Azila Anastasya dipaksa oleh keluarganya untuk menikah dengan seorang pria bisu dia adalah Fathaan Biantara Balinda.
Seorang pria sangat kaya raya, tampan serta menjadi idola para wanita, namun kekurangannya membuat semua orang selalu meremehkan dan menghinanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Hadiah
" Bagaimana Azila?" tanya Bunga kepada Azila yang masih melamun
Azila pun menatap kearah Bunga yang sedang berbicara kepadanya, Azila menarik nafasnya begitu dalam lalu menghembuskannya.
" Apa boleh aku ke Dokter Kandungan bersama Fathaan saja?"
Kellyn dan Bunga tersenyum saat mendengar ucapannya Azila.
" Hey, tidak ada yang melarangmu jika kamu ingin pergi bersama suamimu Azila" ucap Bunga dengan lembutnya
" Benar yang dikatakan Bunga itu, memang lebih baiknya kamu pergi bersama suamimu agar dia melihat perkembangan bayimu" sahut Kellyn
Azila menganggukkan kepalanya dengan wajah tersenyum namun dia juga sangat terharu sekali..
Karena kedua sahabatnya benar-benar sangat baik sekali kepada dirinya, dimana Azila langsung memeluk mereka berdua.
" Intinya selamat kamu sudah berhasil membuat kehidupanmu menjadi bahagia" ucap Kellyn kepada Azila
" Terima kasih kalian berdua benar-benar selalu ada untukku" jawab Azila
Mereka saling berpelukan satu sama lainnya, hal yang tidak disangka Azila kini terjadi kedalam kehidupannya.
Dia mengira, dia tidak akan merasakan bahagia namun ternyata saat ini kebahagian datang pada dirinya terlebihnya hadir seseorang didalam dirinya.
****
Tepat pukul 4 sore.
Azila yang sedang ada kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dia juga tidak tau bahwa Fathaan sudah kembali dari kantornya.
Kedua sahabatnya juga dari siang sudah kembali ke apartemennya karena mereka ada pekerjaan.
Kini Azila yang sedari tadi muntah-muntah membuat dirinya menjadi sangat lemas sekali. Untungnya saja dia sudah membersihkan dirinya jika tidak mungkin dia akan jatuh pingsan.
Azila berjalan keluar dari kamar mandinya, dia masih tidak sadar bahwa Fathaan sedang menunggunya diatas tempat tidur.
Ceklek!
Terdengar suara pintu terbuka, Fathaan langsung berdiri dan menatap kearah Azila yang ada didepan kamar mandi.
Mata Fathaan melotot karena melihat wajah Azila yang begitu pucat sekali sehingga membuatnya hanya berdiri disana.
Dengan cepatnya Fathaan melangkahkan kakinya mendekat kearah Azila. Dia begitu sangat khawatir sekali.
Saat Fathaan memegang pundak Azila seketika juga Azila langsung mendongakkan wajahnya menatap Fathaan.
" Kamu sudah pulang?" tanya Azila dengan bahasa isyaratnya
Bukannya Fathaan menjawabnya namun dia balik bertanya kepada Azila.
" Azila, ada apa denganmu? Mengapa kamu terlihat sangat pucat dan lemas sekali?" tanya Fathaan dengan penuh khawatirnya
" Aku tidak apa-apa, mungkin hanya kelelahan saja"
" Tidak mungkin kau hanya kelelahan, kalau begitu ayo kita kerumah sakit"
Azila menggelengkan kepalanya dengan cepat sekali sehingga membuat Fathaan menjadi sangat keheranan karena Azila menolaknya.
" Ada apa? Mengapa kamu tidak mau kerumah sakit?"
" Sssttt diamlah Fathaan, aku tidak apa-apa sungguh jadi tidak perlu kerumah sakit"
" Tapi"
Azila menggelengkan kepalanya dengan sambil memegang wajahnya Fathaan, dia menyakinkan Fathaan bahwa dia baik-baik saja.
" Ada sesuatu yang ingin aku beritahukan kepadamu Fathaan"
Fathaan mengerutkan keningnya saat mendengar ucapannya Azila.
Dimana Azila langsung menarik Fathaan membawanya ketempat tidur, saat mereka duduk Azila mengambil sebuah kotak kecil dengan didalamnya beberapa alat tes kehamilan.
Saat mengambilnya, kini Azila memberikannya kepada Fathaan. Betapa bingungnya Fathaan saat Azila memberikan kepadanya.
" Apa ini?" tanya Fathaan dengan wajah bingungnya
" Buka saja, kamu akan tau jika melihat isi dalamnya" jawab Azila dengan wajah tersenyumnya
Karena merasa sangat penasaran akhirnya Fathaan membuka kotak kecil tersebut, saat dia membukanya raut wajahnya masih sangat bingung melihat isi dalamnya..
