Suami Pilihan Orang Tua Ku

Sejak kedatangan suami nya ke dalam restoran ini.Jihan dan Erlan tiada berhenti berbisik mengabaikan tatapan mata ingin tahu dari Ajeng serta Roy yang duduk di depan mereka.sedangkan Nia dan Egi terlihat santai karena memang sudah mengetahui semua nya.

" Jadi maksud Kamu, Ajeng sahabat Kamu ini mau di comblangin sama Roy sahabat Aku?"Erlan kembali bertanya untuk memastikan semua yang dia dengar.

" Iya Mas,kemarin kan Mas bilang kalau Kak Roy mencari jodoh . kebetulan di antara kita hanya si Ajeng yang lagi free.kasihan dia harus melamun sendiri melihat kita yang udah punya pasangan."jawab Jihan kepada suami nya.

Erlan mengangguk kan kepala lalu mengajak Roy untuk pindah ke meja sebelah agar mereka bisa mengobrol sebentar.

" Jadi gimana Roy? Mau nggak sama teman nya Jihan?"tanya Erlan setelah menjelaskan secara detail kepada Roy.

" Kesempatan ini nggak datang dua kali loh.umur Kamu udah tua dan sudah harus segera menikah sebelum milik mu itu berkarat dan nggak bisa bangun lagi." sambung Erlan sengaja mengejek Roy yang memang lemah dalam urusan menaklukkan wanita.

" Kalau kami berdua nggak cocok gimana? Aku nggak mau bikin malu dan kecewa Nyonya bos."jawab Roy menunjukkan keraguan yang ada di dalam hati nya.

" Maka nya di coba dulu! Cocok atau nggak nya itu urusan belakangan.Aku sama Jihan cuman pengen lihat Kamu bahagia saja.dari pada otak mu buntu mengurus pekerjaan terus."ucap Erlan dengan santai .sementara dari meja samping Jihan terus mencuri pandang kepada suami nya berharap sang suami bisa meyakinkan Roy untuk menerima kehadiran Ajeng.

" Hmm."Roy masih terlihat berpikir.mengingat diri nya yang tidak terlalu pintar menjalin komunikasi dengan orang baru.jika saja Repi melihat hal ini sudah pasti Roy akan di ledek habis-habisan oleh Repi yang merupakan pemain wanita yang cukup handal.

" Baiklah Aku coba dulu."Seru Roy akhirnya menerima.mendengar hal itu Erlan langsung mengacungkan jempol ke arah istri nya dan segera mengajak Roy pindah ke meja yang di tempati oleh istri bersama sahabat wanita nya itu.

Keadaan di meja ini hening tanpa suara.sebelum akhirnya Jihan yang terlebih dahulu membuka suara menyadarkan Ajeng yang tengah asyik memainkan ponsel nya.

" Jeng,ini kenalin teman nya Mas Erlan.nama nya Kak Roy dan ini adalah sahabat Aku nama nya Ajeng, Kak."ucap Jihan memperkenalkan kedua insan tersebut.

" Eh Ajeng Kak." Ajeng mengulur kan tangan secara perlahan.

" Roy." Roy pun menerima uluran tangan Ajeng sambil menatap wajah Ajeng yang menurut nya nggak asing lagi di penglihatan nya.

Jihan,Erlan,Nia dan Egi saling menatap menunggu reaksi kedua nya setelah perkenalan awal ini.

" Kamu bukan nya anak Tante Soraya ya?"tanya Roy kepada Ajeng dengan tangan yang masih saling bertaut.

" Loh kok Kakak tahu Mama?" tanya Ajeng balik yang merasa heran.

" Iya karena Bunda Aku sering arisan bareng Tante Soraya.jadi Aku juga pernah melihat Kamu waktu mengantar Tante Soraya arisan." balas Roy semakin nyaman bercerita kepada Ajeng.sementara yang lain nya hanya menyimak tanpa mau membantah sedikit pun.

" Memang nya Bunda Kakak yang mana sih?" tanya Ajeng penasaran.

" Hani." jawab Roy singkat.

" Oh Tante Hani.pantas saja wajah Kakak mirip sama Tante Hani.kemarin Tante Hani juga pernah cerita tentang anak cowok nya sama Aku." kedua nya terus mengobrol panjang lebar tanpa perduli dengan yang lain.

