NovelToon NovelToon
Suamiku Mantan Mafia

Suamiku Mantan Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: kikoaiko

Sebelum baca novel ini, othor sarankan baca novel othor dulu yang berjudul "Baby Girl".


Emma Sheren, gadis yatim piatu yang tega di jual oleh ibu tirinya, tapi dia berhasil melarikan diri dan bertemu seseorang di jalan.


Joven Max Owen, Mantan mafia yang beralih profesi menjadi bodyguard. Pertemuannya dengan seorang gadis membuat dia akhirnya menikahinya.



Yuk simak kelanjutan ceritanya.....


Novel ini di buat hanya untuk hiburan semata. Jika anda ingin mencari novel yang mendidik bukan di sini tempatnya. 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

"Kalau pakai metode skin to skin bisa bahaya nanti, apalagi kalau dadanya menempel dengan dadaku yang ada aku bisa khilaf. Tidak,tidak aku harus mencari cara lain untuk menurunkan demamnya"

Max harus mencari cara lain yang tidak beresiko. Mana bisa dia menahan hasr*tnya kalau melihat tubuh polos Emma.

Ia melihat ponselnya mencari cara lain untuk menolong Emma, dia harus cepat menemukan caranya supaya demamnya tidak semakin parah.

Namun saat Max sedang sibuk melihat ponsel Emma terus meracau kedinginan dan terus memanggil ayahnya.

Max yang kasihan akhirnya menaruh ponselnya di atas nakas, dan membuka selimut Emma yang bertumpuk dua itu.

Dia langsung membaringkan tubuhnya di sebelah Emma, Max kalau tidur tidak pernah memakai baju dia selalu bertelanjan da da, jadi dia tak perlu membukan bajunya lagi.

Kini Max hanya perlu membuka baju yang Emma kenakan, Max membuka satu persatu kancing piyama Emma.

Setelah terlepas semua Max menarik tubuh Emma dan memeluknya.

"Panas sekali tubuhnya" ucap Max.

Emma yang merasa kehangatan dari tubuh Max pun tanpa sadar langsung membalas pelukan Max dan mengeratkan pelukannya di tubuh Max, membuat jarak keduanya semakin terkikis.

Da da Emma semakin menempel dengan da da Max. Membuat Max menelan salivanya.

"Kenapa terasa kenyal dan sepertinya ukurannya besar" gumam Max yang tidak berani melihat langsung kebawah.

Emma menelusupkan wajahnya di ceruk leher Max untuk mencari kenyamanan, Max merasakan nafas Emma menerpa lehernya.

"Sabar Max sabar, ingat kata tuan Arsen harus di nikahi dulu, baru bisa di coblos" gumam Max.

Max memeluk Emma seraya mencium aroma shampo dari rambut Emma yang membuatnya tenang, tak lama pun Max mulai memejamkan matanya.

*

Pagi Max bangun dari tidurnya ketika cahaya matahari masuk dari jendela kaca yang ada di kamar Max dan menyorot ke arahnya, dengan perlahan Max mengerjabkan matanya.

Saat membuka matanya, netranya menyipit ketika melihat seorang gadis yang masih terlelap dengan posisi memeluk tubuhnya.

Max melihat da da Emma yang masih terbuka namun dalam keadaan terbungkus oleh B*a.

"Sssttt.... " desis Max ketika menggerakan tanganya yang terasa kram karena di pakai bantalan kepala Emma.

Dengan perlahan Max meletakkan kepala Emma di bantal. Setelah itu Max menurunkan wajahnya dan menyamakan dengan da da Emma, lalu di dekatkannya wajahnya ke da da Emma

Max bisa merasakan aroma vanilla dari tubuh Emma yang begitu memabukkan.

Tanpa sadar Max semakin mendekatkan wajahnya dan mengecup da da Emma yang menyembul keluar dari B*a.

Max membuat tanda merah di da da Emma, setelah merasa puas Max mengancingkan kembali kemeja Emma agar tak membuat Emma kaget nantinya.

