"Ayah bukanlah ayah kandungmu, Shakila," ucap Zayyan sendu dan mata berkaca-kaca.
Bagai petir di siang bolong, Shakila tidak percaya dengan yang diucapkan oleh laki-laki yang membesarkan dan mendidiknya selama ini.
"Ibumu di talak di malam pertama setelah ayahmu menidurinya," lanjut Zayyan yang kini tidak bisa menahan air matanya. Dia ingat bagaimana hancurnya Almahira sampai berniat bunuh diri.
Karena membutuhkan ayah kandungnya untuk menjadi wali nikah, Shakila pun mencari Arya Wirawardana. Namun, bagaimana jika posisi dirinya sudah ditempati oleh orang lain yang mengaku sebagai putri kandung satu-satunya dari keluarga Wirawardana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Pesan Untuk Pak Darmawan
Foto-foto Widuri yang sedang mengikuti Mario kini tersebar di atas meja. Miranda melihat dengan seksama sampai matanya menangkap sosok yang familiar.
"Almahira ...." Tangan Miranda yang memegang selembar foto, bergetar.
"Almahira? Yang mana, Ma?" tanya Mario penasaran.
"Ini ... wanita ini mirip dengan sekali dengan Almahira," jawab Miranda yang menunjukkan foto Shakila yang sedang makan di restoran bersama kedua temannya.
Mario tahu perempuan yang ada di dalam foto karena sering bertemu di perusahaan, dahulu. Namun, belakang ini tidak pernah lagi bertemu dengannya.
"Dia ini salah satu karyawan di AW GRUP. Tapi, seingat aku namanya bukan Almahira. Lagian dia ini perempuan muda," kata Mario. "Mungkin Mama salah–"
Mario dan Miranda saling berpandangan, "Anaknya Almahira!"
Seringai lebar tercipta pada wajah licik ibu dan anak itu. Akhirnya mereka menemukan anak kandung Arya Wirawardana yang selama ini mereka cari.
"Akhirnya ketemu juga anak wanita itu." Miranda tidak akan membiarkan harta kekayaan Arya jatuh kepada orang lain.
Arya dahulu mulai membangun perusahaan AW GRUP setelah menikah dengan Miranda. Perjuangan dia sangat berat karena rekan bisnis kakeknya dan beberapa pengusaha besar tidak ingin bekerjasama dengannya.
Perusahaan AW GRUP yang dibangun oleh Arya tidak sedikitpun menggunakan uang Kakek Gunadarma. Pengacara keluarga tidak memberikan surat atau dokumen penting milik perusahaan Kakek Gunadarma dan membekukan semua keuangan juga aset yang diselalu dinikmati oleh Arya.
Arya lupa kalau Kakek Gunadarma belum memerintahkan pengacara untuk mengubah kepemilikan seluruh aset menjadi miliknya. Kematian sang kakek yang mendadak, lalu dia terlanjur sudah menjatuhkan talak kepada Almahira dan mengusirnya, membuat laki-laki itu kehilangan seluruh kekayaan warisannya.
Perusahaan AW GRUP mulai maju dan dikenal luas sekitar 22 tahun yang lalu. Setelah Arya dan Miranda bercerai. Namun, wanita itu merasa dirinya lebih berhak mendapatkan harta kekayaan Arya yang super banyak itu dibandingkan Silvia, apalagi anak kandung Arya yang tidak pernah diketahui identitasnya.
"Aku tahu siapa dia, Ma. Akan aku cari data milik wanita itu," kata Mario sambil mengetik di laptopnya. Seketika muncul biodata milik Shakila pada layarnya.
"Wanita itu mirip sekali wajahnya dengan Almahira. Bedanya dia menggunakan jilbab," gumam Miranda yang menatap penuh kebencian.
Ibu dan anak itu membaca baik-baik daftar riwayat milik Shakila. Mereka mengerutkan kening ketika membaca alamat tempat tinggal gadis itu yang jauh di luar kota.
"Rupanya mereka tinggal di luar kota. Pantas saja sulit dilacak," kata Mario. "Berarti kita harus mengirim orang ke sana untuk mencari keberadaan Almahira."
"Segera kirim orang! Jangan sampai gadis itu tahu identitas ayah sebenarnya. Bisa-bisa dia menggugat harta kekayaan Arya karena dia merupakan satu-satunya ahli waris," ucap Miranda.
"Baik, Ma. Baik Shakila atau pun Silvia, tidak berhak atas harta kekayaan Arya Wirawardana."
Dahulu Arya mempertanyakan keperawanan dirinya, setelah tahu kalau gadis yang baru pertama kali melakukan itu akan kesakitan dan mengeluarkan darah—untuk beberapa kasus ada wanita yang tidak berdarah ketika melakukan hal itu pertama kali. Miranda memang berbohong kepada Arya waktu itu. Dia mengatakan hilang keperawanan karena mengalami kecelakaan ketika naik sepeda. Padahal, dia sebelumnya sudah melakukan hal itu dengan laki-laki lain.
