NovelToon NovelToon
EX WIFE'S REVENGE

EX WIFE'S REVENGE

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: lena linol

Zahra adalah wanita cantik yang sangat mencintai suaminya. Tapi, siapa sangka jika suaminya yang selama ini terlihat sangat mencintainya justru menghianatinya, di tambah lagi sang ibu mertua malah mendukung perbuatan suaminya yang berselingkuh.

Segala rasa sakit hati yang di terima Zahra akan segera di balaskan! Wanita itu akan memberikan pelajaran setimpal kepada suami dan ibu mertuanya yang sudah menorehkan sebuah luka yang sangat dalam di hatinya.

Tapi, siapa sangka di perjalanannya membalaskan dendam kepada suami dan ibu mertuanya, Zahra bertemu dengan seorang pria yang tak lain adalah teman masa kecilnya.

Lalu bagaimana kisah Zahra selanjutnya? Penasaran? Jangan lupa tekan SUBSCRIBE agar tidak ketinggalan update kisah ini. 😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JAMU

“Siapa yang membuat laporan ini?” tanya Zahra kepada manager marketing.

“Wahyu,” jawabnya seraya menundukkan kepala.

“Revisi!” titah Zahra tanpa mau di bantah. “Gunakan data secara visual dengan menggunakan grafik.

Tampilkan juga data lain sebagai perbandingan. Agar klien kita bisa lebih mudah memahami. Dan tampilkan juga data apa adanya. Jangan tutupi hasil yang buruk. Justru, hal tersebut bisa menjadi evaluasi dan menjadi patokan pengambilan keputusan. Jangan lupa untuk tetap membuat laporan yang ringkas!” Zahra memberikan saran lalu mengembalikan berkas tersebut kepada manager tersebut

“Tapi, kata direktur marketing semuanya sudah oke, Miss.”

“Kamu ingin membantah ucapanku! Keluar dari perusahaan ini kalau kau sudah bosan bekerja!” Zahra menunjuk pintu ruangannya dengan kesal.

“Ma-maaf, saya akan memberitahukan Wahyu agar segera me-revisi semua laporan ini. Saya permisi, Miss.” Manager tersebut segera pamit undur diri, keluar dari ruangan tersebut.

“Ya ampun, benar-benar singa betina. Lebih mengerikan dari pada Pak Ansel,” gumam manager marketing tersebut seraya mengelus dada sambil berjalan menuju lift.

*

*

Di sisi lain. Wahyu saat ini sedang berdebat dengan Vania di ruangan wanita tersebut.

“Kenapa kamu mengambil semua barang-barang di rumahku!” Wahyu menatap tajam pada Vania yang duduk santai di balik meja kerja.

Vania menghela nafas kasar, seraya menatap Wahyu dengan sengit, ia menegakkan badannya, seraya meletakkan kedua tangannya di atas meja, tersenyum miring seraya berdecih kesal.

“Aku mengambil semua barang-barang di rumahmu untuk ganti rugi uang 10 juta yang sudah aku berikan kepadamu beberapa minggu yang lalu! Masih beruntung aku tidak menyita motor jelekmu itu!” sengit Vania dengan nada santai tapi penuh penekanan.

“Bukankah kamu sudah memberikan uang itu kepadaku, lalu untuk apa kamu minta lagi? Dasar nggak ikhlas!” umpat Wahyu tidak terima.

“Dulu aku terlalu bodoh karena menggoda pria miskin sepertimu, tapi sekarang aku sadar kalau kamu adalah pria brengsek yang hanya ingin memanfaatkan aku saja!” Vania telah sadar dengan semua kesalahannya, apalagi saat mengetahui Wahyu ingin mencabut gugatan cerainya dengan Zahra, saat mengetahui identitas Zahra sebenarnya, mulai dari situ, ia tersadar kalau Wahyu hanya mengincar harta saja.

“Keluar dari sini, dan kita sudah tidak mempunyai hubungan apa-apa lagi!” usir Vania dengan tegas seraya menunjuk pintu ruangannya.

Wahyu mengepalkan kedua tangannya, tanpa mengatakan apa pun lagi, ia segera keluar dari ruangan tersebut penuh emosi. Pria tersebut kembali ke ruangannya, dengan perasaan yang kesal dan emosi bercampur menjadi satu, belum hilang rasa kesalnya, ia harus di hadapakan dengan atasanya yang memanggilnya saat dia sudah sampai di ruangan.

“Wahyu, revisi semua laporan ini! Dan segera selesaikan sebelum pulang kerja!” Kepala devisi marketing menyerahkan dua berkas kepada Wahyu yang sudah berada di kubikel-nya.

“Tapi, Pak, kenapa di revisi? Bukankah biasanya seperti ini?” Wahyu protes, sekaligus heran.

“Beda atasan beda lagi cara kerjanya! Jadi cepat kerjakan sebelum Miss Zahra memecatmu!” titah Kepala Devisi itu kepada Wahyu.

“Ck! Sial!” umpat Wahyu seraya menendangkan kakinya ke udara.

Sungguh sial nasibnya ini. Rasa penyesalan kembali menyeruak masuk ke dalam dada, dia menyesal telah menceraikan Zahra. Huh! Wahyu menghela nafas berulang kali untuk mengurai rasa emosi dan kesalnya. Ia segera mengerjakan revisian laporannya.

*

*

“Mad, kasih tahu dong caranya deketin Jamu,” ucap Arvan kepada Mattew yang mampir ke warung kopinya pada siang hari menjelang sore pada hari itu.

“Jamu?” Mattew membeo menatap temannya sambil mengerutkan kening.

“Ho’oh, janda muda,” jawab Arvan sambil menyengir kuda.

