Ayah!!! Ibu Yang Jahat Kabur Lagi

Ceklek

Wajah tua pak Hans langsung menyapa netra Samuel.

"Selamat pagi tuan muda" sapa nya penuh hormat.

"Pagi,saya harap ada yang penting sehingga harus membuat pak Hans mengetuk pintu begitu kuat."

"Dibawah ada nona bungsu Graham,tuan muda"

Dahi Samuel mengernyit,meski dia cukup perhatian pada Jasmine tapi bukan berarti dia suka kunjungan mendadak seperti ini.

"Hmm...hibur dulu pak Hans,saya akan menyusul"

Pak Hans mengangguk lalu turun kembali,meninggalkan Samuel yang masih berdiri di pintu kamar nya.

Kepala nya berdenyut karna mimpi sialan itu.

Dia memijit pelan pelipis nya,seumur hidup,baru kali ini dia bermimpi erotis tanpa klimaks seperti ini.

Sial

Umpat nya pelan,lalu mesuk ke kamar mandi.

Sementara dibawah.

"Harap menunggu nona,tuan muda sedang bersiap"

"Terimakasih pak,maaf merepotkan pak Hans"

Jasmine tidak berani bertingkah sombong di depan pak Hans,walau pak Hans hanya seorang kepala pelayan.

Dia dapat memahami bahwa ucapan pak Hans memiliki bobot di keluarga Laguna,maka itu sebisa mungkin dia memberikan kesan yang baik di depan pak Hans.

"Sudah menjadi tugas saya nona,silah kan menikmati teh nya nona,saya undur diri terlebih dahulu."

Bagaimana mungkin pak Hans tidak dapat melihat trik murahan Jasmine,dia sangat paham jika nona muda yang terlihat anggun dan baik ini adalah perempuan yang penuh perhitungan.

Sebagai seorang yang sudah melayani keluarga Laguna,dari generasi kakek nya,ayah nya,lalu pak Hans sendiri,tentu saja pak Hans sudah banyak makan asam garam.

Meski status nya hanya seorang kepala pelayan,tapi banyak orang yang masih berusaha menjilat nya.

Jadi walaupun dia dapat mengetahui bahwa nona muda keluarga Graham itu memiliki pemikiran yang salah terhadap tuan muda nya,tetapi jika tuan muda nya sendiri tidak keberatan,maka dia hanya bisa mengikuti kemauan tuan muda nya.

Tidak sampai tiga puluh menit menunggu,Samuel sudah berjalan menuruni tangga.

Jasmine yang melihat sosok gagah yang sudah lama di idam-idam kan ini,jantung Jasmine mendadak berdegub kencang.Apalagi saat Samuel semakin mendekat kearah nya,dia dapat mencium hormon pria yang menguar dari tubuh Samuel.

Jasmine mengepalkan tangan nya dengan erat,orang luar mungkin banyak yang iri melihat kedekatan mereka,tidak terkecuali Victoria sendiri,tapi hanya Jasmine yang tau bahwa pria ini sangat menjaga jarak dengan diri nya.

"Maaf lama."ucap Samuel hanya sekedar untuk berbasa-basi

"Tidak-tidak,justru aku yang meminta maaf pada kak Muel,atas kunjungan ku yang mendadak." Jasmine bahkan dengan sengaja menyelipkan anakan rambut ke telinga nya.

Tingkah nya yang malu-malu akan membuat banyak pemuda tertarik pada nya,namun yang pasti bukan Samuel.

Dia hanya mengangguk pelan tanpa memandang kearah Jasmine.Meski sudah mengharap kan hasil seperti itu,tetapi Jasmine tetap merasa kecewa.

Namun mengingat tujuan nya datang hari ini,maka Jasmine mengatur kembali suasana hati nya.

"Hmm..kak Muel,aku ingin meminta tolong kakak,tapi aku tidak tau apakah kakak dapat membantu,karna bagaimana pun permintaan ku ini sedikit keterlaluan"

Jasmine sengaja mengecilkan suara nya diakhir kalimat.

"Jika masih dibatas wajar,tidak masalah" Samuel menanggapi dengan ringan,lalu dia mulai memfokuskan perhatian nya pada majalah bisnis yang tergeletak di atas meja yang menjadi jarak pemisah bagi mereka.

"Aku..aku ingin kak Muel membantu aku berakting jadi pasangan atau tunangan yang memungkinkan untuk tameng kak."

Jasmine langsung buru-buru menundukan kepalanya,sementara kedua jemari tangan nya saling meremas,ketika Samuel menatap diri nya.

"Kau tau apa yang kau katakan?" tanya Samuel dengan nada berat.

Tubuh ramping Jasmine mendadak gemetar,dan tidak lama kemudian isakan kecil lolos dari mulut nya.

"Jas.." Samuel langsung melembutkan suara nya,dia merasa bersalah karna merasa membuat Jasmine ketakutan.

"Maaf.." cicit Jasmine yang masih dalam posisi menunduk sembari terisak-isak.

