Neysha Malika adalah seorang gadis yang sedang memulai karirnya di bidang tata rias dan busana, pada awalnya dia memiliki sebuah butik yang sudah terkenal namun karena ulah sepupunya, dia harus kehilangan butik itu dan dia harus bertemu dengan beberapa pria yang jatuh hati padanya ....
siapakah pria yang akan meminta Neysha Malika menikah dengan dirinya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iecha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
Selama di Bali hampir satu bulan, shacsya sama sekali tidak pergi kemana-mana dia hanya di Villa semabari membantu Bu Niluh yang selalu dia panggil dengan sebutan 'ibu'.
" Gek, sudah satu bulan kamu disini tapi ibu liat kamu hanya di Villa nggak kemana-mana ? Apa ada masalah di Jakarta ? "
Pertanyaan yang sudah hampir satu bulan ini Bu Niluh simpan, karena dia enggan dan khawatir akan merusak suasana hati shacsya.
" Shacsya cuma mau istirahat aja ibu, dari hiruk pikuk Jakarta " Ucap Shacsya lalu membaringkan tubuhnya dan membiarkan kepalanya berada di atas pangkuan Bu Niluh.
" Ibu hafal kamu gek, hal yang sama dulu pernah terjadi sampai Raditya menyusul kamu kesini "
* Flashback
Sore itu hujan deras dengan deraian air mata shacsya berjalan masuk ke dalam Villa miliknya, tepatnya Villa ini hadiah dari Raditya untuknya.
" Gek, kenapa ini ? " Tanya Bu Niluh mendapati shacsya basah kuyup dan menangis sesenggukan.
" Ayoo masuk, biar ibu bantu keringkan badan kamu setelah itu baru mandi air hangat "
Bu Niluh merengkuh shacsya ke dalam pelukannya lalu membawanya masuk ke dalam Villa, mengusap kepalanya dan badannya dengan handuk.
" Sudah mandi dulu, ibu bikin minum hangat untuk kamu "
Shacsya berjalan masuk ke dalam kamar mandi di dalam kamarnya memutar tuas pada air dingin, membiarkan tubuhnya terguyur air yang dingin kembali.
Suasana hatinya saat ini sedang kacau, butik yang dia dirikan harus dia serahkan pada sepupunya karena paman dan bibi nya menguasai aset-aset perusahaan orangtuanya.
* Flashback off
" Hanya capek saja ibu untuk kali ini " Shacsya memberikan alasan yang dia rasakan sebulan ini, badannya terasa cukup lelah bahkan dia harus mengirim teamnya untuk melakukan segalanya sendiri.
" Gek, kalau emang suasana hati mu belum baik nggak usah cerita dulu. Ibu ndak apa-apa sayang "
" Dia benar sedang capek saja ibu, beberapa kegiatan harus maraton dia kerjakan kemaren. Satu hari bisa 5-6 make up yang harus dia tangani, tapi untuk orang-orang yang dia berikan pelatihan make up dapat menghandle semua " Alin membantu shacsya meyakinkan Bu Niluh.
" Syukur kalau seperti itu gek, makan siang dulu ibu sudah siapkan "
" Baik bu "
Shacsya mengandeng tangan Alin masuk ke dalam Villa, dan duduk di meja makan.
" Semua alat komunikasi mu belum ingin kamu hidupkan, bahkan acara bersama dengan Praya group juga sudah selesai kemaren. Lo ada apaan ? "
" Enggak ada, capek aja males gitu rasanya " Shacsya berkata jujur dengan apa yang dia rasa saat ini.
" Tn Khev sepertinya juga sudah tak berusaha menghubungi kamu "
" Koko gimana ? "
" Dia sempat mengirim pesan namun nggak aku respon, dia bilang Aiza masuk rumah sakit nyariin kamu "
" Ha ? Kapan ? "
" Waktu kita tiba disini, namun aku sengaja tidak memberi tahu kamu. Maaf! "
" Kamu nggak perlu meminta maaf untuk itu, biarkan anak itu terbiasa dengan papanya "
" Sha, apa Tn Khev menyinggung mu ? "
Shacsya menghela nafas lalu menggeleng " Enggak Lin, kamu kan tau dia punya calon istri jadi sengaja bair nggak jadi gesekan juga dengan calon istrinya"
" Gua pikir lo sengaja menghindar "
" Hahaha buat apa coba ? "
" Sapa tau kamu ada rasa sama dia "
" Ngomong apaan si lo "
Shacsya langsung ngeloyor pergi meninggalkan Alin yang masih duduk di ruang makan.
" Lo mau mau kemana ? " tanya Alin saat masuk ke dalam kamarnya.
" Mau ke pantai bentar, daripada dengerin cerocosan lo "
Shacsya meraih topi dan kacamata hitam, dan melangkah pergi meninggalkan villa.
Bruaaakk