Miranda juga memaksa Arya untuk segera menikahinya setelah memakamkan Kakek Gunadarma, karena terlanjur hamil. Mau tidak mau laki-laki itu mengabulkan keinginan wanita itu. Pernikahan digelar dengan pesta mewah dan menjadi bahan gunjingan orang lain.
***
Pak Darmawan mondar-mandir di ruang kerjanya, merasa putus asa, karena Arya menghilang tanpa jejak. Lalu, Shakila juga tidak bisa dia temukan keberadaannya. Dia sudah menyuruh orang untuk mencari gadis itu ke kota tempat tinggal Zayyan, sesuai dengan alamat domisilinya.
Langkah kaki Pak Darmawan tiba-tiba terhenti.
"Sebentar ... jangan-jangan Arya sedang bersama Shakila? Dan dia tidak bisa pergi ke mana pun," gumam Pak Darmawan yang menduga-duga dan curiga. Terlebih lagi ada rekaman CCTV yang memperlihatkan mobil Arya melaju ke arah timur menuju luar kota.
Laki-laki itu ingat, dahulu Shakila terlihat terburu-buru memberi tahu identitasnya dirinya dan mengaku sebagai putri kandung Arya dan Almahira. Hal ini sekarang membuat Pak Darmawan menjadi curiga.
"Apa Shakila menyekap Arya, ya?" Tiba-tiba saja pikiran liar memenuhi otaknya Pak Darmawan.
Belum selesai permasalahan siapa anak kandung Arya, muncul permasalahan lainnya secara bertubi-tubi. Arya hilang mendadak, saham perusahaan dialihkan nama kepada Mario tanpa sepengetahuannya. Lalu, Shakila yang tidak tahu berada di mana.
Pak Darmawan sekarang bisa melihat siapa kawan yang sesungguhnya. Hanya Pak Adji yang bersedia membantu. Mungkin karena keluarga mereka sudah berteman baik sejak zaman nenek moyang.
Suara dering telepon membuyarkan lamunan Pak Darmawan. Dia melihat ada nomor asing mengirimkan dua foto dan satu video.
Foto itu adalah Almahira dan Shakila yang duduk manis berdua sambil tersenyum menghadap kamera. Di foto itu Almahira sudah terlihat dewasa dan Shakila sudah beranjak remaja.
Foto satunya lagi adalah Silvia bersama Widuri dan Bu Dewi. Di foto itu ketiganya terlihat ada kemiripan pada wajah ketika tersenyum.
"Apa ini? Jangan-jangan orang ini tahu semuanya! Kalau Shakila adalah anak kandung Arya dan Silvia bukan anak Arya," ucap Pak Darmawan yang terlihat masih shock.
Satu pesan suara yang berdurasi sekitar dua menit itu diklik oleh Pak Darmawan. Dia penasaran apa yang terekam di sana.
"Kamu sudah memastikan kalau Almahira mati kecelakaan sepuluh tahun lalu. Jadi, yang kemarin kita temui adalah anaknya?"
"Benar, Bu. Tapi, yang meninggal bersama dia dulu juga adalah anaknya."
"Aku merasa ada yang aneh, Bu."
"Apanya yang aneh?"
"Dulu aku banting stir karena tiba-tiba ada motor yang menghadang. Jadi, tidak jadi menabrak Alma dan suaminya. Lalu, kenapa tadi pihak rumah sakit bilang kalau yang meninggal kecelakaan dulu adalah Alma dan putranya."
Pak Darmawan langsung tahu siapa pemilik suara yang berbicara di dalam rekaman, yaitu Widuri dan Bu Dewi. Rasa keterkejutan tadi tidak seberapa jika dibandingkan dengan isi pembicaraan di pesan suara.
"Jadi, Almahira meninggal karena ditabrak oleh Widuri?" Keringat dingin langsung memenuhi sekujur tubuh Pak Darmawan.
Lagi-lagi ucapan Shakila memenuhi isi kepala Pak Darmawan. Dahulu, gadis itu juga mengatakan kalau ibu dan adiknya sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu.
"Widuri! Rupanya kamu adalah serigala berbulu domba," ucap Pak Darmawan menahan amarah. "Puluhan tahun kalian membohongi Arya dan ikut menikmati kekayaannya. Tidak akan aku biarkan!"
Pak Darmawan pergi meninggalkan ruang kerjanya. Laki-laki paruh baya itu tahu apa yang harus dia lakukan sekarang.
***
Tetap 💪💪 thor
satu persatu menemukan titik terang tentang keberadaan pak arya.