NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Ketua OSIS Dingin Dan Si Gadis Bar-bar'

Kisah Cinta Ketua OSIS Dingin Dan Si Gadis Bar-bar'

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / ketos / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:1.9M
Nilai: 5
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Arkana Rafandra Pramana, seorang ketua OSIS di sebuah sekolah bonafit. Ia memiliki wajah yang sangat tampan dan banyak diidolakan oleh kaum hawa. Di samping itu, ia adalah putra dari Arsenio Raymond Pramana, pemilik perusahaan nomor satu di Indonesia. Di saat hidupnya merasa damai, tiba-tiba dikacaukan oleh seorang gadis yang sangat bar-bar. Senja ... ya nama wanita itu adalah Senja. Seorang gadis manis yang merupakan adik kelas Arkana. Senja memiliki pribadi yang ceria dan mampu menarik perhatian seorang Arkana. Namun, sayangnya perjalanan cinta mereka tidak bisa mulus, karena Arkana dijodohkan dengan gadis bernama Hanna, putri dari sahabat papa dan mamanya. Arkana dengan sangat terpaksa menerima perjodohan, karena hutang budi, dimana mamanya Hanna pernah menyelamatkan nyawa mamanya Arkana. Arkana benar-benar dilema, terjebak di antara dua pilihan. Antara cintanya atau balas budi.Apakah, Arkana bisa bersatu dengan Senja? ataukah dia memang ditakdirkan berjodoh dengan Hanna?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arkana tahu yang sebenarnya

Keysha keluar dari dalam kamar mandi setelah selesai merapikan penampilannya. Ya , tujuan gadis remaja kelas 2 SMP itu masuk ke kamar mandi bukanlah untuk buang air kecil atau besar, melainkan untuk memastikan kalau penampilannya tetap cantik. Hal itu karena dirinya seketika merasa kurang percaya diri dan takut kalau-kalau penampilannya tiba-tiba berantakan di depan empat pemuda yang menarik perhatiannya.

"Hai," Keysha terjengkit kaget begitu dirinya di sapa oleh salah satu dari empat laki-laki yang menarik perhatiannya.

Untuk beberapa saat, remaja berusia 14 tahun itu tercengang, karena tidak bisa menyembunyikan kekagumannya pada sosok pria yang berpostur tinggi dan berwajah tampan di depannya. Remaja itu seakan-akan melihat seorang pangeran yang muncul dari negeri dongeng.

"Hei, dek. Kenapa melamun?" laki-laki yang tidak lain adalah Arkan itu, mencoba menyadarkan Keysha dengan cara melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Keysha.

"I-iya, Kak?" Keysha seketika tersadar dari alam bawah sadarnya dan menggigit bibirnya karena malu.

"Emm, kamu kenapa bisa seimut ini sih?" Arkana sengaja terang-terangan memuji Keysha, karena dia tahu kalau seusia Keysha pasti sangat mudah terbang mendengar sebuah pujian. Padahal sebenarnya, Arkana ingin muntah mendengar dirinya sendiri berucap seperti itu.

"Ah, Kakak bisa aja," benar saja, Keysha tampak malu-malu. Pipi remaja itu sontak memerah saking tersipu.

"Iya, benar. Aku tidak bohong. Kalau boleh tahu, nama kamu siapa?" tanya Arkana sembari mengulurkan tangannya.

Dengan malu-malu, Keysha membalas uluran tangan Arkan. "Aku Keysha, Kak," gadis remaja itu menyebutkan namanya dengan suara yang dibuat selembut mungkin dan seimut mungkin.

"Oh, Keysha. Nama yang cantik, seperti orangnya," puji Arkana lagi, membuat pipi Keysha semakin memerah.

"Kakak jangan puji aku terus ah. Aku kan jadi malu," Keysha memukul pelan lengan Arkana.

"Kenapa harus malu? Kan yang aku bilang tadi benar," Arkan melebarkan senyumnya. Hal yang dia rasa sudah membuat dirinya terlihat buruk.

"Nama Kakak, siapa?" tanya Keysa dengan lembut.

"Oh, namaku Sabiru," sahut Arkan, memalsukan namanya.