"Tatap aku dan katakan alasan nya,karna bagaimana pun aku adalah suami dari saudari mu.Dan permintaan mu ini sangat konyol"

Jasmine perlahan mengangkat wajah nya yang bersimbah air mata.

Huh..

Samuel menghela nafas karna rasa bersalah nya semakin bertambah.

"Kakak pasti paham jika seorang penari profesional seperti ku pasti ada tur,saat itu aku sedang mengadakan tur di negara P. Awal nya aku sangat senang karna ada sponsor yang mendanai tur ku dengan dana yang tidak sedikit,tapi yang menjadi masalah nya adalah..."

Jasmine menggigit kuat bibir nya menahan isakan yang akan keluar dari mulut nya,sementara tubuh nya semakin bergetar.

"Lalu.." Samuel sedikit bingung dengan situasi saat ini,dia adalah pria dengan IQ yang tinggi namun memiliki EQ yang sangat dipertanyakan.Dia bahkan tidak pernah membujuk seseorang yang sedang menangis.

"Ddia adalah seorang pewaris keluarga kaya kak,dan..dan dia tergila-gila pada ku,ta tapi dia memiliki riwayat masokis."

"Dia mencari tau dimana dan siapa saja keluarga ku,lalu tiba-tiba dia mengirim hadiah lamaran untuk ku,kakak taukan jika aku memiliki trauma setelah malam itu..."

Dengan terbata-bata Jasmine menjelaskan permasalahan nya,lalu mengingat kan Samuel tentang trauma yang dialami nya ketika berusia lima belas tahun,dimana itu menjadi pertemuan pertama mereka.Sementara Jasmine memperhatikan dengan jelas perubahan suasana hati Samuel.

Dia perlahan menunduk untuk menyembunyikan senyum penuh kemenangan,yang tergambar di wajah nya.Dia berani bertaruh untuk membuat Samuel menuruti keinginan nya,dia sengaja mengungkit tentang trauma yang dimiliki.Karna itu adalah kartu truf yang ampuh untuk membuat Samuel untuk menuruti semua keinginan nya.

Dan benar saja tinju Samuel mendadak mengetat ketika mendengar kata 'trauma' dari Jasmine.

Dia mengetahui dengan sangat jelas tentang kejadian yang menjadi penyebab trauma Jasmine,hal itu juga yang membuat Samuel selalu menoleransi Jasmine .

"Kak aku belum mampu untuk sembuh dari trauma itu,lagi pula aku hanya kakak yang membuat aku tidak merasa jijik dan takut,aku mohon kak..." Jasmine langsung berlutut di depan Samuel.

Dan tindakan Jasmine itu sukses untuk menambah rasa bersalah Samuel terhadap Jasmine.

"Baiklah,jangan berlutut lagi"Samuel membantu Jasmine berdiri.

"Terimakasih kak,aku janji kakak hanya akan menjadi tameng untuk melindungi ku,tidak lebih.Hanya saja aku bingung bagaimana mengatakan pada kakak ku agar dia tidak salah paham??"

"Dia akan menjadi urusan ku,tenanglah."

Samuel tidak melihat senyum kemenangan yang melintas di mata Jasmine.

Selepas kepergian Jasmine,Samuel langsung teringat jika Victoria belum juga pulang.

Dia mengetik serangkaian nomor dengan cepat,lalu melakukan panggilan langsung.

Tut..tut..tut

"Dimana wanita ini?" gerutu nya,pasal nya hingga nada nya berakhir,panggilan nya tidak kunjung diangkat.

Tut..tut..tut

"Ada apa?" suara ketus Victoria yang tidak biasa nya menyapa gendang telinga Samuel.

"Apakah ada istri seperti mu,yang tidak pulang kerumah apalagi dalam keadaan hamil??" Samuel langsung menghardik Victoria.

"Ck..tuan muda Samuel,apa peduli anda"

"Pulang sekarang,berhenti berbuat masalah Victoria.Ingat kau..."

"Membawa nama Laguna,aku masih mengingat nya tuan muda."

Mendengar Victoria memotong ucapan nya membuat emosi Samuel seketika memuncak.

"Jangan memancing ku Victoriaaaa!!!" teriak nya.

"Ck ck ck"

Tut.

Panggilan langsung terputus begitu saja.

"Sialan berani nya wanita ini" Samuel sangat jarang kehilangan kendali atas emosi nya,namun jika berhubungan dengan Victoria,emosi nya seperti memiliki pengecualian tersendiri.

"Awas saja jika kau membuat masalah menggunakan gelar Laguna,aku tidak akan bersikap mudah dengan mu." geram nya.

Jika bukan untuk membuktikan bahwa dia tidak memperkosa Victoria,maka Samuel tidak akan pernah menoleransi wanita ini,bahkan hingga saat ini dia masih sangat meragukan bayi yang ada di perut Victoria.

Jika bukan karna kakek dan nenek nya yang memaksa nya,dan untuk membuktikan kebenaran lewat kelahiran bayi itu,maka...

Sialan