Bisa gawat kalau nanti Emma menuduhnya telah memperkosanya.

"Untuk sementara begini dulu, setelah menikah nanti aku akan berbuat lebih pada tubuhmu ini" gumam Max sambil mengancingkan semua kancing piyama yang Emma kenakan.

Setelah selesai Max keluar dari kamarnya menuju ke dapur, dia ingin membuat bubur untuk Emma.

Terbiasa hidup sendiri tentu bukan hal yang sulit bagi Max untuk mengerjakan pekerjaan rumah, hanya membuat bubur saja tentu ia bisa membuatnya.

*

Sedangkan di dalam kamar Max, Emma mulai membuka matanya secara perlahan.

Emma mengerutkan dahinya ketika merasakan rasa empuk yang berbeda seperti yang biasa ia tempati.

Dia mengedarkan pandangannya kesekeliling kamar.

"Ini dimana? kenapa aku di sini bukankah semalam aku tidur di ruang tamu milik tuan Max, lalu ini kamar siapa sebenarnya? " ucap Emma bertanya pada dirinya sendiri.

Setahu dia semalam dia tidur di sofa yang ada di ruang tamu, tapi ketika bangun Emma justru berada di kamar yang entah milik siapa, pasalnya Emma belum pernah masuk kedalam kamar Max, jadi dia tidak tahu isi kamar Max.

Emma bangun dan mendudukan tubuhnya sambil bersandar pada sandaran ranjang.

Klek...

Pintu kamar di buka oleh Max, dia masuk kedalam kamar sambil membawa nampan yang berisi semangkok bubur dan air minum.

"Kau sudah bangun" tanya Max sambil meletakkan nampannya di atas nakas.

"Kenapa saya tidur di sini tuan, setahu saya semalam saya tidur di sofa yang ada di ruang tamu" bukanya menjawab Emma justru memberikan pertanyaan kepada Max.

"Semalam kamu demam, makanya aku memindahkanmu ke kamarku" sahut Max santai seolah tidak terjadi sesuatu antara mereka berdua.

"Hah? saya demam" ucap Emma kaget.

"Iya kamu semalam demam dan terus mengigau, tapi semalam aku sudah mengompresmu. Seharusnya pagi ini demam mu sudah turun" "Sahut Max sambil maju mendekati Emma lalu menempelkan punggung tangannya di dahi Emma guna mengecek suhu tubuh Emma.

"Syukurlah sudah turun demamnya, sebaiknya kamu makan karena aku sudah membuatkanmu bubur dan setelah itu kamu minum obat biar cepat sembuh" ucap Max perhatian.

Membuat Emma merasa terharu dengan perlakukan Max kepadanya, ternyata pria itu tak seburuk yang ia pikirkan.

Bahkan dengan tulus Max mau merawat dirinya yang sedang sakit.

"Terima kasih tuan, maaf karena selalu merepotkanmu" ucap Emma.

"Tak masalah. Cepatlah sembuh karena kamu harus segera membantuku di kantor" sahut Max membuat Emma mencebikkan bibirnya kesal.

Belum juga sembuh sudah di wanti-wanti untuk bekerja.

"Kau mau aku suapi atau makan sendiri hmm" tanya Max.

"Aku makan sendiri saja" sahut Emma.

Setelah itu Max mengambil mangkok bubur dan memberikannya kepada Emma.

"Kalau begitu aku mandi dulu, karena habis ini aku harus segera kekantor" ucap Max sambil mengusap puncak kepala Emma.

Max melangkahkan kaki menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya, setelah tubuh Max menghilang di balik pintu kamar mandi barulah Emma mulai memakan buburnya yang di buat oleh Max.

"Enak juga rasanya, ternyata di balik wajah sangarnya dia bisa masak juga, aku kira dia cuma jago berkelahi dan main pistol saja." ucap Emma terus memakan buburnya.

