Rafa dan Sabila melihat ke arah Risma yang masuk ke dalam kamar.

"Ayah, ibu ngambek tuh nggak dibelikan baso..." ucap Rafa.

"Iya ,ayah sih nggak bungkusin buat ibu, kan kasihan ibu nggak ikut makan baso..." sahut Sabila.

Radit pun menghela nafas lalu dia menyusul Risma ke dalam kamar. Di dalam kamar Risma sedang tiduran di ranjang. Punggungnya capek, karena habis menyetrika baju tadi.Radit lalu duduk di tepi ranjang.

"Risma, kamu kenapa...? Kamu ngambek gara- gara nggak di belikan baso...?" tanya Radit sambil mengusap pundak Risma.

"Maaf ya, aku benar- benar nggak kepikiran tadi. Ya udah aku beliin baso sekarang ya..." ucap Radit.

"Nggak usah mas, aku nggak pengin baso kok aku dah kenyang. Tadi aku cuma becanda aja..." jawab Risma.

"Trus kenapa kamu langsung masuk kamar kayak orang ngambek....?" tanya Radit.

"Aku cuma lagi kesal aja mas sama Umi..." jawab Risma lalu bangun dan duduk menghadap Radit.

"Kesal sama Umi...?" tanya Radit sambil mengerutkan keningnya.

"Iya, tadi Umi datang mencari mas Radit, katanya ada hal penting yang mau Umi bicarakan sama mas Radit. Tapi karena mas Radit nggak pulang- pulang, Umi pulang duluan, dia minta mas Radit untuk datang ke rumah Umi..." jawab Risma.

"Trus yang bikin kamu kesal sama Umi apa...?" tanya Radit.

"Mas, aku tuh capek, setiap Umi datang ke rumah selalu saja cerewet, selalu saja ngomel- ngomel. Semua dikomentari. Gara- gara aku belum setrika baju, dapur berantakan lah, kamar belum dirapihkan lah, gara- gara jam sebelas baru ngepel. Pokoknya semua dikometari. Berisik tahu nggak mas...." jawab Risma.

"Umi juga nggak mau minum teh buatan Risma, jijik katanya karena dapurnya kotor..." lanjut Risma

"Kenapa kamu mesti marah, kan yang dibilang sama Umi benar semau kan...? Dapur kamu kotor, kamar berantakan, baju belum disetrika menumpuk di keranjang baju, semua itu benar kan...? Lalu salahnya Umi di mana...?" tanya Radit.

"Mas, aku bukannya nggak mau membereskan rumah, tapi belum sempat, pagi- pagi kan aku harus masak, nyuci baju, nyuci piring. Nanti juga yang lain- lain bakal dibereskan kalau semua sudah selesai. Tangan aku kan cuma dua , ngak bisa mengerjakan pekerjaan dalam satu waktu..." Risma kesal karena Radit malah membela Umi.

"Ya udah tapi kamu nggak usah menyalahkan Umi, Umi kan hanya menasehati kamu supaya rumah kita rapi...." ucap Radit.

"Ah sudah deh mas, percuma ngomong sama kamu, kamu nggak bakalan belain aku. Kamu lebih suka belain Umi...." sahut Risma.

"Bukan masalah mas bela siapa. Mas cuma bicara fakta saja. Ya memang setiap aku pulang rumah nggak pernah rapi kan...? Tapi aku nggak masalah, selama ini aku juga diam saja, aku ngeri mungkin kamu capek, jadi terserah kamu saja sesempatnya kamu aja membereskan rumah..." ucap Radit.

"Ya harusnya kamu ngomong kayak gitu dong di depan Umi kamu..." sahut Risma.

"Sudahlah nggak usah memperpanjang masalah yang nggak penting..." ucap Radit.

"Nanti abis ashar aku mau ke rumah Umi, kamu mau ikut nggak...?" tanya Radit.

"Nggak...." jawab Risma.

"Ya udah kalau nggak mau ikut. Biar aku sama anak- anak saja..." jawab Radit lalu keluar dari kamar.

Risma pun mendengus kesal.

"Rafa, Sabila, nanti sore ayah mau ke rumah nenek, kalian mau ikut nggak...?" tanya Radit menghampiri kedua anaknya yang sedang makan jajan sambil nonton tv di ruang tengah.

"Mau...mau..." jawab Rafa dan Sabila.

