Steven Permana adalah seorang CEO yang mempunyai seorang anak yang bernama Grace,.
Grace ini gadis cantik yang tidak diharapkan oleh ibu kandung nya hingga dirinya emosi dan menyebabkan Grace tidak bisa bicara dan pendengaran nya sedikit terganggu.
Kemana pun Steven pergi Grace selalu di bawa nya, hingga dalam pertemuan bisnis nya Steven bertemu dengan seorang wanita yang pandai bahasa isyarat hingga Steven menyetujui kerja sama itu.
Mau tahu kisah selanjut nya.
Kuy intip karya ku yang kesekian kali nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melupakan Semua nya
Pagi ini Raya sudah bersiap akan pergi ke kantor, Raya sudah berjanji pada diri nya sendiri akan melupakan semua nya tentang Fajar, Raya akan fokus bekerja dan memberikan terapi kepada Grace, untuk sementara Raya tidak mau memikir kan pasangan hidup, biarlah waktu yang akan menjawab nya.
Raya sudah menghapus semua tentang dia dan Fajar, selain menghapus semua poto yang ada di galeri nya, Raya sudah siap menghapus nama Fajar di hati nya.
Raya berharap dirinya tidak akan pernah bertemu lagi dengan sosok Fajar, dan Raya juga berencana akan pindah kontrakan, Raya tidak mau suatu saat Fajar datang ke kontrakan nya terus merayu dan memohon-mohon minta maaf yang akan membuat hati nya luluh, bagaimana pun juga Raya sudah bersama dengan Fajar selama lima tahun, rasa itu pasti akan sulit untuk di hilangkan.
Sedangkan Fajar, kini dia merasa ada sebagian yang hilang dalam hidup nya, Fajar memang sangat mencintai Raya, tapi nafsu mengalahkan semua nya.
Laki-laki mana yang tidak akan tergiur dan tergoda melihat wanita yang berpakaian seksi dan agresif.
Fajar seorang laki-laki normal tentu tidak kuat dengan sentuhan yang di berikan Selena hingga dirinya tergoda dan melakukan nya.
Satu kali dia merasakan kenikmatan yang di berikan Selena, lama-lama Fajar merasa ketagihan dan ingin selalu melakukan nya.
Dan Selena selalu memberikan kenikmatan itu kepada Fajar, hingga Fajar selalu terbuai dan melupakan orang yang di cintai nya selama ini.
*
*
"Nek, aku mau ke kantor papah." kini Grace sedang berada di dalam mobil, hari ini Grace pulang lebih awal karena guru Grace sedang ada acara.
"Baiklah nak, tapi nenek hanya mengantar saja, soalnya nenek ada janji sama teman nenek." Grace mengangguk mengerti.
Selama perjalanan ke kantor Steven, bu Maria terus memijit bagian belakang leher, di bawah dagu dan sekitaran leher seperti yang di lakukan Raya.
Grace yang memang dirinya juga ingin bisa bicara hanya menurut dengan apa yang di lakukan nenek nya.
Tak terasa mobil yang membawa Grace dan bu Maria memasuki pelataran parkir kantor Steven.
"Ayo nak nenek antar." bu Maria menggandeng tangan Grace dan membawa nya masuk ke dalam kantor.
Para karyawan sudah mengenal Grace dan bu Maria, mereka menunduk kan kepalanya di saat bu Maria dan Grace masuk ke dalam kantor.
"Siang bu, mau bertemu sama pak Steven?" tanya Rahma yang sudah mengenal bu Maria.
"Iya nak, ini Grace mau ketemu sama papah nya." jawab bu Maria dengan senyuman mengembang.
"Saya juga mau ke ruangan pak Steven, bagaimana kalau Grace saya yang antar, atau ibu juga memang mau sekalian bertemu dengan pak Steven." ucap Rahma menawarkan dirinya.
"Kebetulan sekali, kalau begitu saya titip Grace, saya sudah telat mau bertemu dengan seseorang."
"Iya bu biar Grace saya yang antar."
"Nak, kamu ke ruangan papah nya sama tante Rahma ya? Ngga apa-apa kan." Grace mengangguk lalu menggandeng tangan Rahma.
"Mari bu." Rahma membawa Grace ke ruangan Steven.