Ada sebuah 3 alat tes kehamilan disana, Fathaan pun mengambilnya dan melihat hasilnya tersebut.
" Apa ini Azila?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Air mata Azila yang tidak bisa tertahankan kini menetes,
" Lihatlah baik-baik kamu pasti akan tau itu apa" jawab Azila dengan bahasa isyaratnya
Fathaan mencoba fokus untuk melihat kearah alat tes kehamilan tersebut, namun saat beberapa menit kemudian.
" Azila kamu hamil?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Azila tersenyum lalu menganggukkan kepalanya dengan perlahan-lahan, seketika Fathaan menjadi sangat terkejut sekali dia langsung mendekat kearah Azila.
" Kamu tidak berbohong bukan?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
" Aku tidak berbohong, itu semua asli Fathaan aku benar-benar mengandung anakmu"
Fathaan yang tidak menyangka bahwa dirinya akan menjadi Ayah, sangking begitu bahagianya Fathaan tidak bisa berkata-kata apapun lagi.
Dia pun langsung memeluk Azila, air matanya menetes merasakan kebahagiaan hadir didalam dirinya saat mengetahui bahwa Azila sedang hamil anaknya.
" Terima kasih Tuhan engkau memberikan kebahagiaan yang tidak pernah aku sangka dalam hidupku, aku benar-benar sangat bersyukur atas apa yang telah kau berikan kali ini" gumam Fathaan dalam hatinya
Dia kembali memeluk Azila begitu sangat erat sekali, berkali-kali dia mencium keningnya Azila entah saat ini dia sangat bahagia sekali.
Namun tiba-tiba Azila mendorong Fathaan dan turun dari tempat tidurnya serta berlari kearah kamar mandi.
Fathaan sangat terkejut melihat Azila yang langsung mendorongnya serta berlari kearah kamar mandi.. Fathaan pun ikut menyusul Azila.
Hueeek. Hueeek. Hueeek.
Fathaan mendengar suara Azila yang sedang muntah diwastafel dengan cepatnya dia menghampiri Azila sambil mengusap-usap punggungnya Azila.
Azila memuntahkan semuanya padahal dia tidak ada makan ataupun meminum apapun namun tetapi dia merasa sangat mual sekali sehingga membuatnya ingin muntah terus.
Saat Azila sudah selesai muntah, dia langsung terduduk tepat dibawah wastafel dengan wajah yang begitu sangat pucat sekali.
Keringatnya bercucuran diwajahnya, Azila begitu sangat lemas sekali sehingga tidak ada tenaga lagi untuk berdiri.
Fathaan benar-benar sangat khawatir melihat keadaan Azila seperti itu, tanpa bertanya apapun lagi dia langsung menggendongnya dan membawanya keluar dari kamar mandi.
Lalu membawanya kembali ketempat tidur, serta membaringkannya secara perlahan-lahan.
Saat sudah terbaring, Azila menutup matanya rasa kepalanya benar-benar sangat sakit sekali sehingga membuatnya sangat susah untuk membuka matanya.
Fathaan ingin bertanya, namun melihat kondisi Azila seperti ini tidak memungkinkannya untuk bertanya.
Karena sangat begitu panik sehingga Fathaan mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Ferdy.
" Tolong bawa Dokter Kehamilan ke Mansion, sekarang juga"
Isi pesan Fathaan kepada Ferdy.
Kini Fathaan duduk disampingnya Azila sambil memegangi tangannya, dia begitu sangat khawatir sekali melihat kondisinya Azila.
Dia benar-benar tidak tau harus apa, karena dia bisu dan tuli hal itu membuatnya sangat susah untuk bertanya.
" Maafkan aku Azila, disaat kamu seperti ini tidak ada yang bisa aku lakukan lagi selain memanggil Dokter kesini untuk mengetahui kondisimu bagaimana sekarang in, aku berharap kamu dan bayinya baik-baik saja" gumam Fathaan dalam hatinya
Fathaan menatap Azila yang sedang menutup matanya dengan tatapan yang begitu sangat sedih sekali.
Dia selalu menyalahkan dirinya karena dia bisu dan tuli sehingga sangat susah untuk berkomunikasi dengan orang-orang.
tiada angin tiada hujan tiba2 dateng berkata kpd fathaan meminta menceraikan azila....
Dulu aja menolak mentah2 dijodohkan dgn fathaan krn fathaan bisu dan tuli.....
makanya jd org sangat belagu dan sombong suka menghina org lain....
Kini tidak ada bisa menghina fathaan lagi bisa berbicara.....
smg awal yg baik bagi fathaan bisa berbicara lagi....