“Astaga!” Mattew geleng-geleng kepala seraya menyesap kopinya. Ia berpikir sejenak, lalu menatap Arvan sambil tersenyum penuh arti.

“Senyummu itu bikin aku overthinking!” Arvan bergidik mengeri saat melihat Mattew menyeringai kepadanya.

“Iya dong, harus ada timbal baliknya kalau kamu mau tahu caranya deketin Kak Zahra.” Mattew menaik turunkan alisnya menatap Arvan yang semakin ilfil melihatnya.

“Ya sudah kasih tahu caranya, dan jangan minta timbal balik yang mahal-mahal, kamu tahu sendiri kalau warungku lagi sepi, ditambah lagi habis beli motor baru demi bisa jalan bareng sama JAMU,” jelas Arvan, menekan kata ‘Jamu’ sambil membayangkan wajah cantik Janda muda kesayangannya.

“Iya ... iya, aku paham, permintaanku nggak aneh-aneh kok ... bantuin aku bikin kata-kata romantis untuk meluluhkan hati cewek,” jawab Mattew, ia tahu kalau temannya ini adalah pria yang puitis dan romantis, jadi ia meminta tolong kepada Arvan untuk menangani masalahnya.

“Cieee ... pedekate, siapa cewek tersial itu karena sudah dideketin cowok kaku kayak kamu,” ledek Arvan lalu terkekeh geli.

“Sialan!” umpat Mattew menatap tajam sahabatnya. “Jadi, kamu mau nggak aku bantuin?”

“Ya mau lah!” jawab Arvan dengan cepat.

“Kalau begitu nggak usah banyak bacot! Cepat kerjakan permintaanku itu!” balas Mattew.

“Nggak bisa dong! Kamu harus lebih dulu ngasih tahu caranya mendekati Kak Zahra.” Arvan nggak mau kalah dari teman somplaknya itu.

“Oke, Kak Zahra itu suka ...”

*

*

“Aku suka dengan anak kecil,” jawab Zahra ketika ditanya sama saudaranya—Ricko. Saat ini ia berada di ruangan Ricko untuk memberikan laporan harian, sekaligus ngobrol bersama.

“Benarkah?” Ricko mengambil minuman kaleng dari kulkas yang ada di pantry ruangannya, lalu memberikan kepada Zahra.

“Cih! Pura-pura nggak tahu!” cibir Zahra menerima minuman kaleng itu lalu meletakkannya di atas meja.

Ricko terkekeh mendengarnya, ia tahu tentang Zahra yang diam-diam membangun rumah singgah untuk anak jalanan serta panti asuhan dari beberapa tahun yang lalu.

“Kan hanya basa-basi, sebenarnya aku ingin menjadi donatur tetap di rumah singgah dan panti asuhan yang kamu dirikan,” jelas Ricko seraya menatap Zahra yang membulatkan kedua matanya dengan lebar.

“Serius?!” Zahra memastikan.

“Iya, aku serius,” jawab Ricko diiringi dengan anggukan kepala.

“Pak Ricko sekarang banyak berubah menjadi lebih baik setelah menikah dengan Ibu Jasmine,” goda Zahra sambil tertawa geli saat melihat Ricko cemberut kesal.

“Kalau begitu thanks banget, Iko, semoga rejekinya dilancarkan dan selalu diberi kebahagiaan, amin.” Doa baik dari Zahra untuk Ricko.

“Amin.” Ricko menjawab seraya mengusapkan kedua tangannya ke wajah tampannya, lalu ia beranjak dari duduknya mengambil cek, dan menuliskan nominal uang yang akan dia donasikan, setelah selesai, ia memberikan cek tersebut kepada Zahra.

“Nggak seberapa sih, tapi semoga bermanfaat dan membantu anak-anak,” ucap Ricko tersenyum tipis.

Zahra terharu mendengarnya, ia menerima cek tersebut dengan perasaan haru luar biasa. “Sekali lagi terima kasih.”

Ricko mengangguk pelan sambil tersenyum.

Zahra berpamitan kembali ke ruangannya, setelah memasukkan cek tersebut ke dalam kantong celananya.

Zahra menghentikan langkahnya saat melihat Wahyu juga berjalan ke arah ruangannya. Kedua manusia itu saling pandang, tapi Zahra segera memalingkan wajahnya, dan segera memasuki ruangannya.

***

Jamu\= Janda Muda 😄🙈

Arvan udah kebelet kawin😄

1
Ira Rachmad
nice story
Tan PO liang
ngakak 🤣🤣
Griselda Nirbita
malah jadi hiburan si Kokom... wkwkwk
Griselda Nirbita
Wahyu udh kemakan omongan nya ibunya... dasar ibunya Wahyu tukang ngompor..
Griselda Nirbita
dasar Wahyu sama ibunya egois...
Griselda Nirbita
ooh begono ceritanya....
Griselda Nirbita
nyesek juga jadi Zahra... sabar ya neng...
Griselda Nirbita
dasar mertua laknat... beli baju aja harganya 1 juta... minta uang ke anak pula... merepotkan
Ayhu figha Ramadhany02
kren bnget critanya nggk bertele tele
nana supriyatna
Luar biasa
Ely Er
aduhhh kokom kwkwkkwkw
Hadijah Nadia
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹
Idahas 3105
klo sedang makan lebih baik diam gak usah bahas yg lain2
Dini Dadi
Luar biasa
Rina Susilowati
./Grin//Grin//Grin/
Dwisur
aku like
Dwisur
mampir aku ...
Taty Hartaty
sumpah ibunya nih
Raufaya Raisa Putri
woaah...ini rianti istrinya bang Alex.dilraba bkn ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!