Jihan dan Erlan yang tidak ingin mengganggu masa pengenalan ini memilih pindah ke meja lain dan di ikuti juga oleh Nia dan Egi yang selalu lengket seperti perangko.

Hari ini menjadi hari yang paling berkesan untuk Ajeng dan Roy.tanpa mereka duga sebelumnya akan bertemu di sini .dengan penampilan ala kadarnya tanpa ada yang di lebihkan sedikit pun

Kedua insan ini terus melanjutkan obrolan semakin jauh dan semakin intens dengan tatapan mata yang sulit untuk di jelaskan.

" Kamu kenapa mau di kenalkan sama Aku?" tanya Roy penasaran.

" Aku jujur saja kaget dengan kedatangan Kakak.mungkin karena mereka merasa kasihan sama Aku yang masih jomblo setelah bertahun-tahun putus dari masa lalu ku." jawab Ajeng santai.

" Oh gitu Aku juga paham.Aku sebenarnya juga di ajak sama Erlan.Kamu nggak merasa ilfil kan kalau dekat sama Aku." tanya Roy lagi yang sebenarnya sudah merasa nyaman dengan Ajeng di pertemuan pertama ini.senyuman serta gaya bicara Ajeng yang apa ada nya membuat Roy tertarik untuk mendekati wanita ini lebih jauh lagi atau bahkan menikah seperti bos nya itu.

" Jadi gimana?"tanya Roy masih menatap dalam wajah Ajeng yang ada di hadapan nya.

" Apa nya yang gimana Kak?" tanya Ajeng balik karena dia tidak paham dengan maksud dari pertanyaan Roy.

" Ya kita kedepan nya."Roy langsung to the point karena memang tidak bisa merangkai kata lebih manis lagi.

" Boleh nggak kita jalani nya pelan-pelan saja Kak.kita temenan aja dulu untuk saling mengenal satu sama lain nya.kalau ada kecocokan ya lanjut ke hubungan yang lebih serius."kata Ajeng dengan sangat hati-hati.wanita periang dan ceplas-ceplos ini menjelma menjadi sosok yang dewasa di saat umur nya masih sangat muda sekali.

" Hm...Oke Aku sangat setuju sekali.kita memang harus mengenal satu sama lain terlebih dahulu biar lebih nyaman lagi menjalani nya."sahut Roy menanggapi ucapan Ajeng.

Ajeng mengangguk dengan sangat yakin.ini rekor luar biasa bagi nya .belum ada satu jam berkenalan tapi kedua nya sudah menjadi lebih dekat dan berulang kali menerbitkan senyum di wajah nya.kedua insan ini lanjut bertukar nomer ponsel lalu tertawa bersama menceritakan hal lucu dari kisah mereka masing-masing.

Sudah setengah jam lebih mengobrol berdua baru lah mereka sadar bahwa ke empat sahabat nya sudah pindah ke meja lain dan menatap kedua nya dengan tatapan mata penuh tanya.

Roy menjelaskan semua nya kepada Erlan sebelum bos galak nya itu banyak tanya dan membuat kepercayaan diri nya hancur berantakan.

Erlan yang mengerti pun memilih tak mau ikut campur lagi dan membiarkan Roy dan sahabat istri nya untuk menyelesaikan semua nya secara mandiri tanpa melibatkan mereka lagi.Erlan yang sudah tidak tertarik lagi untuk kembali ke kantor lalu menerima tawaran istri nya untuk menonton di bioskop bersama yang lain nya juga.

Mereka duduk secara terpisah dengan pasangan mereka masing-masing serta cemilan yang mereka beli tadi sebelum masuk ke dalam bioskop.

Suasana bioskop ini sangat ramai sekali.meskipun di hari biasa dan juga jam kerja tapi semua kursi sudah penuh oleh pasangan kekasih yang juga ingin menonton seperti mereka berdua.

" Mas,Kamu pernah nggak nonton bioskop sebelum nya sama Mbak mantan mu itu?" tanya Jihan berbisik di telinga suami nya karena film sudah di mulai.

" Belum pernah karena ini pertama kali nya untuk ku." jawab Erlan jujur karena memang dulu Tias selalu menolak hal seperti ini dan lebih menyukai kencan yang berbau duit seperti shopping,kulineran dan traveling ke luar negeri.

" Serius?" tanya Jihan tidak yakin.

" Sudah jangan di lanjutkan lagi sayang.kata nya Kamu mau nonton malah asik mewawancarai Aku."ucap Erlan dengan wajah datar sambil menjepit hidung istri nya.

