NovelToon NovelToon
Hidden Feelings

Hidden Feelings

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lautan Biru

"Bagaimana rasanya jatuh cinta dengan wali yang ditugaskan oleh ayah saya?"
Amara yang muda dan cantik memiliki kehidupan yang bahagia dan sempurna; ia dicintai oleh orang tuanya, sukses dalam studinya, dan telah menjadi direktur perusahaan sejak usia sembilan belas tahun.
Namun, di balik permukaan yang di irikan semua orang itu, ada sesuatu yang membuatnya sedih. Melihat pria yang dikaguminya sejak kecil menikah dengan wanita lain, Amara yang sombong hampir tidak bisa menyembunyikan rasa sakit dan kesedihan di hatinya.
Di sisi lain, Akmal yang tahu dirinya tidak boleh jatuh cinta, namun tanpa sadar dirinya terus memperhatikan Amara. Saat melihat Amara bersama pria lain, ia peduli dan cemburu...
Akankah roda takdir menuntun keduanya untuk saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan tak terduga

AMA Corp...

Sebelum jam makan siang Amara keluar dari perusahan sang ayah, gadis itu tubuh menjadi wanita cantik dan memiliki aura kepemimpinan, Amara yang sudah 22 tahun sebentar lagi akan mengikuti kelulusan di universitas yang selama ini ia tekuni, sebelum benar-benar akan memegang perusahaan Arama property, Amara memilih untuk menggeluti dunia bisnis lewat perusahan sang ayah di Aussie.

Amara masuk kedalam mobil untuk menuju kafe, di mana Mikha sudah menunggu di sana untuk makan siang.

Sekolah dan belajar bisnis itulah Amara, ia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya yang sudah mendapat kepercayaan. Arama property perusahan yang semakin berkembang pesat setiap tahunnya, Ia pasti akan mengalami banyak hal jika yang mungkin membuatnya kesulitan.

Amara menjadi menduduki sebagai wakil direktur di AMA Corp, dan selama dua tahun ia bergabung cukup membuat Maher puas dengan hasilnya.

Maher semakin yakin jika putrinya akan berhasil saat menduduki perusahaannya sendiri, karena Arama property sepenuhnya adalah milik Amara.

*

*

Amara mengedarkan pandangannya untuk mencari Mikha, kafe yang tidak terlalu ramai membuat Amara bisa melihat Mikha yang duduk sendiri, namun saat akan mendekati Mikha pandangan Amara tak sengaja melihat tiga orang yang baru saja keluar dari room private.

Amara masih berdiri mematung di saat orang yang dia lihat berjalan menuju ke arahnya.

Saat ingin dilewati Amara buru-buru berbalik dan memanggil orang yang sudah bertahun-tahun tidak dia lihat, namun wajah dan gestur tubuhnya tidak pernah berubah justru semakin matang dan tampan.

"Om Jonas," Gumam Amara saat ketiga orang yang berjalan melintas di depannya.

Namun Amara menelan ludah saat orang yang dia panggil tidak menoleh sama sekali, pria itu berlalu sambil berbincang dengan seorang wanita yang berjalan disebelahnya.

"Om Jonas!" Entah kenapa kakinya justru melangkah mengejar Jonas yang sudah keluar dari kafe.

"Sepertinya wanita itu memanggil anda sir." Ucap wanita yang ternyata klien Jonas.

"Saya antar ke mobil nona," Ucap aisisten Jonas pada klien atasanya itu.

Wanita itu mengangguk dan berjabat tangan sebelum meninggalkan Jonas.

Kaki Amara berhenti tepat di belakang punggung tegap yang masih membelakanginya.

Amara menyentuh dadanya yang tiba-tiba jantungnya berdetak lebih cepat dari yang pernah ia rasakan. Sosok pria yang satu tahun menamainya menghilang entah kemana dan sekarang-

"Om Jonas." Lirih Amara dengan suara tercekat. Ada perasaan aneh yang membuatnya susah untuk berkata, padahal mereka adalah dua orang yang baik-baik saja.

Jonas membalikkan tubuhnya, tersenyum menatap wanita yang sudah jauh lebih berbeda saat dua tahun lalu.

Amara menelan ludah, senyum Jonas membuat jantungnya semakin berdebar, senyum yang dulu sering ia lihat dan sekarang bisa melihatnya lagi.

"Amara, lama tidak bertemu." Ucap Jonas.

Amara tersenyum kaku, mungkin karena lama tidak bertemu ia merasakan hal seperti ini.

"Iya om, apa kabar?" Katanya dengan suara sebiasa mungkin.