"Ya sudah, sekarang kalian tidur siang dulu ya..." ucap Radit sambil mengusap kepala kedua anaknya.

"Rafa, Sabila sholat dulu, tuh sudah jam satu kalian belum sholat dhuhur..." ucap Risma keluar dari kamarnya.

"Ibu sudah sholat...?" tanya Sabila.

"Sudah..." jawab Risma.

"Ya sudah sana sholat dulu..." ucap Radit.

Risma memang cukup tegas dalam mendidik kedua anaknya. Semenjak masuk sd dia sudah melatih kedua anaknya untuk sholat lima waktu. Apalagi mereka berdua sekolah di sd islam yang di sekolahnya pun sudah diajarkan sholat dan mengaji setiap hari.

...****************...

Sore harinya , Radit bersama dua anaknya pergi ke rumah bu Ratna. Sedangkan Risma tetap tidak mau ikut karena masih kesal dengan ibu mertuanya itu.

" Assalamualaikum...Kakek... nenek..." ucap Rafa dan Sabila berlari menghampiri kakek dan neneknya yang sedang duduk di teras rumahnya menikamati teh hangat sambil membaca koran.

"Eh, cucu- cucu nenek yang ganteng dan cantik sudah datang..." ucap Bu Ratna lalu mencium kening kedua cucunya.

"Wah cucu- cucu kakek sudah pada besar ya..." ucap pak Salim sambil memeluk kedua cucunya.

"Iya dong kek..." jawab Sabila dan Rafa.

Radit pun menghampiri kedua orang tuanya.

"Abah, Umi...." Radit mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Istrimu mana Dit...?" tanya pak Salim.

"Risma nggak ikut Bah, masih ada kerjaan di rumah..." jawab Radit.

"Kerjaan apa...? Rumah aja nggak pernah rapi kok, kerjaannya cuma mainan hape saja tiap hari, makanya rumahnya berantakan kaya kapal pecah..." sahut bu Ratna.

Pak salim dan Radit hanya diam tidak menyahuti omongan bu Ratna.

"Rafa, Sabila, sana main di dalam, di dalam ada om Akbar lagi main komputer, sana samperin..." ucap pak Salim.

Rafa dan Sabila pun lalu masuk ke dalam rumah. Sementara itu Radit bersama kedua orang tuannya berbincang.

Setelah selesai berbincang dengan kedua orang tuanya, Radit, pak Salim dan bu Ratna masuk ke dalam rumah karena waktu maghrib sudah tiba. Mereka pun lalu melaksanakan sholat maghrib. Para laki- laki sholat di masjid dekat rumah, sedangkan Sabila dan bu Ratna sholat di rumah.

Setelah sholat mereka lalu makan malam bersama. Bu Ratna sudah menyiapkan makanan special untuk anak dan cucunya. Mereka menikmati makanannya dengan lahap sambil sesekali berbincang.

"Cucu kakek senin besok mau tes semester dua ya...? Sebentar lagi naik kelas dong ya...?" tanya pak Salim.

"Iya kek..."

"Belanjar yang rajin ya biar nilai rapotnya bagus..." ucap pak Salim.

"Nilai rapot Sabila selalu bagus kek, semester kemarin dapat rengking tiga..." jawab Sabila.

"Wah hebat. Kalau Rafa dapat rengking berapa...?" tanya pak Salim.

"Rengking dua belas kek..." jawab Rafa sambil menunduk malu.

"Nggak papa, belanjarnya lebih giat lagi ya biar bisa dapat rengking yang lebih baik lagi..." ucap pak Salim memberi semangat pada Rafa.

"Rafa itu kan mirip si Risma, bodoh, nggak pernah dapat rengking di sekolah, beda sama Sabila yang diturini kepintaran dari Radit. Dia pinter, dapat rengking terus tiap terima rapot..." sahut bu Ratna.

"Umi... Kok ngomongnya begitu sih..." ucap pak Salim.

Rafa pun menjadi sedih mendengar ucapan sang nenek.

Bersambung...