"Maaf, Biru, aku pinjam namamu dulu," batin Arkana.

"Oh, Kak Sabiru? Nama yang unik, karena Keysha jarang dengar ada orang yang memakai nama itu," tutur Keysha.

"Terima kasih. Kamu juga ternyata pintar memuji," sahut Arkana. "Yang tadi denganmu itu mama sama papa kamu ya?" Arka akhirnya mulai bertanya pada hal yang sebenarnya sangat ingin dia ketahui.

"Iya, Kak. Itu papa dan mamaku, emangnya kenapa?" Keysha mengernyitkan keningnya.

"Nggak kenapa-kenapa. Papa kamu tampan, mama kamu cantik, pantas anaknya secantik ini," puji Arkana lagi. Tindakan yang sebenarnya membuat dirinya ingin muntah.

"Ihh, Kakak ini lagi-lagi membuat aku malu," pipi Keysa kembali memerah.

"Emm, apa kamu ini anak tunggal atau punya kakak maupun adik?" tanya Arka lagi menyelidik.

"Aku anak tunggal, Kak. Tapi, di rumah ada Kakak sepupu, namanya Kak senja,"

Arkana tersentak kaget, namun dia berusaha untuk tidak memperlihatkan rasa kagetnya.

"Oh seperti itu? Kenapa dia tinggal di rumah kalian?" Arkana secara halus mulai mengorek informasi tentang Senja.

"Emm, mama dan papanya sudah meninggal karena kecelakaan sejak dia kecil. Jadi, papa sebagai pamannya akhirnya membawa dia ke rumah untuk merawatnya," terang Keysha, membuat Arkana terhenyak. Seketika segelumit perasaan bersalah kembali menyentil hatinya.

"Tapi, kenapa dia tidak ikut makan malam dengan kalian?" Arkana bertanya lagi, karena dirinya belum puas.

"Tadi sih Papa mengajaknya, tapi mama mengancamnya agar pura-pura menolak ajakan Papa. Karena Mama tidak suka dengan Kak Senja," Keysa dengan mudahnya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Arkana tanpa curiga sedikitpun.

"Wah, mama kamu tidak suka ya? Jadi setiap kalian keluar makan malam seperti ini, Si Senja itu tidak pernah ikut dong ya?

Keysha menganggukkan kepalanya, mengiyakan.

"Apa papamu tidak curiga, kenapa Senja selalu menolak?" tanya Arkan lagi.

"Tidak. Kan Papa kerjanya di Jogja, Kak. Ini kebetulan aja, Papa pulang karena cuti. Kita makan malam di luar, itu juga karena besok papa akan kembali ke Jogja," terang Keysa, masih belum curiga.

Arkana mengangguk-anggukkan kepalanya, mulai mengerti. "Jadi mamamu tidak menyukai si Senja itu ya? Kenapa? Apa Si Senja itu tidak baik?" selidik Arkana lagi.

"Emm, kata mama sih, dia tidak suka sama Kak Senja karena Kak Senja itu anak dari Bude Dania. Kata mama, dulu dia suka sama papanya Kak Senja, tapi papanya Kak senja malah suka sama bude Dania. Dari situ, mama jadi gak suka deh sama Kak senja.Kak Senja sih gak pernah jahat sama Keysha, tapi mama bilang, aku tidak boleh dekat-dekat dengan Kak Senja. Padahal, sebenarnya aku ingin dekat, karena aku tidak punya teman main di rumah," terang Keysha sembari mengerucutkan bibirnya.

"Sebenarnya nih, Kak ...aku kadang kasihan sama Kak senja, karena kalau papa nggak ada, mama tidak akan memberikan Kak senja makan, kecuali Kak Senja menghasilkan uang. Jadinya, kak Senja harus kerja deh setiap pulang sekolah. Kalau nggak ada uang, ya Kak senja gak makan. Dia hanya minum air putih aja," terang Keysha lagi yang tidak sadar sudah semakin jauh menceritakan tentang kebusukan mamanya sendiri pada orang yang baru dikenalnya.