"Seperti yang kamu lihat." Jonas tersenyum tipis. Arah matanya melirik tangan Amara, tersemat cincin di jari manis wanita itu.

"Mau minum kopi?"

*

*

Awalnya mau janjian dengan Mikha, namun Amara menghubungi Mikha jika dirinya tidak jadi datang, dan mereka ada di tempat yang dulu Jonas seiring mengajak Amara kemari.

"Jadi selama ini om Jonas masih ada di kota ini." Amara menatap pria yang duduk disampingnya.

"Tidak, aku baru beberapa bulan di sini."

Amara mengangguk, "Om sudah menikah?" Amara merutuki pertanyaan, gadis itu komat kamit memaki dirinya sendiri.

"Aku dengar kamu sudah bertunangan, kalau begitu selamat cinta mu terbalas." Ucapnya dengan tatapan yang begitu dalam.

Ada kegetiran di setiap kata yang Jonas ucapkan, ia pikir selama ini bisa merelakan, tapi pertemuan ini justru membuat dadanya kian sesak. Cincin yang melingkar di jari manis Amara membuat Jonas hanya bisa tersenyum kecut. Perasaanya tidak baik-baik saja.

Amara tersenyum sambil menunduk, "Terima kasih, tapi entah kenapa aku tidak bahagia mendengar kata selamat darimu."

Beberapa bulan lalu Akmal resmi melamar Amara, setelah mengutarakan perasaannya saat mereka bertemu dua tahun lalu, keduanya sepakat untuk menjalin hubungan yang lebih serius, setelah Amara pulang mungkin pernikahan akan di gelar.

Selama LDR Amara biasa saja, bentuk perhatian Akmal masih sama sejauh ini, padahal yang Amara tahu Akmal juga cukup sibuk.

Jonas membuang napas kasar, ia tersenyum sebelum berkata.

"Sebuah ucapan tidak semua akan membuat bahagia, namun sebuah pencapaian yang lama kamu nantikan adalah bentuk kebahagiaan dan kepuasan."

Amara hanya diam, "Om belum jawab pertanyaan ku, apa Om Jonas sudah menikah?" Tanyanya lagi.

Amara menatap Jonas begitu juga sebaliknya, keduanya saling tatap dengan perasaan yang hanya mereka rasakan sendiri.

"Jika namamu dan wajahmu masih ada di pikiran ku, lalu wanita mana yang berhasil mengantikan mu." Gumam Jonas dalam hati.

"Memangnya kenapa? kenapa kalau aku belum menikah?"

Amara menggeleng, "Kalau Om sudah menikah jahat sekali tidak mengundangku."

"Aku ingin kamu menjadi pengantin ku, bukan tamu undanganku." Jeritnya dalam hati.

1
Gintania nia
bagus
Little Angel
Luar biasa
Siti Sarifah
bagud critanya
Ratna Ningsih Hasra
Luar biasa
Juna Dong
luar biasa
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Sri Darmayanti
astrid ngak virgin .. wajar dong... y Akmal kesal

menunggu lama ternyata dpt bekas siapa tuh
Grace Oppo
amara buat jones be tor , jika dengan akmal pasti mantan istrinya akan usil tentang anaknya yang dekat dengan akmal kasia amara
Lisa Icha
ampun deh kayak nya debay ngerjain papanya mana disuruh makan jengkol lagi 😂😂😂😂nasibmu bang Jonas
Anonymous
k
Harpia Chairudin
Luar biasa
guntur 1609
emang betul juga sih. gak pakai bin. tapi ni amara yg nikahkan bapaknya atau wali hakim. karna gak sah. secara amara kan. anak yg tak bernasab
guntur 1609
semoga masa lalu mu menjadi pelajaran berhargamu mal.jangan kau sia2kan org yg telah berjuamg tk mu
akhirnya jika org yg berjuang tk mu menyerah maka kamu sendiri yg mengalami penyesalan
guntur 1609
mantap jo jawabanmu
guntur 1609
mantap jona. gk kayak akmal. sdh tua pun tapi gak tahu diri. sdh hilang baru nyaho bin nyesel bin nyesek
guntur 1609
dasar jonas karatan
guntur 1609
hahaha ni yg namanya laki2 gercep..dan bertanggung jawab
guntur 1609
ia mampus kau bodoh. sekarang jonas yg bertindak
guntur 1609
dasar oranng tua akmal saja yg bodoh. masa dia tega anaknya menikahi sm jalang. dasar begok
guntur 1609
karna kau memang bodoh masih juga belum sadar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!