Setelah Grace dan Rahma masuk ke dalam lift, bu Maria langsung pergi meninggalkan kantor Steven.
Steven baru saja selesai melakukan pekerjaan nya, dia kini bersiap untuk menjemput Selena untuk lunch berdua.
Terdengar suara ketukan pintu dan suara Rahma dari luar.
"Masuk." teriak Steven.
Pintu terbuka dan yang pertama masuk adalah anak kesayangan nya Grace, di susul Rahma dari belakang sambil memegang berkas di tangan nya.
"Grace? Sama siapa dia kesini?" tanya Steven kepada Rahma.
"Tadi saya bertemu Grace dan ibu pak, karena ibu ada pertemuan jadi Grace saya antar ke sini sekalian saya mau menyerahkan berkas ini." ucap Rahma sambil memberikan berkas nya.
Steven menerima berkas nya, "Terima kasih Rah." Rahma mengangguk lalu undur diri dari hadapan Steven.
Steven menatap Grace, dia bingung karena dia sudah janji akan lunch berdua saja dengan Selena, tapi sekarang ada Grace, mau tidak mau Steven harus membawa Grace bersama nya.
"Sayang kamu kenapa sudah pulang?"
Guru nya mau ada acara papah, dan aku ingin sekali bertemu dengan papah siang ini." Steven mengangguk tanda mengerti.
"Ya sudah kalau begitu Grace ikut papah sekarang, papah ada janji lunch dengan tante Selena, Grace jangan buat keributan nanti ya, coba Grace belajar menerima tante Selena, bagaimana pun nanti nya tante Selena akan menjadi ibu nya Grace, tante Selena itu sayang kok sama Grace." Steven mencoba merayu Grace.
Grace hanya dam, dia masih tidak mau menerima Selena sebagai ibu nya, Grace tahu kalau Selena wanita yang ngga baik dan ngga bakalan bisa menerima Grace sebagai anak sambung nya.
"Ayo nak kita berangkat." Steven menggandeng tangan Grace dan keluar dari ruangan nya.
Steven langsung menjemput Selena ke apartemen nya, di depan apartemen Selena sudah kesal menunggu Steven yang sudah berjanji akan menjemput nya.
"Mas Steven ini mana sih, katanya mau jemput tapi sudah lewat lima menit dari jam makan siang belum datang juga." gumam Selena lalu kembali dirinya melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.
Terdengar suara klakson dari mobil yang berhenti tepat di depan nya membuat Selena langsung menatap ke arah mobil tersebut.
Steven membuka kaca mobil nya, terlihat ada seorang anak kecil yang sedang duduk santai di samping Steven membuat Selena kesal dan menekuk wajah nya.
"Sayang maaf terlambat, tadi Grace ingin ikut bersama kita, Grace ingin lebih dekat lagi sama kamu." ucap Steven dari dalam mobil.
"Oke, ngga apa-apa mas." ucap Selena lalu masuk ke dalam mobil dan memindahkan Grace menjadi duduk di atas pangkuan nya.
"Ngapain juga sih nih anak bisu ikut, Malu-malu in saja, sampai kapan aku akan terus di bayang-bayangi anak bisu ini." bathin Selena.
"Nah kalau seperti ini kita sudah seperti keluarga yang sesungguh nya." ucap Steven sambil kembali melajukan mobil nya.
Selena hanya diam dan tersenyum palsu di depan Steven. "Aku malas harus seperti ini terus, lebih baik aku menggendong anak kita daripada menggendong anak bisu ini, malu-malu in saja." bathin Selena.
Tak henti-henti nya Selena mengumpat di dalam hati karena kehadiran Grace yang ikut bersama mereka.
Selena memang mencintai dan mengharapkan Steven jadi suami nya, tapi tidak untuk menerima Grace anak Steven menjadi anak nya juga.
"Kita makan di sini saja." mereka bertiga turun dan duduk di kursi kosong.
Bibir Steven tersenyum karena kebersamaan siang ini, Steven berharap mereka bertiga akan seperti ini seterusnya.
tapi kalau novel istri tidak percaya suami tetap juga suami yang salah karena tidak bisa menjaga kepercayaan istri (hilang tu asas kepercayaan antar pasangan yang dibanggakan wanita)