1
Hera
apapun alasannya emang si raditnya aja yg mau enak dan menang sendiri, mau adil, wong dari mula aja udah gak adil berbuatnya, harus kuat risma kamu bisa kok tanpa si radit
Tirah Suranti
lanjutan nya mana nich Thor 🤗🥰
Yati Syahira
pisah tapi sevelum kadih hadiah jalang ama laki laknat di pecat ,aduin punys bukti konkrit di kantornya di larang nikah ,resikonya harus di pecat,anggi dpt balasan dari mulut ratna yg iblis
Mommy Almira: siap kak, tunggu aja ya...
total 1 replies
Ma Em
ya allah thor buat Risma berpisah dari si Radit suami yg tukang selingkuh semoga Risma dapat pengganti Radit lelaki yg baik dan sukses kalahkan si Radit agar si Radit, Eva dan bu Ratna malu sama Risma karena Risma wanita yg dia hina bisa mendapatkan suami yg lebih dari segalanya dari Radit, pokoknya harus ya thor Risma cerai dari Radit dpt gantinya yg lebih bagus dari situkang selingkuh
Mommy Almira: siap kak, tp nanti ya ceritanya masih panjang /Smile/
total 1 replies
Salsabiela
sedih ih... beneran ini nguras emosi bgt /Sob//Sob/
Asmara
kamu bikin aku nangis Thor, /Sob/, nggak bisa membayangkan kl ada di posisi Risma, menikah 10 th tpi tidak dicintai oleh suami, udah gitu keluarga suaminya pd munafik semua
Ma Em
Ya allah thor kalau baca ini hatiku sakit banget tanganku sampai gemetar kasihan sama nasibnya Risma sdh tdk dicintai suaminya juga disakiti hatinya dibohongi pula sama semua keluarga si Radit, buat si Radit si Eva juga keluarganya yg telah menyakiti Risma buat mereka dapat karmanya terutama si Radit dan si Eva aku tdk mau si Radit dan Eva bahagia thor buat dia menderita begitu juga sebaliknya buat Risma bahagia
Mommy Almira: bab berikutnya akan lebih sakit hati lagi kak 😁
total 1 replies
Yati Syahira
kuat risma balas keruk dulu hartanya ,trus laporin ke kantor biar dipecat laki laknat sama jalangnya,keguguran jalang pendarahaan rahimnya diangkat,cerai pergi jauh kelak berjodoh dgn taufik
Mommy Almira: siap kak 👍
total 1 replies
Hera
kena mental kan mereka yg udah ngebohongi risma, biar aja biar pada kejer semua, emang enak ngebohongi orang
Mommy Almira: iya kak gemes ya 😁
total 1 replies
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus keren👍👍👍
Uthie
Hadduhhh... asli.. cerita ini sukses banget selalu bikin hati cenat-cenut... dan part ini sukses banget udah bikin hati Jedag - jedug.. karena ikut Emosi jiwa bacanya 👍👍
Mommy Almira: tapi yg baca masih dikit 😭😭
total 1 replies
Yuni asti
bikin sakit ,,ayo lebih cepet LG ya thorr upnya
Mommy Almira: diusahakan sehari 2 bab ya, bab berikutnya kl nggak siang ya sore ☺️
total 1 replies
Rahayu Putri pratiwi
ya ampun, sakit nya akuu😭😭
Mommy Almira: bab berikutnya bakal lebih sakit lgi lho kak 😁
total 1 replies
Ma Em
Semoga si Eva tdk bisa pertahankan kandungannya dan keguguran jgn sampai si Eva punya anak sama si Radit itulah hukumannya untuk pelakor semoga Risma segera sehat dan lebih baik Risma bercerai dari si Radit , benci banget sama si Radit dan si Eva semoga pernikahan mereka diketahui bos tempat kerjanya Radit dan Eva agar mereka dipecat cepat thor berikan hukuman untuk Radit dan Eva
Tirah Suranti
kebiasaan selalu lupa sama janji ke istrinya nich Radit ...
Hera
gedek sama menyek" eva, pengen ngegetok palanya
Hera
siap" aja lo radit dibuang sama risma, kamu ngacuhin risma, kamu jg nanti dibales oleh perbuatan mu sendiri
Yati Syahira
keluarga biadab mertua laki jalang ,risma harus keruk harta laki luknut laporin kekantor ,cerai
Yati Syahira
buadab laki,mertua,jalanng segera dpt balasan semua sampe nyungsep semua ,jurang penistaan ,risma jgn bodoh cerai pergi jauh
Mommy Almira: jurang penistaan .. aduh seram sekali ya 😁
total 1 replies
Asmara
ih benci banget pas bagian Eva merengek ky anak kecil, pengin tak pencet aja perut ya 😡😡
Mommy Almira: iya kolokan bgt dah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!