Arkana sontak tercenung. Rasa bersalah semakin besar menggerogoti hatinya. "Argh, bisa-bisanya aku berasumsi sendiri tanpa mencari tahu lebih dalam," Arkana merutuki kebodohannya sendiri.

"Kenapa kamu tidak bantu? kan bisa bantu dengan diam-diam," ucap Arkan yang mulai gregetan mendengar perlakuan mamanya Keysha pada Senja.

"Aku takut ketahuan sama mama Kak. Aku pernah naruh uang di lipatan buku Kak Senja tanpa Kak Senja tahu, tapi begitu Mama tahu, aku dimarahi habis-habisan dan aku tidak dikasih uang jajan selama seminggu,"terang Keysa.

"Emm, dari tadi Kak Sabiru nanyain tentang Kak Senja, apa Kakak kenal dengan Kak Senja?" Keysha seketika tersadar. Remaja itu memicingkan matanya, menatap curiga pada laki-laki tampan di depannya itu.

"Oh, tentu saja aku tidak kenal dengan si Senja yang kamu ceritakan itu. Tadi kan kamu sendiri yang bilang punya kakak sepupu di rumah. Jadi, gak salah kan aku tanya kenapa dia bisa tidak ikut ke sini?" Arkana berusaha mengelak.

"Iya ya," Keysha nyengir, memamerkan deretan giginya yang rapi.

"Kasihan dia ya ditinggal sendiri di rumah. Berarti dia belum makan dong," Arkana kembali ke topik Senja.

"Emm, tadi papa sudah meminta mama untuk memesan makanan online untuknya dan Mama sudah bilang 'sudah'. Tapi, aku yakin deh, mama pasti belum pesan. Uang yang dikasih papa aja untuk biaya beli buku dan jajan kak Keysa, diminta balik sama mama," sahut Keysa, membuat tangan Arkana mengepal tanpa sadar.

"Tapi, sepertinya Kak senja sekarang juga pasti tidak di rumah. Karena tadi, aku dengar mama memintanya untuk mencari kerja malam ini juga, karena papa akan ke Jogja besok," terang Keysha, lagi.

"Brengsek! Ada ya wanita kejam seperti itu!" umpat Arkana dalam hati.

"Ternyata hidupmu memang semenyedihkan itu. Tapi, kenapa kamu bisa tetap terlihat biasa saja, seakan hidupmu baik-baik saja?" Arkana membatin dengan raut wajah yang berubah sendu.

"Oh ya, kamu sudah terlalu lama di sini. Takutnya kamu dicariin sama orangtuamu. Da aku juga pasti dicariin sama teman-temanku tadi," pungkas Arkana, sengaja mengalihkan pembicaraan karena merasa informasi yang dia inginkan sudah didapat.

"Oh iya Kak. Tapi, bisa tidak aku minta nomor Kakak," Keysha terlihat malu-malu.

"Haish, inilah yang tidak aku inginkan," batin Arka.

"Emm, boleh," Arkana kemudian menyebutkan nomornya Sabiru.

"Maaf, Biru. Lagi-lagi aku menumbalkan kamu," bisik Arkana pada dirinya sendiri.

Tbc

1
Febby Fadila
mengenang masa mudaku dulu
Febby Fadila
Namax jg kisah cinta anak SMA..
Febby Fadila
ad yang mulai jatuh cinta ni
Febby Fadila
semangat senja
Febby Fadila
hahahhahhaah
bgus daren mantap
Febby Fadila
ingat waktu SMA dulu
Febby Fadila
aseeeekkk...
Febby Fadila
ada ada sj penghalangnya...
Febby Fadila
kebangetan banget si hana
Imam Syafi'i
Luar biasa
Febby Fadila
makax jangan lebay hanna
Febby Fadila
rasain tu nenek lampir...
Febby Fadila
semoga sdah ketahuan sama satrio..
Febby Fadila
sumpah aku sampe senyum2 sendiri...
Febby Fadila
astaga arkan ko maksa sii
Febby Fadila
kirain senja yg mau dpat begal
Febby Fadila
jangan panas hana. entar kebakar
Febby Fadila
pasti adel lihat cctv de
Febby Fadila
iiii
kejam banget si
Febby Fadila
sabar ya senja..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!