Dan tak terasa Emma sudah menghabiskan semangkok bubur buatan Max, Emma meletakkan mangkoknya di atas nakas lalu mengambil air minum dan obat penurun panas yang sudah di sediakan oleh Max.

Setelah itu Emma meminum obat tersebut menggunakan air minum.

"Kenapa Ac nya terasa panas ya" karena tadi pagi Max lupa mengecilkan suhu Ac nya sehingga membuat Emma gerah, apalagi Emma baru sarapan dan habis minum air hangat.

Sambil menunduk Emma membuka satu kancing kemeja bagian atas.

"Ini apa? kenapa dadaku merah? apa jangan-jangan kasur ini ada serangganya" ucap Emma ketika melihat tanda merah di dadanya.

Emma turun dari tempat tidurnya lantas menyingkirkan selimutnya.

Setelah itu Emma merapihkan kembali spreinya setelah itu menepuk nepuknya.

Setelah spreinya rapih barulah Emma mengambil selimutnya dan mengebut-ngebutkannya.

Klek

Max keluar dari dalam kamar mandi sambil menggunakan handuk yag terlilit di pinggangnya.

Dia mengerutkan dahinya ketika melihat Emma terus mengoyang-goyangkan selimutnya.

"Kau sedang apa" tanya Max.

"Aku sedang nyari serangga tuan" sahut Emma.

"Serangga apa?, mana mungkin di kamarku ada serangga".

"Ada tuan, serangga itu sudah menggigit da daku" ucap Emma polos membuat Max hampir saja tersedak air liurnya sendiri.

Bersambung.

Jangan lupa like, koment, vote, gift 🙏

1
Nok Elena
lanjut ,dobel
ardiana dili
lanjut
Ita Rosdiana
lanjuutttt
Lytapkp
lanjut thor
ardiana dili
lanjut
laelatul qomar
Luar biasa
Atik Marwati
sabar ya max Emma butuh waktu
Joko Tingkir Oppo
maaf sebelumnya sebagai seorang rumah tangga harusnya selih jujur dan terbuka istri nya dah salah dari awal suami nya salah dah jujur jadi sakit' hati tau 😭😭😭😭
Ita Rosdiana
lanjuutt ka
Lytapkp
lanjut thor
Ria Nasution
untuk sementara berilah ruang untuk menenangkan hati dan pikiran mas bagi Emma dan jangan lupa untuk selalu dipantau si Emma agar tak berbuat yang tak diinginkan oleh siapapun orang walau pun belum tentu terjadi tapi lebih baik menjaga dari pada menyesal dikemudian hari
ardiana dili
lanjut
Nunik Wahyuni
ini blm end kan thorrr?
Nunik Wahyuni
aku ikut tegang bygin Paul dan Max smoga usaha mrk menyelamatkan org org yg dicintai tdk sia sia ..... Clarissa dan baby boy kesayangan Daddy Max slmt kasian mommy Emma nak bertahanlah 😍🍼😍😭😭😭
Nunik Wahyuni
congrats mommy Emma debay nya udh lahir laku laki lagi penerus klan mafia yg dipimpin Paul skrg .... generasi max udh lahir perdana dgn lancar dan selamat .....😍🍼😍🙏
Nunik Wahyuni
udah atuh thorrr yg sdh berlalu jgn diungkit lagi toh max juga ada alasan membunuh mamax Clarissa yg tamak itu🙈🙈🙈
Nunik Wahyuni
Reva duplikat papa Arsen dan papi Erick matre 😅😅😅 jiwa bisnis dr arsen jiwa matre dari Erick 😅😅😅
Lytapkp
lanjut thor
Nunik Wahyuni
bnr bnr kan doa paa Arsen dan papi Erick terkabul utk mendirikan perybiro jodoh utk Reva 😂😂😂
Nunik Wahyuni
😅😅😅Reva kabur ke rmh onty Emma kok Emma ga blg iahhh ma Alisya 🤣🤣🤣 bnrn thorr Reva naik grab sendiri 😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!