" Pemain pria nya tampan sekali ya Mas." bisik Jihan sengaja ingin melihat reaksi suami nya jika dia memuji cowok lain.

" Biasa saja.malah lebih tampan Aku dari dia."seru Erlan dengan wajah yang sudah mulai mengeras.Jihan hampir terbahak melihat nya dari samping tapi berusaha dia tahan karena masih sadar jika saat ini mereka berada di tengah keramaian.

" Maaf ya Mas suami ku.Aku hanya bercanda saja .Kamu tetap lah pemenang nya di hati ku." batin Jihan tersenyum tipis.

Jihan menoleh ke samping kanan dan kiri nya.memastikan orang - orang yang sedang fokus dengan film yang ada di layar besar.

" Cup." Jihan mengecup pipi Erlan dengan cepat agar tidak ketahuan oleh orang yang berada di samping mereka.

"Suami ku ini adalah makhluk paling ganteng di dunia ini tanpa ada yang bisa menandingi nya.sudah jangan ngambek lagi Mas.nggak cocok sama sekali dengan wajah datar nya."kata Jihan lagi.

Erlan tersenyum miring melihat kelakuan istri kecil nya ini.jika saja mereka berada di dalam kamar sudah di pastikan Erlan akan menggempur pertahanan istri nya sampai tidak bisa bangun lagi.

" Nakal ya Kamu." Erlan kembali menjepit hidung istri nya sebagai balasan.

Jihan hanya terkekeh mendengar nya lalu memohon ampun agar di lepaskan.

" Iya Mas maaf."ucap Jihan memohon.

" Aku maafkan tapi nanti sampai di rumah harus bayar lebih ya sayang." goda Erlan tersenyum sumringah.

Ketiga pasangan ini berpencar pulang kerumah mereka masing-masing.Jihan dan Erlan tetap pada rencana awal pulang ke rumah Bunda Nilam sebelum benar-benar pindah dari sana.sedangkan Nia yang kebetulan tidak membawa mobil di antar oleh gebetan baru nya sehingga mereka punya banyak waktu untuk berduaan tanpa ada yang mengawasi lagi.

" Kalian pulang ke sini juga akhirnya.Ayah pikir kalian sudah sangat nyaman di sana sampai lupa sama Ayah dan juga Bunda. " goda Pak Arlis menyambut kedatangan anak serta menantu nya.

" Ayah ngomong apa sih Yah.tapi memang rencana nya kita mau pindah permanen ke rumah baru itu Yah.kami ke sini mau pamit sekalian ambil barang penting yang kami butuhkan." ucap Jihan menjelaskan.

" Kalian memang sudah seharusnya hidup mandiri.Ayah merestui keputusan kalian itu." jawab Pak Arlis sambil tersenyum hangat.Bunda Nilam yang baru datang dari dapur pun ikut tersenyum dan setuju dengan kepindahan Jihan bersama suami nya.

Sebelum tidur Jihan dengan di bantu oleh Bi Iyem dan juga Bi Darmi memasukkan semua barang nya ke dalam koper lalu menurunkan tiga koper itu ke lantai bawah dan menyusun ke dalam bagasi mobil milik Erlan. Sementara itu Erlan sendiri masih mengobrol dengan Ayah mertua nya di dalam ruang kerja Pak Arlis di sana ikut juga Jevin yang selalu ingin mengobrol dengan kakak ipar nya.

" Terimakasih banyak ya Bi.langsung istirahat aja Bi.maaf ya Jihan merepotkan malam-malam begini." ucap Jihan merasa sungkan telah mengganggu waktu istirahat asisten rumah tangga ini.

" Tidak apa-apa atuh Non.Bibi malah senang bisa bantu Nona Jihan.besok Non kan sudah tidak di sini lagi dan kita akan berpisah Non." jawab Bi Darmi sendu karena memang sangat dekat dengan Jihan yang di asuh sejak kecil.

" Jarak rumah ini sama rumah kami sangat dekat Bi.nanti Jihan janji akan sering mampir ke sini kalau lagi senggang." balas Jihan memeluk bergantian kedua wanita paruh baya ini lalu masuk ke dalam kamar nya menikmati suasana kamar ini untuk terakhir kali nya sebelum pindah ke kamar baru nya.

Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys 🥰🥰🥰